TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
tinggal sebagai komponen penting dari komunitas yang kohesif dan produktif
kualitas hidup adalah persepsi individu terhadap posisi mereka dalam konteks
budaya dan nilai dimana mereka hidup dan dalam hubungannya dengan tujuan
hidup, harapan, standard, dan perhatian. Kualitas hidup suatu konsep yang
2. Dimensi-Dimensi
domain tersebut diuraikan menjadi beberapa indikator (Power dalam Lopez &
hari.
dilakukan oleh individu dengan mudah dan cepat. Sakit dan keidak
merasa sakit.
individu
b. Dimensi psikologis
Yaitu hal yang berkaitan dengan keadaan mental individu. Keadaan
baik tuntutan dari dalam maupun dari luar dirinya. Aspek psikologis juga
aktivitas dengan baik bila individu tersebut sehat secara mental. Psikologis
secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini ,mencakup persepsi dan ukuran,
bentuk, dan fungsi penampilan tubuh saat ini dan masa lalu.
lebih baik.
6) Berpikir, belajar, memori dan konsentrasi menggambrkan kognitif
Yaitu hubungan antara dua individu atau lebih dimana tingkah laku
individu.
d. Dimensi lingkungan
kehidupan.
individu.
a. Jenis kelamin adalah salah satu factor yang mempengaruhi kualitas hidup
pertengahan 45-59 tahun, usia lanjut 60-74 tahun, lanjut usia tua 75-90
tahun, lansia sangat tua >90 tahun) batas umur dewasa (dewasa awal 26-
baju, sehingga ibu rumah tangga memiliki kualitas hidup yang baik, hasil
yang lebih tinggi, hal ini berdampak pada kualitas hidupnya (Andayani,
2013).
pada kualitas hidup antara individu yang tidak menikah, bercerai ataupun
pasangan hidup cenderung nilai kesehatan fisik, sosial rendah dan rentan
terhadap depresi.
g. Efek samping obat atau terapi, dapat merubah fungsi tubuh dan dapat
hidup. Ansietas adalah perasaan tidak tenang atau ketakutan dialami oleh
merespon ancaman yang tidak spesifik dan tidak jelas. Pasien yang
ansietas bersifat subjektif dan tidak sama antara satu dengan pasien
lainnya.
B. Konsep Lansia
1. Definisi Lansia
Menua tau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam
hanya dimulai dari satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan
telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap
ini berbeda baik secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berati
kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat, dan figur tubuh
lansia adalah seorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas baik pria
maupun wanita, masih mampu melakukakan pekerjaan atau kegiatan yang
dapat menghasilkan barang atau jasa ataupun tidak berdaya mencari nafkah
2. Batasan-Batasan Lansia
a. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), usia lanjut dalam Untari Ida
3) Lansia resiko tinggi, seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih dengan
masalah kesehatan
5) Lansia tidak potensial, lansia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga
Seseorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia setelah
adalah :
a. Faktor fisik
1) Sering kencing
2) Kram betis
3) Sakit gigi
b. Faktor sosial
1) Pertengkaran keluarga
c. Faktor emosioanl
1) Kecemasan
2) Depresi
3) Stres
5) Masalah pribadi
d. Faktor medias
1) Penyakit jantung
2) Penyakit paru
3) Diabetes melitus
4) Apnea tidur
e. Faktor iatrogenik
1) Teofilin
2) Kostikosteroid
3) Antihipetensi
4) Iuretik
5) Activating antideprsi
f. Faktor perilaku
a. Sistem sel
b. Sistem persarafan
1) Penurunan hubungan persarafan
2) Berat otak menurun 10-20% (sel saraf otak setiap orang berkurang setiap
harinya
7) Defisit memori
c. Sistem pendengaran
terutama terhadap bunyi suara atau nada yang tinggi. Suara yang tidak
jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% lebih terjadi pada usia diatas umur 65
tahun
keratin
ketegangan/stes
6) Vertigo (perasaa tidak stabil yang terasa seperti bergoyang atau berputar)
d. Sistem penglihatan
1) Sfingter pupil timbul skelerosis dan respons terhadap sinar menghilang
lensa
7) Daya membedakan warna menurun, terutama warna biru atau hijau pada
skala
e. Sistem pernafasan
bernafas menurun
berkurang
11) Kemampuan pegas dinding dada dan kekuatan otot pernafassan menurun
f. Sistem pencernaan
setelah umur 30 tahun. Penyebab lain meliputi kesehatan gigi dan gizi
yang buruk
2) Indra pengecap menurun, adanya iritasi selaput lendir yang kronis, atrofi
3) Esofagus melebar
berkurang
g. Sitem reprodiuksi
1) Wanita :
d) Atrofi vulva
2) Pria
seacra berangsur-angsur
seksual
h. Sistem integumen
i. Sistem muskuloskeletal
dan paha. Insiden oeteoporosis dan faktur menigkat pada area tulang
tersebut
4) Kartilago yang meliputi permukaan sendi tulang penyangga rusak dan aus
5) Kifosis