Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA

KONSEP PSIKOSOSIAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN YANG


MENCAKUP: KONSEP SEKSUALITAS

OLEH:
Kelas A
Kelompok 3

DADANG DJENAAN
DEFYANI DIPAN
DERSI
DWI RABIATUL ADWIYAH ALI
EIRENE BERADRI BENTIAN
ERICK YOEL BAHANIMBULO

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkat dan
pimpinannya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah Konsep
Psikososial Dalam Praktik Keperawatan Yang Mencakup: Konsep Seksualitas ini dibuat guna
memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikososial Dan Budaya.

Tim penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu tim
penulis memohon maaf jika ada kesalah dalam pengetikan dan tim penulis berharap adanya
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat berguna bagi tim penulis maupun pembaca untuk meningkatkan pengetahuan ataupun
digunakan sebagai referensi keilmuan.

Manado, Juli 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................4
B. Tujuan..........................................................................................4
C. Manfaat........................................................................................5

BAB II. PEMBAHASAN


A. Pengertian Psikoseksual...............................................................6
B. Perspektif Teoretis Konsep Seksual............................................6
C. Perkembangan Seksualitas...........................................................7
D. Keterampilan dasar Ners dalam memberikan pelayanan.............9

BAB III. PENUTUP .................................................................................


A. Kesimpulan ...............................................................................10
B. Saran..........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seksualitas merupakan bagian integral dari kehidupan manusia.Seksualitas di
definisikan sebagai kualitas manusia, perasaan paling dalam, akrab,intim dari lubuk hati
paling dalam, dapat pula berupa pengakuan, penerimaan danekspresi diri manusia sebagai
mahluk seksual. Karena itu pengertian dariseksualitas merupakan sesuatu yang lebih luas
dari pada hanya sekedar kata seksyang merupakan kegiatan fisik hubungan seksual.
Seksualitas merupakan aspekyang sering di bicarakan dari bagian personalitas total
manusia, dan berkembangterus dari mulai lahir sampai kematian. Banyak elemen-elemen
yang terkaitdengan keseimbangan seks dan seksualitas.
Elemen-elemen tersebut termasukelemen biologis; yang terkait dengan identitas
dan peran gender berdasarkan ciriseks sekundernya dipandang dari aspek biologis.
Elemen sosiokultural, yangterkait dengan pandangan masyarakat akibat pengaruh kultur
terhadap peran dankegiatan seksualitas yang dilakukan individu. Sedangkan elemen yang
terakhiradalah elemen perkembangan psikososial laki-laki dan perempuan. Hal
inidikemukakan berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang kaitannya antaraidentitas
dan peran gender dari aspek psikososial.
Termasuk tahapan perkembangan psikososial yang harus dilalui oleh oleh
individu berdasarkangendernya.Kesehatan reproduksi merupakan keadaan seksualitas
yang sehat yang berhubungan dengan fungsi dan proses sistem reproduksi. Seksualitas
dalam halini berkaitan erat dengan anatomi dan fungsional alat reproduksi atau alat
kelaminmanusia dan dampaknya bagi kehidupan fisik dan biologis manusia. 
B. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian Psikoseksual
b. Untuk mengetahui perspektif teoritis seksualitas
c. Untuk mengetahui perkembangan konsep seksual
d. Untuk mengetahui keterampilan dasar Ners dalam memberikan pelayanan kesehatan
mengenai konsep seksual.
C. Manfaat
a. Pembaca mampu memahami pengertian Psikoseksual
b. Pembaca mampu memahami perspektif teoritis seksualitas
c. Pembaca mampu memahami perkembangan konsep seksual
d. Pembaca mampu memahami keterampilan dasar Ners dalam memberikan pelayanan
kesehatan mengenai konsep seksual
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikoseksual
Istilah Psikoseksual sebenarnya adalah sebutan bagi perkembangan manusia yang
didasarkan pada gagasan akan seksualitas (Sigmund Freud). Masing-masing tahap
berhubungan dengan cara anak/orang mengalami kenikmatan seksual.
Seksualitas diekspresikan melalui interaksi dan hubungan dengan individu dari
jenis kelamin yang berbeda dan mencakup pikiran, pengalaman, pelajaran, ideal, nilai,
fantasi, dan emosi. Seksualitas berhubungan dengan bagaimana seseorang merasa tentang
diri mereka dan bagaimana mereka mengkomunikasikan perasaan tersebut kepada lawan
jenis melalui tindakan yang dilakukannya, seperti sentuhan, ciuman, pelukan, dan
senggama seksual, dan melalui perilaku yang lebih halus, seperti isyarat gerakan tubuh,
etiket, berpakaian, dan perbendaharaan kata. (Denny & Quadagno,1992; Zawid, 1994;
Perry & Potter, 2005). Seksualitas berbeda dengan seks yang berarti jenis kelamin.
Dalam sejarah, psikologi sejak awal memang mengkaji mengenai perilaku, salah
satunya adalah seksualitas. Sigmund Freud dengan teori psikoseksualnya menjadi dasar
bagi banyak penelitian dan kajian psikologi terkait dengan seksualitas. Di APA kajian
seksualitas hingga sejauh ini belum berdiri sendiri menjadi sebuah divisi. Menjadi kajian
di dalam beberapa divisi/society di APA (wanita (35), kesehatan (38), lesbian, gay, and
transgender (44)).

