Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak
Onde-onde ketawa merupakan kue tradisional yang berbentuk bulat dengan
berbalur wijen diseluruh permukaan sisinya dan memiliki rekahan atau pecahan pada
sisi permukaannya melambangkan seperti orang tertawa. Kue onde-onde ketawa yang
terbuat dari tepung terigu protein rendah, telur, margarine, baking soda dan soda kue
merupakan kue kering yang mampu bertahan lama.Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui bagaimana pengaruh susbtitusi tepung tapioka sebanyak 25%, 35% dan
45% terhadap kualitas bentuk, aroma, warna, tekstur dan rasa pada kue onde–onde
ketawa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen yang menggunakan metode rancangan
acak lengkap dengan tiga kali pengulangan dan pengumpulan data dilakukan
menggunakan 30 orang panelis semi terlatih dengan uji organoleptik selanjutnya uji
dilakukan dengan analisa varian dan jika berbeda maka diuji lanjut dengan uji Duncan.
Penelitian ini dilaksanakan di workshop Tata Boga Jurusan Imu Kesejahteraan Keluarga
Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang pada bulan September
2019. Dari hasil uji analisa menunjukkan bahwa penambahan tepung tapioka dalam
pembuatan kue onde-onde ketawa dengan subtitusi 25%, 35% dan 45% terdapat
perbedaan yang nyata dari kualitas bentuk, aroma, warna tekstur dan rasa. Berdasarkan
hasil penelitian menggunakan tepung tapioka sebanyak 25% dari jumlah tepung terigu
memberikan hasil yang terbaik untuk kue onde- onde ketawa.
Absract
Onde-onde ketawa is a round tradisionalcake that coat by sesame in all of the
side and it has the crush on top like a laughing people. Onde-onde ketawa made by
flour, eggs, butter, baking soda, and cake soda. It’s a cake that can keep for long like
a cookies. The purpose of the research is to know how the tapioca subtantion as
much 25%, 35%, and 45% effect to the quality, shape, flavor, color, texture and also
to the taste. The tipe of
1
the research is an experiment that use a complete random method with 3 repitition and
data colecting with 30 semi-trained panelist by using organoleptic test then the test
performed by vaarian analysis and if it changes then the next test will be the Duncan
test. The research counducted at Tata Boga workhsop, Ilmu Kesejahteraan Keluarga
Mojor, Toursm and Hospitality Faculty, Padang State University in September 2019.
From the anlysis test resultshow that the tapioca additon in the making of onde-onde
ketawa wuth 25%, 35%, and 45% subtantion that have the real difference from the
quality, shape, flavor, color, texture and the teste. Based on the research by using 25%
of tapioca from the flour is the best result for onde-onde ketawa.
pada gambar 1
4. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari uji organoleptik selanjutnya ditabulasi dalam
bentuk tabel dan dianalisis sesuai dengan uji masing-masing data. Data yang
sudah ditabulasikan selanjutnya jika uji dilakukan dengan analisa varian
(ANAVA) dan jika berbeda maka diuji lanjut dengan uji Duncan.
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
X0 X1 X2 X3
Gambar 2. Hasil Rata-Rata Uji Organoleptik Kue Onde-Onde Ketawa
Substitusi Tepung Tapioka
Hasil analisis varian uji organoleptik untuk kualitas rasa (gurih) tidak
dapat pengaruh perbedaan yang nyata. Sedangkan hasil analisis varian uji
organoleptik untu kualitas bentuk (rapi dan bulat pecah), aroma (harum), warna
(kuning kecoklatan), dan tekstur (renyah)terdapat pengaruh perbedaan yang
nyata maka dari itu dilakukan uji Duncan
2. Pembahasan penelitian
a. Bentuk (rapi)
1) Nilai Anava
Hasil analisis statistik anava pada kualitas bentuk (rapi)
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. ANAVA Kualitas Bentuk Rapi Kue Onde-Onde Ketawa
Ftabel
Sumber DF JK KT Fhitung
5%
Sampel 3 30,998 10,33 46,95 2,76
Panelis 29 4,067 0,14 0,63 1,70
Galat 87 19,305 0,22
Total 119 54,37
X1 3,72
X2 3,16
X3 3,04
8
Galat 87 24,78 0,28
Total 119 59,593
Tabel 4. Uji Lanjut Duncan Multiple Range Test Bentuk (Bulat dan
Pecah)
Sampel A B C
X0 4,11
X1 3,94
X2 3,38
X3 3,37
2) Pembahasan
Bentuk (bulat dan pecah) kue onde-onde ketawa terjadi karena
dibentuk dengan tangan. Marizani (2007:32) “Sebuah bentuk dapat
diciptakan dengan tangan bebas atau menggunakan alat bantu”. Selain
dari tangan atau alat bantu lainnya bentuk bulat dan pecah juga terjadi
karena penambahan pengembang seperti baking soda dan soda kue.
