Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia

Volume 1. Edisi 1. Juli 2011. ISSN: 2088-6802 http://journal.unnes.ac.id

Artikel Penelitian

Pembinaan Fisik Lansia melalui Aktivitas


Olahraga Jalan Kaki

Said Junaidi*

Diterima: Mei 2011. Disetujui: Juni 2011. Dipublikasikan: Juli 2011


© Universitas Negeri Semarang 2011

Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh


jalan dengan intensitas rendah terhadap tingkat
masyarakat memiliki kharisma tersendiri
kesegaran jasmani pada kelompok usia lanjut. yang patut diberi penghargaan dan
Responden 33 orang lansia. Variabel bebas latihan jalan penghormatan. Keluhuran sosial budaya yang
dengan intensitas rendah, variable terikat tingkat dimiliki para lansia kerap menjadikan mereka
kesegaran jasmani. Program latihan jalan selama 30
sentral yang kehadirannya seringkali
menit dengan intensitas rendah antara(60%-75%).
Instrumen penelitian tes jalan cepat 4,82 km. Analisis data memiliki pengaruh kuat dalam kehidupan
menggunakan Uji t (t-test). Hasil thitung 22,27 dengan keluarga di Indonesia. Bahkan diberbagai
menggunakan taraf signifikansi 5% dan db=32 diperoleh kesempatan lansia sering diberi hak-hak
nilai ttabel 2,04 sehingga nilai t hitung (22,27) > ttabel ((2,04).
istimewa ditengah-tengah masyarakat di
Sehingga ada perbedaan tingkat kesegaran jasmani
antara sebelum dengan setelah latihan jalan dengan lingkungan tertentu. Namun demikian tidak
intensitas rendah dengan peningkatan waktu sebesar sedikit juga lansia yang menjalani masa
78,79%. Simpulan penelitian adalah ada pengaruh latihan tuanya dengan rasa cemas dan kesepian
jalan dengan intensitas rendah terhadap tingkat
bahkan disertai dengan penderitaan. Oleh
kesegaran jasmani pada kelompok usia lanjut.
sebab itu mempersiapkan masa tua dengan
Kata Kunci: latihan fisik; jalan kaki; lansia berbagai aktivitas tentu akan memberi warna
dan nuansa berbeda dibandingkan
menghadapi masa tua dengan hanya
Abstract The purpose of research to determine the effect
of road with low intensity of the level of physical fitness berpangkutangan dan berdiam diri.
in the elderly. Respondents were 33 older people. Biasanya penyebab awal da
Independent variables with low-intensity exercise path, a r i menurunkan kapasitas fungsi faaliah pada
variable rate tied to physical fitness. Road training
lansia tidak lepas dari kebiasaan dan pola
program for 30 minutes with a low intensity between
(60% -75%). Research instruments fast 4.82 mile road test. hidup mereka ketika masih muda. Pola atau
Data analysis using t test (t-test) 22.27. Results by using a gaya hidup diwaktu muda memberi
significance level of 5% and db = 32 obtained the value kontribusi cukup besar terhadap kualitas
ttables so that the value tcount 2.04 (22.27)> ttable ((2.04). So there
kesehatan di usia lanjut. Teknologi dan ilmu
is a difference between the level of physical fitness prior
to after a road with low- intensity exercise in increments pengetahuan yang serba otomatik-elektrik
of 78.79%. Concluding the study is that there are effects of telah banyak memberi warna bagi gaya hidup
exercise on the road with a low intensity level of physical manusia. Sebagian besar aktivitas manusia
fitness in the elderly.
sudah tergantikan oleh alat yang serba
Keywords: exercise; walking; elderly otomatis sehingga hanya sedikit tenaga
manusia yang diperlukan untuk
menyelesaikan sebuah perkerjaan.
PENDAHULUAN Konsekuensi logis yang muncul akibat dari
Bangsa Indonesia yang kental dengan kemajuan teknologi yang serba otomatik-
adat ketimurannya masih memegang teguh elektrik adalah sedikitnya tenaga m a n u s i
bahwa lansia dalam kehidupan keluarga dan a y a n g d i b u t u h k a n h a l i n i
menyebabkan munculnya berbagai penyakit
*Jurusan Ilmu Keolahragaan, akibat kurang bergerak (hipokinetik). Pada
FIK, Universitas Negeri Semarang manusia yang sudah berusia lanjut, penyakit
Mobile Phone: (024) 70784015 / 08156502729
Email: Said_jd@yahoo.co.id akibat kurang gerak ini akan berakibat pada
tidak berdayanya lansia baik pada sisi fisik,
1 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2011) 1: 17-21
8
mental, sosial dan finansial. tahun, dan pada PJPT I sudah mencapai usia
Umumnya ketika seseorang memasuki di atas 60 tahun dan pada tahun 2000 sudah
usia lanjut, sering mempunyai gambaran mendekati 70 tahun. Jumlah orang lanjut usia
yang serba buruk atas proses penuaan akan semakin bertambah, pada tahun 1990
misalnya kondisi kesehatan yang memburuk, jumlah orang lanjut usia 6,3% dari jumlah
sering sakit sakitan, tidak berdaya, pikun penduduka Indonesia (11,3 Juta orang).
dan sebagainya. Banyak orang Tahun 2015 jumlah orang lanjut usia
beranggapan bahwa penyakit yang muncul diperkirakan akan mencapai 24,5 juta orang
pada manusia lanjut usia adalah hal yang dan akan melewati jumlah balita yang lahir
biasa. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar pada masa itu yang diperkirakan mencapai
karena kelompok lanjut usia juga bisa dan 18.8 juta orang. Pada tahun 2020 jumlah orang
punya kesempatan dan hak untuk tetap lanjut usia di Indonesia diperkirakan akan
hidup sehat. Sebagian besar penyebab menempati urutan keenam terbanyak di
kesehatan yang mengganggu lansia adalah dunia (Pidato Presiden RI tahun 1995 dalam
terjadinya proses degenerasi sistem faaliah Kartinah, 2000)
yang cukup drastis akibat tidak adanya upaya Angka harapan hidup dari waktu
meminimalisasi proses penuaan dan kewaktu terbukti mengalami peningkatan
degenerative melalui berbagai aktifitas fisik sehingga memungkinkan lansia berusia 70
dan kontrol kesehatan yang rutin. tahun masih dapat menikmati hari tua
Lanjut usia sendiri dimaknai sebagai dengan tetap dapat mengabdikan dirinya
pertambahan umur seseorang dengan disertai untuk kepentingan dirinya sendiri,
penurunan kapasitas fisik yang ditandai keluarga, masyarakat dan bangsa.
dengan penurunan massa otot serta Peningkatan angka harapan hidup
kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, merupakan konsekuensi dari berbagai
peningkatan lemak tubuh dan penurunan bentuk akumulasi peningkatan sarana dan
fungsi otak. Saat lanjut usia tubuh tidak akan fasilitas serta layanan kesehatan yang
mengalami perkembangan lagi sehingga tidak memadai bagi lansia. Terdapat faktor lain
ada peningkatan kualitas fisik. yang di yakini memiliki kontribusi yang
Menurut ilmu gerontologia (ilmu cukup signifikan bagi upaya peningkatan
mengenai usia lanjut) setiap orang memiliki harapan hidup lansia dengan tetap menomor
tiga macam umur. Umur secara kronologis, satukan kualitas hidup yaitu aktifitas fisik
biologis dan psikologis. Ada beberapa negara yang terprogram, terukur dan bertujuan yaitu
menetapkan bahwa umur kronologis sebagai berolahraga.
pembeda bagi lansia. Di Indonesia seseorang Bila kita melihat orang yang sudah
dianggap lanjut usia ketika ia pensiun dari lanjut usia sedang sibuk menyapu, bersih-
pekerjaannya pada usia 55 tahu bersih halaman atau menata taman bahkan
n (Wirakusuma, 2002). Di Amerika Serikat, mengerjakan pekerjaan rumah tagga biasanya
