Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

PERKEMBANGAN HEWAN

Nama : Iqbal Auni Rahman Romb/Kel : VI/3


NIM : B1A018105 Hari/tgl : Jumat/26 Juni 2020
Kelas : C Pendamping : Balqist Nadia Rahmah

KEGIATAN PRAKTIKUM 8
REGENERASI PADA MEMBRA SALAMANDER DAN PLANARIA

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


CPMK-13: Mendiskusikan tipe dan mekanisme regenerasi pada hewan vertebrata dan avertebrata
[CPL: P1, P2., KU1, KK3]
SubCPMK:
1. Menjelaskan pengertian regenerasi pada hewan
2. Menjelaskan tipe-tipe regenerasi pada hewan vertebrata dan avertebrata
3. mejelaskan mekanisme regenerasi epimorfik beserta contoh hewan yang mengalaminya
4. menjelaskan mekanisme regenerasi morfalaksis beserta contoh hewan yang mengalaminya

1. a. Tabel pengamatan perkembangan morfologi selama regenerasi pada membra Axolotl


Umur pasca
Bentuk Perkembangan (perubahan)
amputasi (hari)
3 Sudah ada beberapa pertumbuhan di bagian ujung kaki
7 Mulai terlihat adanya tonjolan / penonjolan jaringan baru
Adanya penyempitan pada jaringan yang baru tumbuh. Hal ini
10
menunjukkan proliferasi blastema
13 Jari-jari kaki mulai terbentuk
14 Sudah mulai terlihat keempat jari kakinya
Daerah antar jari-jari kaki belum mereduksi sehingga masih terlihgat
16
menyatu satu sama lain
17 Jari-jari kaki mulai terlihat berkembang memanjang
Sudah mulai tampak bentuk kaki yang sempurna dan jari kaki mulai
21
terpisah satu sama lain
26 Kaki terlihat lebih besar dan sudah bisa digerakkan
29 Terbentuk kuku kaki
30 Bentuk kaki sudah hampir sama dengan kaki normal yang lain
36 Kaki telah tebentuk dan bisa digunakan seperti sedia kala

1.b. Regenerasi membra Axolotl tergolong tipe: Epimorphosis


Tipe regenerasi tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut : Rekonstruksi bagian-
bagian yang hilang melalui proliferasi dan diferensiasi jaringan dari penyembuhan luka.
Regenerasi dapat pula berupa penimbunan sel-sel pada sel luka yang belom
terdiferensiasi, kemudian blastema akan berprolifersi secara progresif membentuk bagian
yang hilang[ CITATION Apr09 \l 1033 ].
2.a. Tabel pengamatan perkembangan morfologi selama regenerasi pada tubuh Planaria-1
Umur pasca Bentuk Perkembangan (perubahan)
amputasi (hari)
Membentuk epidermis penutup luka beberapa saat setelah proses
0
amputasi
Ada pembentukan blastema dan membentuk Apical Ectodermal Cap
2
(AEC) yang ditandai dengan adanya zona jernih
3 Blastema berproliferasi dan semakin melebar
Kepala mulai terbentuk dan terlihat sudah ada eye spot yang disebabkan
4
karena adanya pemolaan pada blastema
Mulai terbentuk mulut, bagian kepala meruncing dan terlihat adanya
5
cupimg yang merupakan batas antar kepala sama badan
7 Sudah sempurna yang artinya sudah terlihat seperti planaria seutuhnya

2.b. Tabel pengamatan perkembangan morfologi selama regenerasi pada tubuh Planaria-2
Umur pasca Bentuk Perkembangan (perubahan)
amputasi (hari)
3 Mulai terbentuk blastema yang ditandai adanya zona bening
7 Terlihat adanya eye spot
Kepala sudah mulai terbentuk namun belom sempurna, tiap bagian
12
yang dipotong terdapat faring
21 Sudah terbentuk planaria sempurna

