Anda di halaman 1dari 9

UJI ORGANOLEPTIK DAN SIFAT KIMIA KUE SEMPRONG

CAMPURAN TEPUNG UBI JALAR UNGU (IPOMOEA BATATAS)


DAN TEPUNG TERIGU

Organoleptic Evaluation and Chemical Properties of Semprong Cookies made from


Purple Sweet Potato (Ipomea Batatas) and Wheat Flour

Olfita S Montolalu1)*, Tineke Langi2), dan Teltje Koapaha2)


1)
Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan
2)
Dosen Program Studi Teknologi Pangan

Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi


Jl. Kampus UNSRAT Manado, 95115
*Email: opingmontolalu7@gmail.com

ABSTRACT
The aim of this research is to produce a quality semprong cookies by
mixing purple sweet potato flour and flour properly, based on the panelists'
preference level and the nutritional characteristics of the "semprong" cake.
The organoleptic test results of the "semprong" cake which are preferred in
terms of color, taste, aroma and texture are treatment A (10g purple yam
flour + 90g wheat flour). The results of the proximate content analysis of
"semprong" cakes for water content ranged from 3.16% - 3.77%, ash
content ranged from 1.32% - 2.09%, fat content ranged from 16.26% -
20.95%, content protein ranges from 7.06% - 8.95%, carbohydrate content
ranges from 66.31% - 71.21%.
Keywords : Semprong Cake, Purple Sweet Potato Flour, Wheat Flour

PENDAHULUAN kesehatan, selain fungsinya sebagai zat


Ubi jalar ungu merupakan tanaman gizi dasar (Silalahi2006). Ubi jalar ungu
yang banyak dikonsumsi masyarakat potensial dimanfaatkan sebagai bahan
Indonesia. Ubi jalar ungu mempunyai pangan
potensi sebagai bahan baku tepung fungsional karena memiliki antosianin,
mengingat kandungan karbohidratnya pigmen yang menyebabkan daging umbi
yang cukup tinggi. Pemanfaatan ubi ungu berwarna ungu, yang mempunyai aktivitas
dalam bentuk tepung dapat antioksidan. Zat warna antosianin pada
mensubtitusikan tepung terigu sehingga ubi jalar ungu mempunyai aktivitas
dapat mengurangi ketergantungan akan antioksidan lebih kuat. Senyawa
tepung terigu yang cukup tinggi. Selain itu antioksidan alami mampu memperlambat,
dapat memperluas penggunaanya menjadi menunda, ataupun mencegah proses
berbagai bentuk olahan. oksidasi (Shahidi dan Naczk,1995).
Pangan fungsional adalah Kandungan antosianin pada ubi jalar ungu
makanan yang memberi manfaat bagi cukup tinggi, yaitu mencapai 519mg/100g
Uji Organoleptik dan Sifat Kimia …………… Olfita S. Montolalu, dkk.

