NIM : B1A018105
ASISTEN : PUTRI RAMADANI
KELOMPOK :2
ROMBONGAN : II
ACARA 3
PEMBUATAN MAKANAN FERMENTASI
Fermentasi merupakan proses perubahan biokimia akibat dari adanya aktivitas
mikroorganisme pada suatu substrat organik. Fermnatasi juga dapat didefinisikan sebagai
proses enzimatik yang melibatkan enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme untuk
mengubah substrat tertentu. Fermentasi dibagi menjadi 2 jenis beradasarkan sumber
mikroorganismenya, fermentasi spontan dan fermentasi tidak spontan. Fermentasi spontan
tidak menambahkan mikroorganisme dalam bentuk starter atau ragi, sedangkan fermentasi
tidak spontan menambahkan mikroorganisme dalam bentuk starter atau ragi. Produk
fermentasi yang akan dibahas diantaranya adalah tempe, tape ketan, tape singkong, oncom,
wadi atau bekasem.
Tempe merupakan makanan yang terbuat dari hasil fermentasi kedelai atau bisa
juga dari bahan lain. Agen fermentasi tempe yaitu dari jenis kaoang Rhizopus. Jenis-jenis
Rhizopus yang biasanya dipakai adalah Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhyzopus
stolonifer (kapang roti), dan Rhizopus arrhizus. Rhizopus dapat menghidrolisis senyawa-
senyawa kompleks pada kedelai menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh
manusia.
Metode dalam pembuatan tempe yaitu :
Kedelai dibersihkan dan Kedelai direbus Kedelai direndam dengan air
dicuci dengan air bersih selama 30 menit hasil rebusan selama 18-24 jam
Kedelai ditiriskan dan Kedelai tanpa kulit ari Setelah perendaman, kulit
didinginkan di atas nampah direbus selama 1 jam ari kedelai dikupas
Kedelai kemudian ditaburi inokulum Kedelai yang telah tercampur ragi dibungkus
dan diaduk hingga merata daun pisang atau plastik yang kemudian
dilubangi dengan tusuk gigi
Beras ketan yang telah tercampur Ragi tape dicampurkan Setelah itu beras
ragi, dibungkus dengan daun pada beras ketan ketan di dinginkan
pisang atau cup plastik. Inkubasi pada nampah
selama 3-4 hari
Wadi/bekasem merupakan makanan tradisional yang berbahan dasar ikan, ikan yang
biasanya digunakan adalah ikan mas (Cyprinus carpio), ikan lele (Clarias batracus), ikan
tawes (Puntiuss javanicus), ikan mujair (Oreochromis mossambica), dan ikan sepat
(Trichogaster trichopterus). Proses fermentasi bakteri pada bekasem khususnya bakteri
asam laktat menghasilkan pH yang lebih rendah yaitu 4,57-5,33. Bakteri asam laktat yang
tumbuh pada bekasem antara lain Lactobacillus sp., Pediococcus sp., Lactobacillus
coryneformis, dan Pediococcus damnosus. Pertumbuhan mikroorganisme yang berperan
selama proses fermentasi, dirangsang dengan penambahan garam dan nasi sebagai sumber
karbohidrat dalam kondisi anaerobik, sehingga mikroorganisme yang terdapat pada bekasam
beranekaragam sesuai dengan perubahan lingkungan (Lestari, et al., 2018). Alat yang
digunakan pada proses pembuatan wadi/bekasem adalah wadah, wajan, panci, kompor, dan
blender, sedangkan bahan yang dipakai antara lain ikan air tawar, garam, dan beras.
Metode dalam pembuatan wadi/bekasem yaitu:
4 ekor ikan air tawar dibersihkan Sebanyak 3 sdm garam 1 gelas beras dicuci
dan dibuang isi perutnya dilumurkan pada ikan dan ditiriskan