Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR ORANGE

TERHADAP KUALITAS COOKIES

UTTRI HUMAIRAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode: Maret 2017

1
2
Pengaruh Substitusi Tepung Ubi Jalar Orange
Terhadap Kualitas Cookies

Uttri
Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
FPP Universitas Negeri Padang.
Uttrihumairah12@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh subtitusi tepung ubi


jalar orange sebanyak 25%, 50%, dan 75% terhadap kualitas bentuk, warna,
aroma, tekstur dan rasa pada cookies. Jenis penelitian eksperimen murni (true
eksperimen) dengan metode Rancangan Acak Lengkap.Variabel terikat kualitas
cookies dengan menggunakan data primer yang bersumber dari 5 panelis ahli
dengan mengajukan format uji organoleptik. Analisis data dengan ANAVA dan
jika berpengaruh dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil penelitian menyatakan
bahwa Ha diterima (Fhitung > Ftabel (6,0)) yang artinya terdapat pengaruh
signifikan terhadap kualitas aroma cookies, kualitas tekstur (renyah, pori-pori
kecil) cookies, kualitas rasa (ubi jalar orange) cookies dan H0 ditolak yang artinya
tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap kualitas bentuk (rapi, seragam, motif
bunga enam kelopak) cookies, kualitas warna cookies kualitas rasa (manis)
cookies dengan substitusi tepung ubi jalar orange.

Kata kunci: Subtitusi, Tepung Ubi Jalar Orange, Kualitas, Cookies

Abstract

This study aimed to analyze the effect of substitution of orange sweet


potato flour as much as 25%, 50%, and 75% of the quality of shape, color,
aroma, texture and flavor to cookies. Pure experimental research type (true
experiment) with a completely randomized design method. The dependent
variable quality of the cookies by using primary data sourced from five expert
panelists by asking the organoleptic test format. Data were analyzed by ANOVA
and if influential continued with Duncan test. The study states that Ha accepted
(F count> F table (6.0)), which means there is a significant influence on the
quality of cookies aroma, texture quality (fragile, small pores) cookies, the
quality of taste (sweet potato orange) cookies and H0 rejected meaning that there
is no significant effect on the quality of the form (neat, uniform, florals six
petals) cookies, cookies color quality taste qualities (sweet) cookies with orange
sweet potato flour substitution.

Keywords: Substitution, Sweet Potato Flour Orange, Quality, Cookies

1
Pendahuluan

Masyarakat terbiasa mengkonsumsi makanan ringan aneka produk sebagai

cemilan atau biasa disajikan untuk menjamu tamu dalam pertemuan keluarga,

lebaran, natalan, dan berbagai perayaan lain. Salah satunya yaitu kue kering

seperti cookies yang berbentuk kecil dengan beraneka rasa dan bentuk. Cookies

adalah kue yang bertekstur keras tapi renyah yang memiliki kadar air yang sangat

rendah karena dibuat dengan cara di oven. Menurut SNI 01-2973-1992 dalam

Anni Faridah, dkk (2008: 496) cookies adalah “Salah satu jenis biscuit yang

dibuat dari adonan lunak, berkadar lemak tinggi, relatif renyah bila dipatahkan

dan penampang potongannya bertekstur padat”.

Karakteristik cookies pada umumnya ditentukan dari tekstur renyah,

bentuk, ketebalan, kadar air, struktur (berpori besar atau kecil) dan juga warnanya.

Menurut Wirnelis (2009: 59) “Ciri-ciri dari kue kering atau cookies adalah rapuh,

ringan, warnanya kuning rata, berlubang atau berpori kecil pada bagian bawah dan

jika dipatahkan tidak ada yang lembab pada bagian tengahnya”.Cookies juga

memiliki aroma dan rasa yang khas karena produk pastry ini banyak

menggunakan mentega.

Bahan dasar utama yang digunakan untuk membuat cookies adalah tepung

terigu. Penggunaan tepung terigu sebagai bahan baku pangan cenderung

meningkat tiap tahunnya pada produk kue Indonesia. Menurut Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (2010: 5) “ saat ini,

kebutuhan terigu nasional mencapai 5 juta ton/tahun, bahkan pada tahun 2009

hampir mencapai 6 juta ton/tahun. Jika kondisi ini berlanjut tentu akan

1
mengancam ketahanan pangan. Oleh karena itu, pemanfaatan tepung dari bahan

baku lokal perlu ditingkatkan”. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap

tepung terigu, perlu dicari bahan pengganti tepung dari bahan lokal seperti ubi

jalar.

