IN
GG
I ILM
U
K
E
SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi
ABSTRAK
Bencana alam mengakibatkan jalur distribusi terputus. Sehingga, dibutuhkan pangan darurat semi
basah, yaitu food bar. Food bar dapat dikembangkan dengan mengolah pangan lokal seperti jagung
dan ubi jalar kuning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu organoleptik dan daya terima
food bar sebagai alternatif produk pangan darurat.Jenis penelitian ini adalah eksperimen rancangan
acak lengkap dengan tiga perlakuan dan dua kali pengulangan. Penelitian dilakukan pada bulan
Februari 2019-Mei 2020. Uji mutu organoleptik dilakukan di Laboratorium ITP Poltekkes Kemenkes
RI Padang. Data dianalisis menggunakan uji sidik ragam (ANOVA) dan jika ada perlakuan yang
berbeda nyata dilanjutkan uji DNMRT taraf 5%. Perlakuan terbaik uji mutu organoleptik adalah
perlakuan A dengan perbandingan substitusi tepung jagung dan tepung ubi jalar kuning 37,5:12,5. Uji
ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur. Uji
daya terima food bar didapatkan 53% panelis mampu menghabiskan food bar yang diberikan. Adanya
pengaruh pemberian tepung jagung dan tepung ubi jalar kuning terhadap mutu organoleptik sebagai
alternatif makanan darurat.
Kata kunci : Pangan darurat; food bar; tepung jagung; tepung ubi jalar kuning
ABSTRACT
Natural disasters may cause line of distribution is broken. Therefore, Intermediate Moisture Food is
needed, such as food bar. Food bar can be developed by processing local foods such as corn and
yellow sweet potatoes. The purposes of this research are to know the organopeleptic quality and
consumers acceptance of foodbar as emergency food product. Type of research is a randomized
complete design experiment with three treatments and two repetitions. Research was started on
Februari 2019 until May 2020. The organoleptic quality test was held at food technology laboratory
of Padang Health Politechnic. Data were analiyzed using a variance test (ANOVA) and if there were
significanty different treatments the DNMRT test was tested at 5% level. The best treatment of
organoleptic quality test is treatment code A with a comparison of corn flour and yellow sweet potato
flour 37,5:12,5. ANOVA test showed no significant difference in color, odor, taste, and texture. Food
bar acceptance test found 53% of panelists were able to spend the foodbar provided. The influence of
corn flour and yellow sweet potato flour on organoleptic quality as an alternative emergency food
products.
Keywords: Emergency Food Product; Food Bar; Corn Flour; Yellow sweet potatoe Flour
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi
bantuan pangan yang sering diterima para energi dan karbohidrat yang cukup tinggi,
korban bencana alam adalah mie instan, yaitu 119 kalori per 100 gram dan 25,1 gram
biskuit, atau makanan kering lainnya2. per 100 gram ubi jalar kuning segar,
Makanan kering seperti biskuit kurang tahan sehingga berfungsi menjadi sumber energi
akan tekanan, yang mengakibatkan biskuit bagi para korban bencana. Ubi jalar kaya
atau makanan kering menjadi rusak selama akan betakaroten, yang berfungsi sebagai
proses distribusi. Sehingga makanan kering antioksidan dalam tubuh. Dalam kondisi
kurang cocok dijadikan sebagai pangan bencana dibutuhkan makanan yang dapat
darurat. menjaga imunitas tubuh. Jagung termasuk
Pangan darurat atau Emergency Food serealia yang mengandung tinggi serat
Product (EFP) adalah produk pangan khusus pangan, yang sering kerap kali diteliti
yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan potensi kandungan unsur pangan
manusia dalam keadaan yang tidak normal, fungsionalnya. Pangan fungsional adalah
seperti gempa bumi dan kejadian lainnya. bahan pangan yang mengandung komponen
Pangan darurat menyediakan makanan yang biaktif. Komponen bioaktif ini mampu
memiliki nilai gizi lengkap sebagai sumber memberikan efek fisiologis multifungsi bagi
nutrisi selama lima belas hari, terhitung tubuh, seperti memperkuat daya tahan tubuh.
sejak awal pengungsian. Emergency Food Berdasarkan uraian diatas, maka
Product (EFP) dirancang dapat memenuhi penulis tertarik melakukan penelitian
kandungan energi sebesar 2100 kkal/hari, tentang “Mutu Organoleptik Food Bar
yang terdiri dari 35-45 persen lemak, 10-15 Tepung Jagung dan Ubi Jalar Kuning
persen protein, dan 40-50 persen sebagai Alternatif Makanan Darurat”.
karbohidrat.
Produk pangan yang dapat
dikembangkan sebagai pangan darurat METODE PENELITIAN
adalah Intermediate Moisture Food (IMF) Jenis dan Rancangan Penelitian
atau pangan semi basah. Produk pengolahan Desain penelitian yang digunakan
pangan semi basah bersifat plastis dan adalah studi eksperimen, menggunakan
mudah dikunyah tanpa terasa kering metode Rancangan Acak Lengkap (RAL).
ditenggorokan, bisa langsung dikonsumsi, Pada penelitian pendahuluan diberikan tiga
lebih convinience, dan lebih hemat energi. perlakuan dan dua kali pengulangan.