seseorang dikategorikan sebagai lansia pada ada yang menyuruhnya untuk beristirahat
usia 77 tahun yang didahului masa pra lansia dan diminta agar jangan terlalu banyak
yaitu usia 69-76 tahun. Bagi orang jepang bergerak. Tubuh yang mulai lamban bergerak
kesuksesan justru dimulai pada usia 60 tahun. sering membuat kita yang lebih muda berfikir
Banyak wanita jepang yang masih bekerja bahwa yang terbaik bagi beliau adalah
meski umurnya sudah 60 tahun ke atas. duduk-duduk santai sambil menonton
Sedangkan WHO (Organisasi Kesehatan televisi. Pemikiran yang demikian tentu salah
Dunia) menetapkan usia 60 tahun sebagai kaprah, karena justru lansia sangat
titik awal seseorang memasuki masa lansia. membutuhkan aktivitas agar dapat mengisi
(http://anggaway89.wordpress.com) waktu luang dengan baik sesuai dengan
Inovasi dalam pengembangan sarana kemampuananya. Tujuannya agar secara fisik
dan prasarana khususnya dibidang kesehatan ia bisa tetap eksis dan memiliki kebugaran yg
yang berupa perbaikan dan peningkatan baik. Selain itu juga perlu dipahami bahwa
layanan kesehatan masyarakat telah banyak gaya hidup santai justru menjadi faktor resiko
membuahkan hasil. Diantaranya adalah relative untuk penyakit jantung.
meningkatnya angka harapan hidup bagi Melakukan berbagai aktifitas fisik
lansia. Pada tahun 1980-1987 usia harapan ringan hingga sedang dan menyenangkan
hidup bangsa Indonesia baru mencapai 52-57 menurut usianya secara periodik dapat
meningkatkan tubuh akan
kebugaran pada mengalami proses
lansia. Ketika penurunan fungsi
seseorang memasuki faaliah (degenerasi).
usia lanjut maka Pada kondisi tersebut
secara alamiah perlu dipikirkan
Said Junaidi - Pembinaan Fisik Lansia melalui Aktivitas Olahraga Jalan Kaki 1
bagaimana di usia serta kerja dalam 9
dibutuhkan agar ketahanan otot,
lanjutnya ia masih kehidupan sehari-
dapat menjalankan kekuatan otot serta
memiliki hari. Berbagai
aktivitas dengan kelenturan tubuh.
kesempatan untuk kendala fisik akan
lebih memadai. Intensitas
melakukan berbagai banyak dialami
Manfaat olahraga latihan yang
macam aktifitas apabila tidak
bagi l a n s i a d i a n dilakukan dipantau
yang bermanfaat. didukung oleh
taranya adala melalui perhitungan
Selain berfungsi kualitas fisik yang
h u n t u k denyut nadi dengan
sebagai upaya baik. Oleh sebab itu
memperlancar cara meraba
meningkatkan sangat beralasan bagi
sirkulasi darah, pergelangan tangan
kebugaran fisiknya, lansia untuk
memperkuat otot, menggunakan tiga
aktifitas fisik dapat melakukan berbagai
mencegah jari tengah tangan
juga memberi upaya agar dapat
pengeroposan yang lain. Untuk
penguatan terhadap melakukan
tulang, mengetahui
keselarasan antara pembinaan fisik
menurunkan intensitas latihan
mental, emosional secara teratur dan
tekanan darah, dapat dilihat pada
dan sosial pada sistematis.
menurunkan daftar berikut ini.
lansia. Hidup bugar Penataan
kolesterol jahat, Usia 55 tahun
di usia lanjut latihan fisik melalui
dan menaikkan berlatih dalam
merupakan solusi aktifitas olahraga
kolesterol b a i k . B denyut nadi 115-
yang dapat dibentuk untuk lansia akan
ahkan olahrag 140/menit, usia 56
dan diciptakan oleh membawa mereka
a j u g a d a p a t tahun berlatih
lansia guna menjadi tetap
meningkatkan dalam denyut nadi
meningkatkan bugar sehingga
kekebalan tubuh, 115-139/menit, usia
derajat tingkat
menjaga 57 tahun berlatih
keber mak naan kesehatannya akan
keseimbangan dan dalam denyut nadi
hidup dalam terjaga dengan baik.
koordinasi otot serta 114-138/menit, 58
kehidupan hari tua. Tidak ada istilah tua
