net/publication/331250460
Article in Teknologi dan Kejuruan Jurnal Teknologi Kejuruan dan Pengajarannya · February 2018
DOI: 10.17977/um031v41i12018p089
CITATION READS
1 4,734
3 authors, including:
All content following this page was uploaded by Aisyah Larasati on 27 August 2019.
Abstrak: Tujuan penelitian adalah menganalisis : (1) kandungan protein tepung ka-
cang hijau dan cookies katetong tepung kacang hijau, kadar air tepung kacang hijau;
(2) sifat fisik warna; (3) mutu hedonik aroma dan tekstur; dan 4) tingkat kesukaan
panelis terhadap aroma, tekstur, dan rasa pada cookies katetong tepung kacang hijau.
Data dianalisis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan sangrai
dan oven pada proses pembuatan tepung kacang hijau tidak berpengaruh terhadap
kandungan protein tepung kacang hijau, namun berpengaruh pada kadar air tepung
kacang hijau dan protein cookies katetong tepung kacang hijau. Perlakuan sangrai dan
oven pada pembuatan tepung kacang hijau tidak berpengaruh terhadap sifat mutu
tekstur, aroma, dan rasa cookies katetong tepung kacang hijau, sedangkan pada mutu
aroma dan hedonik tektur cookies katetong tepung kacang hijau menunjukkan adanya
pengaruh yang nyata.
Kata-kata Kunci: tepung kacang hijau, cookies katetong
Abstract: Effect of Dry Roasting and Toasting in the Production of Mung Bean
Flour on the Quality of Katetong. This study aimed to analyze: (1) the protein con-
tent of the katetong cookies and the green mung bean flour as well as the moisture
content of the flour; (2) the physical properties of color, (3) the hedonic quality of
flavor and texture; and (4) the panelist preference level on flavor, texture, and taste
of the katetong cookies made of mung bean flour. Data was analyzed using t-test. The
results showed the treatments of oven and roasted in the green mung bean flour pro-
duction process did not affect the protein content of the mung bean flour, but they
affects the moisture content of the mung bean flour and protein content of the kate-
tong cookies. The treatments of oven and roasted in the production process of mung
bean flour did not affect the quality properties of texture, hedonic aroma, and taste of
the katetong cookies, while the quality of the aroma and texture hedonic of the kate-
tong cookies were affected
Keywords: mung bean flour, katetong cookies
89
90 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 41, NO. 1, FEBRUARI 2018: 89-100
masyarakat luas perlu adanya inovasi dibuat dari adonan lunak, berkadar lemak
yang diberikan dalam proses produksi ba- tinggi, renyah, dan bila dipatahkan pe-
han kacang-kacangan lokal yaitu dengan nampang potongannya bertekstur kurang
ditambahkan unsur modern agar menarik padat. Ada aneka ragam cookies di In-
khalayak luas. Salah satu sumber kacang- donesia, diantaranya: cookies nastar,
kacangan lokal yang digunakan untuk cookies kastengel, dan cookies katetong.
inovasi produk adalah kacang hijau (Pha- Cookies katetong merupakan salah satu
seolus radiatus L.). Kacang hijau meru- jenis pastry yang disukai sebagian ma-
pakan sumber protein nabati, vitamin (A, syarakat Indonesia. Cookies katetong me-
B1, C, dan E), serta beberapa zat lain
rupakan kue kering yang bentuknya yang
yang sangat bermanfaat bagi tubuh ma-
tipis, pipih dan lonjong seperti bentuk li-
nusia, seperti amilum, besi, belerang, kal-
dah, berwarna kuning kecoklatan, mem-
sium, fosfor, minyak lemak, mangan,
magnesium, dan niasin (Purwono dan punyai rasa manis, gurih, dan renyah
Hartono, 2005:8). (Ukira, 2014).