Salah satu pangan semi basah yang Perbandingan tepung jagung dan tepung ubi
dapat dijadikan sebagai pangan darurat jalar kuning adalah perlakuan A (37,5:12,5),
adalah food bar. Food bar adalah produk perlakuan B (35:15), perlakuan C
pangan padat berbentuk batang dan (32,5:17,5).
merupakan hasil campuran bahan kering
seperti sereal, kacang-kacangan, buah-
Tempat dan Waktu Penelitian
buahan kering yang disatukan dengan bahan
Penelitian dimulai dengan melakukan
pengikat berupa sirup, karamel, coklat, dan
uji organoleptik di laboratorium Ilmu
lain lain7. Food bar dibuat dari campuran
Tekonologi Pangan (ITP) Politeknik
bahan pangan yang kaya akan nutrisi,
Kesehatan Kemenkes RI Padang. Uji daya
kemudian dibentuk menjadi padat dan
terima dilakukan pada mahasiswa semester
kompak.
dua jurusan gizi Poltekkes Padang.
Food bar dapat dikembangkan dengan
Pembuatan proposal penelitian dilaksanakan
mengolah pangan lokal seperti ubi jalar
pada bulan Mei 2019 hingga penyusunan
kuning dan jagung. Ubi jalar adalah tanaman
hasil penelitian pada bulan Mei 2020.
yang sangat familiar untuk masyarakat
Indonesia. Di Sumatera Barat produksi ubi
jalar pada tahun 2018 adalah sebesar
135.469 ton. Ubi jalar kuning mengandung
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi
yang digunakan, maka tingkat kesukaan makanan atau bahan pangan. Meskipun
panelis terhadap warna food bar juga parameter lain nilainya baik, jika rasa
semakin baik. kurang disukai maka makanan atau produk
pangan tersebut akan ditolak.
b. Aroma Berdasarkan hasil penilaian uji
Aroma memiliki peranan penting dalam organoleptik yang dilakukan terhadap rasa
menentukan derajat penilaian dan kualitas food bars berbahan dasar tepung jagung dan
suatu bahan pangan. Seseorang yang tepung ubi jalar kuning, diperoleh nilai rata-
menghadapi makanan baru, maka selain rata tingkat kesukaan panelis berada pada
bentuk dan warna makanan, aroma menjadi kategori suka. Nilai tertinggi yaitu dengan
faktor penentunya. Aroma menentukan cita rata-rata 2,73 terdapat pada perlakuan A
rasa dari suatu pangan. Bau berkaitan dengan perbandingan tepung jagung dan
dengan panca indera penciuman, yaitu tepung ubi jalar kuning 37,5:12,5.
hidung. Aroma adalah bau yang ditimbulkan Rasa food bars yang ditimbulkan
oleh rangsangan kimia yang terhidu oleh dipengaruhi oleh komponen bahan-bahan
syaraf-syaraf olfaktori yang berada dalam yang terkandung didalamnya, seperti gula,
rongga hidung ketika makanan masuk ke telur, margarin, kacang tanah, tepung jagung
dalam mulut.15 Berdasarkan hasil penilaian dan tepung ubi jalar kuning. Rasa food bars
uji organoleptik yang dilakukan terhadap yang dihasilkan adalah manis. Rasa jagung
aroma food bar berbahan dasar tepung semakin dominan seiring dengan
jagung dan tepung ubi jalar kuning, penambahan tepung jagung. Hal ini
diperoleh nilai rata-rata tingkat kesukaan menghasilkan food bar dengan komposisi
panelis berada pada kategori suka. Nilai jagung paling dominan paling disukai oleh
tertinggi yaitu dengan rata-rata 3,32 terdapat panelis.
pada perlakuan A. Hal ini menyatakan Hal ini sejalan dengan penelitian yang
bahwa, semakin banyak tepung jagung yang dilakukan oleh Inggita Kusumastuti dkk
digunakan, maka kesukaan panelis terhadap (2015) tentang formulasi food bar tepung
aroma food bar semakin baik. Food bars bekatul dan tepung jagung sebagai pangan
dengan komposisi tepung jagung yang darurat, yaitu semakin banyak tepung jagung
paling dominan adalah produk yang paling yang digunakan, maka tingkat kesukaan
disukai. panelis terhadap rasa foodbar juga semakin
Penelitian yang dilakukan oleh Asri baik.
Eka Budiati dkk (2017) mengenai Pengaruh Penelitian lainnya oleh Rendra Hardian
Substitusi Tepung Jagung Terfermentasi Subandoto dkk (2013) tentang pemanfaatan
terhadap Karakteristik Organoleptik dan tepung millet kuning dan tepung ubi jalar
Nilai Gizi Cake Tulban juga menyatakan kuning sebagai substitusi tepung terigu
bahwa tingkat kesukaan panelis tertinggi dalam pembuatan cookies terhadap
adalah Cake dengan perlakuan tepung karakteristik organoleptik dan fisikokimia
jagung paling dominan. menyatakan bahwa pada aspek rasa pada
Penggunaan tepung jagung yang perlakuan cookies dengan penambahan
semakin banyak akan mengeluarkan aroma tepung ubi jalar kuning 10 % lebih diminati
khas tepung jagung pada foodbar. Aroma dibandingkan dengan penambahan tepung
yang dihasilkan jika semakin tinggi ubi jalar kuning 15%, 20%, dan 25%18. Hasil
penambahan ubi jalar maka aroma produk keseluruhan uji inderawi pada aspek rasa
yang dihasilkan akan menjadi langu. menyatakan bahwa penggunaan tepung ubi
jalar kuning yang semakin banyak
c. Rasa menghasilkan tingkatan aroma pada foodbar
Rasa adalah faktor yang penting dalam akan mengeluarkan rasa khas tepung ubi
menentukan keputusan bagi konsumen jalar kuning, yang kurang disukai oleh
untuk menerima atau menolak suatu panelis.
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi
S
EH
A
S EKO L
AT A N
SY E
D Z A SA I
NT I K A
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi