Anda di halaman 1dari 13

Jambura Journal of Food Technology (JJFT)

Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KACANG HIJAU TERMODIFIKASI


ANNEALLING TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN
ORGANOLEPTIK ROTI FRENCH BAQUETTE
The effect of the addition of annealing modified mung been flour on the physical, chemical and
organoleptic characteristics of french baquette bread

Siti Safitri Ponelo1), Yoyanda Bait2)*, Lisna Ahmad3)


1)
Mahasiswa Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Negeri Gorontalo
2)
Dosen Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Negeri Gorontalo
3)
Dosen Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Negeri Gorontalo
*Correspondent author: E-mail: yoyanda.bait@ung.ac.id

ABSTRAK
Kacang hijau merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai gizi baik karena
memiliki kandungan protein nabati tertinggi urutan ke tiga dan dapat dimanfaatkan sebagai
produk setengah jadi seperti tepung. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh
penambahan tepung kacang hijau termodifikasi annealing terhadap karakteristik fisik,
kimia dan organoleptik roti French baquette. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) faktor tunggal yang terdiri dari 4 perlakuan (P0 = tanpa penambahan
tepung kacang hijau termodifikasi, P1=10%, P2=20%, P3=30%). Pada penelitian ini
dilakukan pengulangan sampel sebanyak 3 kali sebagai validasi hasil penelitian. Data
diolah menggunakananalisysis of varians(ANOVA) dan hasil penelitian menunjukkan
pengaruh nyata pada taraf (p<0,05) sehingga pengujian dilanjutkan dengan menggunakan
Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan
tepung kacang hijau termodifikasi berpengaruh nyata terhadap karakteristik kimia roti dan
untuk organoleptik tidak berpengaruh nyata terhadap (rasa dan aroma). Nilai kadar air
berkisar antara 26-87% - 33,82%, kadar protein 9,59% - 14,39%, serat kasar 2,27% -
5,67%, kadar lemak 4,48% - 5,55%, nilai aktivitas antioksidan 155 – 203 ppm dan
porositas 13,99 – 24,75 mm. pada pengujian organoleptik yang terdiri dari warna dengan
skor 3,87 – 5,77 ( netral – sangat suka), rasa 4,10 – 4,53 (netral – suka), aroma 4,8 – 5,1
(suka), tekstur 3 ,93 – 5,30 (netral-suka).

Kata kunci : Annealing,Kacang Hijau, Roti French Baquette, Serat kasar

ABSTRACT

Green beans are one of the foodstuffs that have good nutritional value because they
have the third highest vegetable protein content and can be used as semi-finished products
such as flour. The purpose of the study was to determine the effect of the addition of
annealing modified mung bean flour on the physical, chemical and organoleptic
characteristics of French baquette bread . This study used a single factor Completely
Randomized Design (CRD) consisting of 4 treatments (P0 = without the addition of
modified mung bean flour, P1 = 10%, P2 = 20% , P3 = 30%). In this study, the sample was
repeated 3 times as a validation of the research results. The data was processed using

185
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022

analysis of variance (ANOVA) and the results showed a significant effect on the level (p
<0.05) so that the test was continued using Duncan Multiple Range Test (DMRT). The
results showed that the addition of modified mung bean flour had a significant effect on
chemical characteristics of bread and for organoleptic it had no significant effect on (taste
and aroma).The value of water content ranges from 26-87% - 33.82%, protein content
9.59% - 14.39%, crude fiber 2.27% - 5.67%, fat content 4.48% - 5.55% , the value of
antioxidant activity is 155 – 203 ppm and porosity is 13.99 – 24.75 mm. on organoleptic
testing consisting of color with a score of 3.87 – 5.77 (neutral – very like), taste 4.10 – 4.53
(neutral – like), aroma 4.8 – 5.1 (like), texture 3.93 – 5.30 (neutral-like).

Keywords : Annealing,Crude Fiber, French Baquette Bread, Green Beans.

