KELOMPOK VI :
ROSDIYANA UMANAHU
SUSMA DJABU
STEFANNY RUMIMPUNU
VERONICA DAROMES
YUNIFER LOLOWANG
TUMBOL BRYLIAN KAVIN THIMOTTY
THEO KHRISSANDY LAITI
B. Faktor Predisposisi
1. Faktor Biologis
1) Genetik
a) Diturunkan melalui kromosom orangtua diduga kromosom 4, 8,
15 dan 22.
b) Perubahan pada kromosom 5 dan 6 (Copel, 2007).
c) Kembar identik kemungkinan 40 - 55 %, dan kembar nonidentik
10 – 15 % (Copel, 2007).
2) Status nutrisi
a) Sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang dapt merusak
metabolism tubuh dan menggangu peedaran darah seperti junk
food / pola hidup tidak sehat.
b) Riwayat malnutrisi
C. Faktor Presipitasi
Ancaman terhadap biologis, psikologis dan sosial budaya yang terjadi pada
saat ini, seperti :
1. Ancaman terhadap fisik : pemukulan, penyakit fisik.
2. Ancaman terhadap konsep diri ; frustasi, harga diri rendah, kegagalan
3. Ancaman terhadap psikologi : kehilangan perhatian dan kasih sayang
4. Ancaman sosial ; Kehilangan orang/benda yang berarti
D. Manifestasi Klinik
Menurut Keliat (2006) adalah:
1. Klien mengatakan benci / kesal dengan seseorang
2. Suka membentak
3. Menyerang orang yang sedang mengusiknya jika sedang kesal atau kesal
4. Mata merah dan wajah agak merah
5. Nada suara tinggi dan keras
6. Bicara menguasai
7. Pandangan tajam
8. Suka merampas barang milik orang lain
9. Ekspresi marah saat memnicarakan orang
E. Penatalaksanaan
Adapun penalaksanaan medik menurut MIF Baihaqi, dkk, 2005 sebagai
berikut :
1. Somatoterapi
Dengan tujuan memberikan pengaruh-pengaruh langsung berkaitan
dengan badan, biasanya dilakukan dengan :
1) Medikasi psikotropik
Medikasi psikotropik berarti terapi langsung dengan obat psikotropik
atau psikofarma yaitu obat-obat yang mempunyai efek terapeutik
langsung pada proses mental pasien karena efek obat tersebut pada
otak.
a. Obat anti psikosis, phenotizin (CPZ/HLP)
b. Obat anti depresi, amitriptyline
c. Obat anti ansietas, diazepam, bromozepam, clobozam
d. Obat anti insomnia, phneobarbital
2) Terapi Elektrokonvulsi (ECT)
Terapi ini dilakukan dengan cara mengalirkan listrik sinusoid
ke tubuh penderita menerima aliran listrik yang terputus-putus.
3) Somatoterapi yang lain
a. Terapi konvulsi kardiasol, dengan menyuntikkan larutan kardiazol
10% sehingga timbul konvulsi
b. Terapi koma insulin, dengan menyuntikkan insulin sehingga
pasien menjadi koma, kemusian dibiarkan 1-2 jam, kemudian
dibangunkan dengan suntikan gluk
2. Psikoterapi
Psikoterapi adalah salah satu pengobatan atau penyembuhan terhadap
suatu gangguan atau penyakit, yang pada umumnya dilakukan melalui
wawancara terapi atau melalui metode-metode tertentu misalnya :
relaksasi, bermain dan sebagainya. Dapat dilakukan secara individu atau
kelompok, tujuan utamanya adalah untuk menguatkan daya tahan mental
penderita, mengembankan mekanisme pertahanan diri yang baru dan lebih
baik serta untuk mengembalikan keseimbangan adaptifnya.
3. Manipulasi lingkungan
Manipulasi llingkunagan adalah upaya untuk mempengaruhi
lingkungan pasien, sehingga bisa membantu dalam proses
penyembuhannya. Teknis ini terutama diberikan atau diterapkan kepada
lingkungan penderita, khususnya keluarga.
Tujuan utamanya untuk mengembangkan atau merubah/menciptakan
situasi baru yang lebih kondusif terhadap lngkungan. Misalnya dengan
mengalihkan penderita kepada lingkunmgan baru yang dipandang lebih
baik dan kondusif, yang mampu mendukung proses penyembuhan yang
dilakukan.
F. Psikopatologi
(Depkes, 2000) mengemukakan bahwa stress, cemas dan merah
merupakan bagian kehidupan sehari-hari yang harus dihadapi oleh setiap
individu. Stress dapat menyebabkan kecamasan yang menimbulkan perasaan
tidak menyenangkan dan terancam. Kecemasan dapat menimbulkan
kemarahan yang mengarah pada perilaku kekerasan.
Respon terhadap marah dapat diekspresikan secara eksternal maupun
internal. Secara eksternal dapat barupa perilak kekerasan sedangkan secara
internal dapat berupa perilaku depresi dan penyakit fisik. Mengekspresiakan
marah dengan perilaku konstruktif dengan menggunakan kata- kata yang
dapat dimengerti dan diterima tanpa menyakiti orang lain, akan member
perasaan lega, menurunkan ketegangan, sehingga perasaan marah dapat
diatasi.
Pohon Masalah
Perilaku kekerasan
dilakukan.
b. Bantu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan
yang biasa dilakukan.
c. Tanyakan "apakah dengan cara yang dilakukan masalahnya
selesai?"
Copel, Linda Carman. 2007. Kesehatan Jiwa dan Psikiatri Pedoman Klinis Perawat.
Jakarta: EGC
Dalmi, Ernawati dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa.
Jakarta: Penerbit Trans Info Media
Keliat, Budi Anna. (2006). Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Jiwa. Jakarta :
FIK, Universitas Indonesia
Keliat, Budi Anna dkk.2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Kominitas CMHN (Basic
Course). Jakarta : EGC
Suliswati dkk.2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC