Anda di halaman 1dari 6

TEORI KUALITAS DAN STANDAR HIDUP MANUSIA

Oleh:
NUR BAITI
18102059

Program Studi Ilmu Pemerintahan

Mahasiswi STISIPOL Raja Haji TanjungPinang

BAB I
PENDAHULUAN
Di sisi lain, tidak mudah untuk mendefinisikan kualitas hidup secara
tepat. Pengertian mengenai kualitas hidup telah banyak dikemukakan oleh
para ahli, namun semua pengertian tersebut tergantung dari siapa yang
membuatnya.Setiap individu memiliki kualitas hidup yang berbeda
tergantung dari masing-masing individu dalam menyikapi permasalahan
yang terjadi dalam dirinya. Jika menghadapinya dengan positif maka akan
baik pula kualitas hidupnya, tetapi lain halnya jika menghadapinya dengan
negatif maka akan buruk pula kualitas hidupnya.Stiglitz, Sen & Fitoussi
(2011:68) menyebutkan bahwa kualitas hidup adalah konsep yang lebih
luas daripada produksi ekonomi dan standar hidup. Kualitas hidup
mencakup sekumpulan penuh faktor-faktor yang mempengaruhi apa yang
kita hargai dalam hidup ini, melampaui sisi materialnya.Peningkatan
kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang
hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan.Meningkatkan
kualitas hidup antara lain diwujudkan dengan meningkatkan pendapatan
melalui berbagai kegiatan perekonomian. Kualitas Kehidupan (Quality of
Life) merujuk pada kesejahteraan suatu masyarakat secara umum dalam
hal kebebasan berpolitik, lingkungan hidup alami yang bersih, pendidikan,
perawatan kesehatan, waktu luang dan segala sesuatu yang menuju pada
kepuasan dan kesenangan.
Standar Kehidupan (Standard of Living) merujuk pada jumlah
barang dan jasa yang dapat dibeli orang dengan uang yang mereka miliki·
Standar hidup ini diartikan cukup untuk membiayai keperluan hidup seperti
makanan, pakaian, perumahan, rekreasi, pendidikan dan perlindungan
asuransi. Ide standar ini dapat berlawanan dengan kualitas hidup, yang
memperhitungkan tidak hanya standar hidup material, tetapi juga faktor
subyektif lainnya yang menyumbang bagi kehidupan seseorang, seperti
hiburan, keamanan, sumber budaya, kehidupan sosial, kesehatan mental,

1
dll. Cara yang lebih rumit untuk menghitung kesejahteraan harus
digunakan untuk membuat keputusan semacam itu, dan seringkali hal ini
bersangkutan dengan politik, dan oleh sebab itu kontroversial.Namun,
masih tetap ada masalah meskipun hanya dengan menggunakan jumlah
rata-rata untuk membandingkan standar hidup material, berlawanan
dengan, misal, indeks Pareto. Standar hidup mungkin juga hal yang
subyektif. Sebagai contoh, negara dengan kelas atas yang sangat kecil
yang sangat kaya dan kelas rendah yang sangat besar dan sangat miskin
dapat memiliki rata-rata pendapatan yang tinggi, meskipun kebanyakan
penduduk memiliki "standar hidup yang rendah". Ini mencerminkan
masalah pengukuran kemiskinan, yang juga cenderung relatif.
BAB II
PEMBAHASAN
1. KUALITAS HIDUP MANUSIA
Secara awam,kualitas hidup berkaitan dengan pencapaian
kehidupan manusia yang ideal atau sesuai dengan yang
diinginkan.Calman memberikan satu definisi dari kualitas hidup yang
dapat diterima secara umum,yakni perasaan subjektif seseorang
mengenai kesejahteraan dirinya,berdasarkan pengalaman hidupnya saat
ini secara keseluruhan. (O'Connor, 1993) Hornuist mengartikan kualitas
hidup sebagai tingkat kepuasan hidup individu pada area fisik, psikologis,
sosial, aktivitas, materi, dan kebutuhan struktural. Ferrans mendefenisikan
kualitas hidup sebagai perasaan sejahtera individu, yang berasal dari rasa
puas atau tidak puas individu dengan area kehidupan yang penting
baginya. Kualitas hidup (Quality Of Life) adalah konsep analisis
kemampuan individu untuk mendapatkan hidup yang normal terkait
dengan persepsi secara individu mengenai tujuan, harapan, standar dan
perhatian yang secara spesifik terhadap kehidupan yang dialami dengan
dipengaruhi oleh nilai dan budaya pada lingkungan individu tersebut
berada. Beberapa pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
kualitas hidup merupakan perasaan subjektif seseorang mengenai
kesejahteraan dirinya, berdasarkan pengalaman hidupnya saat ini secara
keseluruhan. Kualitas hidup menggambarkan pencapaian kehidupan
manusia yang ideal atau sesuai dengan yang diinginkan. (Augustin, 2012)