PENDAHULUAN French baquette, menjadi faktor penting

French Baquette atau roti prancis untuk dicarikan solusinya. Salah satunya

adalah roti yang berbentuk lonjong. Nama adalah dengan mensubtitusi bahan pada

baquette diambil dari bahasa prancis yang pembuatan roti. seperti dengan

artinya panjang dan lonjong. Roti menambahkankacang hijau yang

baquette mempunyai cita rasa yang tawar, sebelumnya sudah diolah menjadi tepung.

bertekstur renyah, dan kriteria kerak yang Kacang hijau merupakan bahan

berwarna kuning dan kecoklatan. Roti ini makanan yang bernilai gizi baik.

memiliki rongga pada bagian dalam dan Berdasarkan penelitian yang dilakukan

bertekstur empuk serta memiliki oleh Koes (2009), kacang hijau

kandungan protein berkisar 5% dan mengandung protein 25%, karbohidrat

kandungan serat 1.9 %.Sebagai makanan 58% dan lemak. 100 gram kacang hijau

yang dapat dikonsumsi pagi, siang, dan rata-rata mengandung vitamin B 150-440

malam diharapkan roti ini memiliki IU ( Internasional Unit). Kacang hijau

kandungan gizi lain yang lebih tinggi juga mengandung vitamin A 9 IUdan

seperti protein, fosfor, zat besi, vitamin, asam amino yang cukup baik.

serat dan antioksidan agar dapat Penggunaan kacang hijau sebagai bahan

menambah gizi di dalam tubuh bagi yang pensubtitusi biasanya dalam bentuk

mengkonsumsi. Kandungan protein pada tepung.

roti berkisar 12-13%, kandungan serat Tepung kacang hijau merupakan

4.98 % (Rahmah & Hamzah, 2017). produk setengah jadi yang dapat

Rendahnya kandungan gizi pada roti dimanfaatkan untuk membuat olahan.

186
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022

Dalam 100 gram tepung kacang hijau didalamnya. Suhu yang digunakan untuk
memiliki kandungan gizi karbohidrat 286 modifikasi ini yaitu 65°C, sehingga tidak
Kkal, protein 31,5 gram, lemak 14,3 dapat merusak komponen gizi yang ada di
gram, serat 35,1 gram, dan kandungan air dalam tepung. Keuntungan dari
sebanyak 175 mg (Nurcahyani, 2016) modifikasi annealing yaitu dapat
Penggunaan tepung kacang hijau dalam memodifikasi pati tanpa merusak granula
pembuatan olahan, dapat menghasilkan (Dias dkk, 2010).
beraneka ragam olahan dan mengurangi
Tujuan Penelitian
penggunaan tepung terigu. 1. Untuk mengetahui pengaruh
Adanya kandungan gizi yang penambahan tepung kacang hijau
terdapat dalam tepung kacang hijau termodifikasiannealing terhadap
sehingga tepung ini memiliki potensi kandungan gizi roti French Baquette.
untuk meningkatkan nilai gizi pada roti 2. Untuk mengetahui pengaruh
French Baquette. Selain itu, penggunaan penambahan tepung kacang hijau
termodifikasi annealing terhadap
tepung kacang hijau juga dapat karakterstik fisik dan organoleptik roti
mengurangi tingkat penggunaan tepung French Baquette.

terigu dalam pembutan roti.Tepung METODE PENELITIAN


Alat dan Bahan
kacang hijau yang digunakan
Alat yang digunakan dalam
dimodifikasi terlebih dahulu karena, pada
penelitian ini yaitu pisau, wadah, mixer
saat uji coba pembuatan roti
(philips), baskom, plastik, oven (Konka),
menggunakan tepung kacang hijau tanpa
Loyang stainlesteel, plastik warp, rolling
dimodifikasi hasilnya menjadi bantat.
pin, grinder, ayakan 80 mesh, timbangan
Modifikasi dilakukan untuk memperbaiki
analitik, desikator, oven pengering, cawan
sifat fisik dari tepung kacang hijau
porselin, spatula dan pengcapit,
sehingga dapat menghasilkan roti yang
Erlenmeyer,
baik dan tidak bantat. Modifikasi yang
Bahan yang digunakan dalam
digunakan adalah modifikasi
penelitian ini tepung terigu (cakra
hydrothermal annealing. Modifikasi
kembar), tepung kacang hijau
annealing adalah proses hidrotermal
termodifikasi, susu bubuk(indomilk), ragi
untuk memperbaiki pati dan senyawa

