Anda di halaman 1dari 66

BAB I

PENDAHULUAN

Setiap orang pasti pernah mengalami luka, baik luka ringan maupun luka

berat. Kita akan menemui banyak kasus luka, Sebelum kita melakukan perawatan

luka pada pasien, sebaiknya kita mengetahui lebih dalam tentang peradangan dan

penyembuhan luka.

Peradangan dan penyembuhan luka merupakan dua hal yang

salingberhubungan satu sama lain namun berbeda dalam prinsip, mekanisme kerja,

dan fungsinya. Proses yang terlebih dahulu terjadi adalah peradangan, karena

peradangan merupakan salah satu fase yang harus dilewati sebelum terjadinya

penyembuhan luka.

Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan

terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin,

bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang

berperan sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi

jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.


Radang mempunyai tiga peran penting dalam perlawanan terhadap infeksi:

1. Memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor ke lokasi infeksi

untuk meningkatkan performa makrofaga


2. Menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi
3. Mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak.

Respon peradangan dapat dikenali dari rasa sakit, kulit lebam, demam dll,

yang disebabkan karena terjadi perubahan pada pembuluh darah di area infeksi,

pembesaran diameter pembuluh darah, disertai peningkatan aliran darah di daerah

infeksi. Hal ini dapat menyebabkan kulit tampak lebam kemerahan dan penurunan

tekanan darah terutama pada pembuluh kecil.Proses ini dikenal sebagai ekstravasasi

Bagian tubuh yang mengalami peradangan memiliki tanda-tanda sebagai

berikut:

a) tumor atau membengkak

b) calor atau menghangat

c) dolor atau nyeri

d) rubor atau memerah


e) functio laesa atau daya pergerakan menurun

f) dan kemungkinan disfungsi organ atau jaringan.

Dalam makalah ini penyusun akan mencoba untuk membahas masalah peradangan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Radang

Radang adalah rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang

mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi

adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi

distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan

prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator radang di

dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.

Menurut Kamus Kedokteran Dorland:

Radang ialah respon protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau

kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung

baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu.


Fungsi Peradangan

Fungsi peradangan antara lain :

a. Netralisasi dan pembuangan agen penyerang

b. Penghancuran jaringan nekrosis

c. Membantu mempersiapkan proses perbaikan dan pemulihan

Penyebab Peradangan

Sebab peradangan adalah :

a. Infeksi dari mikroorganisme dalam jaringan

b. Trauma fisik

c. Cedera kimiawi, radiasi, mekanik atau termal

d. Reaksi imun (menimbulkan respon hipersensitiff dalam jaringan)

Tanda-tanda Peradangan

Beberapa tanda pokok peradangan antara lain :

a) Rubor (kemerahan)

Rubor merupakan hal pertama yang terlihant pada daerah peradangan. Waktu.

reaksi peradangan mulai timbul maka anteriol yangg mensuplai daerah

tersebut melebar, dengan lebih banyak darah mengalir kedalam mikrosirkulasi

lokal. Kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong atau sebagian saja yang

meregang dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini dinamakan

hyperemia atau kongesti, menyebabkan warna merah lokal karena peradangan

akut.
Pada daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya

sebab daerah yang disalurkan tubuh kepermukaan daerah yang terkena lebih

banyak dari pada yang disalurkan kedaerah normal.

b) Dolor (rasa sakit)

perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsang

ujung-ujung saraf. Selain itu, pembengkakan jaringan yang meradang

mengakibatkan peningkatan tekanan lokal yang tanpa diragukan lagi dapat

menimbulkan rasa sakit.

c) Tumor (pembengkakan)

pembemkakan ditimbulkan oleh pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi

darah kejaringan-jaringan iterstitial. Campuran dari cairan dan sel yang

tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat. Pada keadaan dini reaksi

peradangan sebagian besar eksudat adalah cair,seperti yang terjadi pada

lepuhan yang disebabkan oleh luka bakar ringan.

Berbagai jenis radang pada rongga mulut

1. Gingivitis
Defenisi : Gingivitis adalah peradangan padag gusi (gingiva). Gingivitis

sering terjadi dan bisa timbul kapan saja setelah tumbuhnya gigi.
Gejala : pada gingivitis simplek, gusi tampak merah, membengkak dan

mudah berdarah jika penderita menggosok gigi atau makan. Pada

gingivitisnya berat pada saat bangun pagi hari bantal bisa dipenuhi oleh

bercak darah, terutama jika pada saat tidur penderita bernafas melalui

mulutnya.
Gingivostomatitis herpatik akut merupakan infeksi virus pada gusi dan

bagian mulut lainnya , yang menimbulkan nyeri. Gusi tampak berwarna

merah terang dan terdapat banyak luka terbuka yang berwarna putih atau

kuning di dalam mulut


Gingivitis pada leukemia merupakan tanda awal dari leukemia yang

terjadi pada sekitar 25 % penderita anak-anak. Penyusupan (infiltrasi) sel-

sel leukemia ke dalam gusi menyebabkan gingivitis dan berkurangnya

kemampuan untuk melawan infeksi akan semakin memperburuk keadaan

ini. Gusi tampak merah dan mudah berdarah. Perdarahan seringkali

berlanjut sampai beberapa menit atau lebih karena pada penderita

leukemia, dalam tidak membeku secara normal.


