Anda di halaman 1dari 14

Kualitas Kehidupan dan Gaya Hidup Sehat

DOSEN :

DR. Lusyta Puri Ardhiyanti, S.S.T, M.Kes

DISUSUN OLEH:
Fadilah Aulia Rahma
2310722009

S2 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2023

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah banyak
memberikan banyak nikmat kepada saya, sehingga mampu menyelesaikan makalah ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini di buat dalam rangka memenuhi salah satu
tugas saya dalam mata kuliah Ilmu Perilaku Dan Promosi Kesehatan Intermediate
Saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karenanya kami mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun
dari berbagai pihak demi perbaikan makalah ini. Atas bantuan, arahan, dan motivasi yang
senantiasa diberikan selama ini; dengan segala kerendahan hati kami sangat berterima kasih.
Saya sadar, sebagai seorang mahasiswi yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Depok, 12 Oktober 2023

Fadilah Aulia Rahma

ii
Kualitas Kehidupan dan Gaya Hidup Sehat: Hubungan dan Implikasinya dalam Promosi
Kesehatan
Penulis: Fadilah Aulia Rahma

ABSTRAK
Kualitas kehidupan dan gaya hidup sehat erat terkait, memengaruhi kesejahteraan fisik dan
mental. Kualitas hidup yang baik mendorong motivasi dan gaya hidup sehat, mempengaruhi
kualitas hidup secara keseluruhan. Dalam promosi kesehatan, pemahaman kualitas hidup dan
gaya hidup sehat penting untuk program yang efektif. Investasi dalam kualitas hidup dan gaya
hidup sehat adalah langkah awal menuju masyarakat yang lebih sehat dan bahagia.

Kata Kunci: Kualitas Kehidupan, Gaya Hidup Sehat, Promosi Kesehatan, Kesejahteraan,
Motivasi.

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan individu, kelompok,
dan masyarakat. Upaya ini dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, seperti pendidikan
kesehatan, intervensi perilaku, dan kebijakan publik. Salah satu pendekatan yang penting
dalam promosi kesehatan adalah meningkatkan kualitas hidup dan gaya hidup sehat.
Kualitas hidup dan gaya hidup sehat adalah dua konsep yang sangat relevan dalam
upaya meningkatkan kesehatan individu, kelompok, dan masyarakat pada umumnya. Dalam
era modern yang gejolak, kualitas hidup dan gaya hidup sehat memiliki peran penting dalam
memahami kesejahteraan manusia.
Kualitas hidup yang baik dapat meningkatkan motivasi seseorang untuk menerapkan
gaya hidup sehat. Hal ini karena kualitas hidup yang baik dapat meningkatkan rasa percaya
diri, harga diri, dan kepuasan hidup. Orang yang merasa hidupnya berkualitas cenderung
lebih termotivasi untuk menjaga kesehatannya.
Gaya hidup sehat dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Hal ini
karena gaya hidup sehat dapat membantu mencegah penyakit, meningkatkan kesejahteraan,
dan meningkatkan produktivitas. Dengan meningkatkan kualitas hidup dan gaya hidup sehat,
seseorang dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia.
Memahami kualitas hidup dan gaya hidup sehat adalah penting dalam promosi
kesehatan. Dengan memahami kedua konsep ini, maka promosi kesehatan dapat dirancang
dan dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan kesehatan
individu, kelompok, dan masyarakat.

B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara kualitas hidup
dan gaya hidup sehat, serta implikasinya dalam promosi kesehatan.