berat basah (Kumalaningsi, 2008). pada 5 perlakuan dengan ulangan


Dengan demikian ubi jalar ungu sebanyak 3 (tiga) kali untuk masing-
mempunyai potensi besar sebagai sumber masing perlakuan.
antioksidan alami dan sekaligus sebagai Campuran tepung ubi jalar ungu dan
pewarna ungu alami (Pokorny dkk. 2001). tepung terigu dengan perbandingan
Mengolah ubi jalar ungu menjadi tepung sebagai berikut :
merupakan salah satu cara untuk A = 10 % tepung ubi jalar ungu : 90 %
penyimpanan dan pengawetan ubi jalar tepung terigu
ungu. Ubi jalar ungu dalam bentuk tepung B = 30 % tepung ubi jalar ungu : 70 %
juga akan mempermudah pemanfaatannya tepung terigu
sebagai bahan baku industri pangan C = 50 % tepung ubi jalar ungu : 50 %
maupun non-pangan (Menurut tepung terigu
Murtiningsih & Suyanti, 2011). Terigu D = 70 % tepung ubi jalar ungu : 30 %
adalah tepung atau bubuk halus yang tepung terigu
berasal dari biji gandum, dan digunakan E = 90 % tepung ubi jalar ungu : 10 %
sebagai bahan dasar pembuat kue, mie, tepung terigu
roti, dan pasta. Tepung terigu sebagian
besar terdiri dari pati. Menurut Wayne Pembuatan Tepung Ubi Jalar Ungu
(2013), tepung terigu memiliki sekitar 68- Ubi jalar ungu dikupas dan dicuci
78% pati. hingga bersih dari sisa-sisa tanah yang
Kue “semprong” adalah kue menempel, kemudian diblancing selama 3
tradisional yang dibuat dari bahan tepung menit dengan uap pada suhu 1000C.
terigu, telur, gula, susu bubuk, margarine Setelah itu ubi jalar ungu didinginkan
dan santan. Mencermati banyaknya varian kemudian di iris tipis-tipis menggunakan
kue “semprong”, hal ini menunjukkan slicer dengan ketebalan 0,1cm. Setelah itu
bahwa kue “semprong” dapat dibuat irisan daging ubi jalar ungu diletakan
dengan kombinasi berbagai macam diatas wadah dan dikeringkan dengan
campuran tepung, misalnya tepung ubi menggunakan cahaya matahari. Irisan ubi
jalar ungu. jalar ungu yang sudah kering kemudian
dihaluskan dengan menggunakan grinder.
METODE PENELITIAN Bubuk daging ubi jalar ungu yang telah
dihaluskan kemudian diayak dengan
Bahan dan Alat menggunakan ayakan tepung.
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Ubi jalar ungu yang Pembuatan Kue “Semprong”
berasal dari pasar Bersehati Manado, a) Tahap pencampuran
tepung terigu “Kompas”, gula, santan Pertama campurkan 1 butir telur, gula
kelapa, mentega, telur, kayu manis dan 100 gr, mentega 10 gr, susu bubuk 20
bahan-bahan kimia untuk analisis. Alat gr dan kayu manis 1 sendok teh, aduk
yang digunakan dalam penelitian ini sampai merata. Kemudian tambahkan
adalah Pisau, oven, thermometer, grinder, tepung ubi ungu dan tepung terigu
slicer, wadah plastik, beker glass, gelas sesuai perlakuan, aduk sampai semua
ukur, timbangan analitik, saringan/ayakan, bahan tercampur dan kemudian
stopwatch, kompor, panci, toples, cetakan tambahkan santan kelapa 1 gelas, aduk
semprong. sampai adonan berbentuk krim.
b) Tahap pencetakan adonan
Rancangan Penelitian Tahap ini lebih tepatnya adonan yang
Metode penelitian yang digunakan sudah jadi sebelumnya panaskan
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)

13
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 11 Nomor 1 Juni 2020

cetakan kue semprong, setelah panas maka warnya semakin pekat. Selain itu
tuang 1 sendok makan adonan ke perubahan warna juga disebabkan adanya
dalam cetakan lalu dijepit, tunggu 2 proses karamelisasi gula yang terdapat
menit setelah adonan agak kering lalu dalam bahan tambahan kue semprong.
dibentuk dengan cara menggulung. Aroma
Hasil uji organoleptik terhadap
HASIL DAN PEMBAHASAN aroma kue semprong campuran tepung ubi
jalar ungu dan tepung terigu berkisar
Sifat Organoleptik antara 3,93 – 4,08 (netral sampai suka)
Warna dapat dilihat pada Gambar 2.
Hasil uji organoleptik terhadap
warna kue semprong campuran tepung ubi
jalar ungu dan tepung terigu berkisar Nilai rata-rata Aroma
antara 3,56 – 4,00 (suka) dapat dilihat 5
4.08 3.92 4 3.92 4
pada Gambar 1. 4
3

6
Nilai rata-rata warna 2
1
4 3.72 3.88 3.64
4 3.56 0
A B C D E
2 Gambar 2. Nilai rata-rata uji organoleptik
terhadap aroma kue semprong
0
A B C D E Berdasarkan hasil analisis sidik
Gambar 1. Nilai rata-rata uji organoleptik ragam kue semprong dengan
terhadap warna kue semprong pencampuran tepung ubi ungu dan tepung
terigu menunjukan nilai F hitung lebih
Hasil penelitian terhadap tingkat kecil dari nilai F tabel hal ini menunjukan
kesukaan panelis pada warna kue pencampuran tepung ubi jalar ungu dan
semprong dengan pencampuran tepung tepung terigu tidak memberikan pengaruh
ubi jalar ungu dan tepung terigu tidak terhadap aroma kue semprong. Aroma
memberi pengaruh nyata pada warna kue kayu manis yang ditambahkan dalam
semprong. Warna yang dihasilkan kue adonan kue semprong dapat menutupi
semprong dengan pencampuran ubi jalar aroma dari tepung ubi jalar ungu dan
ungu dan tepung terigu adalah berwarna tepung terigu sehingga tidak menimbulkan
coklat muda sampai coklat ungu tua. aroma tertentu karena dalam kayu manis
Penentuan mutu suatu bahan memiliki kandungan zat minyak atsiri.
pangan pada umumnya tergantung pada Menurut Wijayanti dkk (2010), minyak
warna, karena warna tampil terlebih atsiri merupakan salah satu senyawa
dahulu (Winarno, 2004). Warna ungu aromatik sebagai metabolit (sekunder)
pada tepung ubi ungu dikarenakan yang mudah menguap. Penggunaan bahan
senyawa anthosianin. Anthosianin lain yang berupa santan juga
merupakan pigmen yang dapat mempengaruhi. Menurut Harijono (2012),
memberikan pewarna alami yang terdapat santan memiliki senyawa
pada kulit dan daging ubi yang berwarna nonylmethylketon yang bersifat mudah
ungu kehitaman atau ungu pekat (Richana menguap, sehingga ketika dipanaskan
2012) sehingga semakin banyak jumlah akan menimbulkan aroma yang khas
tepung ubi ungu dalam kue semprong kelapa yang harum.

14
Uji Organoleptik dan Sifat Kimia …………… Olfita S. Montolalu, dkk.

Aroma adalah bau yang sukar


diukur sehingga menimbulkan pendapat
yang berlainan dalam menilai kualitas. Rasa
Perbedaan pendapat disebabkan karena Hasil uji organoleptik terhadap
tiap orang mempunyai perbedaan rasa kue semprong campuran tepung ubi
kemampuan indera penciuman, meskipun jalar ungu dan tepung terigu berkisar
mereka dapat membedakan aroma namun antara 3,88 – 4,32 (suka) dapat dilihat
setiap orang mempunyai kesukaan yang pada Gambar 4 dibawah ini.
berlainan (Kartika, 1998).
Tekstur Nilai rata-rata Rasa
Hasil uji organoleptik terhadap
5 4.32
tekstur kue semprong campuran tepung 4.08 3.96 4 3.88
ubi jalar ungu dan tepung terigu berkisar 4
antara 4,04 – 4,28 (suka), dapat dilihat 3
pada Gambar 3 dibawah ini.
2
1
Nilai rata-rata Tekstur
0
5 4.28 4.24 4.2 4.04 4.16 A B C D E
4
3 Gambar 4. Nilai rata-rata uji organoleptik
terhadap rasa kue semprong
2
1 Berdasarkan hasil analisis sidik
ragam kue semprong dengan
0
A B C D E pencampuran tepung ubi ungu dan tepung
Gambar 3. Nilai rata-rata uji terigu menunjukan nilai F hitung lebih
organoleptik terhadap tekstur kue kecil dari nilai F tabel hal ini menunjukan
semprong pencampuran tepung ubi jalar ungu dan
tepung terigu tidak memberikan pengaruh
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam terhadap rasa kue semprong.
kue semprong dengan pencampuran Rasa kue semprong merupakan
tepung ubi ungu dan tepung terigu kontribusi dari berbagai komponen
menunjukan nilai F hitung lebih kecil dari penyusunnya yakni gula, santan dan telur.
nilai F tabel hal ini menunjukan Jumlah komponen-komponen tersebut
pencampuran tepung ubi jalar ungu dan tidak mengalami perubahan jumlah dalam
tepung terigu tidak memberikan pengaruh formulasi kue semprong sehingga rasa
terhadap tekstur kue semprong. Tekstur yang dihasilkan menimbulkan kesan
yang dihasilkan kue semprong dengan kesukaan pada tingkat yang sama. Seiring
pencampuran ubi jalar ungu dan tepung dengan Harijono (2012), rasa kue
terigu adalah tekstur yang renyah. semprong dipengaruhi oleh perpaduan
Menurut Harijono (2012), rasa yag ditimbulkan komponen-
kerenyahan dipengaruhi oleh jenis tepung komponen seperti gula yang memberikan
yang mengandung pati tinggi dan serat rasa manis, santan dan telur yang
kasar yang rendah. Kandungan pati tepung memberikan rasa gurih.
terigu adalah 68-78% sedangkan Berdasarkan hasil Uji Organoleptik
kandungan pati tepung ubi jalar ungu kue semprong pencampuran tepung ubi jalar
56,53%-72,03% (Apriliyanti, 2010). ungu dan tepung terigu yang dilakukan
terhadap 25 panelis Mahasiswa Teknologi