dapat membakar tahun berlatih
Seseorang untuk berolahraga.
kalori untuk dalam denyut nadi
dikatakan bugar jika Tubuh orang tua
mengurangi berat 113- 138/menit,
ia sehat dan mampu tetap bisa merespon
badan yang Usia 59 tahun
melakukan kegiatan aktivitas gerak sama
berlebih. berlatih dalam
sehari hari dengan baiknya dengan
Latihan denyut nadi 113-
baik tanpa kondisi tubuhnya
olahraga untuk 137/menit, Usia 60
mengalami saat masih muda.
lansia bertujuan tahun berlatih dalam
kelelahan yang Berolahraga adalah
untuk denyut nadi 112-
berarti dan masih “peluru ajaib” untuk
meningkatkan 136/menit. S e m e n
memiliki semangat memastikan tetap
kebugaran jasmani. tara itu ada pe
untuk menikmati panjang umur dan
Kebugaran jasmani n d a p a t y a n g
waktu santai atau mendapatkan
pada lansia mengemukakan
kegiatan lain. kualitas hidup yang
adalah kebugaran bahwa latihan
Kebugaran akan baik. Para ahli
yang dengan intensitas
tercipta jika lansia kesehatan
berhubungan rendah yaitu antara
secara kontinyu mengatakan bahwa
dengan kesehatan, 60% - 75% dengan
melakukan berbagai salah satu cara
yaitu kebugaran rincian usia 50 tahun
aktifitas fisik ringan terbaik
jantung-paru, berlatih dalam
dan menyenangkan meningkatkan
peredaran darah, denyut nadi 102-
sehingga dapat kemampuan tubuh
kekuatan otot, 127/menit, usia 55
melatih keseluruhan untuk menangkal
dan kelenturan tahun berlatih dalam
sistem faaliah dan masalah kesehatan
sendi. Untuk denyut nadi 99-
diharapkan secara adalah dengan
memperoleh 123/menit,
bersama-sama dapat berolahraga.
kesegaran jasmani sedangkan 60 tahun
membina Keterlibatan
yang baik, harus berlatih dalam
kebugaran. lansia dalam
melatih semua denyut nadi 96-
Para lansia kegiatan olahraga
komponen dasar 120/menit juga
yang memiliki akan merangsang
kesegaran jasmani memiliki efek yang
kualitas fisik yang berbagai komponen
yang terdiri atas: signifikan bagi
kurang baik kebugaran jasmani
ketahanan pengembangan
tentunya akan yang sangat
jantung, kebugaran lansia.
mengalami berbagai
peredaran darah (Satriyo, 2010)
hambatan dalam
dan pernafasan, Sementara itu
melaksanakan tugas
2 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2011) 1: 17-21
0tata cata latihan meningkatkan
METODE menggunakan
olahraga bagi lansia kesegaran jasmani
Tujuan rancangan pretest-
meliputi berbagai jika dilaksanakan
penelitian ini adalah postest group
hal diantaranya dalam zona latihan
untuk mengetahui design. Instrumen
adalah: (1).lamanya paling sedikit 15
pengaruh jalan penelitian adalah tes
latihan. Latihan menit. (2) Frekuensi
dengan intensitas jalan cepat 4,82 km.
akan bermanfaat Latihan.
rendah terhadap Sementara itu
untuk
tingkat kesegaran analisis data dalam
Untuk memperbaiki Keaktifan Pembuluh jasmani pada penelitian ini
dan darah. Berjalan setiap kelompok usia menggunakan Uji t
mempertahankan tingkat kecepatan, 2 lanjut. Populasi (t-test).
kesegaran jasmani, atau 3 kali dalam dalam penelitian ini
maka latihan seminggu selam 20 adalah kelompok PEMBAHASAN
harus dilakukan menit akan usia lanjut Berdasarkan
paling sedikit tiga meningkatkan perempuan hasil penelitian yang
yang
hari atau sebanyak- ketahanan pembuluh berjumlah 33 orang. dilakukan,
banyaknya lima hari jantung. c) Teknik sampling diketahui rata-rata
dalam satu minggu. Fleksibilitas. Berjalan yang digunakan kesegaran jasmani
Misalnya hari senin, kaki dapat adalah sebelum
total latihan
rabu, dan jumat. mempengaruhi otot sampling sehingga 53:09:00 dan setelah
(3) waktu. Bila untuk meregang jumlah responden latihan diketahui