Menurut Supriyadi (2014:225) “Onde-onde ketawa memiliki rekahan
dikarenakan penambahan bahan pengembang soda
Jurnal Kapita Selekta Geografi
ISSN Print: 2622-4925
ISSN Online: 2622-4933
Volume 2 Nomor 8: september 2019 (Halaman: 188- 205)
http://ksgeo.ppj.unp.ac.id/index.php/ksgeo
10
Kolom yang berbeda pada tabel tersebut menyatakan setiap
perlakuan berbeda nyata bahwa X0 berada sama dengan X1, sedangkan
X2dan X3 berada dikolom yang sama.
2) Pembahasan
Aroma (harum) kue onde-onde ketawa terjadi karena
pemilihan bahan baku yang dilakukan untuk menghasilkan kualitas
baik pada kue onde-onde ketawa. Bahan yang baik dan berkualitas
digunakan pada pembuatan kue onde-onde ketawa yaitu tepung terigu
berwarna putih bersih, tidak berbau apek, tidak menggumpal dan
kering. Telur yang digunakan yaitu tidak rusak atau retak bagian
luarnya, bersih dan baru. Gula yang digunakan dalam pembuatan
kue onde-onde ketawa putih dan bersih. Minyak yang digunakan
bersih, berwarna cerah dan tidak berjamur. Baking powder yang
digunakan berwarna putih dan tidak kadarluasa. Wijen yang
digunakan dalam pembuatan kue onde-onde ketawa berwarna putih,
bentuk wijen masih utuh dan tidak biji wijen tidak menggumpal.
d. Warna (kuning kecoklatan)
1) Nilai Anava
Hasil analisis statistik anava pada kualitas bentuk rapi dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7. ANAVA Kualitas Warna Kuning Kecoklatan Pada Kue
Onde-Onde Ketawa
Ftabel
Sumber DF JK KT Fhitung
5%
Sampel 3 404,66 134,88 6,90 2,76
Panelis 29 41,62 1,43 0,07 1,70
Galat 87 1698,77 19,52
Total 119 2144,55
2) Pembahasan
Warna (kuning kecoklatan) kue onde-onde ketawa terjadi
karena pemilihan bahan baku yang baik. Menurut Wilda (2011:3)
mengatakan bahwa “Warna pada suatu makanan berasal dari
penggunaan bahan baku. Warna
adalah atribut kualitas sutu produk yang bernilai tinggi, rasa enak dan
tekstur baik namun jika warna tidak menarik maka akan menyebabkan
produk tersebut kurang diminati”. Serta warna (kuning kecoklatan)
kue onde-onde ketawa terjadi karena proses penggorengan dengan
minyak dingin dan banyak. Hal ini disependapat dengan Pudyastuti
dalam (Giliestyaningrum, 2016) “Aspek warna onde-onde disebabkan
selama proses penggorengan berlangsung, minyak akan masuk
kebagian kerak dan mengisi ruang kosong yang pada mulanya berisi
air”.