15
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 11 Nomor 1 Juni 2020

Pertanian, panelis menyukai keseluruhan perlakuan.


Tabel 3. Nilai rata-rata Uji Organoleptik Kue Semprong dengan Pencampuran Tepung
Ubi Jalar Ungu dan Tepung Terigu
Perlakuan Nilai rata-rata
Warna Aroma Tekstur Rasa
Komponen
A 4,0 4,08 4,28 4,08
B 3,72 3,92 4,24 3,96
C 3,88 4,0 4,2 4,32
D 3,64 3,92 4,04 4,0
E 3,56 4,0 4,16 3,88

Nilai rata-rata tertinggi diperoleh pada Kadar Air


perlakuan A dengan perbandingan (10g Hasil analisis yang dihasilkan bahwa
tepung ubi ungu + 90g tepung terigu). kadar air kue semprong campuran tepung
Jenis ujian yang dilakukan dalam ubi jalar ungu dan tepung terigu berkisar
uji organoleptik ini adalah metode antara 3,16 % - 3,77 %.
hedonik tingkat kesukaan panelis terhadap Berdasarkan hasil analisis sidik
warna, aroma, rasa, dan tekstur yang ragam terhadap kadar air kue semprong
dihasilkan dari setiap perlakuan. Uji dengan pencampuran tepung ubi jalar
organoleptik dimaksudkan untuk ungu dan tepung terigu menunjukan nilai
mengetahui penilaian panelis terhadap F hitung lebih besar dari nilai F tabel
produk yang dihasilkan (Rampengan dkk, sehingga dilanjutkan dengan uji BNT.
dalam Suprianto 2015). Hasil uji BNT 5% menunjukan bahwa
Komposisi Proksimat perlakuan A (10g tepung ubi jalar ungu +
Nilai gizi suatu produk makanan 90g tepung terigu), E (90g tepung ubi jalar
merupakan salah satu faktor penting yang ungu + 10g tepung terigu), C (50g tepung
harus di perhatikan untuk menjamin ubi jalar ungu + 50g tepung terigu), B
keamanan dari produk makanan tersebut. (30g tepung ubi jalar ungu + 70g tepung
Analisis proksimat bertujuan untuk terigu), dan D (70g tepung ubi jalar ungu
menentukan nilai gizi suatu produk + 30g tepung terigu) berbeda nyata satu
pangan sama lain.
yang meliputu. Kadar Air, Kadar Abu,
Kadar Protein, Kadar Lemak, dan
Karbohidrat.

Tabel 4. Nilai rata-rata Kadar Air Kue Semprong.


Perlakuan Rata – rata Kadar Air (%)
A (10g Tepung ubi ungu + 90g Tepung terigu) 3,16a
B (30g Tepung ubi ungu + 70g Tepung terigu) 3,37d
C (50g Tepung ubi ungu + 50g Tepung terigu) 3,31c
D (70g Tepung ubi ungu + 30g Tepung terigu) 3,77e
E (90g Tepung ubi ungu + 10g Tepung terigu) 3,21b

