Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KONSEP SEKSUALITAS

Mata Kuliah: Psikososial dan Kebudayaan


Dosen Pengajar: Ns. Cucuk Kunang, S.Kep., MKM

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
1. Muhammad aditia ( 20217104 )
2. Muhammad bachtiar ( 20217105 )
3. Nur haliza ( 20217120 )
4. Okti Ariyani ( 20217130 )
5. Putri Amelia ( 20217134 )
6. Retno Rahayu ( 20217145 )
7. Retno Widuri ( 20217146 )
8. Rizki Ayu Lestari ( 20217150 )
9. Rizka Nurcahyani ( 20217154 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN STIKES
YATSI
TANGERANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
makalah “Konsep Seksualitas” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Penulis juga berterima kasih pada Dosen Pembimbing mata kuliah
Psikososial yang telah menugaskan pembuatan makalah ini dan membimbing penulis
dalam menyusun makalah.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan penulis tentang “Konsep Seksualitas“ Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari
apa yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
maupun orang yang ikut membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Penulis memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Tangerang, 08 November 2021

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................................


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................................
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Pembahasan 1
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................................................
A. Pengertian Aspek Seksualitas 2
B. Pengertian Kesehatan Seksualitas 3
C. Karakteristik Kesehatan Seksualitas 4
D. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Seksualitas 5
E. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Seks Manusia 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................................
A. Kesimpulan 8
B. Saran 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seks merupakan topik pembicaraan yang oleh masyarakat luas dianggap tabu
untuk dibicarakan. Padahal pengetahuan mengenai seks sangat penting untuk
perkembangan manusia. Sejak pertengahan tahun 1960-an, tenaga perawatan
kesehatan telah mengenali keterkaitan kesehatan seksual sebagai komponen
kesejahteraan. Namun demikian banyak klien yang kurang atau tidak memahami
tentang seksualitas, terlebih lagi enggan untuk membicarakan masalah
seksualitas.

Seksualitas merupakan bagian dari kehidupan manusia, lingkup seksualitas


yang lebih luas dari kata seks ialah kegiatan yang berhubungan dengan fisik
seksual. Seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas, yaitu
dimensi biologis, sosial, sosiokultural, agama, dan psikologi. Seksualitas dimensi
biologis berakitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin yang termasuk
bagaimana menjaga kesehatan dan memfungsikan secara optimal organ
reproduksi dan dorongan seksual (BKKBN,2006).

Sedangkan, seks ialah perbedaan biologis perempuan dengan laki-laki


atau sering disebut dengan jenis kelamin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aspek seksualitas
2. Apa yang dimaksud dengan kesehatan seksualitas
3. Apa yang dimaksud dengan karekteristik kesehatan seksualitas
C. Tujuan Masalah
1. Memahami aspek seksualitas
2. Memahami dan menjaga kesehatan seksualitas

1
3. Memahami bagaimana karakteristik kesehatan seksual terbentuk
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aspek Seksualitas

Seksualitas merupakan bagian dari kehidupan manusia, lingkup seksualitas


yang lebih luas dari kata seks ialah kegiatan yang berhubungan dengan fisik
seksual. Seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas, yaitu
dimensi biologis, sosiokultural, agama, dan psikologi. Seksualitas dimensi
biologis berakitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin yang termasuk
bagaimana menjaga kesehatan dan memfungsikan secara optimal organ
reproduksi dan dorongan seksual (BKKBN,2006). Sedangkan, seks ialah
perbedaan biologis perempuan dengan laki-laki atau sering disebut dengan jenis
kelamin.

a. Dimensi Seksualitas
1. Dimensi Biologis
Dimensi biologi ialah dimensi yang berkaitan dengan anatomi serta fungsi
organ reproduksi yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dan
menjalankan fungsimnya secara normal. Contohnya: kesehatan produksi
wanita dan pria sangatlah berbeda, begitu pula cara perawatan yang
berbeda baik internal maupun eksternal.
2. Dimensi Sosiokultural
Dimensi sosiokultural dapat dipengaruhi oleh norma yang berlaku dengan
menentukan fungsi perilaku yang dapat diterima didalam kultur tersebut.
Sedangkan, kehidupan sosial sangat melekat erat dalam kehidupan yang
memberikan kesempatan dan batasan. Contohya: tradisi seksual kultur adl
sirkumsisi di Amerika Serikat masih kontroversial, tetapi 80% neonatus di