Kacang hijau umumnya hanya di- Pengembangan produk cookies kate-
olah menjadi bubur kacang hijau ataupun tong dengan tepung kacang hijau tersebut
isian pada kudapan seperti onde-onde dan merupakan salah satu upaya untuk meng-
bakpia. Padahal kacang hijau dapat di- optimalkan penggunaan sumber bahan
olah menjadi tepung yang digunakan se- kacang-kacangan lokal di Indonesia dan
bagai bahan pada olahan produk cookies. untuk tetap mempertahankan produk ter-
Cookies umumnya berbahan tepung teri- sebut dengan meningkatkan nilai penyaji-
gu. Berdasarkan data Asosiasi Produsen an, pengemasan, dan formula baru untuk
Tepung Terigu Indonesia (APTINDO) cookies katetong tepung kacang hijau
tahun 2013 impor tepung terigu mencapai yang bergizi. Tujuan penelitian ini adalah
389.316 ton. Oleh sebab itu, penggunaan menganalisis kandungan protein dan ka-
tepung kacang hijau dapat digunakan se- dar air dari tepung kacang hijau, kan-
bagai alternatif pengganti tepung terigu. dungan protein cookies katetong tepung
Tepung kacang hijau menurut SNI 01- kacang hijau, sifat fisik warna, sifat mutu
3728-1995 adalah bahan makanan yang hedonik aroma dan tekstur, tingkat kesu-
diperoleh dari biji tanaman kacang hijau kaan aroma, tekstur dan rasa pada
yang sudah dihilangkan kulit arinya dan cookies katetong tepung kacang hijau.
diolah menjadi tepung.
Pembuatan tepung kacang hijau da-
lam penelitian ini menggunakan perlaku- METODE
an berbeda yaitu tepung kacang hijau dari Penelitian yang digunakan pada
kacang hijau yang disangrai dan kacang
pembuatan cookies katetong tepung ka-
hijau yang dioven. Proses penyangraian
cang hijau ini merupakan penelitian eks-
dan pengovenan kacang hijau diharapkan
dapat menginaktifkan zat antigizi pada perimen. Data dianalisis menggunakan
kacang hijau seperti antitripsin dan tanin uji t. Rancangan penelitian eksperimen
(polifenol) sehingga dapat meningkatkan dilakukan menggunakan Rancangan
daya cerna protein kacang hijau, serta en- Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu
zim lipoksigenase yang dapat menyebab- faktor perbedaan metode pembuatan te-
kan bau langu (Astawan, 2009:34 dan pung kacang hijau dengan disangrai dan
74). dioven dengan dua kali pengulangan. Pa-
Menurut SNI 01-2973-1992, cookies nelis yang di gunakan merupakan panelis
adalah salah satu jenis biskuit yang agak terlatih sejumlah 25 orang.
Pertiwi, dkk., Pengaruh Teknik Sangrai dan Oven 91
Tabel 1. Resep Standar Cookies Katetong Tabel 4. Daftar Alat Proses Pembuatan
Tepung Kacang Hijau
Bahan Gram
Terigu protein rendah 250 Alat Jumlah
Margarin 250 Baskom 4
Gula halus 150 Sendok 2
Putih telur 100 Oven 1
Timbangan digital 1
Tabel 2. Resep Cookies Katetong Tepung Ayakan 100 mesh 1
Kacang Hijau Frying pan 1
Gram Wooden spatula 1
Tepung Tepung Grinder 1
Bahan kacang kacang Kompor gas 1
hijau hijau
sangrai oven Tabel 5. Daftar Alat Proses Pembuatan
Cookies Katetong Tepung Kacang
Tepung kacang hijau 250 250 Hijau
Margarin 250 250
Gula halus 150 150 Alat Jumlah
Putih telur 100 100 Baskom 2
Rubber Spatula 2
Tabel 3. Bahan Analisis Kimia Mixer 1
Parameter Nama Bahan Kimia Loyang 1
Protein H2SO4 96%, serbuk Timbangan digital 1
Selenium, CuSO4, K2SO4, Piping bag 2
akuades, NaOH, HCl 32%, Kuas 1
serbuk indikator MM, dan Oven 1
etanol 96% Cetakan 1
Kadar Air Toluene Gunting 1
Pembuatan tepung kacang hijau Tabel 6. Analisis Kimia dan Analisis Fisik
yaitu menggunakan kacang hijau sangrai Parameter Nama Alat
dan kacang hijau dioven. Penyangraian Protein Timbangan digital,
dan pengovenan dilakukan dengan suhu erlenmeyer 300 ml, pipet
60-70oC selama 30 menit. Perlakuan volum 15 ml, pipet volum 10
pada kacang hijau sebelum disangrai dan ml, corong gelas, hot plate,
dioven yaitu mengalami perendaman se- botol semprot, gelas ukur 100
lama 24 jam dan pengupasan kulit ka- ml, labu dasar bulat 500 ml,
cang hijau.
