Anda di halaman 1dari 7

BAB KONDISI SOSIAL

10
SEBAGAI DETERMINAN
UTAMA PROBLEM
KESEHATAN

* ANDI MEINAR DWI RANTISARI THAYEB, SKM, M.KES*

A. Pendahuluan
Kesehatan merupakan modal utama bagi individu untuk
menjalani kehidupan yang produktif dan bermakna.
Pemahaman dan pengelolaan kesehatan yang baik melibatkan
perhatian terhadap semua aspek kesehatan, baik fisik, mental,
maupun sosial.
Kesehatan merujuk pada keadaan sehat secara fisik,
mental, dan sosial yang baik. Ini bukan hanya ketiadaan
penyakit atau cacat, tetapi juga mencakup kesejahteraan
emosional, kebugaran fisik, dan hubungan sosial yang positif.
Kesehatan melibatkan berbagai aspek, termasuk gaya hidup
sehat, pola makan yang baik, olahraga teratur, manajemen
stres, dan pencegahan penyakit (Glanz, Rimer, & Viswanath,
2002).
Konstitusi WHO menyatakan bahwa setiap orang harus
menikmati tingkat kesehatan yang memungkinkan mereka
menjalani kehidupan yang produktif secara sosial dan
ekonomi. Lebih dari 30 tahun telah berlalu sejak kebijakan
Kesehatan untuk Semua WHO memobilisasi negara-negara di
Kawasan Eropa untuk mengatasi kesenjangan dalam
kesehatan. Meskipun terdapat upaya berkelanjutan di beberapa
negara untuk mengatasi kesenjangan kesehatan di tingkat
nasional, regional dan lokal, kesenjangan kesehatan masih
terjadi antar negara, dalam negara, dan dalam kota (World
Health Organization (WHO), 2012).

1
Selama dua dekade terakhir, perhatian komunitas
kesehatan masyarakat semakin tertuju pada determinan sosial
kesehatan (DSK). Penelitian menunjukkan bahwa faktor
penentu sosial bisa lebih penting daripada pilihan layanan
kesehatan atau gaya hidup dalam mempengaruhi kesehatan.
sejumlah penelitian menunjukkan bahwa DSK berkontribusi
antara 30-55% terhadap hasil kesehatan. Selain itu, perkiraan
menunjukkan bahwa kontribusi sektor-sektor di luar kesehatan
terhadap hasil kesehatan masyarakat melebihi kontribusi sektor
kesehatan (Braveman & Gottlieb, 2014)
Bab ini mengulas secara komprehensif terkait faktor sosial
dalam membentuk kesehatan, termasuk di dalamnya konsep
dasar determinan sosial dan faktor determinan timbulnya
masalah kesehatan.

B. Konsep Determinan Sosial


Determinan sosial mengacu pada faktor-faktor yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat dan individu, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Konsep ini mencakup
berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, budaya, politik,
dan lingkungan, yang saling berinteraksi dan membentuk pola
perilaku dan kondisi hidup suatu kelompok atau masyarakat.
Beberapa konsep yang terkait dengan determinan sosial
melibatkan pemahaman tentang bagaimana faktor-faktor
berikut ini dapat memengaruhi individu dan kelompok dalam
masyarakat:
1. Ekonomi: Kondisi ekonomi suatu masyarakat, tingkat
ketidaksetaraan ekonomi, dan akses terhadap sumber
daya ekonomi memainkan peran penting dalam
menentukan kondisi hidup seseorang.
2. Budaya: Nilai, norma, dan keyakinan budaya dapat
membentuk cara individu dan kelompok berinteraksi,
bekerja, dan hidup. Budaya juga dapat memengaruhi
akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan
kesehatan.
3. Pendidikan: Tingkat pendidikan yang diakses oleh
individu dan masyarakat dapat memengaruhi kesempatan

2
ekonomi, kesehatan, dan mobilitas sosial. Pendidikan yang
baik dapat menjadi faktor penting dalam mengatasi
ketidaksetaraan sosial.
4. Lingkungan Fisik: Kondisi lingkungan tempat tinggal dan
bekerja dapat berdampak pada kesehatan dan
kesejahteraan. Faktor seperti akses air bersih, sanitasi, dan
keberlanjutan lingkungan juga berperan dalam
determinan sosial.
5. Politik dan Kebijakan: Kebijakan pemerintah, tingkat
partisipasi politik, dan struktur kekuasaan juga
merupakan determinan sosial. Keputusan politik dapat
memengaruhi distribusi sumber daya dan kesempatan di
masyarakat.
6. Gender: Faktor gender dapat memainkan peran signifikan
dalam menentukan akses terhadap pendidikan, pekerjaan,
dan layanan kesehatan. Ketidaksetaraan gender dapat
menjadi salah satu determinan sosial yang kuat.
Penting untuk diingat bahwa determinan sosial bersifat
kompleks dan saling terkait. Mereka bekerja bersama-sama dan
seringkali saling memperkuat, membentuk pola
ketidaksetaraan atau keadilan dalam masyarakat. Pemahaman
yang mendalam tentang determinan sosial memungkinkan
pengembangan kebijakan dan intervensi yang lebih efektif
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.