ii
BAB II
ISI MAKALAH

A. Pengertian Kualitas Hidup


Kualitas hidup adalah tingkat kesejahteraan individu yang mencakup berbagai aspek
kehidupan. Kualitas hidup melibatkan dimensi fisik, mental, sosial, dan spiritual yang secara
bersama-sama memengaruhi kepuasan dan kesejahteraan seseorang. Berikut adalah rincian
dari masing-masing aspek kualitas hidup:
1. Aspek Fisik: Aspek fisik meliputi kesehatan tubuh, mobilitas, dan fungsi tubuh. Kualitas
hidup yang baik dalam aspek fisik mencerminkan tubuh yang sehat, bebas dari penyakit
kronis, dan mampu berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
2. Aspek Mental: Aspek mental mencakup kesejahteraan emosional, fungsi kognitif, dan
hubungan sosial. Seseorang dengan kualitas hidup yang baik dalam aspek mental
memiliki kemampuan untuk mengatasi stres, mengelola emosi, dan menjaga hubungan
sosial yang positif.
3. Aspek Sosial: Aspek sosial mencakup hubungan dengan keluarga dan teman, serta
partisipasi dalam kegiatan sosial. Kualitas hidup yang baik dalam aspek sosial
mencerminkan dukungan sosial yang kuat, hubungan yang sehat, dan rasa memiliki
dalam kelompok sosial.
4. Aspek Spiritual: Aspek spiritual melibatkan keyakinan dan nilai-nilai yang menjadi
pedoman hidup seseorang. Ini mencakup pencarian makna hidup, hubungan dengan hal
yang lebih besar dari diri sendiri, dan penerimaan nilai-nilai yang penting bagi individu.

B. Pengertian Gaya Hidup Sehat


Gaya hidup sehat adalah pola hidup yang mendukung kesehatan fisik dan mental
individu. Gaya hidup sehat mencakup berbagai aspek yang berkontribusi pada kesejahteraan:
1. Pola Makan Sehat: Pola makan sehat melibatkan konsumsi makanan yang kaya akan
nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Ini juga
mencakup menghindari makanan olahan, makanan cepat saji, dan minuman manis yang
dapat meningkatkan risiko penyakit.

ii
2. Aktivitas Fisik Teratur: Aktivitas fisik teratur melibatkan olahraga, berjalan kaki,
bersepeda, atau aktivitas fisik lain yang dilakukan secara teratur. Ini membantu menjaga
berat badan yang sehat, memperkuat otot dan tulang, serta meningkatkan kesehatan
kardiovaskular.
3. Tidur yang Cukup: Tidur yang cukup adalah penting untuk pemulihan tubuh dan
kesehatan mental. Orang dewasa membutuhkan tidur 7-8 jam per malam untuk menjaga
kualitas tidur yang baik.
4. Manajemen Stres: Manajemen stres melibatkan teknik untuk mengatasi tekanan dan
menjaga kesehatan mental. Ini termasuk meditasi, yoga, olahraga, dan perencanaan
waktu.
5. Hubungan Sosial yang Positif: Hubungan sosial yang positif mencakup menjalin
hubungan yang mendukung, empati, dan penuh kasih sayang dengan orang-orang di
sekitar kita. Hubungan yang baik memengaruhi kesejahteraan emosional dan mental.
6. Menjaga Lingkungan yang Sehat: Menjaga lingkungan yang sehat mencakup
menghindari paparan terhadap polusi, merawat lingkungan sekitar, dan meminimalkan
dampak negatif pada lingkungan.

C. Hubungan antara Kualitas Hidup dan Gaya Hidup Sehat


Kualitas hidup dan gaya hidup sehat memiliki hubungan yang erat. Kualitas hidup
yang baik dapat meningkatkan motivasi individu untuk menjalani gaya hidup sehat. Individu
yang merasa hidupnya berkualitas cenderung memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi,
harga diri yang kuat, dan kepuasan hidup yang meningkat. Sebagai akibatnya, mereka lebih
termotivasi untuk menjaga kesehatan mereka dan mengadopsi gaya hidup sehat.
Sebaliknya, gaya hidup sehat dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Gaya hidup sehat membantu mencegah penyakit kronis seperti penyakit jantung, stroke,
diabetes, dan kanker. Aktivitas fisik teratur dan pola makan sehat meningkatkan kesehatan
fisik. Manajemen stres dan hubungan sosial yang positif memengaruhi kesehatan mental.
Dengan menjalani gaya hidup sehat, individu dapat mencapai tingkat kesejahteraan yang
lebih tinggi, yang mencakup kebahagiaan dan produktivitas yang meningkat.
Memahami hubungan ini memiliki dampak positif pada promosi kesehatan. Dengan
memahami kualitas hidup dan gaya hidup sehat, program-program promosi kesehatan dapat

ii
dirancang dan diimplementasikan dengan lebih efektif. Ini memungkinkan masyarakat untuk
mencapai kesehatan yang lebih baik, produktivitas yang lebih tinggi, dan kualitas hidup yang
lebih baik secara keseluruhan.