Penyebab : gingivitis hampir selalu terjadi akibat penggosokan dan

flosing (membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi) yang

tidak benar sehingga plak tetap ada disepanjang garis gusi. Plak

merupakan suatu lapisan yang terutama terdiri dari bakteri :

Factor lainnya yang akan semakin memperburuk peradangan adalah :


- Kehamilan
- Pul k
Faktor- faktor pemicu untuk terjadinya sariawan (stomatitis)
. trauma pada mulut , seperti menyikat gigi yang terlalu keras, pipi atau
bibir yang tergigit, makanan pedas atau asam
. sensitivitas terhadap m akanan tertentu
misalnya coklaopi, telur, kacang, keju, makanan asam, seperti nanas.
. kekurangan vitamin B12,Zink, asam folat atau zat besi
. helicobecter pilory, bacteri yang menyebabkan ulkus peptikum
. perubahan hornomonal pada saat menstruasi
. stress psikis

1. Pulpitis (Radang pulpa Gigi)


Defenisi : Pulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan

rasa nyeri. Pulpa adalah bagian gigi paling dalam, yang mengandung

syaraf dan pembuluh darah.


Penyebab : pulpitis yang paling sering ditemukan adalah pembusukan

gigi, penyebab kedua karena cedera, Yang terjadi hanyalah peningkatan

tekanan di dalam gigi.

Peradangan yang ringan jika berhasil diatasi, tidak menimbulkan

kerusakan gigi yang permanen. Peradangan yang berat jika mematikan

pulpa.

Gejala : pulpitis menyebabkan sakit gigi luar biasa


Diagnose : diagnose ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan

fisik. Untuk menentukan apakah pulpa masih bisa diselamatkan, bisa

dilakukan pengujian :
- Diberikan rangsangan dingin. Jika setelah rangsangan dihentikan

nyerinya hilang, berarti pulpa masih sehat. Pulpa bisa dipertahankan

dengan cara membuang bagian gigi yang membusuk dan

menambalnya. Jika nyeri tetap ada meskipun dingin telah dihilangkan

atau jika nyeri timbul secara spontan, maka pulpa tidak dapat

dipertahankan.
- Penguji pulpa elektrik. Alat ini digunakan untuk menunjukkan apakah

pulpa masih hidup, bukan untuk menentukan apakah pulpa masih

sehat. Jika penderita merasakan aliran listrik pada giginya, berarti

pulpa masih hidup


- Rontgen gigi. Dilakukan untuk memperkuat adanya pembusukan gigi

dan menunjukkan apakah penyebaran peradangan telah menyebabkan

pengeroposan tulang disekitar akar gigi.


Pengobatan : peradangan mereda jika penyebabnya diobati. Jika

pulpitis diketahui pada stadium dini, maka penambalan sementara

yang mengandung obat penenang saraf bisa menghilangkan nyeri.

satu-satunya cara untuk menghilangkan nyeri adalah dengan mencabut

pulpa, baik melalui pengobatan saluran akar maupun

pecabutan gigi.
2. Tonsilitis (radang amandel)
Defenisi : tonsillitis adalah peradangan yang terjadi pada tonsil (amandel).

Tonsil membantu system imunitas dengan cara melindungi tubuh dari

infeksi yang bisa masuk melalui mulut. Tetapi, tonsil itu sendiri kadang

bisa mengalami infeksi. Karena banyaknya virus/ bakteri yang masuk,


tonsil bisa membengkak dan mengalami peradangan, yang disebut

tonsilitid.
Penyebab : amandel/ tonsil yang merupakan jaringan limfatik yang

terletak pada kedua sisi tenggorokan, diatas dan dibelakang lidah . jika

terdapat infeksi didalam tubuh, maka tonsil yang merupakan bagaian dari

system imun akan membantu memerangi dengan bekerja lebih keras

sehingga dapat terjadi pembesaran maupun peradangan tonsil. Tonsilitis

bisa disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri , misalnya virus influenza

atau bakteri streptotokus.

Gejala : tonsillitis paling sering mengenai anak-anak antara usia pra-

sekolah sampai pertengahan masa remaja. Tanda dan gejala tonsillitis

yang sering ditemukan :

- Tonsil (amandel) membengkak dan merah, bisa terdapat lapisan atau

bercak-bercak putih atau kuning pada tonsil


- sakit tenggorokan
- sulit atau nyeri untuk menelan
- nyeri terkadang sampai dirasakan sampai ke telinga
- demam,
- kelenjar getah bening dileher membesar dan terasa nyeri
- Bau nafas yang tidak enak
- Suara seperti bergumam atau serak
- Kaku leher
- Sakit kepala
- Nyeri perut, terutama pada anak yang masih kecil.
- Hilang nafsu makan
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil atau dipetik ialah;

1. Peradangan adalah reaksi vaskular yang hasilnya meruapakan pengiriman


cairan zat-zat yang terlarut dan sel- sel dari sirkulasi darah kejaringan-
jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis
2. Pneumonitis adalah suatu peradangan pada paru- paru terutama pada bagian
parankhim paru. Kondisi ini mengakibatkan adanya gangguan fungsi sistem
pernafasan

2. SARAN

Saran yang dpat kami berikan adalah

1. Sebaiknya jika terjadi peradangan pada kita, kita segera merawatnya dengan
memberikan antibiotic, analgesik dan antipiretik
2. Dengan mengetahui gejala- gehala awal peradangan kita dapat
mengantisipasi dari awal jika terjadi peradangan pada pasien ataupun orang
terdekat kita.
3. Dengan mengetahui penyebab- penyebab pada peradangan maka kita dapat
mencegah lebih awal sebelum terjadinya penyakit yang lebih parah.
MAKALAH
RESPON RADANG

OLEH :

NAMA : PUTRI PRATIWI RAMADHAN

PROGRAM STUDY : S1-KEPERWATN

NIM : 02001003

STIKES AMANAH MAKASSAR


Jl. Hertasning Baru, Kassi-Kassi, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221

Anda mungkin juga menyukai