C. Kesetraan dalam kesehatan


Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesetaraan
kesehatan melibatkan akses terhadap layanan kesehatan,
pendidikan kesehatan, lingkungan hidup, dan aspek-aspek
sosial dan ekonomi. Upaya untuk mencapai kesetaraan
kesehatan melibatkan peningkatan aksesibilitas dan
ketersediaan layanan kesehatan, peningkatan pendidikan
kesehatan masyarakat, dan penanggulangan determinan
kesehatan yang mendasari ketidaksetaraan.
Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam
mencapai kesetaraan kesehatan termasuk ketidaksetaraan
dalam distribusi sumber daya, perbedaan budaya yang dapat

3
memengaruhi pemahaman tentang kesehatan, dan faktor-
faktor ekonomi yang membatasi akses terhadap pelayanan
kesehatan.
Pentingnya kesetaraan kesehatan diperkuat oleh
keyakinan bahwa kesehatan yang baik adalah hak asasi
manusia dan bahwa setiap individu seharusnya memiliki
kesempatan yang sama untuk menikmati kondisi kesehatan
yang optimal. Kesetaraan kesehatan bukan hanya tujuan
kesehatan global tetapi juga sebuah prinsip dasar dalam
membangun masyarakat yang adil dan berkelanjutan.

D. Faktor sosial penentu kesehatan


Ketimpangan besar dalam bidang kesehatan yang kita
lihat di dalam dan antar negara menghadirkan tantangan bagi
dunia. Semakin banyak penelitian yang mengidentifikasi
faktor-faktor sosial sebagai akar dari banyak kesenjangan
dalam bidang kesehatan. Faktor penentu sosial relevan dengan
penyakit menular dan tidak menular. Oleh karena itu, status
kesehatan harus menjadi perhatian para pembuat kebijakan di
setiap sektor, tidak hanya mereka yang terlibat dalam kebijakan
kesehatan. Sebagai respons terhadap tantangan global ini,
WHO meluncurkan Komisi Penentu Sosial Kesehatan, yang
meninjau bukti-bukti, mengangkat perdebatan masyarakat, dan
merekomendasikan kebijakan dengan tujuan meningkatkan
kesehatan masyarakat paling rentan di dunia. Tujuan utama
Komisi ini adalah mengubah pengetahuan kesehatan
masyarakat menjadi tindakan politik.
Komisi Penentu Sosial Kesehatan Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) mendefinisikan Determinan Sosial Kesehatan
(DSK) sebagai “kondisi di mana seseorang dilahirkan, tumbuh,
hidup, bekerja, dan menua” dan “pendorong mendasar dari
kondisi ini.” Istilah “faktor penentu sosial” sering kali mengacu
pada faktor-faktor seperti ciri-ciri lingkungan yang
berhubungan dengan kesehatan (misalnya, kemudahan
berjalan kaki, tempat rekreasi, dan akses terhadap makanan
sehat), yang dapat mempengaruhi perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan. Namun, banyak bukti yang menunjukkan
bahwa faktor sosio-ekonomi seperti pendapatan, kekayaan, dan

4
pendidikan merupakan penyebab mendasar dari berbagai
dampak kesehatan.

1. menyatakan penelitian atau riset dewasa ini berarti


pencarian teori, pengujian teori atau pemecahan masalah.
2. Hadari Nawawi dan Mimi Martini (1996) menyatakan
penelitian pada dasarnya berarti rangkaian kegiatan atau
proses mengungkapkan rahasia sesuatu yang belum
diketahui, dengan menggunakan cara bekerja atau metode
yang sistematik, terarah dan dapat dipertanggung-
jawabkan.
3. Kasiram (2010) menyatakan penelitian adalah suatu proses
atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, logis, dan
berencana, untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis
data, serta menyimpulkan dengan menggunakan metode
atau teknik tertentu untuk mencari jawaban atas
permasalahan yang timbul.
4. Moh. Nasir (2011) menyatakan penelitian adalah pencarian
pengetahuan dan pemberi artian yang terus menerus
terhadap sesuatu. Penelitian merupakan percobaan yang
hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru.
Penelitian yaitu suatu penyelidikan yang hati-hati dan terus
menerus untuk memecahkan suatu masalah.
5.
Penelitian juga bertujuan untuk mengubah kesimpulan-

CONTOH PENYUSUNAN TABEL

Tabel 1.1. Hubungan antara keputusan menolak atau menerima


hipotesis

Keadaan sebenarnya
Keputusan
Hipotesis benar Hipotesis salah

5
Terima Tidak membuat Kesalahan Tipe II
hipotesis kesalahan
Menolak Kesalahan tipe I Tidak membuat
hipotesis kesalahan

CONTOH PENULISAN GAMBAR

Gambar 1. Model Tahapan Penelitian Pengembangan

CONTOH PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

Braveman, P., & Gottlieb, L. (2014). The social determinants of health:


It’s time to consider the causes of the causes. Public Health
Reports, 129(SUPPL. 2), 19–31.
https://doi.org/10.1177/00333549141291s206
Glanz, K., Rimer, B. k., & Viswanath, K. (2002). Health Behavior and
Health Education.
World Health Organization (WHO). (2012). Healthy cities tackle the

6
social determinants of inequities in health: a framework for action.
Denmark: World Health Organization (WHO).

CONTOH Biodata Penulis:

Nama Lengkap dan Gelar


akademik , Dr. Ferlinan Nanda
lahir di Jakarta, pada 2 November
1994.Ia tercatat sebagai lulusan
Institut Maju Nusantara..Wanita
yang kerap disapa Feli ini adalah
anak dari pasangan Michael (ayah)
dan Novita Ratumbuysang (ibu).
Ferlinan Nanda bukanlah orang
baru di dunia hiburan Tanah Air.Ia
kerap wara-wiri di layar kaca dan
layar lebar Indonesia.Pada 2017
lalu, Feli berhasil meraih
penghargaan emas dalam ajang
Silet Awards dalam kategori artis
tersilet

Anda mungkin juga menyukai