Ubi jalar merupakan kelompok tanaman pangan yang paling banyak

dibudidayakan sebagai komoditas pertanian bersumber karbohidrat setelah

gandum,beras, jagung dan singkong. Ubi jalar berasal dari benua Amerika dan

telah menyebar keseluruh dunia, terutama negara-negara tropis. Daerah yang

paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah yang bersuhu 21 – 270C. Di Indonesia

yang beriklim tropis, tanaman ubi jalar cocok ditanam di dataran rendah hingga

ketinggian 500 m dpl dan di dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 m dpl

(Irawan, 2006:07), salah satunya yaitu produktivitas tertinggi dicapai oleh

Sumatera Barat (23,40 ton/hektar).

Berdasarkan warna umbinya ubi jalar terdiri dari ubi jalar orange, ubi jalar

kuning, ubi jalar ungu, dan ubi jalar putih.Ubi jalar orange banyak mengandung

berbagai zat yang berguna bagi kesehatan dan merupakan sumber karbohidrat

yang cukup tinggi dan juga mengandung senyawa betakaroten dibandingkan

dengan bahan pokok lainnya, vitamin E, kalsium, zat besi serta serat. Kombinasi

vitamin A (betakaroten) dan vitamin E dalam ubi jalar orange bekerja sama dalam

mencegah stroke dan serangan jantung (Apriadji, 2009: 12).

Selama ini pengembangan produk ubi jalar orange masih disajikan dalam

bentuk olahan seperti ubi rebus, kolak, ubi goreng, keripik,manisan,asinan, jam

dan saribuah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ubi

2
jalar orange telah diolah menjadi tepung dan dapat menggantikan fungsi tepung

terigu, adapun cara pembuatan tepung dari ubi jalar orange antara lain ubi jalar

orange yang telah dibersihkan kemudian diiris tipis dan dijemur dengan

mengguanakan sinar matahari hingga kering, setelah itu di giling halus dan di

ayak dengan menggunakan ayakan 80 mesh.

Resep yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini adalah resep

cookies dari buku Sutomo ( 2012: 85).

Tabel 1.ResepCookies
No Bahan Jumlah
1. Tepung terigu 250 gr
2. Margarin 160 gr
3. Gula Halus 100 gr
4. Kuning Telur 3 butir
5. Room Butter 40 gr
6. Maizena 40 gr
7. Vanili 0,5 gr
8. Susu Bubuk 20 gr
9. Garam 0,5 sdt
Sumber: Sutomo (2012: 85)

Cara Membuat:
a. Campurkan tepung terigu, tepung maizena dan susu bubuk, aduk rata.
b. Ditempat terpisah aduk lemak (margarin, room butter), kuning telur,
gula halus dan garam dengan mixer selama 3 menitatau sampai lembut.
c. Tuang tepung terigu, tepung maizena dan susu bubuk yang telah diaduk
kedalam adonan lemak tadi. Aduk hingga adonan rata dan dapat
dipulung atau tidak lengket ditangan.
d. Kemudian giling adonan dengan rolling pin dengan ketebalan ½ cm.
lalu cetak adonan.
e. Kemudian di panggang dengan suhu 160˚C setelah matang angkat dan
dinginkan.

3
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh

subtitusi tepung ubi jalar orange sebanyak 25%, 50%, dan 75% terhadap kualitas

bentuk, warna, aroma, tekstur dan rasa pada cookies.

Metode

Jenis penelitian adalah eksperimen murni (true eksperimen) yaitu

melakukan percobaan langsung tentang pengaruh substitusi tepung ubi jalar

orange terhadap kualitas cookies. Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 13

Desember 2016 di Workshop Tata Boga, Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga,

Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang. Jenis data terbagi

atas dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Adapun data primer dalam

penelitian ini adalah data yang diambil langsung dari panelis penelitian, yang

menggambarkan kualitas cookies tepung ubi jalar orange dengan uji organoleptik.

Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini berupa sumber tertulis seperti

sumber buku, karya ilmiah dan dokumentasi selama penelitian.

Instrumen dalam penelitian ini dalam bentuk format uji organoleptik

berisikan 5 indikator kualitas (bentuk, warna, aroma, rasa dan tekstur). Jumlah

panelis yang dilibatkan sebanyak 5 orang panelis ahli. Rancangan pengamatan

dalam penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (R.A.L).

Setelah melakukan serangkaian uji organoleptik dan memperoleh data, data

ditabulasi dalam bentuk tabel.

Setelah melakukan uji organoleptik dan memperoleh data, data ditabulasi

dalam bentuk table dan dianalisa sesuai dengan uji masing-masing data. Setelah

4
data ditabulasi kemudian dilakukan analisis varian (Anava) dan jika berbeda akan

diuji dengan uji Duncan.

Hasil dan Pembahasan

Berikut ini disajikan hasil penelitian tentang pengaruh substitusi tepung ubi

jalar orange terhadap kualitas cookies. Kualitas yang dinilai menggunakan uji

organoleptik (uji jenjang) berupa bentuk, warna, aroma, tekstur dan rasa.

Perlakukan yang dilakukan pada penelitian ini adalah substitusi tepung ubi jalar

orange sebanyak 0% (X0), 25% (X1), 50% (X2), dan 75% (X3).

A. Hasil Penelitian
1. Bentuk Cookies
a. Bentuk Rapi Cookies

4 Kualitas Bentuk Rapi


4
3,8
3,8 X0
3,6 3,6
X1
3,6
X2
3,4
X0 X1 X2 X3 X3

Gambar 1. Rata-rata Skor Kualitas Bentuk Rapi Cookies


Dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Orange (0%,
25%, 50% dan 75%)

Berdasarkan gambar 1 nilai rata-rata uji jenjang untuk bentuk

(rapi) pada X0 (4.0) kategori berbentuk rapi, X1 (3.60) kategori rapi

serta X2 (3.60) kategori berbentuk rapi dan X3 (3.80) kategori

berbentuk rapi.

5
b. Bentuk Seragam Cookies

4 Kualitas Bentuk Seragam


4
3,86
3,8 3,8 X0
3,8 X1
X2
3,6
X3
X0 X1 X2 X3

Gambar 2. Rata-rata Skor Kualitas Bentuk Seragam Cookies


Dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Orange (0%,
25%, 50% dan 75%)

Berdasarkan Gambar 2 nilai rata-rata uji jenjang untuk bentuk

(seragam) X0 (4.00) kategori berbentuk seragam, X1 (3.86) kategori

berbentuk seragam. X2 (3.8) kategori berbentuk seragam sedangkan

untuk X3 (3.8) dikategori berbentuk seragam. Nilai tertinggi terdapat

pada X1 dengan substitusi tepung ubi jalar orange sebanyak 25% dari

tepung terigu yang digunakan.

c. Bentuk Motif Bunga Enam Kelopak Pada Cookies

4,14
4,13 Motif Bunga Enam Kelopak
4,12
4,1 X0
4,07 4,07 4,07
4,08
X1
4,06
X2
4,04
X0 X1 X2 X3 X3

Gambar 3. Rata-rata Skor Kualitas Bentuk Motif Bunga Enam


Kelopak Cookies Dengan Substitusi Tepung Ubi
Jalar Orange (0%, 25%, 50% dan 75%)

6
Berdasarkan Gambar 3 nilai rata-rata uji jenjang untuk bentuk

(motif bunga enam kelopak) pada X0 (4.13) kategori berbentuk (motif

bunga enam kelopak), X1 (3.07) kategori cukup berbentuk motif bunga

enam kelopak serta X2 (3.07) kategori cukup berbentuk motif bunga

enam kelopak dan X3 (3.07) kategori cukup berbentuk motif bunga

enam kelopak.