2
Amerika Serikat disirkumsisi, karena alasan higienis atau simbol
keagaman dna identitas etnik tertentu.
3. Dimensi Agama
Dimensi agama merupakan peran penting yang menjadi keputusn terhadap
seksual yang diserahkan pada masing-masing individu, sehingga
seringnya terjadi pelanggaran agama pada diri masing-masing individu
tersebut. Contohnya: individu yang melewati batas kode etik yang
menimbulkan konflik internal agama akan merasa dirinya bersalah dan
berdosa.
4. Dimensi Psikologi
Dimensi psikologi ialah dimensi dimana seseorang sudah mempelajari dan
teredukasi yang bisa membedakan mana yang salah dan benar untuk
kepentingan individu maupun kelompok. Contohnya: orang tua yang
mempunya pengaruh signifakan pada anaknya.

B. Pengertian Kesehatan Seksualitas

kesehatan seksual didefinisikan sebagai pengintegrasian aspek somantik,


emosional, intelektual dan sosial dari kehidupan seksual dengan cara yang positif
dan yang memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta.
(WHO, 1975).

Kesehatan seksual adalah kemampuan seseorang mencapai kesejahteraan fisik


mental dan sosial yang terkait dengan seksualitas. Hal ini tercermin dari ekspresi
yang tidak senang bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari dan sosialnya
misalnya dalam menjalin hubungan dengan teman atau pacar dalam batasan yang
diperoleh oleh norma dalam masyarakat atau agama. Bukan hanya tidak ada
kecacatan penyakit atau gangguan lainnya di sini hanya bisa dicapai bila hak
dasar individu perempuan dan laki-laki diakui dan dihormati.

3
Komponen kesehatan seksual
1. Konsep seksual diri
Nilai tentang kapan di , dengan siapa dan bagaimana seseorang
mengekspresikan seksualitasnya. Konsep sosiologi dan negatif
menghalangi terbentuknya suatu hubungan dengan orang lain.
2. Body image
Pusat kesadaran terhadap diri sendiri. Secara konstan dapat berubah.
Bagaimana seseorang memandang atau merasakan penampilan tubuhnya
berhubungan dengan seksualitasnya. Contoh wanita (bentuk tubuh dan
ukuran payudara), pria (ukuran penis).
3. Identitas seksual
Identitas biologis: kromosom seks hormon seks kelamin.
Identitas gender: suatu pandangan mengenai Sistem seseorang, sebagai
laki-laki atau perempuan mencakup komponen biologi, juga norma sosial
dan budaya.
Yang menentukan peran jender: lingkungan (orang tua, teman sebaya dan
media), hormone seks dan factor cultural.
4. Orientasi seksual
Perasaan erotic seseorang yang ditunjukkan pada jenis kelamin. Orientasi
seksual akan mempengaruhi gaya hidup seseorang.
C. Karakteristik Kesehatan Seksualitas
- Kemampuan mengekspresikan potensi seksual, dengan meniadakan
kekerasan, eksploitasi dan penyalahgunaan seksual.
- Gambaran tubuh positif, ditunjukkan dengan kepuasan diri terhadap
penampilan pribadi
- Kongruen antara seks biologis, identitas jender, dan perilaku peran jender
- Kemampuan membuat keputusan pribadi ( otonomi ) mengenai kehidupan
seksual yang dijalani dalam konteks personal dan etik sosial

4
- Kemampuan mengekspresikan seksualitas melalui komunikasi, sentuhan,
emosional dan cinta
- Kemampuan menerima pelayanan kesehatan seksual untuk mencegah dan
mengatasi semua masalah, dan gangguan seksual
- Menerima tanggung jawab yang berkaitan dengan peran jendernya
- Menghargai sistem yang berlaku
- Mampu membina hubungan efektif dengan orang lain

Sikap terhadap kesehatan seksual

- Sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan seseorang menjadi tua.