B. Perspektif Teoretis
Sebagian besar masyarakat di dunia mengadopsi pandangan bahwa seks hanya
sekedar “memasukan penis ke vagina” dalam konteks pernikahan dengan tujuan
procreation. Dalam masyarakat modern tujuan aktivitas seks tidak hanya procreation,
namun juga recreation, ekspresi cinta, celebration, dan kerja. Yang perlu dipahami adalah
setiap tingkah laku/aktivitas seksual adalah hasil dari sebuah dorongan yang ada dalam
diri individu. (psikologis, genetik, sejarah, konteks sosial/budaya).
Makna seksual dapat ditinjau dari berbagai aspek, diantaranya:
1. Aspek Biologis
Aspek ini memandang dari segi biologi seperti pandangan anatomi dan fisiologi dari
sistem reproduksi (seksual), kemampuan organ seks, dan adanya hormonal serta
sistem saraf yang berfungsi atau berhubungan dengan kebutuhan seksual.
2. Aspek Psikologis
Aspek ini merupakan pandangan terhadap identitas jenis kelamin, sebuah perasaan
dari diri sendiri terhadap kesadaran identirasnya,serta memandang gambaran seksual
atau bentuk konsep diri yang lain.
3. Aspek Sosial Budaya
Aspek ini merupakan pandangan budaya atau keyakinan yang berlaku di masyarakat
terhadap kebutuhan seksual serta perilaku di masyarakat.

C. Perkembangan Seksualitas
Perkembangan seksualitas diawali dari masa pranatal dan bayi, kanak-kanak,
masa pubertas, masa dewasa muda dan pertengahan umur, serta dewasa.
1. Masa Pranatal dan Bayi
Pada masa ini komponen fisik atau biologis sudah mulai berkembang.
Berkembangnya organ seksual mampu merespon rangsangan, seperti adanya ereksi
penis pada laki-laki dan adanya pelumas vagina pada wanita. Perilaku initerjadi
ketika mandi, bayi merasakan adanya perasaan senang. Menurut Sigmund Freud,
tahap perkembangan psikoseksual pada masa ini adalah:

a. Tahap oral, terjadi pada umur 0-1 tahun. Kepuasaan, kesenangan, atau
kenikmatan dapat dicapai dengan cara menghisap, menggigit, mengunyah. Anak
memiliki ketergantungan sangat tinggi dan selalu minta dilindungi untuk
mendapat rasa aman. Masalah yang diperoleh pada tahap ini adalah masalah
menyapih dan makan.
b. Tahap anal, terjadi pada umur 1-3 tahun. Kepuasan pada tahap ini terjadi pada
saat pengeluaran feses. Anak mulai menunjukkan keakuannya,sikapnya sangat
narsistik (cinta terhadap diri sendiri), dan egois. Anak juga mulai mempelajari
struktur tubuhnya. Pada tahap ini anak sudah dapat dilatih dalam hal kebersihan.