2. Warna (Kuning Keemasan) Cookies

Warna Cookies
3,6 3,86 3,66 X0
5
1,86 X1
X2
0
X3
X0 X1 X2 X3

Gambar4. Rata-rata Skor Kualitas Warna (Kuning Keemasan)


Cookies Dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar
Orange (0%, 25%, 50% dan 75%)

Berdasarkan Gambar 4 nilai rata-rata uji jenjang untuk kualitas

warna (kuning keemasan) X0 (1.86) kategori warna kurang kuning

keemasan dan X1 (3.6) kategori warna kuning keemasan. X2 (3.86)

kategori warna kuning keemasan sedangkan untuk X3 (3.6)

dikategori warna kuning keemasan.

7
3. Aroma Cookies

Aroma
4 3,2
2,67 2,73
X0
2 1,07
X1
X2
0
X0 X1 X2 X3 X3

Gambar 5. Rata-rata Skor Kualitas Aroma Cookies Dengan


Substitusi Tepung Ubi Jalar Orange (0%, 25%, 50%
dan 75%)

Berdasarkan Gambar 5 nilai rata-rata uji jenjang untuk aroma X0

(1.07) kategori tidak beraroma ubi jalar orange, X1 (2.67) kategori cukup

beraroma ubi jalar orange. X2 (2.73) kategori cukup beraroma ubi jalar

orange sedangkan untuk X3 (3.2) dikategori cukup beraroma ubi jalar

orange.

4. Tekstur Cookies
a. Tekstur Renyah Cookies

4 3,6
Tekstur Renyah
4 2,86 2,73
X0
2 X1
X2
0
X3
X0 X1 X2 X3
Gambar 6. Rata-rata Skor Kualitas Tekstur Renyah Cookies
Dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Orange
(0%, 25%, 50% dan 75%)

8
Berdasarkan Gambar 6 nilai rata-rata uji jenjang untuk tekstur

(renyah) X0 (4.00) kategori renyah, X1 (3.6) kategori renyah. X2 (2.86)

kategori cukup renyah sedangkan untuk X3 (2.73) dikategori cukup

renyah.

b. Tekstur Pori-Pori Kecil Cookies

Pori-Pori Kecil
6 4,06
3,46 3,13
4 2,73 X0

2 X1
X2
0
X0 X1 X2 X3 X3

Gambar 7. Rata-rata Skor Kualitas Tekstur Pori Pori Kecil


Cookies Dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar
Orange (0%, 25%, 50% dan 75%)

Berdasarkan Gambar 7 nilai rata-rata uji jenjang untuk tekstur

(pori pori kecil) X0 (4.06) kategori berpori pori kecil, X1 (3.46)

kategori cukup berpori pori kecil. X2 (3.13) kategori cukup berpori

pori kecil sedangkan untuk X3 (2.73) dikategori cukup berpori pori

kecil.

9
5. Rasa
a. Rasa Manis Cookies

Rasa Manis
3,6 3,6
3,6 3,53
X0
3,47
X1
X2
3,4
X0 X1 X2 X3 X3

Gambar 8. Rata-rata Skor Kualitas Rasa Manis Cookies


Dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Orange
(0%, 25%, 50% dan 75%)

Berdasarkan Gambar 8 nilai rata-rata uji jenjang untuk rasa

manis pada X0 (3.6) kategori manis, X1 (3.6) kategori manis, serta

X2 (3.53) kategori manis dan X3 (3.47) kategori cukup manis.

b. Rasa Ubi Jalar Orange Pada Cookies

Rasa Ubi Jalar Orange


3,4
4 2,67 2,93
X0
2 1
X1

0 X2
X0 X1 X2 X3 X3

Gambar 9. Rata-rata Skor Kualitas Rasa Ubi Jalar Orange


Cookies Dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar
Orange (0%, 25%, 50% dan 75%)

Berdasarkan Gambar 9 nilai rata-rata uji jenjang untuk rasa ubi

jalar orange X0 (1.0) kategori tidak terasa ubi jalar orange, X1

(2.67) kategori cukup terasa ubi jalar orange. X2 (2.93) kategori

10
cukup terasa ubi jalar orange sedang kan untuk X3 (3.4) dikategori

cukup terasa ubi jalar orange.