187
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022

(fermipan), mentega (hollmann),garam, P2 = Penambahan tepung kacang hijau


termodifikasi sebanyak 20%
air dan bread improver, dan bahan untuk
P3 = Penambahan tepung kacang hijau
analisis. termodifikasi sebanyak 30%
Masing-
Rancangan Penelitian masingperlakuandiulang3kalidenganmen
Penelitian ini menggunakan
ggunakandataanalisissidikragam(ANOV
Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor
A).Analisisdataberpengaruhnyataterhada
tunggal yaitu menggunakan tepung
pvariabelpengamatanakandilanjutkan
kacang hijau termodifikasi yang terdiri
dengan uji Duncan Multiple
dari 4 perlakuan:
Rangetest(DMRT)Padatarafkepercayaan
P0 = Tanpa penambahan tepung kacang
95%α=0,05 yang diolah menggunakan
hijau termodifikasi
softwareSPSSversi 20.
P1 = Penambahan tepung kacang hijau
termodifikasi sebanyak 10%

Tahapan Penelitian
Formulasi bahan disajikan dalam tabel 1. Adapun prosedur penelitian terdiri dari 3
tahap sebagai berikut.

Komposisi Bahan Baku


Tepung
Tepung Susu Bread
kacang hijau Ragi Mentega Garam Air
terigu bubuk improver
termodifikasi
P1 500g 0g 5g 10g 10g 5g 200ml 10g
P2 450g 50g 5g 10g 10g 5g 200ml 10g

P3 400g 100g 5g 10g 10g 5g 200ml 10g


P4 10g 150g 5g 10g 10g 5g 200ml 10g

Proses Pembuatan tepung kacang hijau lalu diayak menggunakan ayakan 80


Mengacu pada penelitian (Haryono,
mesh.
2017), Kacang hijau disortasi terlebih
dahulu, kemudian direndam. Setelah Proses Pembuatan modifikasi tepung
kacang hijau dengan metode
direndam, kacang hijau dikeringkan annealling
menggunakan sinar matahari. Kacang
Pembuatan modifikasi kacang hijau
hijau yang telah kering kemudian digiling
mengacu pada penelitian (Millan, et al

188
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022

2014), diawali dengan pengaturan kadar dan diproofing selama 15 menit dalam
air tepung kacang hijau hingga 70%, keadaan tertutup. Setelah itu adonan
diinkubasi pada suhu 65°C selama 24 dibentuk memanjang dan diproofing lagi
jam, kemudian dikeringkan pada keadaan tertutup selama 1 jam.

menggunakan oven dengan suhu 40° C Selanjutnya adonan dipanggang dengan


suhu 180°C selama 15 menit. Sebelum
selama 8 jam. Setelah itu digiling dan
roti dipanggang oven dipanaskan
diayak menggunakan ayakan 80 mesh
terlebih dahulu selama 20 menit dengan
sehingga didapatkan tepung kacang hijau
suhu 180°C.
termodifikasi annealling.
Parameter pengamatan
Proses Pembuatan roti french baquette
Pembuatan roti french baquette Parameter pengamatar terdiri dari
mengacu pada penelitian (Guvitha kadar air (Metode Oven AOAC, 2005)
2019), tepung terigu, tepung kacang kadar protein ( Lestari, 2017), serat kasar
hijau, air, susu bubuk, ragi, mentega, ( Santi dkk, 2012), kadar lemak (Anita,
bread improver dan garam ditimbang 2016), aktivitas antioksidan metode
sesuai formulasi. Kemudian bahan DPPH (Purwanto, 2012), porositas roti
dicampurkan menggunakan mixer. (Surono dkk, 2017), dan organoleptik
Setelah bahan tercampur dan menjadi menggunakan uji skala hedonik yang
adonan, difermentasi secara tertutup meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur
selama 30 menit pada suhu ruang. dengan menggunakan skala numerik 1-7
Setelah itu adonan dipotong dan ( Hidayat dkk, 2013).
ditimbang. Kemudian adonan dibulatkan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Roti french baquette dengan penambahan tepung kacang hijau termodifikasi telah
diuji karakteristik fisik dan kimia. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Karakteristik fisik dan kimia roti french baquette.
Parameter
Sampel Kadar Kadar Kadar Serat Kadar Lemak Aktivitas Antioksidan Porositas
air(%) Protein (%) Kasar(%) (%) IC50 (ppm) roti(mm)
P0 26,87a 9,59 a 2,27 a 4,48 a 203,00 24,75 b
P1 30,73 b 11,16b 2,52 a 4,79 ab 171,30 17,19 a
P2 31,72b 12,58 c 3,69 ab 5,13 bc 159,22 15,15 a
P3 33,82b 14,39d 5,67 b 5,55 c 155,00 13,99 a