D. Implikasi dalam Promosi Kesehatan


Promosi kesehatan adalah upaya sistematis untuk meningkatkan kesehatan individu,
kelompok, dan masyarakat. Dalam konteks ini, pemahaman mendalam tentang kualitas hidup
dan gaya hidup sehat memiliki implikasi signifikan dalam perancangan, pelaksanaan, dan
evaluasi program-program promosi kesehatan.
1. Meningkatkan Motivasi dengan Kualitas Hidup yang Baik
Kualitas hidup yang baik dapat berperan sebagai pemicu motivasi dalam
menjalani gaya hidup sehat. Individu yang merasa hidupnya berkualitas cenderung
memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi, harga diri yang kuat, dan tingkat kepuasan
hidup yang lebih besar. Sebagai akibatnya, mereka memiliki dorongan intrinsik untuk
menjaga kesehatan mereka. Dengan memahami pentingnya kualitas hidup yang tinggi
dalam meningkatkan motivasi, program promosi kesehatan dapat berfokus pada
meningkatkan kualitas hidup individu sebagai pendorong utama perubahan perilaku.
2. Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat dapat menjadi fondasi kualitas hidup yang lebih baik. Dengan
mengadopsi gaya hidup sehat, individu dapat mencegah penyakit kronis, seperti penyakit
jantung, stroke, diabetes, dan kanker, yang dapat merusak kualitas hidup. Aktivitas fisik
teratur dan pola makan sehat mendukung kesehatan fisik, sementara manajemen stres dan
hubungan sosial yang positif memengaruhi kesehatan mental. Tidur yang memadai juga
berkontribusi pada pemulihan tubuh dan otak, yang berdampak positif pada kualitas
hidup yang lebih baik.
Oleh karena itu, program promosi kesehatan harus mengedukasi individu tentang
pentingnya gaya hidup sehat sebagai langkah awal untuk meningkatkan kualitas hidup
mereka secara keseluruhan.
3. Desain dan Implementasi Program Promosi Kesehatan yang Lebih Efektif
Pemahaman yang mendalam tentang kualitas hidup dan gaya hidup sehat
membantu dalam desain dan implementasi program promosi kesehatan yang lebih efektif.

ii
Program-program ini dapat difokuskan pada peningkatan kualitas hidup melalui edukasi,
intervensi perilaku, dan pengembangan kebijakan yang mendukung gaya hidup sehat.
Dengan pendekatan yang terfokus pada peningkatan kualitas hidup dan gaya hidup sehat,
upaya promosi kesehatan dapat mencapai hasil yang lebih signifikan dalam
meningkatkan kesehatan individu, kelompok, dan masyarakat.
4. Kontribusi terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Pemahaman kualitas hidup dan gaya hidup sehat juga memiliki dampak yang
lebih luas pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan populasi yang
hidup dengan kualitas hidup yang lebih baik dan mengadopsi gaya hidup sehat,
masyarakat dapat mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Ini mencakup
peningkatan produktivitas, pengurangan beban penyakit, dan peningkatan kebahagiaan
secara kolektif.
Dalam rangka mencapai tujuan promosi kesehatan, pemahaman mendalam
tentang bagaimana kualitas hidup dan gaya hidup sehat berinteraksi dan berdampak pada
individu dan masyarakat adalah esensial. Dengan pendekatan yang terarah, program
promosi kesehatan dapat memaksimalkan potensi untuk menciptakan perubahan positif
dalam kesehatan dan kesejahteraan.

ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kualitas kehidupan dan gaya hidup sehat merupakan dua konsep yang saling
berkaitan. Kualitas hidup yang baik dapat mendorong seseorang untuk menerapkan gaya
hidup sehat. Sebaliknya, gaya hidup sehat dapat meningkatkan kualitas hidup.
Promosi kesehatan dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, salah satunya
adalah dengan meningkatkan kualitas hidup dan gaya hidup sehat. Dengan meningkatkan
kualitas hidup dan gaya hidup sehat, seseorang dapat mengurangi risiko penyakit,
meningkatkan kesejahteraan, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

B. Saran
Untuk meningkatkan kualitas hidup dan gaya hidup sehat, perlu dilakukan upaya-
upaya yang terencana dan terintegrasi. Upaya-upaya tersebut dapat mencakup:
a. Pendidikan kesehatan: Memberikan informasi dan edukasi tentang pentingnya kualitas
hidup dan gaya hidup sehat.
b. Intervensi perilaku: Membantu orang-orang untuk menerapkan perubahan perilaku yang
sehat.
c. Kebijakan publik: Menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat.

ii
STUDI KASUS 1:
Peningkatan Kualitas Hidup pada Wanita Pasca Menopause melalui Pendidikan
Modifikasi Gaya Hidup yang Mendukung Kesehatan
Referensi: https://www.hindawi.com/journals/bmri/2020/3572903/
Pada suatu penelitian yang dilakukan oleh Nirmala Rathnayake, Gayani Alwis, Janaka Lenora,
Iresha Mampitiya, dan Sarath Lekamwasam dan dipublikasikan dalam jurnal "BioMed Research
International," dilakukan penelitian mengenai dampak dari intervensi pendidikan modifikasi
gaya hidup yang mendukung kesehatan terhadap pengetahuan, sikap, dan kualitas hidup pada
sekelompok wanita pasca menopause di Sri Lanka.
Latar Belakang: Kurangnya pengetahuan dan sikap negatif tentang masa pasca menopause di
kalangan wanita pasca menopause dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan yang
mempengaruhi kualitas hidup mereka. Penelitian ini mengevaluasi dampak dari intervensi
pendidikan modifikasi gaya hidup yang mendukung kesehatan terhadap pengetahuan, sikap, dan
kualitas hidup dalam sekelompok wanita pasca menopause di Sri Lanka.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dampak dari intervensi pendidikan
modifikasi gaya hidup yang mendukung kesehatan terhadap pengetahuan, sikap, dan kualitas
hidup wanita pasca menopause di Sri Lanka.
Metodologi: Penelitian quasi-eksperimental ini melibatkan 72 wanita pasca menopause yang
dipilih berdasarkan status sosiodemografi komunitas mereka dari dua wilayah terpisah di Galle,
Sri Lanka. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok
kontrol. Intervensi terdiri dari sesi edukasi kesehatan yang difokuskan pada manajemen
kesehatan pasca menopause dengan modifikasi gaya hidup selama 8 minggu, dan dilakukan
pemantauan selama 6 bulan. Kelompok kontrol tidak menerima program edukasi yang terencana
dan diperbolehkan menjalani gaya hidup mereka seperti biasa selama periode ini. Pengetahuan,
sikap, kualitas hidup menopause, dan kualitas hidup secara keseluruhan dievaluasi pada kedua
kelompok dengan kuesioner yang mereka isi sendiri pada awal penelitian, setelah 8 minggu sesi
edukasi, dan pada akhir 6 bulan pemantauan.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

ii
 Di kelompok intervensi, pengetahuan dan sikap meningkat secara signifikan setelah
program.
 Di kelompok kontrol, terjadi peningkatan pengetahuan yang lebih rendah dan sikap yang
tidak berubah.
 Kualitas hidup menopause mengalami penurunan selama pemantauan di kelompok
intervensi, kecuali pada domain seksual.
 Kualitas hidup menopause meningkat di kelompok kontrol.
 Kualitas hidup secara keseluruhan meningkat di kelompok intervensi selama periode
penelitian, sementara kualitas hidup keseluruhan kelompok kontrol mengalami
penurunan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan yang difokuskan pada modifikasi gaya
hidup yang mendukung kesehatan efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, kualitas
hidup menopause, dan kualitas hidup keseluruhan wanita pasca menopause di Sri Lanka. Hal ini
menggambarkan bagaimana pemahaman yang mendalam tentang kualitas hidup, gaya hidup
sehat, dan edukasi kesehatan dapat memberikan dampak positif pada kesejahteraan dan kualitas
hidup individu dalam masyarakat.

ii
Studi Kasus 2: Studi Kasus: Peningkatan Kualitas Hidup Lansia melalui Pemberdayaan
Lansia Produktif, Gaya Hidup Sehat, dan Aktif
Referensi: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/icomse/article/view/5330

Pada tahun 2022, sebuah program pemberdayaan lansia produktif dilakukan di Desa
Banjaransari, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup lansia melalui promosi gaya hidup sehat dan aktif. Program ini diinisiasi oleh
Indrayogi, Ali Priyono, dan Padila Asyisya dan terdokumentasikan dalam jurnal "INDONESIAN
COMMUNITY SERVICE AND EMPOWERMENT JOURNAL."