16
Uji Organoleptik dan Sifat Kimia …………… Olfita S. Montolalu, dkk.

BNT 5% = 0,03
Beberapa hal yang dapat besi 0,70 mg serta kalsium sebesar 29 mg
mempengaruhi kadar air yaitu jenis bahan dalam 100 g, Mahmud dkk. (2009).
dan komponen yang ada di dalamnya,
serta cara dan kondisi pemanggangan Kadar Lemak
seperti alat dan ketebalan bahan. Kadar air Hasil analisis yang dihasikan, nilai
dalam kue semprong diperoleh dari rata-rata kadar lemak kue semprong
pencampuran bahan baku tepung ubi jalar dengan pencampuran tepung ubi jalar
ungu dan tepung terigu yang memiliki ungu dan tepung terigu berkisar antara
kadar air pada tepung ubi jalar ungu 16,26 % - 20,95 % (Tabel 6)
68,5gram dan pada tepung terigu Berdasarkan hasil analisis sidik
12,0gram. ragam terhadap kadar lemak kue
semprong dengan pencampuran tepung
Kadar Abu ubi jalar ungu dan tepung terigu
Hasil analisis yang dihasilkan, rata- menunjukan nilai F hitung lebih besar dari
rata kadar abu kue semprong campuran nilai F tabel sehingga dilanjutkan dengan
tepung ubi ungu dan tepung terigu uji BNT. Hasil uji BNT 5% menunjukan
berkisar antara 1,32 % - 2.09 %. bahwa perlakuan D (70g tepung ubi jalar
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam ungu + 30g tepung terigu), B (30g tepung
terhadap kadar abu kue semprong dengan ubi jalar ungu + 70g tepung terigu), A
pencampuran tepung ubi jalar ungu dan (10g tepung ubi jalar ungu + 90g tepung
tepung terigu menunjukan nilai F hitung terigu), C (50g tepung ubi jalar ungu +
lebih besar dari nilai F tabel sehingga 50g tepung terigu), dan E (90g tepung ubi
dilanjutkan dengan uji BNT. jalar ungu + 10g tepung terigu) berbeda
Semakin banyak tepung ubi ungu nyata satu sama lain.
dan tepung terigu dalam pencampuran Kue semprong memiliki kandungan
semakin tinggi jumlah kadar abu kue lemak yang tinggi. Tingginya kadar lemak
semprong. Seharusnya syarat mutu kue pada campuran tepung ubi jalar ungu dan
kering yang baik memiliki kadar abu di tepung terigu disebabkan beberapa bahan
bawah 1,6 % (SNI : 1992). tambahan yang mengandung lemak seperti
Peningkatan kadar abu yang susu, margarin dan santan. Penambahan
dihasilkan setiap perlakuan diduga karena santan dengan kepekatan lebih rendah
kandungan mineral dalam tepung ubi jalar menghasilkan kue semprong yang
ungu relatif tinggi. Tepung ubi jalar ungu memiliki kadar lemak lebih rendah
mengandung fosfor sebesar 74 mg, zat Harijono (2012).

Tabel 5. Nilai rata-rata Kadar Abu Kue Semprong.


Perlakuan Rata – rata Kadar Abu (%)
A (10g Tepung ubi ungu + 90g Tepung terigu) 1,32a
B (30g Tepung ubi ungu + 70g Tepung terigu) 1,52b
C (50g Tepung ubi ungu + 50g Tepung terigu) 1,64c
D (70g Tepung ubi ungu + 30g Tepung terigu) 1,70d
E (90g Tepung ubi ungu + 10g Tepung terigu) 2,09e
BNT 5% = 0,03

17
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 11 Nomor 1 Juni 2020

Tabel 6. Nilai rata-rata Kadar Lemak Kue Semprong

Perlakuan Rata – rata Kadar Lemak (%)


A (10g Tepung ubi ungu + 90g Tepung terigu) 19,14c
B (30g Tepung ubi ungu + 70g Tepung terigu) 17,97b
C (50g Tepung ubi ungu + 50g Tepung terigu) 19,59d
D (70g Tepung ubi ungu + 30g Tepung terigu) 16,26a
E (90g Tepung ubi ungu + 10g Tepung terigu) 20,95e
BNT 5% = 0,02