2.c. Komparasi proses regenerasi Planaria pada video-1 dan video-2


Persamaan Perbedaan
Video-1 Video-2 Video-1 Video-2
Tipe regenerasi Tipe regenerasi Diamputasi menjadi Diamputasi atau
epimorphosis epimorphosis 2 bagian dibelah menjadi 4
bagian
Bagian yang Bagian yang Waktu untuk Waktu untuk tumbuh
teramputasi akan teramputasi akan tumbuh kembali kembali menjadi
terbentuk epidermis terbentuk epidermis menjadi planaria planaria sempurna
penutup luka penutup luka sempurna adalah adalah sekitar 3
sekitar 1 minggu minggu
Blastema Blastema Bagian ekor yang Bagian tengah yang
mengalami mengalami kehilangan kepala terpotong pada
pemolaan untuk pemolaan untuk akan beregenerasi planaria akan
membentuk kepala membentuk kepala membentuk kepala, beregenerasi
dan ekor baru dan ekor baru begitu pada bagian membentuk bagian
yang kehilangan ekor dan kepala
ekor
Blastema tersebut Blastema tersebut Terbentuk 2 Terbentuk 4 individu
yang akan yang akan individu baru baru
berdiferensiasi berdiferensiasi
membentuk sel dan membentuk sel dan
jaringan yang rusak jaringan yang rusak
Terlihat adanya eye Terlihat adanya eye
spot pada hari ke-4 spot pada hari ke-7
setelah amputasi setelah amputasi
2.d. Regenerasi tubuh Planaria tergolong tipe: Epimorphosis
Tipe regenerasi tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut : regenerasi planaria
didukung oleh pembentukan jaringan blastema serta remodeling jaringan yang telah ada
sebelumnya. Proses remodeling jaringan melalui tersedianya neoblast, yaitu sel yang
belum terdiferensiasi yang tersebar di seluruh bagian tubuh planaria, selanjutnya neoblast
akan bermigrasi menuju daerah luka untuk memulai regenerasi yang diawali dengan
proliferasi neoblast untuk membentuk blastema. Blastema tersebut yang akan
berdiferensiasi membentuk sel dan jaringan yang rusak atau hilang akibat
luka/amputasi[ CITATION Pal17 \l 1033 ].
3. Komparasi proses regenerasi pada membra Axolotl dan Planaria
Persamaan Perbedaan
Axolotl Planaria Axolotl Planaria
Tipe regenerasi Tipe regenerasi Bagian kaki yang Seluruh bagian tubuh
epimorphosis epimorphosis hilang dapat dapat beregenrasi
beregenerasi menjadi indivifdu
membentuk kaki baru
baru
Mambutuhkan Membutuhkan waktu
waktu 36 hari untuk 1-3 minggu untuk
kembali normal membentuk individu
baru

4. Identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses regenerasi


Menurut Yatim (1990), regenerasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1. Suhu, semakin tinggi temperatur maka akan meningkatkan proses regenerasi,
namun jika melebihi batas normal, maka akan mengakibatkan kegagalan dalam
proses regenerasi.
2. Sistem saraf, yang memberikan pengaruh saat awal regenerasi, hal ini daapt
dibuktikan dengan radiasi seluruh bagian tubuh kecuali bagian yang terpotong,
maka akan terjadilah regenerasi.
3. Umur, semakin tua umur hewan maka akan semakin berkurang kemampuan untuk
melakukan regenerasi, sebaliknya jika umur hewan masih muda maka akan lebih
cepat proses regenerasinya.
4. Makanan, tingkat regenerasi yang cepat juga memperhatikan faktor makanan.
Makanan yang cukup akan membeantu proses regenerasi. Kekurangan nutrisi
terutama protein akan menyebabkan proses prtumbuhan jaringan terganggu.
5. Hormon, karena mengatur pertumbuhan dan perkembangan sel hewan. Hormon
pertumbuhan merupakan faktor utama yang mengendalikan beberapa proses
fisiologis yang kompleks.
6. Genetik, karena gen merupakan faktor keturunan yang diwariskan dari induk
kepada keturunannya. Gen juga dapat mengatur struktur dan fungsi fisiologis pada
hewan.
DAFTAR REFERENSI

Lukman, A., 2009. Mekanisme Regenerasi Anggota Tubuh Hewan. Biospecies, 2(2), pp. 43-
47.
Palupi, E. S., Sari, A. R. P., Atang & Wibowo, E. S., 2017. Kemampuan Regenerasi Planaria
dari Perairan Lereng Gunung Slamet, Baturraden, Banyumas pada Berbagai Perbedaan
Ukuran Tubuh. Zoologi, 6(3), pp. 44-47.
Yatim, W., 1990. Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Penerbit Transito.

Anda mungkin juga menyukai