PENGOLAHAN SEREALIA
PEMBUATAN TAPAI KETAN
Oleh :
RESTIA RANIKA
NIM. 1906111208
Asisten:
1. DIAJENG SRIYANA SARASWATI
2. WINDY SABILIANI
Tapai (sering dieja sebagai tape) adalah salah satu makanan tradisional
berkarbohidrat. Tape adalah produk fermentasi yang berbentuk pasta atau kompak
tergantung dari jenis bahan bakunya. Tape dibuat dengan menggunakan starter
yang berisi campuran mikroba. Tape ketan baik ketan putih dan ketan hitam
mempunyai tekstur yang baik karena kadar amilopektinnya tinggi terutama pada
jenis tape dari ketan pulen. Produk ini mempunyai cita rasa dan aroma yang khas,
yaitu gabungan antara rasa manis, sedikit asam dan cita rasa alkohol.
esterifikasi, oksidasi, dan penguapan, Tape ketan dikenal sebagai makanan yang
memiliki rasa yang khas. Mutu tape ketan diukur dari warna, bau, rasa dan
tekstur. Tape ketan yang baik memiliki warna putih kekuningan, memiliki bau
alkoholik, memiliki rasa manis sedikit asam, memiliki tekstur yang lunak dan
berair. Rasa yang khas pada tape ketan berasal dari hidrolisa amilopektin dan
amilosa oleh enzim amilase yang berasal dari ragi yang nantinya dipecah lagi
menjadi asam piruvat, asam organik lain dan alkohol. Pembentukan alkohol dan
Tapai Ketan Hitam mengandung energi sebesar 166 kilokalori, protein 3,8
gram, karbohidrat 34,4 gram, lemak 1 gram, kalsium 8 miligram, fosfor 106
miligram, dan zat besi 1,6 miligram. Selain itu di dalam Tapai Beras Ketan Hitam
juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,02 miligram dan vitamin
C 0 miligram. Bahan baku pembuatan tape ketan yaitu beras ketan. Apabila dilihat
mempunyai dua struktur yakni amilosa dan amilopektin. Beras ketan memiliki
kandungan amilosa rendah dan amilopektin tinggi yang secara fisik menghasilkan
nasi yang lengket, mengkilap, tidak mengembang dan tetap menggumpal setelah
dingin. Apabila ditinjau dari harga beras, beras ketan memiliki harga yang cukup
Kadar amilosa pada beras ketan yaitu 0,99 %. Hal tersebut menunjukkan
bahwa ubi kayu yang memiliki kadar amilosa lebih tinggi dari beras ketan sebagai
bahan baku dapat diolah menjadi tape. Karbohidrat merupakan bahan baku yang
komponen pati oleh enzim amilase (Berlian, 2016). Selama fermentasi, tape
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuat tapai dari beras hitam
Beras ketan dapat dibedakan dari beras biasa, baik secara fisik maupun
secara kimia. Secara fisik, butir beras ketan berbentuk oval, lunak, memiliki
mengkilap, lengket serta kerapatan antar butir nasi tinggi sehingga volume
nasinya sangat kecil. Sedangkan butir beras biasa berwarna lebih terang dan keras,
serta memiliki warna putih pada bagian tengah beras. Selama pertumbuhan butir
beras, kandungan amilosa pada beras biasa akan meningkat, sedangkan pada beras
merupakan salah satu varietas dari padi. Beras ketan mempunyai kadar amilosa
sekitar 1-2% sedangkan beras yang mengandung amilosa lebih besar dari 2%
disebut beras biasa atau beras bukan ketan. Menurut Haryadi (2006), butir beras
terdiri dari endosperm, aleuron dan embrio. Di dalam aleuron dan embrio terdapat
protein, lemak, mineral dan beberapa vitamin, sedangkan pada bagian endosperm
hampir seluruhnya terdiri dari pati. Pati terdapat pada endosperm, tidak
seluruhnya terdiri dari granula pati, tetapi juga mengandung pati terlarut, dekstrin
dan maltosa.
membuat berbagai macam makanan fermentasi seperti tape, brem cair atau padat.