latihan diluar sehingga terhindar dalam penelitian ini 48:47:00 sehingga
gedung sebaiknya dari kejang otot. adalah 33 orang mengalami
pagi hari sebelum d) Ketahanan otot. lansia. peningkatan
Variabel
pukul 10.00 atau Setiap berjalan kaki dalam penelitian ini 04:36:00. Waktu
sore hari setelah otot akan terlatih adalah latihan jalan terendah sebelum
pukul 15.00. sehingga dengan latihan 60:10:00 dan
intensitas
Bentuk- memungkinkan rendah waktu
(variabel tertinggi
bentuk latihan memiliki ketahanan bebas) dan tingkat 45:34:00. Sementara
olahraga yang baik otot sehingga bisa kesegaran jasmani itu mean sebelum
bagi lansia adalah: bertahan meskipun (variabel test 2,85 dan mean
terikat).
(1) berjalan. berjalan dalam Program setelah tes
latihan 3,79.
Tujuannya agar jangka waktu lama. yang diberikanSebaran data
lansia e) Kekuatan otot. adalah jalan selama disajikan dalam
mempero leh Gerakan 30 menit dengan Tabel 1.
kebug ar an intensitas rendah Berdasarkan
kardiovaskuler. (60% hasil
Gerak jalan - 75%). Penelitian ini perhitungan
merupakan statistik
aktivitas yang berjalan diperole 22,27
murah meriah dan memanfaatkan h hasil dengan
tidak membutuhkan seluruh otot tungkai thitung meng-
keterampilan untuk menopang seluruh berat badan dan
khusus dan jika gunakan taraf s
dilakukan secara mendukung diperole 2,04
santai akan gerakan sehingga h nilai sehingga
menyenangkan. sangat ttabel nilai thitung
Secara lebih r inci memungkinkan otot- persendian terutama
jalan kaki dapat otot akan menjadi bagi kaum lansia
mempengaruhi lima lebih kuat. (2) Senam. yang menderita
komponen Senam dapat penyakit
kebugaran, yaitu. a). dilakukan di dalam osteoarthritis. (4)
Komposisi tubuh. atau di luar Bersepeda.
Jalan kaki empat kali ruangan,olahraga Ber sepeda dapat
dalam satu minggu senam dapat dilak uk an dengan
dalam waktu 45 berguna untuk menggunakan yang
menit rata-rata dapat peregangan dan stasioner maupun
mengurangi 18 pon kelenturan otot juga yang jalan. Bersepeda
berat badan dalam 1 pernafasan. (3) dapat meningkatkan
tahun tanpa harus Berenang. Berenang sirkulasi darah dan
melakukan diet. b) bermanfaat untuk menguatkan otot-otot
Said Junaidi - Pembinaan Fisik Lansia melalui Aktivitas Olahraga Jalan Kaki 2
jantung. (5) Joging. (22,27) > ttabel (2,04). 1
Joging dapat Berdasarkan hasil
meningkatkan analisis data
kekuatan otot diketahui bahwa
tungkai, ada perbedaan data
menguatkan otot (waktu) tingkat
jantung, kesegaran jasmani
memperlancar antara sebelum
perdaran darah, dengan setelah
menurunkan berat latihan jalan dengan
badan. Namun intensitas rendah
demikian Joging pada kelompok usia
hanya dapat lanjut dengan
dilakukan lansia peningkatan waktu
yang tidak memiliki sebesar 78,79%
keluhan kesehatan Berdasarkan
(http://c31.sabda.org ) hasil analisis
data diketahui
bahwa ada
perbedaan data
antara sebelum dan
setelah latihan jalan
dengan intensitas
rendah pada
kelompok usia
lanjut di Kabupaten
Rembang. Hasil ini
menunjukkan
bahwa berjalan
memiliki manfaat
yang cukup baik
terhadap
peningkatan
kemampuan
kesegaran jasmani
bagi lansia.
Menurut hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa latihan
dengan
menggunakan zona
hijau adalah latihan
dengan intensitas
rendah dan jaraknya
paling rendah
kemudian diikuti
latihan zona
Tabel 1. Hasil Tes Kesegaran Jasmani Lansia
Kondisi N Rata-rata waktu Waktu terendah Waktu tertinggi Mean
(menit) (menit) (menit)
Pre test 33 53:09:00 60:10:00 45:55:00 2.85
Pos test 33 48:47:00 57:28:00 43:55:00 3,79
Peningkatan 33 04:36:00