189
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022

Keterangan:Nilaiyangdiikutihurufberbedamenunjukkanbedanyatapadatarafα=0,05

Analisis kadar air Berdasarkan hasil analisis kadar


Nilai kadar air tertinggi terdapat
protein pada roti baquette dengan
pada perlakuan P3 (33,82%) sedangkan
penambahan tepung kacang hijau
nilai terendah terdapat pada perlakuan P0
termodifikasi berkisar antara 9,59 % - 14,
(26,87%). Hasil analisis sidik ragam
39%. Kadar protein tertinggi pada roti
(ANOVA) menunjukkan bahwa
baquetteyaitu pada perlakuan P3
perlakuan penambahan tepung kacang
(14,39%) dan terendah pada perlakuan P0
hijau termodifikasi annealing
(9,59%). Hasil analisis sidik ragam
memberikan pengaruh nyata terhadap
(ANOVA) menunjukkan penambahan
kadar air roti baquette.
tepung kacang hijau termodifikasi
Hasil penelitian tersebut
memberikan pengaruh nyata terhadap
menunjukkan adanya peningkatan kadar
kadar protein roti baquette.
air seiring dengan penambahan tepung
Terjadinya peningkatan kadar
kacang hijau termodifikasi. Peningkatan
protein pada roti baquettedisebabkan
kadar air pada roti baquettedisebabkan
karena protein pada tepung kacang hijau
oleh penambahan air hingga 70% pada
termodifikasi annealing tidak hilang
proses modifikasi annealing. Jumlah air
selama proses modifikasi maupun
yang terikat pada pati dan serat
pembuatan roti. Pada saat modifikasi,
menyebabkan kadar air tepung kacang
protein akan terpecah menjadi asam-asam
hijau termodifikasi meningkat. Pati dan
amino namun nitrogennya masih tetap
serat memiliki kemampuan untuk
ada. Sehingga semakin banyak
mengikat air yang besar. Hal ini didukung
penambahan tepung kacang hijau
oleh Meyer (1980), air yang diikat oleh
termodifikasi maka semakin tinggi kadar
pati dan serat sulit dilepaskan walaupun
protein pada roti baquette. Hal ini
dengan pemanasan. Kandungan serat
didukung dengan penelitian oleh Wardani
pada kacang hijau sebesar 4,1 % (
(2018) bahwa bolu kukus subtitusi tepung
Situngkir,2010). Hasil penelitian.
kacang hijau dengan penambahan tepung

Analisis Kadar Protein kacang hijau 25%memiliki kadar protein

190
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022

yang lebih tinggi yaitu 6,9%dibandingkan Berdasarkan hasil analisis kadar


dengan protein bolu tanpa penambahan lemak pada roti baquette dengan
tepung kacang hijau yaitu 5,7%. penambahan tepung kacang hijau
termodifikasi berkisar antara 4,48% -
Analisis kadar serat kasar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5,55%. Hasil analisis sidik ragam

kandungan kadar serat kasar pada roti (ANOVA) perlakuan penambahan tepung

baquette dengan penambahan tepung kacang hijau termodifikasi berpengaruh

kacang hijau termodifikasi, berkisar nyata pada kadar lemak roti baquette.

antara 2,27%-5,67%. Hasil analisa sidik Peningkatan jumlah kadar lemak

ragam (ANOVA) perlakuan penambahan pada roti baquettedisebabkanoleh kacang

tepung kacang hijau termodifikasi hijau mengandung lemak 1,34% (Roifah,

memberikan pengaruh nyata pada kadar 2015). Selama proses pembuatan roti,

serat kasar roti baquette. komponen lemak ini terperangkap dalam

Peningkatan kadar serat kasar pada matrix patidalam hal ini amilopektin.