Mikroba yang terkandung dalam 15 ragi umumnya berupa kultur campuran
(mixed culture) yang terdiri dari kapang, khamir, dan bakteri. Ragi yang
sebagai starter fermentasi. Selain itu ragi juga kaya akan protein yaitu sekitar 40-
50% jumlah protein ragi tersebut tergantung dari jenis bahan penyusunnya
membantu dalam pembuatan tempe, roti, arak, dan kecap. Hasanah et al, (2012)
selalu dibantu dengan penambahan ragi. Ragi tersebut terbuat dari rempah-rempah
yang mengandung kapang dan khamir. Kapang dan khamir yang terdapat dalam
ragi tersebut ada secara alami. Ragi mengandung sejumlah zat gizi antara lain
dan khamir serta bakteri dapat hidup baik dengan didukung oleh substrat yang
baik pula. Ragi yang sering digunakan dalam pembuatan tape adalah ragi NKL
(Na Kok Liong). Ragi NKL berbentuk bulat pipih dengan diameter 4-6 cm dan
ketebalan 0,5 cm. Di dalam ragi ini terdapat mikroorganisme yang dapat
tape NKL terbuat dari campuran beras dan rempah–rempah, secara umum ragi
dan bakteri Kandungan mikroorganisme yang terdapat pada ragi tape merk NKL (
Tapai merupakan jenis makan yang terbuat dari bahan-bahan yang banyak
oleh banyak faktor, salah satunya adalah lama fermentasi. Proses fermentasi tapai
membutuhkan dalam waktu yaitu 2-3 hari. Waktu proses fermentasi yang sesuai
dapat menghasilkan tapai yang memiliki rasa khas, manis, sedikit asam dan
untuk membuatnya lebih sederhana lagi, sedangkan rasa asam yang dihasilkan
pada tapai dikaitkan dengan bentuk asam selama proses fermentasi tersebut,
sehingga semakin lama waktu fermentasi, semakin tinggi alkohol dan asam.
jumlahnya dengan total plate count metode spread plate (Hari, 2017).
(pati) menjadi gula dan alkohol yang dapat membuat tekstur tape menjadi lunak
yang lunak, rasa yang asam manis dan sedikit mengandung alkohol. Rasa tape
yang demikian khas timbul karena kontribusi dari asam organik, gula dan alkohol
yang timbul dari reaksi mikroba ragi yang ditambahkan. Perubahan biokimia yang
penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi glukosa dan maltosa
oleh enzim amilase khamir yang akan memberikan rasa manis serta perubahan
gula menjadi alkohol oleh enzim zimase dan diubah menjadi asam organik (asam
asetat) oleh enzim alkoholase yang menyebabkan rasa asam. Asam asetat lalu
dirombak oleh enzim oksidase menjadi karbondioksida dan air. Hal inilah yang
membuat tekstur tape menjadi lebih lunak daripada tekstur bahan aslinya (Ninsix,
2013)
baku menjadi produk yang bernilai lebih tinggi, seperti asam-asam organik,
protein sel tunggal, antibiotika dan biopolimer. Hasil fermentasi mempunyai nilai
gizi, nilai biologi serta cita rasa dan aroma yang lebih baik dibandingkan dengan
1990).
harus dilakukan dalam kondisi anaerob fakultatif. Menurut Koswara (2009), pada
Valerie pada hari Rabu, 03 November 2021 pada pukul 15.00-16.40 WIB.
Bahan yang digunakan pada pratikum ini adalah beras ketan hitam, ragi,
dan air.
Alat yang digunakan pada pratikum ini adalah dandang, panic, pengaduk,
3. 3 Cara Kerja
Direndam dengan air selama 25 menit, lalu dicuci untuk menghilangkan kotoran dan
ditiriskan.
Dikukus beras ketan selama 30 menit (setengah matang ) dihitung saat uap air mulai
terpenetrasi ke dalam bahan.
Dituangkan beras ketan ke atas tampah yang sudah dilapisi dengan plastik.
Dicuci kembali beras ketan sampai benar-benar bersih untuk kemudian dilakukan
kembali pengukusan selama 30 menit sampai matang
Ditaburkan ragi setelah ketan dingin. Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan
dengan jumlah beras ketan
Dibungkus beras ketan dengan daun pisang atau plastik (gelas cup) agar praktis dan
higienis.
Tapai ketan
hitam
IV PEMBAHASAN
Tapai merupakan jenis makan yang terbuat dari bahan-bahan yang banyak
bantuan suatu mikroorganisme seperti ragi atau khamir. Tapai memiliki rasa
sederhana lagi, sedangkan rasa asam yang dihasilkan pada tapai dikaitkan dengan
bentuk asam selama proses fermentasi tersebut, sehingga semakin lama waktu
pembuatan tapai ketan hitam dan perlakukan pemberian ragi beserta perendaman
dan fermentasi maka dapat dilakukan uji organoleptik terhadap warna, aroma, rasa
Tabel 1. Range tapai ketan hitam terhadap warna, aroma, rasa dan kekerasan
a
4 Hitam Beraroma asam Berasa asam dan manis Sedikit lunak
5 Hitam Beraroma asam Sedikit berasa asam Sedikit lunak
dan manis
4.2 Pembahasan
kelompok 5 yang memakai beras ketan hitam didapatkan warna, aroma dan
kekerasan memiliki range yang sama yaitu berwarna hitam, beraroma asam dan
memiliki kekerasan sedikit lunak. Sedangkan rasa pada kelompok 4 memiliki rasa
yang asam dan manis sedangkan kelompok 5 memiliki rasa sedikit asam dan
manis.