B. Pembahasan

Setelah melakukan penelitian sebanyak tiga kali pengulangan dengan

empat macam perlakuan, maka terlihat hasil dari cookies yang meliputi

kualitas bentuk (berbentuk rapi, seragam, motif bunga enam kelopak), warna

(kuning keemasan), aroma (ubi jalar orange), tekstur (renyah dan berpori pori

kecil), rasa (manis dan rasa ubi jalar orange). Berikut ini akan dibahas

kualitas cookies berdasarkan masing-masing indikator:

1. Kualitas Bentuk (Rapi, Seragam, Motif Bunga Enam Kelopak)


Cookies Dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Orange (0%, 25%, 50%
dan 75%)

Hasil Analis ANAVA menyatakan H0 diterima yang artinya tidak

terdapat pengaruh signifikan terhadap kualitas bentuk (rapi, seragam, motif

bunga enam kelopak) cookies dengan substitusi tepung ubi jalar orange.

Onong Nugraha (1984: 54) “Sebuah bentuk dapat diciptakan dengan

tangan bebas atau memakai alat pembantu”. Menurut Sjahmien (1992: 95)

“Bentuk suatu makanan dapat dibuat lebih menarik dengan menyajikan

dalam bentuk-bentuk tertentu”. Bentuk (rapi, seragam, motif bunga enam

kelopak) pada cookies terjadi karena menggunakan cetakan (motif bunga

enam kelopak). Kualitas bentuk (rapi) cookies yang terbaik adalah

X3(3.80). Kualitas bentuk (seragam) cookies yang terbaik adalah X1(3.86)

dan kualitas bentuk (motif bunga enam kelopak) cookies yang terbaik

adalah X1, X2, X3 (3.07).

11
2. Kualitas Warna Cookies Dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Orange
(0%, 25%, 50% dan 75%)

Hasil Analis ANAVA menyatakan Ha diterima yang artinya

terdapat pengaruh signifikan terhadap kualitas warna cookies dengan

substitusi tepung ubi jalar orange. Semakin banyak tepung ubi jalar orange

yang ditambahkan, maka warna yang dihasilkan akan semakin tua, warna

cookies X0, berbeda secara signifikan dengan X1, X2 dan X3.

Ismayani (2007: 24) “cookies biasanya menggunakan gula halus

sebanyak 50-55% dari total lemak yang digunakan, karena gula halus

member warna dan rasa pada akhir hasil cookies ”. Kualitas warna (kuning

keemasan) cookies dengan substitutsi tepung ubi jalar orange yang terbaik

adalah X2 (3.86).

3. Kualitas Aroma Cookies Dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Orange


(0%, 25%, 50% dan 75%)

Hasil Analisis ANAVA menyatakan bahwa Ha diterima yang

artinya terdapat pengaruh signifikan terhadap kualitas aroma cookies

dengan substitusi tepung ubi jalar orange. Aroma yang dihasilkan dalam

pembuatan cookies, karena adanya bahan dasar dari margarine dan

roombutter. Ismayani (2007: 23) “penggunaan margarine dan roombutter

dalam pembuatan cookies akan membuat cookies beraroma harum”.

Kualitas aroma cookies dengan substitutsi tepung ubi jalar orange yang

terbaik adalah X3 (3.2).

12
4. Kualitas Tekstur (Renyah, Pori Pori Kecil) Cookies Dengan Substitusi
Tepung Ubi Jalar Orange (0%, 25%, 50% dan 75%)

Hasil analis ANAVA menyatakan bahwa Ha diterima yang artinya

terdapat pengaruh signifikan terhadap kualitas tekstur (renyah, pori pori

keci) cookies dengan substitusi tepung ubi jalar orange Menurut Ismayani

(2007: 23) “Penggunaan lemak dalam adonan cookies akan membuat lebih

rapuh dan renyah”.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung ubi

jalar orange pada pembuatan cookies akan menghasilkan tekstur yang

berbeda. Kualitas tekstur (renyah) cookies yang terbaik adalah X1 dengan

(3.6), Kualitas tekstur (pori pori kecil) cookies yang terbaik adalah X1

(3.46).