roti baquettedisebabkan adanya Widyaningtyas dan Susanto (2013)

kandungan serat pada kacang hijau menjelaskan, peningkatan kadar lemak

sebanyak 4,1 gram (Situngkir,2010). pada suatu produk makanan disebabkan

Seiring meningkatnya tepung kacang oleh lemak yang terperangkap dalam

hijau termodifikasi yang ditambahkan matriks selama proses pemanggangan.

maka, kadar serat kasar pada roti Peningkatan kadar lemak juga diduga

baquettesemakin meningkat. Selain itu adanya kandungan lemak pada kacang

kulit ari kacang hijau yang tidak dikupas hijau.

pada saat proses pembuatan tepung


Aktivitas Antioksidan
kacang hijau juga mempengaruhi Antioksidan adalah senyawa yang
peningkatan kandungan serat pada roti. berfungsi menghambat radikal bebas dan
Dari hasil penelitian perlakuan P3 dapat melindungii sel dari kerusakan radikal
memenuhi persyaratan mutu SNI kadar bebas. Antiosidan diperoleh dari sumber
serat roti yaitu 4,9%. tanaman yang mengandung senyawa-

Analisis Kadar Lemak

191
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022

senyawa metabolit sekunder seperti disebabkan proses pemanasan pada saat


flavonoid (Yuliantari,2017). pembutan tepung dan modifikasi
Hasil penelitian pada tabel 2 annealing tepung kacang hijau.
menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan Pemanasan yang dilakukan berupa
tertinggi yaitu perlakuan P3 (155 ppm) penjemuran dan juga pengovenan.
dan terendah pada P0 (203 ppm).
Porositas Roti
Semakin tinggi penambahan tepung Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kacang hijau maka semakin tinggi pula porositas roti tertinggi pada perlakuan P0
aktivitas antioksidan pada roti baquette, yaitu 24,75 mm dengan pori-pori yang
namun aktivitas antioksidan yang besar dan terendah pada perlakuan P3
diperoleh sifatnya lemah. Semakin yaitu 13,99 dengan kenampakan pori-pori
banyak tepung kacang hijau yang yang agak kecil. Hasil analisis sidik
ditambakan nilai IC50 semakin menurun. ragam (ANOVA) perlakuan penambahan
Mengacu pada molyneux (2004), aktivitas tepung kacang hijau termodifikasi
antioksidan dikatakan lemah apabila nilai memberi pengaruh nyata pada porositas
IC50 berkisar antara 150 ppm sampai 200 roti baquette.
ppm sedangkan aktivitas antioksidan Roti baquette dengan penambahan
dikatakan sangat kuat apabila nilai IC50 tepung kacang hijau termodifikasi
kurang dari 50 ppm. annealing hasilnya tidak bantat. Namun,
Lemahnya aktivitas antioksidan pada semakin tinggi penambahan tepung
roti baquette diduga akibat kacang hijau termodifikasi maka semakin
pemanggangan pada suhu yang tinggi rendah porositas roti baquette. Hal ini
yaitu 180°C Mahmudatusaa,’adah et al disebabkan oleh kacang hijau tidak
(2014) menyatakan antioksidan mengandung gluten sehingga kemampuan
mempunyai sifat yang tidak stabil untuk menahan gas selama fermentasi
terhadap panas dan pH, dimana semakin semakin rendah. Hal ini sesuai dengan
tinggi panas maupun pH maka kadar pernyataan Surono (2007), tidak
antioksidan semakin rendah. Kehilangan homogennya pori-pori disebabkan oleh
antioksidan pada roti baquettediduga juga kadar gluten dan pati.

192
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022

Organoleptik
Uji penerimaan pada suatu produk pangan perlu dilakukan untuk mengetahui diterima
atau tidak produk yang dihasilkan.Metode yang digunakan dalam pengujian yaitu
organoleptik dengan mengkaji reaksi yang diberikan oleh panelis dari beberapa aspek
warna, rasa, aroma dan tekstur.