statif, klem, kondensor
Resep standar cookies katetong dan
Liebig, heating mantel, bola
resep cookies katetong tepung kacang hi-
hisap, beaker glass 100 ml,
jau dapat dilihat pada Tabel 1, resep
cookies katetong tepung kacang hijau da- magnetic bar, magnetic
pat dilihat pada Tabel 2, dan bahan ana- stirrer, batu didih, labu takar
lisis kimia pada Tabel 3. Daftar alat pro- 100 ml, labu takar 50 ml,
ses pembuatan tepung kacang hijau dan labu takar 10 ml, dan buret
cookies katetong dapat dilihat dalam Ta- Warna Colorimeter
bel 4 dan 5, alat analisis kimia dan alat Kadar air Destilator Stahl, kondensor
analisis fisik terdapat pada Tabel 6. Liebig, labu dasar bulat
Diagram alir pembuatan cookies katetong 250ml, heating mantel, oven,
tepung kacang hijau dapat dilihat dalam timbangan digital, dan
eksikator
Gambar 1.
92 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 41, NO. 1, FEBRUARI 2018: 89-100
Data hasil analisis laboratorium L*, bahwa tidak ada perbedaan yang nyata
a*, dan b* pada cookies katetong tepung antara warna tingkat kecerahan (L*)
kacang hijau disangrai dan dioven dapat cookies katetong tepung kacang hijau
dilihat pada Tabel 10. Data nilai warna disangrai dan cookies katetong tepung
tingkat kecerahan (L*) pada cookies kate- kacang hijau dioven pada taraf signifi-
tong tepung kacang hijau berdasarkan kansi 5,00%.
Tabel 10 dianalisis menggunakan uji t. Data nilai warna tingkat kemerahan
Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa (a*) pada cookies katetong tepung kacang
signifikasi dua sisi dari hasil uji t test = hijau berdasarkan Tabel 10 dianalisis
0,144 (p > α/2). Hal ini menunjukkan menggunakan uji t. Hasil analisis uji t
Tabel 7. Data Kandungan Protein Tepung Kacang Hijau
Sampel Pengulangan Total Rerata
I II
291 27,3199 26,9917 54,3116 27,1558
367 27,1630 26,8134 53,9764 26,9882
Keterangan:
291: tepung kacang hijau disangrai
367: tepung kacang hijau dioven
Tabel 8. Data Kandungan Kadar Air Tepung Kacang Hijau
Sampel Pengulangan Total Rerata
I II
291 6,6840 6,5212 13,2052 6,6026
367 12,3207 12,2765 24,5972 12,2986
Keterangan:
291: tepung kacang hijau disangrai
367: tepung kacang hijau dioven
Tabel 9. Data Kandungan Protein Cookies Katetong Tepung Kacang Hijau
Sampel Pengulangan Total Rerata
I II
291 12,6743 12,7747 25,449 12,7245
367 13,4255 13,4698 26,8953 13,4477
Keterangan:
291: Cookies katetong tepung kacang hijau disangrai
367: Cookies katetong tepung kacang hijau dioven
Tabel 10. Data L*, a*, dan b* Cookies Katetong Tepung Kacang Hijau
Pengulangan
Sampel Warna Total Rerata
I II
291 L* 54,6 53,0 107,6 53,8
a* 16,2 18,7 34,9 17,45
b* 31,4 31,0 62,4 31,2
367 L* 57,2 57,3 114,5 57,25
a* 21,2 21,2 42,4 21,2
b* 30,0 30,1 60,1 30,25
Keterangan:
291: Cookies katetong tepung kacang hijau disangrai
367: Cookies katetong tepung kacang hijau dioven
94 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 41, NO. 1, FEBRUARI 2018: 89-100
menunjukkan bahwa signifikasi dua sisi pung kacang hijau disangrai dan dioven
dari hasil uji t test = 0,205 (p > α/2). Hal dapat dilihat pada Gambar 3.