- Dipengaruhi oleh perubahan dari masyarakat untuk balik dari orang lain dan
keterlibatan kelompok keagamaan dan komunitas

Sikap seksual klien

Seseorang memiliki sistem nilai seksual yang menentukan mudah atau


sulitnya seseorang untuk mengekspresikan masalah seksual dalam lingkungan
perawatan kesehatan.

Sistem nilai seksual

Keyakinan pribadi dan keinginan yang berkaitan dengan seksualitas yang


didapat sepanjang daur kehidupannya.

Sikap perawat terhadap seksual

Profesional dalam memahami keragaman perilaku seksual klien. Menjamin


klien akan mendapatkan perawatan kesehatan terbaik tanpa menghilangkan nilai
diri mereka. Pemberi informasi yang akurat jujur tentang efek penyakit pada
seksualitas dan edukasi seks.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Seksualitas


a. Faktor Fisik

5
Faktor fisik ialah seseorang dapat mengalami penurunan keinginan seksual
karena alasan fisik seperti penyakit ringan atau berat dan lainnya.

b. Faktor Hubungan

Faktor hubungan ini dapat mempengaruhi hubungan seseorang untuk


melakukan aktivitas seksual. Namun, tergantung dari bagaimana mereka
berkompromi dan bernegosiasi mengenai perilaku seksual yang dapat diterima.

c. Faktor Gaya Hidup

Faktor gaya hidup ialah seperti penggunaan dengan penyalahgunaan alkohol


dalam aktivitas seksualitas yang dapat mempengaruhi fisik, hubungan, dan
perilaku individu terhadap seksualitasnya.

d. Faktor Harga Diri

Faktor harga diri merupakan faktor yang penting karena jika harga diri
seseorang terganggu dapat menimbulkan tekanan perasaan seksual. Harga diri
dapat terganggu oleh pemerkosaan, penganiayaan fisik, dan emosi. Untuk
menghindari harga diri dapat dihindari dengan cara mengembangkan perasaan
kuar tentang seksual diri dengan mempelajarai keterampilan seksual.

E. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Seks Manusia


1. Tahap oral
Sampai mencapai umur sekitar 1-2 tahun, tingkat kepuasaan seks manusia
dicapai dengan mengisap putting susu ibu, dot botol, atau mengisap jari
tangan. Dengan demikian, banyak bayi ditemukan baru bisa tidur setelah
disusui oleh ibunya, mengisap botol, atau tidur sambil mengisap jarinya.
2. Tahap anal
Pada tahap ini, kepuasaan seks manusia didapat melalui rangsangan anus saat
buang air besar (BAB). Di mana, saat usia 3-4 tahun, anak biasanya ditemui
sering duduk lama di toilet, sehingga kepuasaanya tercapai.