Kadar Protein
Hasil analisis yang dihasikan, nilai Kadar Karbohidrat
rata-rata kadar protein kue semprong Nilai rata-rata kadar karbohidrat kue
dengan pencampuran tepung ubi ungu dan semprong dengan pencampuran tepung
tepung terigu berkisar antara 7,06 % - ubi ungu dan tepung terigu berkisar antara
8,95 % (Table 7). 66,31 % - 71,21 % (Tabel 8).
Berdasarkan hasil analisis sidik Berdasarkan hasil analisis sidik
ragam terhadap kadar protein kue ragam terhadap kadar karbohidrat kue
semprong dengan pencampuran tepung semprong dengan pencampuran tepung
ubi jalar ungu dan tepung terigu ubi jalar ungu dan tepung terigu
menunjukan nilai F hitung lebih besar dari menunjukan nilai F hitung lebih besar dari
nilai F tabel sehingga dilanjutkan dengan nilai F tabel sehingga dilanjutkan dengan
uji BNT. uji BNT.
Pada dasarnya tepung ubi jalar ungu Hasil uji BNT 5% menunjukan bahwa
dan tepung terigu memilki kandungan perlakuan E (90g tepung ubi jalar ungu +
protein yang rendah. oleh karena itu perlu 10g tepung terigu), C (50g tepung ubi
adanya sumber protein lain yang jalar ungu + 50g tepung terigu), A (10g
dikonsumsi agar kebutuhan protein tepung ubi jalar ungu + 90g tepung
tercukupi. Tingginya kadar protein adalah terigu), B (30g tepung ubi jalar ungu +
akibat penambahan telur yang 70g tepung terigu), dan D (70g tepung ubi
mengandung protein cukup tinggi. jalar ungu + 30g tepung terigu) berbeda
nyata satu sama lain.

Tabel 7. Nilai rata-rata Kadar Protein Kue Semprong


Protein Rata – rata Kadar Protein (%)
A (10g Tepung ubi ungu + 90g Tepung terigu) 8,72d
B (30g Tepung ubi ungu + 70g Tepung terigu) 8,95e
C (50g Tepung ubi ungu + 50g Tepung terigu) 8,63c
D (70g Tepung ubi ungu + 30g Tepung terigu) 7,06a
E (90g Tepung ubi ungu + 10g Tepung terigu) 7,45b
BNT 5% = 0,02

18
Uji Organoleptik dan Sifat Kimia …………… Olfita S. Montolalu, dkk.

Tabel 8. Nilai rata-rata Kadar Karbohidrat Kue Semprong


Perlakuan Rata – rata Karbohidrat (%)
A (10g Tepung ubi ungu + 90g Tepung terigu) 67,66c
B (30g Tepung ubi ungu + 70g Tepung terigu) 68,19d
C (50g Tepung ubi ungu + 50g Tepung terigu) 66,83b
D (70g Tepung ubi ungu + 30g Tepung terigu) 71,21e
E (90g Tepung ubi ungu + 10g Tepung terigu) 66,31a
BNT 5% = 0,01

Kandungan karbohidrat kue semprong ungu dan tepung terigu dapat dilihat pada
campuran tepung ubi jalar ungu dan Gambar 5.
tepung terigu relatif tinggi. Tingginya Berdasarkan hasil analisi kandungan
kandungan karbohidrat dalam kue kimia pada kue semprong campuran
semprong disebabkan oleh bahan baku tepung ubi jalar ungu dan tepung terigu,
yaitu tepung terigu yang memiliki kandungan karbohidrat adalah kandungan
kandungan karbohidrat tinggi juga tepung tertinggi dengan nilai rata-rata 66,31% -
ubi jalar ungu yang merupakan sumber 71,21% dan kadar abu dengan nilai rata-
karbohidrat. rata 1,32% - 2,09% yang merupakan
Hasil analisis keseluruhan rata-rata kandungan terkecil dari keseluruhan
kandungan kimia pada kue semprong kandungan kimia pada kue semprong
dengan pencampuran tepung ubi jalar campuran tepung ubi jalar ungu dan
tepung terigu.

PARAMETER MUTU KIMIA KUE SEMPRONG


80
71.21
67.66 68.19 66.83 66.31
70

60
Nilai rata-rata

50

40

30
19.14 19.59 20.95
17.97 16.26
20
8.72 8.95 8.63 7.06 7.44
10 3.77
3.161.32 3.371.52 3.311.64 1.7 3.212.09
0
A (10:90) B (30:70) C (50:50) D (70:30) E (90:10)
Kadar Air Kadar Abu Lemak Protein Karbohidrat

Gambar 5. Rata-rata Kandungan Kimia Kue Semprong dengan Pencampuran Tepung


Ubi Jalar Ungu dan Tepung Terigu.

