Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Konsep
seksualitas “dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah
ini mungkin ada hambatan, namun berkat bantuan serta dukungan dari teman-
teman dan bimbingan dari dosen pembimbing. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dengan adanya makalah ini, diharapkan
dapat membantu proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan
serta dukungan dan doa nya,
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang profesi keperawatan. Kami mohon
maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan, karena keterbatasan
penulis yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca yang sifatnya membangun, sangat diharapkan oleh kami dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah sederhana ini bermanfaat bagi
pembaca maupun kami.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
A. Latar Belakang
Seksualitas merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Seksualitas di
definisikan sebagai kualitas manusai, perasaan paling dalam, akrab, intim dari lubuk hati
paling dalam, dapat pula berupa pengakuan, penerimaan, dan ekspresi diri manusia
sebagai makhluk seksual. Karena itu adalah pengertian dari seksualitas merupakan
sesuatu yang lebih luas dari pada hanya dengan sekedar kata seks yang merupakan
kegiatan hubungan fisik seksual.
Banyak elemen yang terkait dengan seksualitas dan seks. Elemen-elemen yang termasuk,
yakni elemen biologis, yang terkait dengan identitas seks. Elemen sosiokultural, yang
terkait dengan pandangan masyarakat akibat pengaruh kultur terhadap peran dan
kegiatan seksualitas yang dilakukan individu. Elemen yang terakhir adalah elemen
perkembangan psikososial laki-laki dan perempuan. Hal ini berdasarkan pendapat
terkemuka para ahli tentang kaitannya antara identitas dan operan gender dari aspek
psikososial.
Kesehatan reproduksi merupakan keadan seksualitas yang sehat yang berhubungan
dengan fungsi dan proses sistem reproduksi. Seksualitas dalam hal ini berkaitan dengan
masa pubertas pada siswa/i SMP.
B. Tujuan
Tujuan umum
Untuk mengidentifikasi dan menjelaskan tentang konsep seksualitas
Tujuan khusus
1. Untuk menjelaskan tentang definisi seksualitas, seks, dan gender.
2. Untuk menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi seksualitas
3. Untuk menjelaskan permasalahan yang berhubungan dengan seksualitas
4. Untuk menjelaskan tentan pubertas kepada siswa/i SMP
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
1. Seksualitas
Menurut Irwan (2012), seksualitas merupakan suatu komponen integral dari
kehidupan seorang perempuan normal. Hubungan seksual yang nyaman dan
memuaskan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam hubungan
perkawinan bagi banyak pasangan.
Menurut Steven (1999), seksualitas adalah kebutuhan dasar manusia dalam
manifestasi kehidupan yang berhubungan dengan alat reproduksi.
Menurut Bobak (2004), seksualitas adalah komponen identitas personal individu
yang tidak terpisahkan dan berkembang dan semakin matang sepanjang kehidupan
individu. Seksualitas tidak sama engan seks. Seksualitas adalah interaksi faktor-
faktor bilogis, psikologis personal, dan lingkungan. Fungsi biologis mengacu pada
pemahaman dalam diri individu tentang seksualitas seperti cinta diri, identifikasi
sebagai pria atau perempuan,dan pembelajaran peran-peran maskulin atau feminim.
Nilai atau aturan sosial budaya membantu dalam membentuk individu berhubungan
dengan dunia dan bagaimana mereka memilih berhubungan seksual dengan orang
lain.
Seksualitas adalah komponen identitas personal individu yang tidak terpisahkan,
berkembang dan semakin matang sepanjang kehidupan individu. Seksualitas tidak
smaa dengan seks. Seksualitas ialah interaksi faktor-faktor biologis, personal
psikologis, dan lingkungan. Hubungan seksual yang nyaman dan memuaskan
merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam hubungan perkawinan bagi
banyak pasangan.
2. Seks
Pengertian seks menurut para ahli :
a. Menurut Budianto (1993) seks berasal dari kata sexe atau secare yang berati
memotong atau memisahkan, seks mumbuat garis pemisah yang tegas antara
jenis kelamin jantan dan betina atau laki-laki dan perempuan. Kata “seks” lebih
banyak mengacu pada alat kelamin (genetalia) gairah, libido seksual dan aktifitas
seks.
b. Menurut Thontowi (2002) seks da;am ari sempit berarti kelamin sedang dalam
arti luas sering disebut dengan seksualitas tidak hanya menyangkut kelamin saja
tetapi semua aspek perbedaa antara laki-laki dan perempuan dari sisi fisik
biologis, psikis serta sosial yang berhubungan dengan manusia.
c. Menurut WHO (2006) seks dialami dan diekspresikan salah satunya melalui
sikap seksual. Sikap seksual seorang akan memengaruhi keputusan dan bentuk
perilaku seksual yang dipihnya. Seks berarti kelamin yang sedang dalam arti luas
sering disebut dengan seksualitas tidak hanya menyangkut kelamin saja tetapi
semua aspek perbedaan antara laki-laki dan perempuan dari sisi fisik biologis,
psikis, dan sosial yang berhubungan dengan manusia serta diekspresikan salah
satunya melalui dikap seksual yang dipilihannya.