Warna yang dimiliki oleh kelompok 4 dan 5 yaitu warna tapai ketan hitam
yang bewarna hitam. Hal tersebut terjadi karena pada beras ketan hitam
mengandung antosianin yang terdapat di dalam beras ketan. apai ketan hitam
terkandung pada beras ketan hitam. Stabilitas antosianin dapat dipengaruhi oleh
pH dan suhu (Fitria et al., 2020). Perubahan warna tersebut disebabkan antosianin
menghasilkan enzim tersebut dan aktivitasnya lebih tinggi pada tapai ketan hitam
intensitas warna ungu. Enzim beta-D glukosidase ini dihasilkan oleh bakteri asam
Pengujian aroma pada hasil yang didapat yaitu memiliki aroma yang asam
pada tapai ketan hitam, hal ini dikarenakan perlakuan fermentasi pada tapai. Tapai
selama proses fermentasi. Menurut Winarno dan Fardiaz (1990) pada proses
fermentasi gula menjadi alkohol, terjadi pembentukan asam karena adanya bakteri
Acetobacter yang sering terdapat pada ragi yang bersifat oksidatif. Alkohol yang
dihasilkan dari penguraian glukosa akan dipecah oleh Acetobacter menjadi asam
asetat, asam piruvat dan asam laktat. Asam piruvat adalah produk antara yang
terbentuk pada hidrolisis gula menjadi alkohol. Asam piruvat dapat diubah
menjadi alkohol dan asam laktat, hal inilah yang menyebabkan tapai memiliki
aroma alkohol dan asam. Alkohol dan asam dapat bereaksi membentuk ester yang
(1995). yang menyatakan bahwa aroma tapai yang kuat disebabkan oleh sejumlah
proses fermentasi berlangsung yaitu dari hasil hidrolisis glukosa dan oksidasi
alkohol pada tapai dan mempunyai sifat yang volatile. Untuk aroma tapai
sesungguhnya adalah berasal dari bahan volatile yang menguap dan dapat
diterima indera sebagai hasil dari proses fermentasi tapai. Setyohadi (2006),
menyengat.
Pengujian rasa pada praktikum ini sesuai kelompok 4 dan 5 yaitu memiliki
aroma asam dan manis. Hal ini dikarenakan pada waktu ini merupakan puncak
perombakan pati menjadi glukosa sebelum diubah menjadi alkohol sehingga pada
waktu fermentasi ini menimbulkan rasa yang manis, kemudian alkohol yang
dihasilkan dari penguraian glukosa oleh khamir akan dipecah menjadi asam asetat,
yang kemudian menimbulkanrasa asam. Rasa yang dihasilkan oleh tapai tersebut
substrat menjadi alkohol dan gula (Astati, 2017). Menurut Winarno dan Fardiaz
(1990), dalam proses fermentasi gula menjadi alkohol, akan terjadi pembentukan
ester. Pembentukan ester terjadi saat alkohol yang dihasilkan dari penguraian
glukosa oleh khamir akan dipecah menjadi asam asetat pada kondisi aerobik. Pada
proses fermentasi lanjut, asam -asam organik yang terbentuk seperti asam asetat
akan bereaksi dengan etanol membentuk suatu ester aromatik sehingga tapai
Rasa khas yang dihasilkan tapai disebabkan oleh proses fermentasi gula
menjadi alkohol dan pembentukan asam pada kondisi aerobik. Selain memilki
rasa yang khas, tapai juga memilki rasa yang manis. Rasa manis yang dihasilkan
menjadi gula-gula pereduksi yang akan menimbulkan rasa manis. Hal ini
didukung menurut Astuti et al. (2017), menjelaskan faktor yang sangat penting
rangsangan kimiawi oleh indera pencicip atau pengecap (lidah), hingga akhirnya
terjadi keseluruhan interaksi antara sifat-sifat aroma, rasa, dan tekstur sebagai
Tekstur yang dimiliki tapai ketan hitam kelompok 4 dan 5 yaitu tekstur
yang sedikit lunak, hal ini dipengaruhinoleh pemberian ragi dan lama fermentasi..
Semakin tinggi dosis ragi yang diberikan, maka tekstur tape akan semakin
cepat karena banyaknya ragi yang diberikan. Semakin lama proses fermentasi
yang terjadi maka akan semakin lembek tapai yang dihasilkan dan semakin
banyak mikroorganisme yang mendegradasi pati menjadi dekstrin dan gula juga
semakin banyak sehingga akan membuat tape menjadi lembek bahkan berair