ini menunjukkan bahwa tidak ada per- Nilai mutu tekstur cookies katetong
bedaan yang nyata antara warna tingkat tepung kacang hijau dianalisis meng-
kemerahan (a*) cookies katetong tepung gunakan uji t. Hasil analisis uji t menun-
kacang hijau disangrai dan cookies ka- jukkan bahwa signifikasi dua sisi dari
tetong tepung kacang hijau dioven pada hasil uji t test = 0,111 (p > α/2). Hal ini
taraf signifikansi 5,00%. menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
Data nilai warna tingkat kekuningan yang nyata antara mutu tekstur cookies
(b*) pada cookies katetong tepung ka- katetong tepung kacang hijau disangrai
cang hijau berdasarkan Tabel 10 diana- dan cookies katetong tepung kacang hijau
lisis menggunakan uji t. Hasil analisis uji dioven pada taraf signifikansi 5,00%.
t menunjukkan bahwa signifikasi dua sisi Sifat hedonik cookies katetong te-
dari hasil uji t test = 0,094 (p > α/2). Hal pung kacang hijau. Hasil rerata nilai
ini menunjukkan bahwa tidak ada per- hedonik terhadap aroma cookies katetong
bedaan yang nyata antara warna tingkat tepung kacang hijau dioven 3,84 (cukup
kekuningan (b*) cookies katetong tepung suka - suka) dan cookies katetong tepung
kacang hijau disangrai dan cookies ka- kacang hijau disangrai 3,94 (cukup suka -
tetong tepung kacang hijau dioven pada
taraf signifikansi 5,00%. 3,34
Hasil rerata nilai mutu hedonik ter- 3,60
Mutu Aroma
suka). Rerata tingkat kesukaan panelis kacang hijau dioven 3,68 (cukup suka –
terhadap aroma cookies katetong tepung suka) dan cookies katetong tepung ka-
kacang hijau disangrai dan dioven dapat cang hijau disangrai 4,20 (suka – sangat
dilihat pada Gambar 4. suka). Rerata tingkat kesukaan panelis
terhadap tekstur cookies katetong tepung
3,94 kacang hijau disangrai dan dioven dapat
4,00 dilihat pada Gambar 5.
Kesukaan Aroma
3,84
3,80 Nilai tingkat kesukaan tekstur
cookies katetong tepung kacang hijau di-
3,60 analisis menggunakan uji t. Hasil analisis
uji t menunjukkan bahwa signifikasi dua
3,40 sisi dari hasil uji t test = 0,016 (p < α/2).
291 367 Hal ini menunjukkan bahwa ada perbeda-
an yang nyata antara tingkat kesukaan pa-
Gambar 4. Rerata Tingkat Kesukaan nelis terhadap tekstur cookies katetong
Aroma tepung kacang hijau disangrai dan
Keterangan: cookies katetong tepung kacang hijau di-
291: Cookies Katetong Tepung
oven pada taraf signifikansi 5,00%.
Kacang Hijau Disangrai
367: Cookies Katetong Tepung Hasil rerata nilai uji hedonik ter-
Kacang Hijau Dioven hadap rasa cookies katetong tepung ka-
cang hijau dioven 4,22 (suka – sangat
4,60 suka) dan cookies katetong tepung ka-
Kesukaan Tekstur
Tekstur 4,40
Keterangan: 4,22
291: Cookies Katetong Tepung 4,20
Kacang Hijau Disangrai
367: Cookies Katetong Tepung
Kacang Hijau Dioven
4,00
Nilai tingkat kesukaan aroma 291 367
cookies katetong tepung kacang hijau di-
Gambar 6. Rerata Tingkat Kesukaan Rasa
analisis menggunakan uji t. Hasil analisis
uji t menunjukkan bahwa signifikasi dua Keterangan:
291: Cookies Katetong Tepung
sisi dari hasil uji t test = 0,378 (p > α/2).