6
3. Tahap falik
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan seks manusia ini terjadi saat
seseorang berusia 3-4 tahun, dengan jalan mempermainkan alat kemaluan
sendiri.
4. Tahap laten
Tahap ini terjadi sekitar umur 6-12 tahun. Di mana, tingkah laku seksual
seolah-olah terbenam karena mungkin lebih banyak bermain. Pada usia itu,
anak-anak normalnya sudah mulai masuk sekolah dan harus mengerjakan
pekerjaan rumah (PR). Mereka pada akhirnya cepat lelah dan lekas tertidur
untuk siap bangun pagi, lalu pergi ke sekolah lagi.
5. Tahap genital
Tahap seksual ini pada umumnya terjadi pada usia sekitar 12-15 tahun. Tanda
seks sekunder mulai berkembang dan keinginan seks dalam bentuk libido
(nafsu syahwat) mulai tampak dan terus berlangsung sampai mencapai usia
lanjut.Tanda-tanda yang muncul, di antaranya:
- Suara mulai berubah
- Keinginan dipuja dan memuja mulai muncu
- Keinginan bercumbu dan dicumbu pun mulai tampak
Tahap ini termasuk masa yang bisa dibilang sangat berbahaya, sehingga
memerlukan perhatian orang lain, terutama orangtua di sekitar. Sementara,
pada pria mulai mimpi basah sehingga dapat menyebabkan kehamilan atau
hamil apabila berhubungan seks dengan lawan jenis. Karena kematangan jiwa
dan jasmani belum mencapai tingkat dewasa, maka kehamilan yang tidak
dikehendaki bisa memberi dampak kejiawaan yang menyedihkan.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seksualitas merupakan bagian dari kehidupan manusia, lingkup
seksualitas yang lebih luas dari kata seks ialah kegiatan yang berhubungan
dengan fisik seksual. Seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang
sangat luas, yaitu dimensi biologis, sosiokultural, agama, dan psikologi.
Seksualitas dimensi biologis berakitan dengan organ reproduksi dan alat
kelamin yang termasuk bagaimana menjaga kesehatan dan memfungsikan
secara optimal organ reproduksi dan dorongan seksual (BKKBN,2006).
Fungsi dari seksualitasitu sendiri yaitu sebagai Kesuburan,
Kenikmatan, Mempererat ikatan dan meningkatkankeintiman pasangan,
Menegaskan maskulinitas atau feminitas, Meningkatkan harga
diri,Mencapai kekuasaan atau dominasi dalam hubungan, Mengungkapkan
permusuhan,Mengurangi ansietas atau ketegangan, Pengambilan resiko,
Keuntungan materi.Seksualitas dipengaruhi oleh beberapa dimensi yakni
dimensi sosiokultural, dimensiagama dan etik, dimensi psikologis, dan
dimensi biologis. Ada banyak permasalahanseksualitas yang antara lain
disebabkan oleh ketidaktahuan mengenai seks, kelelahan,konflik, dan
kebosanan.Mudah-mudahan dengan makalah ini bisa memberikan
pandangan yang benarmengenai konsep seksualitas khususnya bagi
remaja.
B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis
atas partisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan
saran yang sehat dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan
makalah ini. Kami sadar bahwa penulis adalah manusia biasa yang
pastinya memiliki kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya kritik dan
saran dari pembaca, penulis bisa mengkoreksi diri dan menjadikan

8
makalah ke depan menjadi makalah yang lebih baik lagi dan dapat
memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua

9
DAFTAR PUSTAKA

Adhkediri.Ac.Id,http://adhkediri.ac.id/media/file/40207278961Askep_Seksualitas.pdf.
Accessed 8 Nov 2021.
Puspita, S.Kep.,Ns.,M.Kep, Sylvie, and Rista Dian A, S.ST.,M.H. "MODUL
PEMBELAJARAN PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN".
Repository.Stikeshusadajbg.Ac.Id,2019,
http://repository.stikeshusadajbg.ac.id/67/1/MODUL%20PEMBELAJARAN
%20PSIKOSOSIAL%20DAN%20BUDAYA.pdf.
Andarmoyo, Sulistyo. "PSIKOSEKSUAL Dalam Pendekatan Konsep Dan Proses
Keperawatan - Umpo Repository". Eprints.Umpo.Ac.Id, 2012,
http://eprints.umpo.ac.id/2038/.
ramadhani, rina, and zaeni rohman. "Makalah Konsep Seksual - D3 Keperawatan".
Slideshare.Net, 2016,
https://www.slideshare.net/siakadurban/makalah-konsep-seksual-d3-keperawatan.
wijaya. M.Kep, Ns. Dodi. "KONSEP SEKSUALITAS DALAM KEPERAWATAN
Ns. Dodi Wijaya, M.Kep. - Ppt Download". Slideplayer.Info,
https://slideplayer.info/slide/4878589/. Accessed 11 Nov 2021.
Media, Kompas. "5 Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Seks Manusia Halaman
All - Kompas.Com". KOMPAS.Com, 2020,
https://health.kompas.com/read/2020/03/29/200100268/5-tahap-pertumbuhan-dan-
perkembangan-seks-manusia?page=all.

10

Anda mungkin juga menyukai