Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos berarti pertama dan
zoon berarti hewan. Sesuai dengan klasifikasi, Protozoa termasuk Protista yang
menyerupai hewan. Kelompok ini mulanya “dibentuk” untuk mengelompokan
organisme yang bukan tumbuhan dan bukan hewan. Itulah sebabnya Protozoa
disebut organisme seperti hewan.
Protista (“yang paling pertama”) berasal dari teori asal-usul makhluk hidup
yang di kemukakan oleh Aris Toteles “Makhluk hidup berasal dari benda
mati”. Filum pada Protista terdiri atas empat yaitu: Rhizopoda/Sarcodina,
Cylliata/Cyilliophora, Flagellata/Mastidhopora dan, Sporozoa.
Dalam makalah ini membahas tentang filum Ciliophora (Chylliophora).
Ciliophora merupakan protozoa yang memiliki silia sebagai alat geraknya.
Protozoa merupakan binatang yang paling banyak di dunia. Ciliophora, disebut
juga Ciliata, berperan sebagai konsumen bakteri (Prokaryotes). Dimana bakteri
memainkan peranan penting dalam menjaga bumi sebagai tempat yang cocok
untuk tempat tinggal dan protozoa memainkan peranan penting dalam
mengendalikannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari cilliophora?
2. Apa saja ciri-ciri dari cilliophora?
3. Apa saja klasifikasi dari cilliophora?
4. Bagaimana sistem reproduksi pada cilliophora?
5. Apa saja peranan dari cilliophora?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum

1|CILLIOPHORA
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Protista
2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari cilliophora
b. Agar mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri dari cilliophora
c. Agar mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi dari cilliophora
d. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara reproduksi cilliophora
e. Agar mahasiswa dapat mengetahui peranan dari cilliophora

2|CILLIOPHORA
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cilliophora
Istilah Ciliata dalam bahasa latin yaitu cilia yang artinya rambut kecil atau
Ciliophara (Yunani, Phora = gerakan). Ciliata (latin, cilia = rambut kecil),
Ciliophora atau Infosoria bergerak dengan silia (rambut getar). Silia terdapat
pada seluruh permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu. Ciliata adalah
kelompok protista yang mirip dengan hewan atau yang biasa disebut dengan
Protozoa. Ciliata merupakan kelompok terbesar dari Protozoa. Protozoa
termasuk kedalam kingdom animalia pada klasifikasi lama, sedangkan dalam
klasifikasi sistem 6 kingdom, protozoa masuk kedalam kingdom Protista, hal
ini terjadi karena tubuh mereka tidak terdeferensiasi dengan jelas dan
reproduksinya tidak terbentuk secara embrionik. Ciliata memiliki rambut getar
yang disebut dengan silia sebagai alat untuk bergerak bebas ke segala arah di
dalam air. Silia ini juga dapat menerima ransangan dan juga mengambil
makanan. Rambut getar ini berupa bulu bulu halus yang terletak dan melekat
pada membran sel. Ciliata banyak ditemukan di sawah, rawa, dan tempat-
tempat berair lainnya yang mengandung banyak bahan yang bersifat organik.
Ciliata memiliki bentuk tubuh oval dan tidak berubah-ubah.

B. Ciri-ciri Cilliophora
Menurut Waluyo (2004); Lumowa (2014:27), ciri-ciri kelas ciliophora atau
ciliate adalah sebagai berikut:
a) Ukuran dan bentuk morfologi ciliata sangat beragam, berbentuk lonjong
atau seperti bola, memanjang dan ada pula yang polimorfik
b) Diameter ciliata mencapai ukuran 2.000 μm atau 2 mm
c) Tubuhnya diperkuat oleh perikel, yaitu lapisan luar yang disusun oleh
sitoplasma padat.

3|CILLIOPHORA
d) Tubuhnya diselimuti oleh silia, yang menyelubungi seluruh tubuh utama
disebut silia somatik.
e) Ciliata mempunyai dua tipe inti sel (nukleus), yaitu : Mikronukleus dan
makronukleus. Pada ciliata terdapat satu makronukleus yang fungsinya
untuk mengawasi kegiatan metabolisme dan proses pertumbuhan serta
proses regenerasi dan terdapat mikronukleus yang fungsinya untuk
mengendalikan reproduksi.
f) Ciliata tidak mempunyai strutur khusus pertukaran udara dan sekresi nutrisi
dan cara makan.
g) Habitat kelompok ini adalah air tawar dan air laut yang mengandung zat
organik tinggi. Salah satu anggota yang dikenal dan hidup di air tawar
adalah Paramecium caudatum