3. Gender
Pada awal perkembangannya, kata gender kalau dilihat dari kamus khusus bahasa
indonesia, tidak dibedakan dari konsep seks, sehingga terjadi kerancuan pemahaman
dan penggunaan konsep gender dan seks di masyarakat. Menurut para ahli:
a. menurut Mansur Fakih (1996) belum ada uraian yang mampu menjelaskan
secara singkat dan jelas mengenai konsep gender kepada masyarakat, khususnya
dikaitkannya dengan pentingnya perosalan gender dikaitkan dengan ketidakadilan
sosial.
b. Menurut Fakih (2006) mengemukakan bahwa jenis kelamin merupakan suatu
sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan
secara sosial maupun kultural. Perubahan ciri dan sifat – sifat yang terjadi dari
waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lainnya disebut konsep gender.
c. Menurut John M. Echols& Hassan Sadhily mengemukakan kata gender berasal
dari dari bahasa inggris yang berarti jenis kelamin (rahmawati, 2004). Secara
umum, pengertian Gender adalah perbedaan yang tampak antara laki-laki dan
perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku.
d. Menurut Santrock (2003) mengemukakan bahwa istilah jenis kelamin dan seks
memiliki perbedaan dari segi dimensi. Istilah seks (jenis kelamin) mengacu pada
dimensi biologis seorang laki-laki dan perempuan, sedangkan gender mengacu
pda dimensi sosial-budaya seorang laki-laki dan perempuan.
4. Rangkuman
Seks adalah perbedaan badani atau biologis perempuan dan laki-laki, yang sering
disebut jenis kelamin (ing: sex). Sedangkan seksualits menyangkut berbagai dimensi
yang sangat luas, yaitu dimensi biologis, sosial, psikososial, dan kultural.
A. KESIMPULAN
Seksualitas merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Padadasarnya seksualitas
tidak terbatas hanya di tempat tidur atau bagian tubuh saja,tetapi merupakan ekspresi
kepribadian, perasaan fisik dan simbolik tentangkemesraan, menghargai dan saling
memperhatikan secara timbal balik. Pada kondisi dimana kesehatannya mengalami
gangguan, seseorang kemungkinan besar akan mengalami gangguan pemenuhan
kemenuhan kebutuhan seksualitasnya, yang dapat ditampilkan melalui berbagai perilaku
seksual.
Seksualitas adalah suatu aspek inti manusia sepanjang kehidupannya dan meliputi sek,
identitas dan peran orientasi seksual,erotisme,kenikmatan,kemesraan dan reproduksi.
Fungsi dari seksualitas itu sendiri yaitu sebagai kesuburan,kenikmatan,mempeerat ikatan
dan meningkatkan intiman pasangan,menegaskan maskulinitas atau feminitas,
meningkatan harga dirimencapai kekuasaan atau dominasi dalam hubungan,mengurangi
ansietas atau ketegangan,pengambilan resiko,keuntungan materi.Seksualitas di pengaruhi
oleh beberapa dimensi yakni dimensi sosiokultural,dimensi agama dan etik,dimensi
psikologis,dan dimensi biologis.Ada banyak permasalahan seksualitas yang antara lain di
sebabkan oleh ketidaktahuan mengenai seks,kelelahan,konflik dan kebosanan.
B. SARAN
Diharapakan pemahaman mengenai kebutuhan seksualitas dan reproduksi di
informasikan sejak dini, agar dapat menjaga kessehatan seksual dan reproduksi, sehingga
tidak terjadi gangguan pada kebutuhan seksualitas dan reproduksinya. Selain itu, kita
sebagai calon perawat harus lebih memahami tentang kebutuhan dasar seksualitas agar
dapat memberikan intervensi yang tepat kepada klien gangguan seksualitas dan
reproduksi sehingga klien dapat memenuhi kebutuhan dasar.
DAFTAR PUSTAKA