Latar Belakang: Masyarakat lansia sering menghadapi masalah kesehatan yang memengaruhi
kualitas hidup mereka. Frailty, atau kerapuhan, adalah masalah yang umum di kalangan lansia
dan dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup. Ini mencakup peningkatan risiko kematian
dan penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk mengatasi masalah ini,
program pemberdayaan lansia di Desa Banjaransari difokuskan pada peningkatan pengetahuan
dan keterampilan, terutama dalam hal kesehatan.
Tujuan:
1. Meningkatkan Kesehatan dan Kualitas Hidup Lansia: Tujuan utama program ini
adalah meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia di Desa Banjaransari.
2. Pemberdayaan Lansia Produktif: Program bertujuan untuk mendorong lansia agar
tetap aktif dan produktif dalam berbagai kegiatan, termasuk olahraga dan pertanian Toga
(Tanaman Obat Keluarga).
Implementasi:
 Senam Lansia: Program memasukkan kegiatan senam lansia yang membantu
meningkatkan kebugaran fisik dan kesehatan mereka.
 Latihan Memori dan Permainan: Untuk menjaga kognisi lansia, program ini mencakup
latihan memori dan permainan yang merangsang otak.

ii
 Edukasi Kesehatan untuk Lansia: Lansia diberikan edukasi tentang pentingnya gaya
hidup sehat, makanan bergizi, dan manajemen stres.
 Pertanian Toga: Lansia diajak untuk menanam Tanaman Obat Keluarga (Toga) dalam
pot-pot bunga atau di pekarangan, yang juga membantu mereka memahami manfaat
tanaman obat.
Hasil: Setelah implementasi program pemberdayaan lansia, hasil yang dicapai adalah:
 Kesehatan fisik dan mental lansia mengalami peningkatan yang signifikan.
 Masyarakat lansia di Desa Banjaransari lebih aktif dalam berbagai kegiatan sehari-hari
dan produktif dalam pertanian Toga.
 Lansia di Desa Banjaransari menjadi contoh bagi masyarakat sekitar dalam membangun
kualitas hidup yang lebih baik dan berkelanjutan.
Program ini adalah contoh nyata bagaimana pemahaman tentang kualitas hidup, gaya hidup
sehat, dan pemberdayaan lansia dapat menghasilkan dampak positif dalam meningkatkan
kualitas hidup mereka dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

ii
DAFTAR PUSTAKA

1. Agustini, A. (2014). Promosi kesehatan. Deepublish.


2. Indrayogi, I., Priyono, A., & Asyisya, P. (2022). Peningkatan Kualitas Hidup Lansia Melalui
Pemberdayaan Lansia Produktif, Gaya Hidup Sehat Dan Aktif. Indonesian Community
Service and Empowerment Journal (IComSE), 3(1), 185-191.
3. Li, J., Yu, J., Chen, X., Quan, X., & Zhou, L. (2018). Correlations between health-promoting
lifestyle and health-related quality of life among elderly people with hypertension in
Hengyang, Hunan, China. Medicine, 97(25).
4. Maulana, H. D., & Sos, S. (2009). Promosi kesehatan. Egc.
5. Rahmadiana, M. (2012). Komunikasi kesehatan: sebuah tinjauan. Jurnal Psikogenesis, 1(1),
88-94.
6. Rathnayake, N., Alwis, G., Lenora, J., Mampitiya, I., & Lekamwasam, S. (2020). Effect of
health-promoting lifestyle modification education on knowledge, attitude, and quality of life
of postmenopausal women. BioMed research international, 2020.
7. Susilowati, D., & Susilowati, D. (2016). Promosi kesehatan.

ii

Anda mungkin juga menyukai