Gambar 1: Struktur Paramecium


Sumber: www.google.com
Pelikel (lapisan membran sitoplasma sel) ciliata tebal dan seringkali
mempunyai struktur yang beragam. Banyak ciliata membentuk struktur
kerangka yang memberi kekakuan. Lapisan penutup yang longgar ini berada di
luar dari pelikel, dinamakan cangkang yang terdiri dari bahan organik yang
diperkuat bahan-bahan anorganik seperti kalsium karbonat atau silikat. Ciliata
dapat membentuk kista, dengan cara ini bentuk-bentuk vegetatif atau tropozoit
melindungi dirinya terhadap alam sekitarnya, misalnya kekeringan, kehabisan
makanan atau keasaman perut inangnya (Waluyo, 2004).
Komponen dasar dari tubuh ciliata adalah nukleus (inti) dan sitoplasma.
Inti ciliata mempunyai berbagai bentuk, ukuran dan struktur karena bentuk

4|CILLIOPHORA
tubuh yang sangat bervariasi. Komponen penting inti ciliata adalah membran
inti, kromatin, plastin dan nukleoplasma atau cairan inti. Secara struktural
dibagi menjadi dua tipe yaitu vesikuler dan kompak. Inti vesikuler terdiri dari
membran inti yang kadang-kadang sangat lembut tetapi jelas nukleoplasma,
akromatin dan kromatinnya. Disamping itu badan intranuklear biasanya agak
bulat, tersusun dari kromatin, nukleolus atau plasmasoma. Inti kompak
mengandung banyak substansi kromatin dan sedikit nukleoplasma, sehingga
sifatnya padat (Ismail, 2006).

C. Klasifikasi Cilliophora
1. Klasifikasi Ciliata berdasarkan motilitas:
Klasifikasi cilliata berdasar motilitas ini terbagi menjadi dua, yaitu
cilliata motil dan cilliata sesil.
a. Ciliata motil, yaitu dapat bergerak bebas. Contoh: Paramecium, Didinium
(pemangsa Paramecium), Balantidium coli
1). Paramecium caudatum
Ciliata ini memiliki bentuk yang bagian ujung depannya tumpul,
dan bagian belakangnya meruncing, sehingga tampak seperti bentuk
telapak kaki atau sepatu. Tubuhnya terdiri dari satu sel, bagian luarnya
terdapat selaput pembungkus yang dinamakan pelikel, selaput ini
tentunya sangat elastis. Tubuhnya diselimuti oleh ratusan silia. Ukuran
tubuhnya berkisar antara 120 sampai 300 mikron. Bagian ektoplasma
memiliki trikosit atau alat pertahanan tubuh. Disebelah bawah bagian
interior terdapat celah mulut (oral groove) yang masuk kearah dalam
menjadi mulut sel atau sitostoma. Kemudian berlanjut ken
kerongkongan atau sitofaring gulet. Dibelakang celah mulut terdapat
anus atau sitopige yang akan mengeluarkan hasil pencernaan dan sisa
makanan. Memiliki dua vakuola yaitu vakuola kontraktil sebagai
osmoregulasi dan pembuangan sampah, dan vakuola makanan untuk
mencerna makanan. Memiliki dua nukleus yaitu makronukleus dan
mikronukleus. Reproduksi dilakukan dengan vegetatif dan generatif.

5|CILLIOPHORA
Reproduksi secara vegetatif adalah dilakukan dengan cara pembelahan
biner. Mikronukleus mengalami pembelahan secara mitosis menjadi
dua, kemudian makronukleus membelah juga. Kemudian sitoplasma
membelah secara tranversal (sitokinesis) dan terbentuk dua sel
Paramecium yang memiliki bagian yang sama. Paramecium dapat
melakukan pembelahan sampai empat kali sehari. Reproduksi secara
generatif dilakukan dengna cara konjugasi yaitu, awalnya dua
Paramecium saling mendekatkan mulut selnya, kemudian membran
sel pecah, dan terjadilah hubungan sitoplasma yang menyebabkan tiga
mikronukleus melebur, dan mikronukleus satunya membelah secara
meiosis, kemudian terjadi pertukaran salah satu mikronukleus dan
intinya bergabung menjadi satu (sinkarion). Paramecium yang
berkonjugasi memisahkan diri, dan inti selnya membelah secara
mitosis sebanyak tiga kali, sehinga Paramecium memiliki delapan inti
sel. Kemudian tiga inti melebur, empat inti membentuk makronukleus,
dan satu inti menjadi mikronukleus. Selanjut nya membelah lagi dua
kali berturut-turut dan menghasilkan empat Paramecium baru.