e. Tekstur (renyah)
1) Nilai Anava
Hasil analisis statistik anava pada kualitas tekstur renyah dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. ANAVA Kualitas Tekstur Renyah Kue Onde-Onde Ketawa
Ftabel
Sumber DF JK KT Fhitung
5%
Sampel 3 30,95 10,32 19,84 2,76
Panelis 29 4,038 0,13 0,25 1,70
Galat 87 45,8 0,52
Total 119 80,79
Tabel 10. Uji Lanjut Ducan Multipe Range Test Tesktur (Renyah)
Sampel A B C D
X3 4,36
X2 4,06
X1 3,63
X0 3,17
2) Pembahasan
Tekstur (renyah) kue onde-onde ketawa terjadi karena
penambahan tepung tapioka yang akan membuat tekstur renyah
diakbiatkan karena tepung tapioka yang tidak mengandung gluten dan
memiliki kadar pati yang cukup tinggi dari tepung lain. Menurut
Ni’matul (2011:1) “Tepung tapioka tidak mengandung protein gluten
sehingga aman apabila dikonsumsi pada masyarakat yang alergi”.
Seiring dengan pendapat Tethol (2019:150) “Tekstur renyah dan tebal
disebabkan karena ketiadaan gluten sehinggan kemampuan
peregangan adonan rendah”. Tekstur renyah pada kue onde-onde
ketawa dipengaruhi oleh penggunaan teknikbaking soda dan soda kue
dengan perbandingan 1:1 dicampurkan terlebih dahulu dan diayak
bersamaan dengan tepung terigu. Serta pada proses penggorengan
yang menggunakan minyak banyak dan minyak dingin.
f. Rasa (gurih)
1) Niali Anava
Hasil analisis statistik anava pada kualitas rasa gurih dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 11. ANAVA Kualitas Rasa Gurih Kue Onde-Onde Ketawa
Ftabel
Sumber DF JK KT Fhitung
5%
Sampel 3 30,49 10,16 0,065 2,76
Panelis 29 4,05 0,139 0,0008 1,70
Galat 87 13449,78 154,59
Total 119 13484,32
Anni Faridah, dkk. 2008. Patiseri Jilid 1,2,3. Jakarta: Direktorat Peminaaan.
Fauzia Okwira Sari. 2015. “Pembuatan Bolu Gulung Dari Tepung Ganyong”.
Tugas Akhir”. Padang: Universitas Negeri Padang.
Febriani, D. 2018. Pengauruh Substitusi Tepung Talas Terhadap Kualitas Cheese
Stick. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang.
FPP UNP. 2016. Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir FPP UNP. Padang: Universitas
Negeri Padang.
Giliestyaningrum, A. 2016. “Perbedaan Kualitas Onde-Onde Ceplis Tepung Ketan
Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Varietas Jago”.Skripsi. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Handewi P. Saliem dan Sri Nurhayanti. 2011. Perspektif Ekonomi Global Kedelai dan
Ubi Kayu Mendukung Swasembada. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Kementrian Pertanian.
Maharaja, L. M. 2008. “Penggunaan Campuran Tepung Tapioka dengan Tepung Sagu
dan Natrium Nitrat Dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi”.Skripsi. Medan:
Universitas Sumatera Utara.
Marizani. 2007. “Subsitusi Tepung Ampas Tahu Terhadap Kualitas Cookies”. Skripsi.
Padang: Universtias Negeri Padang.
Maryati, S. 2000. Tata Laksana Makanan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R&. Bandung: Alfabeta.
Tethool, Eduard Fransisco, dkk. 2019. Teknologi Pengolahan Ubi-Ubian Dan Sagu.
Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Wilda, M dan Lina Ivanti. 2011. “Sifat Organoleptik Dan Kandungan Nutrisi Es Krim
Ubi Jalar Varietes Lokal Bengkulu”. Jurnal. Bengkulu: Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Bengkulu.
Yeni Ismayani, dkk. 2016. Superlengkap Sajian Roti, Cake, & Roti. Jakarta : Resep
Kriya Pustaka.
Zafri. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Padang: UNP
Catatan : artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan judul “Pengaruh
Substitusi Tepung Tapioka Terhadap Kualitas Kue Onde- Onde Ketawa” dan
mengucapkan terimakasih kepada pembimbing Dra. Wirnelis Syarif, M.Pd