Kacang Hijau Disangrai
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada 367: Cookies Katetong Tepung
perbedaan yang nyata antara tingkat Kacang Hijau Dioven
kesukaan aroma cookies katetong tepung
kacang hijau disangrai dan cookies kate- Nilai tingkat kesukaan rasa cookies
tong tepung kacang hijau dioven pada katetong tepung kacang hijau berdasar-
taraf signifikansi 5,00%. kan dianalisis menggunakan uji t. Hasil
Hasil rerata nilai uji hedonik ter- analisis uji t menunjukkan bahwa signifi-
hadap tekstur cookies katetong tepung kasi dua sisi dari hasil uji t test = 0,249 (p
96 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 41, NO. 1, FEBRUARI 2018: 89-100
> α/2). Hal ini menunjukkan bahwa tidak Menurut hasil penelitian Julian
ada perbedaan yang nyata antara tingkat (2010) menyatakan kadar air pada pema-
kesukaan rasa cookies katetong tepung nasan teknik disangrai lebih rendah dari
kacang hijau disangrai dan cookies kate- kadar air pemanasan teknik dioven. Ka-
tong tepung kacang hijau dioven pada dar air tepung kacang hijau disangrai se-
taraf signifikansi 5,00%. suai dengan syarat mutu tepung kacang
hijau menurut SNI. Perbedaan kandungan
PEMBAHASAN protein cookies katetong tepung kacang
hijau disangrai dan dioven karena protein
Berdasarkan hasil penelitian, rerata
cookies katetong tepung kacang hijau
kandungan protein tepung kacang hijau
dapat dipengaruhi oleh pemanggangan
disangrai lebih tinggi dibandingkan rerata
cookies dan pemanasan (sangrai dan oven
kandungan tepung kacang hijau dioven.
saat pembuatan tepung). Menurut
Namun, hasil analisis uji t menunjukkan
Pratama, dkk. (2014) menyatakan tinggi
tidak adanya perbedaan yang nyata antara
atau rendahnya nilai protein yang terukur
kandungan protein tepung kacang hijau
dapat dipengaruhi oleh besarnya kan-
disangrai dan tepung kacang hijau di-
dungan air yang hilang (dehidrasi) dari
oven. Hal ini berarti perbedaan rerata
bahan. Menurut Sabranek dalam
kandungan protein hanya terjadi karena
Pratama, dkk. (2014), kandungan protein
faktor keacakan dan bukan karena treat-
mens (perlakuan sangrai dan oven). yang terukur tergantung pada jumlah ba-
Menurut Handayani dan Marwanti han-bahan yang ditambahkan dan seba-
(2011) penyangraian adalah proses gian besar dipengaruhi oleh kandungan
menggoreng tanpa menggunakan mi- air.
nyak, sedangkan pengovenan adalah Pada penelitian ini protein dianalisis
pengolahan dengan cara pemanasan yang dengan metode semimikro Kjeldahl. Me-
tidak langsung yaitu menggunakan udara nurut Winarno (2004:76) metode semi-
panas dalam oven. mikro Kjeldahl yaitu menganalisis kadar
Perbedaan kadar air berbeda karena protein kasar dalam bahan makanan se-
kadar air tepung kacang hijau disangrai cara tidak langsung, karena yang diana-
menguap lebih besar dibandingkan te- lisis dengan cara ini adalah kadar nitro-
pung kacang hijau dioven. Kacang hijau gennya. Pada cookies katetong tepung
sangrai memiliki kadar air lebih rendah kacang hijau disangrai kandungan protein
karena: (1) pengupasan kulit kacang hijau lebih rendah apabila dibandingkan de-
memperluas permukaan kacang hijau dan ngan kandungan protein cookies katetong
permukaan yang luas dapat memberikan tepung kacang hijau dioven dikarenakan
lebih banyak permukaan yang dapat ber- protein yang terukur dilihat dari kadar ni-
hubungan dengan medium pemanasan, trogen yang lebih banyak terlepas saat
(2) pengupasan kacang hijau biasanya poses penyangraian kacang hijau.