2. Masa Kanak-Kanak
Masa ini dibagi dalam usia toddler, prasekolah, dan sekolah.Perkembangan
seksual pada masa ini diawali secara biologis atau fisik, sedangkan perkembangan
psikoseksual pada masa ini adalah:

a. Tahap oedipal/phalik, terjadi pada umur 3-5 tahun. Kepuasan anak terletak pada
rangsangan otoerotis, yaitu meraba-raba, merasakan kenikmatan dari beberapa
daerah erogennya. Anak juga mulai menyukai lain jenis. Anaklaki-laki cenderung
suka pada ibunya daripada ayahnya, sebaliknya anak perempuan lebih suka pada
ayahnya. Anak mulai dapatmengidentifikasikan jenis kelamin dirinya, apakah
laki-laki atau perempuan, belajar malalui interaksi dengan figur orang tua, serta
mulaimengembangkan peran sesuai dengan jenis kelamin

b. Tahap laten, terjadi pada umur 5-12 tahun. Kepuasan anak mulaiterintegrasi,
mereka memasuki masa pubertas dan berhadapan langsung pada tuntutan sosial,
seperti suka hubungan dengan kelompoknya atauteman sebaya, dorongan libido
mulai mereda. Pada masa sekolah ini, anaksudah banyak bertanya tentang hal
seksual melalui intetraksi dengan orangdewasa, membaca, atau berfantasi.

3. Masa Pubertas
Pada masa ini sudah terjadi kematangan fisik dari aspek seksual dan akan terjadi
kematangan secara psikososial. Terjadinya perubahan secara psikologis ini ditandai
dengan adanya perubahan citra tubuh (body image), perhatian yang cukup besar terhadap
perubahan fungsi tubuh, pemelajaran tentang perilaku,kondisi sosial, dan perubahan lain,
seperti perubahan berat badan, tinggi badan, perkembangan otot, bulu di pubis, buah
dada, atau menstruasi bagi wanita. Tahap yang disebut Freud sebagai tahap genital ini
terjadi pada umur lebih dari 12 tahun.Kepuasaan anak pada tahp ini akan kembali bangkit
dan mengarah pada perasaancinta yang matang terhadap lawan jenis.

4. Masa Dewasa Muda Dan Pertengahan Umur


Pada tahap ini perkembangan secara fisik sudah cukup dan ciri seks sekunder
mencapai puncaknya, yaitu antara umur 18-30 tahun. Pada masa pertengahan umur
terjadi perubahan hormonal, pada wanita ditandai dengan penurunan esterogen,
pengecilan payudara dan jaringan vagina, penurunan cairanvagina, selanjutnya akan
terjadi penurunan reaksi, pada pria ditandai dengan penurunan ukuran penis serta
penurunan semen. Dari perkembangan psikososial,sudah mulai terjadi hubungan intim
antara lawan jenis, proses pernikahan danmemiliki anak, sehingga terjadi perubahan
peran.

5. Masa Dewasa Tua


Perubahan yang terjadi pada tahap ini pada wanita di antaranya adalah atropi pada
vagina dan jaringan payudara, penurunan cairan vagina, dan penurunan intensitas
orgasme pada wanita ; sedangkan pada pria akan mengalami penurunan jumlah sperma,
berkurangnya intensitas orgasme, terlambatnya pencapaian ereksi, dan pembesaran
kelenjar prostat.

D. Ketrampilan Dasar Ners Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Seksualitas

Pengetahuan dan kenyamanan diri terhadap seksualitas pribadi, Dimana


Pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan seksualitas sepanjang rentang
kehidupan tentang seksualitas dasar, termasuk bagaimana masalah kesehatan dan
penyelesaiannya dapat mempengaruhi seksualitas dan fungsi seks serta intervensi apa
yang dapat memfasilitasi ekspresi seksual Keahlian komunikasi terapeutik.

Seksualitas sebagai area penting dalam intervensi keperawatan dan adanya


kemauan bekerja dengan klien yang mempunyai berbagai jenis ekspresi seksualitas
Kemampuan mengenal kebutuhan klien dan anggota keluarga dalam mendiskusikan topik
seksualitas, tidak hanya dengan tulisan atau audiovisual tapi juga melalui diskusi verbal.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Seksualitas merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Pada dasarnya
seksualitas tidak terbatas hanya di tempat tidur atau bagian tubuh saja, tetapi merupakan
ekspresi kepribadian, perasaan fisik dan simbolik tentang kemesraan, menghargai dan
saling memperhatikan secara timbal balik. Padakondisi dimana kesehatannya mengalami
gangguan, seseorang kemungkinan besar akan mengalami gangguan pemenuhan
kemenuhan kebutuhanseksualitasnya, yang dapat ditampilkan melalui berbagai perilaku
seksual.

B. Saran
Saran tim penulis kepada pembaca yaitu tim penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://umkt.ucm.ac.id/courses/psikososial-dan-budaya-dalam-keperawatan/

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Kebutuhan-dasar-
manusia-komprehensif

Anda mungkin juga menyukai