Gambar2 : Paramecium caudatum


Sumber: www.google.com
2) Didinium
Didinium merupakan ciliata yang menghuni ekosistem yang
perairan, Ciliata ini bersifat sebagai Predator terhadap Paramecium.
Didinium berbentuk hampir menyerupai bola, iya memiliki
makronukleus yang berwarna agak gelap dan tampak seperti dua mata

6|CILLIOPHORA
jika dilihat secara sekilas. Didinium juga memiliki mulut sel atau
sistosoma dan silia yang mengelilingi tubuhnya.

Gambar 3: Didinium
Sumber: www.google.com
3) Balantidium Coli
Balantidium coli dapat ditemukan hidup di dalam usus besar
manusia, babi dan juga kera. Dalam keadaan imunitas seseorang
turun, atau bertambahnya mikroorganisme yang bersifat patogen bagi
tubuh manusia didalam usus, dapat menyebabkan gangguan atau
penyakit pada perut. Penyakit ini biasanya bermanifestasi sebagai
salah satu diare. Penyakit diare yang disebabkan oleh Balantidium coli
disebut dengan Balantidiosis atau Ciliata disentri. Ciliata ini dapat
dijumpai di daerah tropis dan sub-tropis.

Gambar 4: Balantidium coli


Sumber: www.google.com

b. Ciliata sesil, yaitu hanya hidup menetap, biasanya hidup permukaan dasar
laut. Contoh: Vorticella, Stentor
1) Vorticella
Vorticella memiliki bentuk tubuh yang berbentuk seperti lonceng
dengan tangkai yang panjang melekat pada substrat. Tangkai tersebut

7|CILLIOPHORA
ada yang berbentuk lurus maupun spiral. Silia vorticella hanya
terdapat disekitar mulut. Vorticella dijumpai hidup bebas di air tawar.
Makanannya berupa bakteri maupun sisa-sisa bahan organik yang
terdapat di dalam air dan masuk mengalir bersama aliran air melalui
celah mulutnya.

Gambar 5: Vorticela campanula


Sumber: www.google.com
2) Stentor
Stentor merupakan Ciliata yang berbentuk seperti terompet.
Tubuhnya juga dilengkapi dengan sistem pencernaan yang kompleks
yang dimulai dengan mulut sel. Stentor juga memiliki dua vakuola
dan dua nukleus. Makronukleusnya disebut juga dengan otak,
sedangkan mikronukleusnya juga berfungsi sebagai genitalia dan
reproduktif. Ia juga memiliki otot dan juga mitokondria sebagai
penghasil energi. Ciliata ini biasa hidup bebas di air tawar baik yang
mengalir maupun tergenang. Stentor akan memakan ciliata yang
berukuran lebih kecil.

Gambar 6: Stentor roeseli


Sumber: www.google.com

8|CILLIOPHORA
D. Cara Reproduksi Cilliophora
Menurut Lumowa (2014:27-28). Cilliata dapat berkembang biak melalui
dua cara, yaitu secara seksual (kawin) melalui konjugasi dan secara aseksual
(tak kawin) melalui pembelahan biner melintang.
1. Reproduksi seksual

Gambar 7: Proses konjugasi pada paramecium


Sumber: www.google.com

Proses konjugasi pada paramecium :


a. Dua paramecium saling berdekatan lalu saling menempel pada bagian
mulut sel, membran sel tersebut melebar dan membentuk satu saluran.
b. Pada masing-masing sel terdapat mikronukleus diploid (2n) yang
membelah secara meiosis menjadi 4 mikronukleus haploid (n).
c. Selanjutnya masing-masing 4 mikronukleus membelah (mitosis) lagi
menjadi 8 mikronukleus (n).
d. Mikronukleus yang terbentuk 7 hancur dan setiap sel hanya memiliki 1
mikronukleus dan makronukleus.
e. Mikronukleus membelah menjadi 2 mikronukleus, sedangkan
makronukeus lenyap, sehingga pada masing-masing sel hanya
mengandung mikronukleus.
f. Terjadi saling tukar-menukar mikronukleus sehingga melebur dengan
mikronukleus yang tidak pindah, hasilnya setiap sel memiliki
mikronukleus diploid.
g. Dan selnya pisah dan konjugasi berakhir, kemudian 1 mikronukleus
membelah secara mitosis menghasilkan 2 mikronukleus.