juga terjadi terbelahnya kacang hijau se- Kadar protein cookies katetong te-
hingan potongan-potongan kecil atau la- pung kacang hijau disangrai dan dioven
pisan yang tipis mengurangi jarak di sesuai dengan syarat mutu cookies yang
mana panas harus bergerak sampai bahan merupakan syarat mutu yang berlaku se-
pangan dan mengurangi jarak melalui cara umum di Indonesia berdasarkan
massa air dari pusat bahan harus keluar Standar Nasional Indonesia (SNI 01-
ke permukaan bahan dan kemudian ke- 2973-1992). Menurut SNI 01-2973-1992
luar dari bahan (Muchtadi, 1997:81). kadar protein cookies minimum adalah
Pertiwi, dkk., Pengaruh Teknik Sangrai dan Oven 97
9,00%. Kacang hijau dioven belum hemiselulosa, pati, dan protein mem-
sesuai dengan syarat mutu tepung kacang bentuk struktur jaringan yang memper-
hijau menurut SNI. Menurut SNI 01- kuat dinding sel. Pati berperan untuk
3728-1995 di mana kadar air tepung memperkokoh tekstur karena sifatnya
kacang hijau maksimal adalah 10,00%. yang gel bila dilakukan pemanasan
Hasil uji t test pada sifat fisik warna (Hanik, 2013:20-21). Menurut Apriyanto
menunjukkan tidak ada perbedaan warna dalam Sidabutar, dkk. (2013) kerenyahan
tingkat kecerahan (L*), kemerahan (a*), juga dipengaruhi dengan adanya penam-
kekuningan (b*) pada cookies katetong bahan margarin, di mana margarin me-
tepung kacang hijau disangrai dan miliki peran untuk memperbesar volume,
cookies katetong tepung kacang hijau di- sebagai stabilitas cookies, memperbaiki
oven karena komposisi bahan, suhu dan tekstur dan penampakan, pembentuk war-
waktu pemanggangan pada cookies ka- na, aroma, dan meningkatkan nilai dari
tetong tepung kacang hijau disangrai dan cookies.
cookies katetong tepung kacang hijau di- Tidak adanya perbedaan yang nyata
oven disamakan. Menurut Winarno antara kesukaan panelis terhadap aroma
(2004) warna dari satu bahan makanan pada cookies katetong tepung kacang hi-
dapat disebabkan oleh adanya pigmen jau disangrai dan cookies katetong tepung
yang terjadi secara alami terdapat dalam kacang hijau dioven karena enzim lipok-
tanaman dan hewan, reaksi karamelisasi, sigenase yang dapat menyebabkan bau
oksidasi oleh adanya enzim dan penam- langu diinaktifkan dengan disangrai dan
bahan zat warna, warna gelap yang tim- dioven sehingga muncul aroma kacang
bul akibat reaksi maillard pada proses pe- hijau yang khas. Enzim lipoksigenase
manggangan. Menurut Palupi, dkk. akan menyerang rantai asam tidak jenuh
(2007:3) reaksi maillard terjadi antara dan menghasilkan sejumlah senyawa
gugus aldheid dari gula perekduksi aldehid dan keton. Oleh karena itu, perlu
dengan gugus asam amino. dilakukan inaktivasi enzim dengan meng-
Perbedaan mutu aroma cookies kate- gunakan pemanasan moderat pada ka-
tong tepung kacang hijau karena kacang cang hijau (Astawan, 2009: 74). Hal lain
hijau terdapat enzim lipoksigenase yang yang mempengaruhi aroma cookies ada-
dapat menyebabkan bau langu. Kacang lah proses pemanggangan, di mana pe-
hijau yang disangrai yaitu dengan meng- manggangan bertujuan untuk mendapat-
gunakan api langsung yang dapat meng- kan citra rasa yang menarik dan aroma
inaktifkan enzim lipoksigenase sehingga yang khas (Habsari, 2010).
mengurangi bau langu lebih besar dari Perbedaan yang nyata antara kesuka-
kacang hijau dioven yang mendapatkan an panelis terhadap tekstur cookies ka-
panas secara tidak langsung yaitu dari tetong tepung kacang hijau disangrai dan
udara panas dalam oven dan kacang hijau cookies katetong tepung kacang hijau di-
disangrai memiliki aroma khas kacang oven karena pati dalam tepung kacang
hijau lebih kuat (Tobing, 2010:297). hijau yang mempengaruhi daya ikat air
Tidak ada perbedaan yang nyata an- dari adonan cookies. Menurut Winarno
tara mutu hedonik tekstur pada cookies (2004) semakin besar kandungan amilo-
katetong tepung kacang hijau disangrai pektin atau semakin kecil kandungan
dan cookies katetong tepung kacang hijau amilosa bahan yang digunakan semakin
dioven karena dalam tepung kacang hijau lekat produk olahannya. Hal lain yang
adanya serat-serat panjang yang bersama mempengaruhi tekstur cookies adalah pe-
98 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 41, NO. 1, FEBRUARI 2018: 89-100
air tepung kacang hijau dioven dapat se- gai Makanan Tradisional yang Ting-
suai dengan syarat mutu tepung kacang gi Protein. Tugas Akhir Tidak Diter-
hijau menurut SNI. Selain itu, diperlukan bitkan. Fakultas Teknik Universitas
produk baru dari tepung kacang hijau un- Negeri Malang.