biru dengan intensitas tetap rendah tetapi Lansia hendaknya selalu berolahraga
jarak semakin bertambah akan meningkatkan yang cukup sesuai dengan kemampuan dan
sistem kerja jantung. usianya. Olahraga jalan kaki diharapkan
Latihan jalan kaki menggunakan menjadi salah satu pilihan bagi lansia guna
intensitas rendah pada 60-75% dari denyut meningkatkan kebugaran jasmaninya karena
jantung maksimal bermanfaat bagi lansia memiliki resiko cedera rendah sekaligus jenis
guna meningkatkan kesegaran jasmaninya. olahraga yang murah meriah dan menye-
Banyak catatan positif tentang manfaat jalan nangkan.
kaki khususnya bagi lansia diantaranya dapat
menurunkan resiko stroke, diabetes, DAFTAR PUSTAKA
osteoporosis, hipertensi dan penyakit sistem Anonim. 2010. Lansia dan Olahraga. http://anggaway 89.
wordpress.com/2010/05/25.
respirasi. Berjalan juga akan menurunkan
Anonim. 2011. Olahraga Bagi Usia Lanjut. http://Bataviase
tingkat depresi dan tekanan mental pada .co.id /node/148191. Accesed 24/6/2011.
lansia dikarenakan faktor usia dan Anonim. 2011. Tetap Bugar di Usia Lanjut.
lingkungan. Hasil penelitian ini memperkuat http://C3i.sabda. org. accesed 24/06/2011.
Kartinah, N.T. 2000. Perbedaan Pengaruh Latihan
pendapat bahwa latihan berjalan meskipun
Progressive Resistance Exercise Menurut Fiatarone
dengan intensitas rendah mampu dan Delorme terhadap Kekuatan Otot Ekstensor Lutut
meningkatkan kebugaran jasmani pada dan Keluhan Latihan pada Wanita Lanjut Usia. Tesis.
lansia. Unpad. Bandung
Komariah, L. http://abstrak.digilib.upi.edu/Direktori
/TESIS/PENDIDIKAN OLAHRAGA/989675.
SIMPULAN Accesed 24/06/2011
Berdasarkan hasil penelitian dan Satriyo, D. 2010. Mempertahankan Kebugaran Lanjut Usia.
analisis data dapat disimpulkan bahwa ada http://dirgosatriyo.blogspot.com. Accesed
pengaruh latihan jalan dengan intensitas 24/06/2011
Wirakusuma, E. S. 2002. Tetap Bugar Di Usia Lanjut.
rendah terhadap tingkat kesegaran jasmani Trubus Agriwidya. Jakarta
pada kelompok usia lanjut di kabupaten
Rembang.

Anda mungkin juga menyukai