1.1 FAKTOR-FAKTOR KUALITAS HIDUP MANUSIA


Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup diantaranya
mengenali diri sendiri, adaptasi, merasakan penderitaan orang lain,
perasaan kasih dan sayang, bersikap optimis, mengembangkan sikap
empati. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup adalah :
a. Jenis kelamin
Bahwa laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam peran
serta akses dan kendali terhadap berbagai sumber 19 sehingga
kebutuhan atau hal-hal yang penting bagi laki-laki dan perempuan
juga akan berbeda. Hal ini mengindikasikan adanya perbedaan aspek-
aspek kehidupan dalam hubungannya dengan kualitas hidup pada
laki-laki dan perempuan. Secara umum, kesejahteraan laki-laki dan
perempuan tidak jauh berbeda, namun perempuan lebih banyak
terkait dengan aspek hubungan yang bersifat positif sedangkan
kesejahteraan tinggi pada pria lebih terkait dengan aspek pendidikan
dan pekerjaan yang lebih baik.

b. Usia
Terdapat perbedaan yang terkait dengan usia dalam aspek-aspek
kehidupan yang penting bagi individu.Individu dewasa
mengekspresikan kesejahteraan yang lebih tinggi pada usia dewasa
madya.

c. Pendidikan
Pendidikan juga merupakan faktor kualitas hidup, kualitas hidup
akan meningkat seiring dengan lebih tingginya tingkat pendidikan
yang didapatkan oleh individu. Tingkat pendidikan adalah salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup.

d. Pekerjaan
Kualitas hidup juga diperoleh hasil yang tidak jauh berbeda
dimana individu yang bekerja memiliki kualitas hidup yang lebih baik
dibandingkan individu yang tidak bekerja.

e. Status pernikahan
Secara umum menunjukkan bahwa individu yang menikah memiliki
kualitas hidup yang lebih tinggi dari pada individu yang tidak menikah,
bercerai, ataupun janda atau duda akibat pasangan meninggal .

f. Finansial
Aspek finansial merupakan salah satu aspek yang berperan
penting mempengaruhi kualitas hidup individu yang tidak bekerja.

g.Standar referensi
Kualitas hidup dapat dipengaruhi oleh standar referensi yang
digunakan seseorang seperti harapan, 21 aspirasi, perasaan
mengenai persamaan antara diri individu dengan orang lain. kualitas
hidup akan dipengaruhi oleh harapan, tujuan, dan standard dari
masing-masing individu. (Larasati, 2009)
1.2 INDIKATOR KUALITAS MANUSIA
Dalam hidup ini tentu manusia ingin punya segala hal mulai dari uang,
rumah, pendidikan dan lainnya. Indikator yang digunkan untuk mengukur
kualitas hidup manusia minimal ada 3 yaitu:
1. Kesehatan
Kesehatan merupakan aset manusia yang paling berharga dan
merupakan kebutuhan dasar yang paling penting. Tingkat kesehatan
manusia dipengaruhi oleh faktor berikut:
a. Fasilitas kesehatan termasuk tenaga medis dan fasilitas sosial lainnya.
b. Tingkat kesadaran penduduknya akan pentingnya kesehatan seperti
lingkungan yang sehat dan makanan yang bergizi.
Indikator tingkat kesehatan penduduk di suatu negara dapat dilihat dari
angka kematian kasar, angka kematian bayi dan anak-anak, serta
rasio/usia harapan hidup. Penduduk yang sejahtera rata-rata memiliki
angka harapan hidup yang lebih tinggi dibanding yang tidak sejahtera.
Tingkat kesehatan di negara berkembang masih belum sebaik di negara
maju.

2. Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat berdampak pada kualitas atau
kesejahteraan hidupnya. Penduduk yang berpendidikan tingi memiliki
peluang lebih besar untuk mendapatkan profesi dengan penghasilan lebih
layak, lebih memahami arti kesehatan dan lebih matang dalam kesehatan
mental psikologi. Dengan demikian pendidikan merupakan aset hidup
manusia dan penting untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

3. Profesi dan Pendapatan


Tingkat pendidikan sangat berkorelasi dengan kualitas tenaga
kerja. Tenaga kerja yang berpendidikan dan memiliki skill mumpuni akan
mendapatkan posisi yang bagus di lingkungan kerjanya. Penduduk yang
memiliki jenjang pendidikan tinggi lebih berkesempatan lebih besar untuk
memilih pekerjaan yang baik dibanding penduduk yang tidak memiliki
pendidikan tinggi. Memang ada para pengusaha yang berhasil hanya
dengan bermodal ijazah SMA/SMP bahkan SD sekalipun. Namun
tentunya di era globalisasi saat ini, pendidikan yang baik menjadi modal
utama dalam berbisnis, tidak seperti zaman dahulu. Pendidikan tinggi
identik dengan penghasilan yang tinggi pula.
2.STANDAR HIDUP MANUSIA
STANDAR OF LIVING/STANDAR HIDUP adalah elemen-elemen
moneter dan nonmoneter yang bersama-sama membentuk pola hidup
seseorang.PENDAPATAN PER KEPALA(INCOME PER HEAD)
digunakan sebagai suatu ukuran standar hidup,walaupun DISTRIBUSI
PENDAPATAN PRIBADI (PERSONAL DISTRIBUTION OF INCOME)
akan memberikan arti bahwa banyak pendapatan masyarakat akan
berbeda dari pendapatan rata-rata tersebut.Kesulitan lain terletak dalam
menilai laba dan biaya yang mungkin meningkatkan pola hidup seseorang
tetapi tidak mempunyai nilai ekonomi yang langsung segera dapat
dinikmati.
Contoh:dua orang mungkin mempunyai gaji yang sama akan tetapi
yang seorang mungkin tinggal di pedesaan dengan pemandangan yang
indah,tenang dan damai,tidak ada kemacetaan lalu lintas ketika menuju ke
kantor,serta tingkat polusi yang rendah.Orang yang satunya lagi tinggal
disuatu kota industri dengan kemacetan lalu lintas yang sangat
berat,polusi,keributan,dan kejahatan .Perbandingan moneter akan
menyatakan bahwa dalam kasus tersebut terdapat suatu standar hidup
yang sama,tapi hal ini mungkin tidak dapat dijadikan alasan dengan
adanya perbedaan-perbedaa lingkungan tersebut.

Komponen standar hidup layak diukur menggunakan indikator


konsumsi riil yang disesuaikan. Sebagai catatan,UNDP menggunakan
indikator PDB perkapita riil yang telah disesuaikan(adjust real percapita)
sebagai ukuran komponen tersebut karena tidak tersedia indikator lain
yang lebih baik untuk keperluan perbandingan antar negara atau wilayah.
Perhitungan ketiga komponen di atas menunjukan bahwa setiap
komponen merupakan hasil perhitungan tersendiri dan bukan merupakan
hasil perhitungan dari indikator-indikator lain.Sehingga tidak dapat
dibentuk suatu model yang terdiri dari indikator-indikator pembentukan
setiap komponen. Karena itu, pemanfaatan IPM dalam perencanaan
pembangunan daerah harus dilengkapi dengan kajian dan analisis situasi
terhadap indikator-indikator yang mempengaruhi perkembangan IPM.
(Nugraha, Yudha, & Galih)
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan diatas kualitas dan standar hidup manusia
sangat berperan penting dalam pembangunan ekonomi.Pembangunan di
berbagai sektor yang merata merupakan kunci peningkatan kualitas
hidup.Tanpa adanya pembangunan diberbagai sektor kualitas hidup tidak
akan berjalan sesuai dengan mestinya.Tampaknya tidak ada sektor yang
tidak berperan.Sektor-sektor tersebut akan memberikan dampak terbaik
dalam hal pembangunan.Disanalah akan muncul hasil yang memperkuat
indikator kualitas hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Augustin. (2012). Kualitas Hidup.


Larasati, G. (2009). Faktor Mempengaruhi Kualitas Hidup.
Nugraha, Yudha, & Galih. (t.thn.). Indeks Pembangunan Manusia. 5.
O'Connor. (1993). Kualitas Hidup.

Anda mungkin juga menyukai