Kualitas hidup menurut World Health Organization (WHO) adalah persepsi seseorang dalam konteks budaya dan norma yang sesuai dengan tempat hidup orang tersebut serta berkaitan dengan tujuan, harapan, standar dan kepedulian selama hidupnya. Kualitas hidup diartikan sebagai istilah yang merujuk pada emosional, sosial dan kesejahteraan fisik seseorang serta kemampuan aktifitas dalam kehidupan sehari- hari, kualitas hidup dapat dikategorikan atas; kualitas hidup buruk dengan skor 0- 50 dan kualitas hidup baik 51-100 Donald, (2009). Kualitas hidup menjadi istilah yang umum untuk menyatakan setatus kesehatan, kendati istilah ini juga memiliki makna khusus yang memungkinkan penentuan rangking penduduk menurut aspek objektif maupun subjektif pada status kesehatan. Kualitas hidup yang berkaitan dengan kesehatan Health-related Quality Of Life (HQL) mencakup keterbatasan fungsional yang bersifat fisik maupun mental, dan ekspresi positif kesejahtraan fisik, mental, serta spiritual. HQL dapat digunakan sebagai sebuah ukuran integrative yang menyatukan mortalitas dan morbidilitas, serta merupakan indeks berbagai unsur yang meliputi kematian, morbidilitas, keterbatasan fungsional, serta keadaan sehat sejahtra (well-being) MichealJ.Gibney, (2009). B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup adalah: a. Usia b. Usia sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang karena manusia. Semakin tua usia Anda, semakin rendah kualitas hidup Anda. Penuaan, Perasaan putus asa bahwa keadaan akan menjadi lebih baik di masa depan Ayo Seperti Ryff dkk Singer (2011) orang dewasa mengungkapkan kesejahteraan yang lebih tinggi paruh baya c. Pendidikan Pendidikan juga merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup, hal ini adalah Wahl dkk. (2004) belajar. Menemukan bahwa kualitas hidup meningkat seiring bertambahnya ketinggian tingkat pendidikan yang diperoleh orang tersebut. Itu sebabnya hal itu terjadi masyarakat yang berpendidikan rendah merasa kurang percaya diri dan merasa tidak berguna. d. Status Pernikahan Orang yang menikah memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi sebagai lajang. Karena pasangan suami istri tahu lebih bahagia dengan pasangan yang selalu bersamanya. e. Keluarga Keluarga juga merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas hidup. Individu yang memiliki keluarga yang utuh dan harmonis akan lebih tinggi kualitas hidupnya. Dikarenakan keluarga dapat memberikan dukungan dan kasih sayang untuk meningkatkan kualitas hidup. f. Kesehatan fisik (biologis) dan kemampuan fungsional g. Kesehatan psikologis, kesejahteraan diri, serta kepuasan hidup h. Jejaring sosial, aktivitas, dan partisipasi i. Keadaan lingkungan hidup dan kondisi sosio-ekonomi C. Pengukuran Kualitas Hidup Selama beberapa dekade terakhir, pengukuran kualitas hidup telah menjadi kunci untuk mengevaluasi pasien maupun klien, serta memprediksi hasil dari tritmen yang diberikan kepada mereka, dan pada masa saat ini, alat ukur kualitas hidup dapat dibagi menjadi dua kategori utama yakni (Coccossis dkk, 2009) : 1) Instrumen generik (general), mengukur kualitas hidup sebagai sebuah konsep multidimensional dengan dimensi budaya, dimensi sosial, dimensi psikologis, serta dimensi kesehatan fisiologis terkandung di dalamnya, cocok untuk digunakan dalam populasi umum. Salah satu bentuk paling terkenal adalah kuesioner WHOQOL-100. 2) Instrumen spesifik-penyakit, sering disebut HRQOL (Health Related Quality Of Life) mengukur area spesifik dari kesehatan fisik, fungsi fisiologis dari tubuh dan kualitas hidup yang relevan dengan penyakit tertentu atau tritmen tertentu. D. Upaya-upaya pemerintah Indonesia yang sudah dilakukan sebagai upaya mensejahterakan lansia demi terciptanya kualitas hidup yang diharapkan Upaya yang telah dilakukan di Indonesia untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada lansia antara lain : a. Pelayanan geriatri di rumah sakit b. Pelayanan kesehatan di puskesmas c. Pendirian home care bagi lansia yang berkebutuhan khusus d. Adanya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia atau Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). Pelayanan kesehatan ini tidak hanya memberikan pelayanan pada pada upaya kuratif, melainkan juga menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif. Berbagai pelayanan kesehatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu