DISUSUN OLEH :
NAMA: PUTRI PRATIWI RAMADHAN
NIM : 02001003
DOSEN: NS.Rahmat Panyiwi,S.Kep,M.Kes
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
memenuhi salah satu tugas mata ajar Psikososial dan Budaya dalam
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Dan kami
Oleh karena itu, kami memohon keterbukaan dalam pemberian saran dan
PENDAHULUAN
timbal balik, sebagai akibat terjadinya perubahan sosial dan atau gejolak
sosial
2011).
B. RumusanMasalah
Bagaimana konsep psikososial, yang meliputi konsep diri, kesehatan
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa/i dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir berbagai
konsep dalam konsep psikologis, meliputi konsep diri, kesehatan
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa/ (i) mampu mengetahui dan memahami tentang:
A. Konsep Seksualitas
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Diharapkan agar penulis meningkatkan wawasan dan pengetahuan
berduka.
A. Konsep Psikososial
1. Definisi Psikososial
Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang
pada hubungan yang dinamis antara faktor psikis dan sosial, yang saling
kata psiko dan sosial. Kata psiko mengacu pada aspek psikologis dari
a. Ansietas (D.0080)
b. Berduka (D.0081)
Dalam arti sempit seks berarti kelamin, yang termasuk dalam kelamin
4) Hubungan kelamin
Segala hal yang terjadi akibat dari adanya perbedaan jenis kelamin antara
lain:
pada tahap kehidupannya saat itu. Ini adalah macam masyarakat yang
sama hal-hal yang tidak ingin mereka lakukan dengan orang lain. Ini
karena sebab lain (mis.; saat menghadapi perasaan tidak diperlukan atau
efek penuaan), kita mungkin menggunakan seksualitas untuk tujuan ini.
Merasa secara seksual bagi orang lain, atau berhasil dalam upaya seksual,
untuk mengendalikan hubungan baik oleh pria dan wanita dan karenanya
dapat terus menjadi faktor dalam suatu hubungan yang sudh berjalan, hal
ini juga merupakan aspek yang penting dan menarik dalam perilaku awal
masa “berpacaran”.
dari dominasi atau kekuasaan, biasanya oleh pria terhadap wanita. Juga
terdapat keadaan- keadaan dengan penyerangan seksual dapat dipahami
HIV dan AIDS. Bagi sebagian besar orang, kesadaran adanya resiko akan
individu yang seperti ini, resiko seksual menjadi salah satu bentuk
kepuasan seks dengan menghisap puting susu ibu, dot botol, menghisap
jari tangan, Dengan bayi baru dapat tidur setelah disusui ibu, menghisap
botol atau tidur sambil menghisap jarinya. Oleh karena itu perilaku
b. Tahap anal: Kepuasan seks anak didapat melalui rangsangan anus saat
buang air besar, antara umur 3-4 tahun sering duduk lama ditoilet,
d. Tahap laten: Terjadi sekitar umur 6-12 tahun. Tingkah laku seksual
anak-anak cepat lelah dan lekas tertidur, untuk siap bangun pagi dan pergi
ke sekolah.
e. Tahap genital: Umur anak sekaitar 12-15 tahun. Tanda seks sekunder
mulai berkembang dan keinginan seks dalam bentuk libido mulia tampak
dan terus berlangsung sampai mencapai usia lanjut. Suara mulai berubah,
sehingga memerlukan perhatian orang tua. Pada wanita telah mulai dating
2009).
kegembiraan meliputi:
tekanan darah
berirama
ejakulasi
5. Permasalahan Seksualitas
seks didapatkannya dari berbagai media. Untuk itu orang tua hendaknya
Orang tua harus menjawab jujur ketika anaknya bertanya soal seks.
Jawaban-jawaban yang diberikan hendaknya mudah dimengerti dan
sesuai dengan usia si anak. Karena itulah, orang tua dituntut membekali
perubahan fisik dan emosi anak akan terjadi pada usia 13-15 tahun pada
pria dan 12-14 tahun pada wanita. Saat itulah yang dinamakan masa
pubertas yaitu masa peralihan dari masa anak-anak menjadi remaja. Pada
pulang dari kerja, mereka akan merasa lelah. Dan pasangan yang sedang
gairah seks.
c. Konflik
sebagai perang terbuka atau tidak mau berbicara sama sekali satu sama
masalah ereksi, hilang gairah atau sengaja menahan diri untuk tidak
bercinta. Perbedaan antara satu orang dan lainnya biasanya tidak baik dan
gairah seks.
seks bisa dianggap seperti “kerja malam”. Hubungan seks yang rutin
disadari atau tidak disadari karena harapan anda tidak terpenuhi. Masalah
dirinya. Konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tetapi juga
penilaian seseorang tentang dirinya. Jadi konsep diri meliputi apa yang
adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan
3. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui konsep psikologis, meliputi
Jakarta: EGC
Pedoman,
Handbook for
Jakarta:Salemba Humanika.