tuk meningkatkan penganekaragaman pa- Hastuti, A.Y. 2012. Aneka Cookies Pa-
ngan. Pembuatan cookies katetong te- ling Favorit, Populer, Istimewa. Ce-
pung kacang hijau sebaiknya mengguna- takan Pertama. Jakarta: Dunia
kan tepung kacang hijau disangrai diban- Kreasi.
dingkan tepung kacang hijau dioven. Se- Julian, D. 2010. Menganalisa Karakteris-
lain itu, cookies katetong tepung kacang tik Kimia, Organoleptik, dan Aktifi-
hijau dapat diuji kelayakan untuk di- tas Antioksidan Minuman Serbuk
pasarkan untuk memenuhi konsumen Kacang Merah dengan Teknik Pe-
khususnya bagi konsumen yang tidak to- manasan Sangrai dan Oven.
leran terhadap gluten. (Online), (http:digilib.unimus.ac.id/
download.php?id=15355, diakses 29
Desember 2014).
DAFTAR RUJUKAN
Muchtadi, T.R. 1997. Teknologi Proses
APTINDO. 2013. Terigu Impor Terus Pengolahan Pangan. Bogor: IPB.
Dibendung. (Online), (http://www. Palupi, N.S., Zakaria, F.R., &
aptindo.or.id/index.php?option=com Prangdimurti, E. 2007. Pengaruh
_content&view=article&id=166:teri Pengolahan terhadap Nilai Gizi.
gu-impor-terus-dibendung&catid=1: Modul e-Learning ENBP, Depar-
latest-news&Itemid=50, diakses 17 temen Ilmu dan Teknologi Pangan-
September 2014). Fateta-IPB.
Astawan. 2009. Sehat dengan Hidangan Pratama, R.I., Rostini, I., & Liviawaty, E.
Kacang dan Biji-Bijian. Jakarta: Pe- 2014. Karakteristik Biskuit dengan
nebar Swadaya. Penambahan Tepung Tulang Ikan
Badan Standardisasi Nasional. 1992. Kue Jangilus. Jurnal Akuatika, 5(1): 30-
Kering (Cookies). SNI 01-2973- 39. (Online), (http://jurnal.unpad.ac.
1992. Jakarta: Badan Standardisasi id/akuatika/article/download/3702/2
Nasional. 425, diakses 11 Maret 2015).
Badan Standardisasi Nasional. 1995. Te- Purwono & Hartono, R. 2005. Kacang
pung Kacang Hijau. SNI 01-3728- Hijau. Penebar Swadaya. Bogor: Pe-
1995. Jakarta: Badan Standardisasi nebar Swadaya.
Nasional. Sidabutar, W.D.R., Nainggolan, R.J., &
Habsari, R. 2010. Cookies Fans Bekukan Ridwansyah. 2013. Kajian Penam-
Sekarang-Panggang Nanti. Jakarta: bahan Tepung Talas dan Tepung Ka-
Gramedia Pustaka Utama. cang hijau terhadap Mutu Cookies.
Handayani, T.H.W. & Marwanti. 2011. Jurnal Rekayasa Pangan dan Per-
Pengolahan Makanan Indonesia. tanian Ilmu dan Teknologi Pangan,
Pendidikan Profesi Guru Pendidikan 1(4): 67-75. (Online), (download.
Tata Boga Fakultas Teknik Univer- Portalgaruda.org/article.php, diakses
sitas Negeri Yogyakarta. 29 Desember 2014).
Hanik, U. 2013. Pembuatan Ledre de- Tobing, H.A.L. 2010. Modern Indone-
ngan Penambahan Tepung Kacang sian Chef. Jakarta: PT. Dian Rakyat.
Hijau (Phaseolus radiates L.) seba-
100 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 41, NO. 1, FEBRUARI 2018: 89-100
Ukira, K. 2014. Resep Cara Membuat Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan
Kue Katetong. (Online), (http:// Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
www.tempatonlineku.com/2012/07/r Utama.
esep-cara-membuat-kue-lidah-
kucing.html, diakses 16 April 2014).