Di susun oleh :
Nunu Soleha 20217117
Nur Fitriyani 20217119
Nurrahmawati 20217126
Putri Andini 20217135
Qintan Alviona z. 20217142
Rifa asmieza Al haq 20217147
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menginfeksi sel darah
putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang
disebabkan infeksi oleh HIV. Penderita HIV memerlukan pengobatan dengan Antiretroviral
(ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium
AIDS, sedangkan penderita AIDS membutuhkan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya
infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya.
Menurut Khan (2010) merekomendasikan beberapa upaya pencegahan HIV dan AIDS
sebagai berikut: peningkatan pengetahuan tentang HIV dan AIDS, program perubahan perilaku
khususnya pada remaja yang berisiko HIV dan pada orang yang terinfeksi AIDS, promosi
penggunaan kondom pada laki -laki maupun wanita, tes HIV dan AIDS secara sukarela,
pencegahan pada wanita hamil, pencegahan penularan dari ibu ke anak, bahaya penggunaan
jarum suntik bersama, pendidikan masyarakat, perubahan dalam bidang hukum dan kebijakan
untuk melawan stigma, peningkatan ekonomi masyarakat.
Penularan Hiv/aids
CARA PENULARAN HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh
dari orang yang terinfeksi, seperti darah, ASI (Air Susu Ibu), semen dan cairan vagina. HIV juga
dapat ditularkan dari seorang ibu ke anaknya selama kehamilan dan persalinan. Orang tidak
dapat terinfeksi melalui kontak sehari-hari seperti mencium, berpelukan, berjabat tangan, atau
berbagi benda pribadi, makanan, atau air. (WHO, 2019).
1. A (Abstinence) : artinya Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks bagi yang belum
menikah.
2. B (Be Faithful) : artinya Bersikap saling setia kepada satu pasangan seks (tidak berganti-
ganti
pasangan).
3. C (Condom) : artinya Cegah penularan HIV melalui hubungan seksual dengan
menggunakan kondom
4. D (Drug No) : artinya Dilarang menggunakan narkoba. artinya pemberian Edukasi dan
informasi yang benar mengenai HIV
Seks bebas memang sangat dilarang, terlebih jika bergonta-ganti pasangan. Dari segi
kesehatan, seks bebas juga bisa memberikan efek yang berbahaya bagi tubuh. Setialah dan
jangan suka 'jajan' sembarangan di luar bagi pasangan yang sudah menikah. Pencegahan HIV
dengan menghindari seks bebas ini merupakan salah satu langkah paling penting untuk terhindar
dari penyakit ini.
3. Menggunakan kondom
Pencegahan HIV selanjutnya adalah kamu harus ekstra hati-hati jika tahu bahwa pasangan
memiliki HIV. HIV bisa menular lewat darah dan air liur yang masuk ke dalam tubuh, juga
melalui hubungan seksual. Ketika berhubungan seksual, lindungi diri dengan alat pengaman
ekstra untuk mencegah kemungkinan terjadinya alat pengaman/kondom yang robek dan lain
sebagainya.
Jika bekerja dengan pasien HIV, pastikan kamu melindungi diri dengan sangat hati-hati.
Pencegahan HIV yang bisa kamu lakukan yaitu dengan menggunakan pakaian yang diwajibkan
oleh rumah sakit dan hati-hati dengan segala luka terbuka yang dimiliki. Terutama jika luka
terbukamu akan bersentuhan atau terkena kontak dengan pasien HIV. Karena virus tersebut bisa
menular melalui luka yang terbuka.
5. Lakukan vaksin
Pencegahan HIV yang kelima adalah melakukan vaksin hepatitis A dan hepatitis B, serta
melakukan tes secara teratur sangat baik untuk melindungi diri dari HIV.
6. Pre-exposure prophylaxis (PrEP)
PrEP merupakan metode pencegahan HIV dengan cara mengonsumsi antiretroviral bagi
mereka yang berisiko tinggi tertular HIV. Yaitu mereka yang memiliki lebih dari satu pasangan
seksual, memiliki pasangan dengan HIV positif, menggunakan jarum suntik yang berisiko dalam
6 bulan terakhir, atau mereka yang sering berhubungan seksual tanpa pengaman.
Saluran kemih berfungsi menyalurkan air kencing atau urine, yang merupakan produk sisa
metabolisme untuk membuang racun atau zat yg tidak digunakan dari dalam tubuh. Urine berasal
dari hasil filtrasi darah dalam pembuluh darah di ginjal yang kemudian turun ke ureter hingga
kandung kemih. Urine disimpan di kandung kemih sampai dibuang lewat uretra dalam
mekanisme berkemih.
Bakteri bisa masuk lewat uretra saat berkemih. Bakteri ini bisa menyebar ke atas hingga
mencapai kandung kemih dan ginjal. Perempuan menjadi lebih rentan karena saluran urethra
hanya memiliki panjang sekitar 4 cm (pria mencapai 16-20cm), sehingga bakteri lebih mudah
mencapai kandung kemih dan ginjal.
Gejalanya tak selalu terlihat atau terasa. Tapi gejala umumnya meliputi:
1. Keinginan kuat dan konstan untuk berkemih, sehingga frekwensi berkemih meningkat
atau sering disebut anyang-anyangan
2. Ada sensasi terbakar saat berkemih
3. Sering berkemih tapi dalam volume sedikit
4. Urine tampak keruh
5. Urine berwarna kemerahan atau coklat
6. Bau urine tidak sedap dan menyengat
7. Disertai nyeri perut bawah ataupun nyeri pinggang
8. Karena gejalanya tidak khas, kondisi yang dialami kerap diabaikan atau disalahartikan
terutama pada orang dewasa.
Pengobatan
Konsumsi antibiotik menjadi metode pengobatan yang lazim baik pada orang dewasa maupun
anak-anak. Antibiotik bisa membunuh bakteri pemicu infeksi. Jenis antibiotik bergantung pada
tingkat keparahan dan frekuensi infeksi serta usia pasien.
Bila tak segera diobati, ISK dapat menimbulkan komplikasi, seperti:
Diagnosis bisa dilakukan lewat analisis urine. Dokter akan memastikannya lewat pemeriksaan
di bawah mikroskop. Bila terdapat sel darah merah/eritrosit maupun leukosit dalam urine, itu
bisa menjadi salah satu tanda. Walau begitu, munculnya darah tidak selalu disebabkan oleh
infeksi. Jika perlu, dilakukan pemeriksaan ultrasonografi dan CT scan saluran kemih.
Untuk penyakit ini, pada umumnya Anda akan mengalami berbagai gejala yaitu di bawah ini.
2. Rasa nyeri atau sensasi panas ketika buang air kecil (kumpulan kondisi ini
disebut anyang-anyangan).
3. Urine keruh dan berbau tajam.
6. Pada wanita, umumnya pasien akan merasakan nyeri panggul, terutama di pusat panggul
dan area tulang di sekitar kelamin.
DAFTAR PUSTAKA
Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan Sikap Pencegahan HIV/AIDS pada
Remaja. Indonesian Journal of Healty Research 1 (1), 1-5.
Oktarina Oktarina, Fachrudin Hanafi, Made Asri budisuari.(2010). HIV/AIDS pada masyarakat
Indonesia.
Rina Nurjanah.,(2021). Definisi Infeksi Saluran Kemih,. Jakarta, Indonesia.