5. Kualitas Rasa ( Manis, Ubi Jalar Orange) Cookies Dengan Substitusi


Tepung Ubi Jalar Orange (0%, 25%, 50% dan 75%)

Hasil analis ANAVA menyatakan bahwa H0 diterima yang artinya

tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap kualitas rasa (manis) cookies

dengan substitusi tepung ubi jalar orange dan Ha diterima yang artinya

terdapat pengaruh signifikan terhadap kualitas rasa (ubi jalar orange)

cookies dengan substitusi tepung ubi jalar orange. Cookies dapat memiliki

rasa manis, tawar dan gurih. Menurut Wirnelis (2009: 57) bahwa “cookies

dengan bentuk yang beranekaragam dan mempunyai rasa manis atau tidak

begitu manis. Rasa manis dipengaruhi dari pemakaian gula. Sedangkan

rasa ubi jalar orange dipengaruhi dari substitusi tepung ubi jalar orange.

13
Kualitas rasa (manis) cookies yang terbaik adalah X1 dengan (3.6),

sedangkan untuk kualitas rasa (ubi jalar orange) cookies yang terbaik

adalah X3 (3.4).

Kesimpulan dan Saran

1. Simpulan

Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian maka dapat disimpulkan hasil

uji organoleptik terhadap bentuk (rapi) pada uji jenjang, hasil terbaik terdapat

pada X3 dengan kategori berbentuk rapi. Terhadap bentuk (seragam) hasil

terbaik terdapat pada X1 dengan kategori berbentuk seragam. Sedangkan

terhadap bentuk (motif bunga enam kelopak) hasil terbaik terdapat pada X 1,

X2 dan X3 dengan kategori cukup bermotif bunga enam kelopak.Terhadap

kualitas warna (kuning keemasan) pada uji jenjang hasil terbaik terdapat pada

X2 dengan kategori berwarna kuning keemasan. Terhadap kualitas aroma

pada uji jenjang hasil terbaik terdapat pada X 3 dengan kategori cukup

beraroma ubi jalar orange. Terhadap kualitas tekstur (renyah) pada uji jenjang

hasil terbaik terdapat pada X1 dengan kategori renyah. Terhadap tekstur (pori

pori kecil) pada uji jenjang hasil terbaik terdapat pada X1 dengan kategori

berpori pori kecil. Terhadap kualitas rasa (manis) pada uji jenjang hasil

terbaik terdapat pada X1 dengan kategori manis. Terhadap rasa (ubi jalar

orange) pada uji jenjang hasil terbaik terdapat pada X3 dengan kategori cukup

terasa ubi jalar orange.

14
2. Saran

Setelah melakukan penelitian ini peneliti dapat memberikan saran

bagi pihak-pihak terkait dalam bidang tata boga, yaitu :

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebaiknya menggunakan

tepung ubi jalar orange sebanyak 25% dari jumlah tepung terigu yang

digunakan dalam substitusi tepung ubi jalar orange, karena memberikan

hasil terbaik untuk cookies.

2. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan ubi jalar orange yang banyak

mengandung berbagai zat yang baik bagi kesehatan dalam olahan lain,

sehingga menambah penganekaragaman makanan.

3. Mengingat tingginya kandungan gizi pada ubi jalar orange, maka

disarankan untuk melakukan penelitian tepung ubi jalar orange pada

variabel lain.

Daftar Rujukan

Anni Faridah, dkk. 2008. Patiseri Jilid 2. Jakarta :Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.

Budi Sutomo. 2012. Rahasia Sukses Membuat Cake, Roti, Kue Kering, Jajanan
Pasar.NS Book.

Irawan. 2006 . Manajemen Pemasaran Modern. Liberty,Yogyakarta


Ismayani Y. 2007. 100+ Tip Anti gagal Bikin Kue.J akarta :Pt Kawan Pustaka.

Onong Nugroho. 1982. Seni Rupa. Bandung: Angkasa Bandung.

Wirnelis S. 2009. Jurnal Keterampilan Membuat Aneka Kue Kering untuk


meningkatkan Ekonomi Keluarga. Padang : UNP.

Persantunan: Penjelasan bahwa artikel ini diolah dari skripsi Uttri Humairah
dengan judul Pengaruh Substitusi Tepung Ubi Jalar Orange Terhadap Kualitas
Cookies dan ucapan terimakasih kepada pembimbing 1 Dr. Elida, M.Pd dan
pembimbing 2 Wiwik Gusnita, S.Pd, M.Si.

15

Anda mungkin juga menyukai