9|CILLIOPHORA
h. salah stu dari 2 mikronukleus itu menjadi makronukleus sehingga setiap
sel memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus.
2. Reproduksi aseksual

Gambar 8: Proses pembelahan biner pada cilliata


Sumber: www.google.com
a. Pembelahan biner melintang pada cilliata
Pembelahan biner dapat diamati ketika satu sel membelah menjadi 2,
kemudian menjadi 4, 8 dan seterusnya. Pembelahan diawali dengan
mikronukleus yang membelah dan diikuti oleh pembelahan
makronukleus. Kemudian akan terbentuk 2 sel anak setelah terjadi
peggantian membran plasma. Perlu diketahui bahwa masing-masing sel
anak tersebut identik dan alat sel lainnya mempunyai dua nukleus dan
sitoplasma.

E. Peranan Cilliophora
Menurut Engemann (1981), Ciliophora juga mempunyai peranan yang
dapat menguntungkan dan juga merugikan apa saja peranan dari Ciliophora
mari kita bahas dibawah ini.
1. Didinium yang mirip dengan ceret bertangkai yang mempunyai peranan
sebagai predator di air tawar.
2. Paramecium caudatum merupakan salah satu jenis Paramecium air tawar
yang banyak digunakan untuk penelitian. Selain itu, sebagian besar jenis
Paramecium dapat digunakan sebagai indikator air tawar yang tercemar

10 | C I L L I O P H O R A
3. Stentor merupakan salah satu protozoa yang apat digunakan untuk proses
pengolahahn limbah. Protozoa ini akan memakan bakteri dalam limbah
yang dapat menimbulkan penyakit
4. Balantidium coli, adalah anggota Ciliata yang bersifat parasite pada
manusia, yaitu menyebabkan penyakit diare berdarah yang gejalanya sama
dengan penyakit diare biasa. Inang perantara penyakit ini adalah babi,
yaitu melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh kotoran babi
yang mengandung Balantidium coli.

11 | C I L L I O P H O R A
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Istilah Ciliata dalam bahasa latin yaitu cilia yang artinya rambut kecil
atau Ciliophara (Yunani, Phora = gerakan).
2. Ciri-ciri cilliaphora yaitu, ukuran dan bentuk morfologi ciliata sangat
beragam, berbentuk lonjong atau seperti bola, memanjang dan ada pula
yang polimorfik, diameter ciliata mencapai ukuran 2.000 μm atau 2 mm,
tubuhnya diperkuat oleh perikel, tubuhnya diselimuti oleh silia,
mempunyai dua tipe inti sel (nukleus), yaitu : Mikronukleus dan
makronukleus, habitat kelompok ini adalah air tawar dan air laut yang
mengandung zat organik tinggi.
3. Klasifikasi cilliata berdasar motilitas ini terbagi menjadi dua, yaitu cilliata
motil dan cilliata sesil.
a. Ciliata motil, yaitu dapat bergerak bebas. Contoh: Paramecium,
Didinium (pemangsa Paramecium), Balantidium coli
b. Ciliata sesil, yaitu hanya hidup menetap, biasanya hidup permukaan
dasar laut. Contoh: Vorticella, Stentor
4. Cilliata dapat berkembang biak melalui dua cara, yaitu secara seksual
(kawin) melalui konjugasi dan secara aseksual (tak kawin) melalui
pembelahan biner melintang.
5. Peranan Cilliophora adalah sebagai berikut:
a. Didinium yang mirip dengan ceret bertangkai yang mempunyai
peranan sebagai predator di air tawar.
b. Paramecium caudatum merupakan salah satu jenis Paramecium air
tawar yang banyak digunakan untuk penelitian. Selain itu, sebagian
besar jenis Paramecium dapat digunakan sebagai indikator air tawar
yang tercemar

12 | C I L L I O P H O R A
c. Stentor merupakan salah satu protozoa yang apat digunakan untuk
proses pengolahahn limbah. Protozoa ini akan memakan bakteri dalam
limbah yang dapat menimbulkan penyakit
d. Balantidium coli, adalah anggota Ciliata yang bersifat parasite pada
manusia, yaitu menyebabkan penyakit diare berdarah yang gejalanya
sama dengan penyakit diare biasa.

13 | C I L L I O P H O R A

Anda mungkin juga menyukai