19
Jurnal Teknologi Pertanian Volume 11 Nomor 1 Juni 2020

KESIMPULAN 2009. Tabel Komposisi Pangan


Indonesia.PT Elex Media
Berdasarkan analisis tingkat kesukaan Komputindo. Kompas Gramedia.
panelis serta analisi kimia pada kue Jakarta.
semprong, dapat disimpulkan bahwa Murtiningsih dan Suyanti, 2011. Membuat
formulasi kue semprong dengan campuran Tepung Umbi dan Variasi
10% tepung ubi jalar ungu dan 90% Olahannya.Jakarta: AgroMedia
tepung terigu dengan warna (4,0), aroma Pustaka.
(4,08), tekstur (4,28), rasa (4,08) disukai Pokorny J, N. Janishlieva, N. dan M.
panelis dengan kadar air 3,16%, kadar abu Gordon. 2001. Antioxidant in
1,32%, kadar lemak 19,14%, kadar Food. CRC Press Cambridge.
protein 8,72% dan karbohidrat 67,66%. Inggris.
Richana, Nur. 2012. Ubi Kayu dan Ubi
DAFTAR PUSTAKA Jalar, Botani – Budidaya,
Teknologi Proses. Teknologi Pasca
Apriliyanti T. 2010. Kajian Sifat
Panen. Bogor : Nuansa.
Fisikokimia Dan Sensori Tepung
Shahidi, F.; and M. Naczk. (1995). Food
Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas
Phenolics : Sources, Chemistry,
blackie) Dengan Variasi Proses
Effects, and Applications.
Pengeringan. Skripsi. Fakultas
Technomic Publishing Company.
Pertanian. Universitas Sebelas
USA
Maret.
Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional.
Gisslen, W. 2013. Professional Baking.
Kanisius.Yogyakarta.
6th ed. Hoboken, New Jersey:
Suprianto. A. B. (2015). Subtitusi tepung
Jhon Wiley & Sons, Inc.
kacang hijau (Phaseolus radiathus
Harijono, Susanto, W.H. dan Ismet, F.
L) dalam pembuatan biscuit
2012. Studi Penggunaan Proporsi
kimpul (Xantosoma sagittifolium
Tepung (Sorgum Ketan Dengan
(L) Schott). Skripsi Fakultas
Beras Ketan) dan Tingkat
Pertanian, Jurusan Teknologi
Kepekatan Santan Yang Berbeda
Pertanian UNSRAT MANADO.
Terhadap Kualitas Kue Semprong.
Wijayanti. Z., dan Burhan. 2010. Minyak
Fakultas Teknologi Pertanian,
atsiri dari kulit batang
Universitas Brawijaya, Malang.
cinnamomum burmanni (kayu
Kartika B., Hastuti, P. dan W. supartomo.
manis) Dari famili lauraceae
1988. Pedoman Uji Inderawi
sebagai insektisida alami,
Bahan Pangan. PAU Pangan dan
antibakteri, dan antioksidan.
Gizi. Yogyakarta.
Laboratorium Kimia Organik
Kumalaningsi S. 2008. Antioksidan,
Jurusan Kimia Fakultas
Sumber & Manfaatnya.
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Antioxidant Center Online. Home
Alam. Institut Teknologi Sepuluh
page on-line.Available from
Nopember. Surabaya.
http://antioxidant-
Winarno, F. G., 2004. 1984. Kimia
center.com/index.php/Antioksidan/
Pangan dan Gizi. PT. Gramedia
3.-Antioksidan-SumberSumber-
PustakaUtama, Jakarta.
Manfaatnya.html; Internet;
accessed 3 Juni 2017.
Mahmud M. K., Hermana, N.A. Zulfianto,
I. Ngadiarti, R.R. Apriyantono, B.
Hartati, Bernadus, dan Tinexcelly.

20

Anda mungkin juga menyukai