Tabel 3. Uji organoleptik roti baquette


Perlakuan Organoleptik
Warna Rasa Aroma Tekstur
P0 5,77c 4,40 a 4,93 a 5,30 c
P1 4,7b 4,53 a 5,1 a 4,53 b
P2 4,5b 4,10 a 4,87a 4,27 b
P3 3,87 a 4,20 a 4,8 a 3,93 a
Keterangan: Nilai yang diikuti huruf berbedamenunjukkanbedanyatapadatarafα=0,05

Warna lebih gelap. Hal ini disebabkan oleh


Berdasarkan tingkat kesukaan
warna tepung kacang hijau yang
panelis lebih menyukai roti baquette
dihasilkan lebih gelap karena pada proses
tanpa penambahan tepung kacang hijau
pembuatan tepung, kulit ari kacang hijau
termodifikasi. Hal ini ditunjukkan dengan
tidak dihilangkan. Kulit ari kacang hijau
skor hedonik yang diberikan oleh panelis
mengandung pigmen klorofil(Utafiyani
yaitu 5,77 (Sangat suka), sedangkan skor
dkk, 2018) yang menyebabkan warna
hedonik terendah yaitu pada perlakuan P3
gelap. Sehingga ketika diformulasikan
dengan nilai 3,87 (netral). Hasil analisis
dalam adonan roti, tepung kacang hijau
sidik ragam (ANOVA) menunjukkan
menyebabkan warna roti menjadi lebih
bahwa penambahan tepung kacang hijau
gelap. Ditambahkan oleh Winarno
termodifikasi memberikan pengaruh
(2008), bahwa uji warna lebih melibatkan
nyata terhadap warna roti baquette.
indra peglihatan dan salah satu indikator
Semakin banyak penambahan
juga dalam menentukkan diterima atau
tepung kacang hijau termodifikasi maka
tidak suatu bahan pangan oleh masyarakat
tingkat kesukaan panelis terhadap roti
sebagai konsumen, karena belum tentu
baquette semakin rendah karena warna
makanan yang berkualitas dengan rasa
roti baquette yang dihasilkan cenderung
yang enak, bergizi dan bertekstur baik

193
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022

dapat diterima apabila bahan pangan Aroma merupakan sensasi sensori


tersebut mempunyai warna yang tidak yang diterima oleh indera pembau dan
baik untuk dipandang atau tidak sesuai disebabkan oleh rangsangan senyawa
dengan warna aslinya. kimia. Aroma dapat menentukan diterima
atau tidak suatu bahan atau produk
Rasa
Berdasarkan hasil uji penerimaan, makanan oleh konsumen (Astuti,2009).

respon panelis terhadap roti baquettepada Berdasarkan hasil uji penerimaan,

perlakuan P0 memberikan skor hedonic panelis memberikan skor hedonik

tertinggi diatara 4 perlakuan yaitu 4,53 tertinggi yaitu pada P1 dengan skor 5,1

(suka), sedangkan skor terendah 4.10 (suka), sedangkan skor hedonik terendah

(netral) yaitu pada perlakuan P2. pada P3 dengan skor 4,8 (suka).

Rasa adalah faktor kedua dalam Perbedaan hasil uji organoleptik

menentukkan cita rasa suatu makanan dan disebabkan oleh adanya penambahan

mempengaruhi tingkat penerimaan panelis tepung kacang hijau termodifikasi,

atau konsumen terhadap suatu bahan atau dimana kacang hijau mempunyai aroma

produk makanan ( Rahmah,2017). khas yang kurang disukai panelis.

Penambahan tepung kacang hijau Mudjisihono,dkk (2000) dalam

termodifikasi pada roti baquette tidak penelitiannya menjelaskan bahwa kacang

memberikan pengaruh nyata. hijau mempunyai bau langu yang

Mudjisihono,dkk (2000) menyatakan menyebabkan konsumen kurang

bahwa kacang hijau mempunyai menyukai produk yang dihasilkan. Bau

kelemahan seperti adanya bau langu yang langu (beany flavor) yang kurang disukai

juga menimbulkan after taste pada disebabkan adanya aktivitas enzim

produk yang dihasilkan sehingga jika lipoksigenase pada jenis kacang-

penambahan tepung kacang hijau terlalu kacangan. Ditambahan oleh Meilgard

banyak maka produk kurang disukai oleh (2000), aroma merupakan bau dan rasa

konsumen atau panelis yang sulit diukur serta sangat subyektif,


karena pada setiap orang mempunyai
Aroma sensitifitas dan kesukaan yang berbeda-
beda. Walaupun semua orang dapat

194
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022

mendeteksi, namun setiap individu kacang hijau yang digunakan.Hormdok


memiliki penilaian yang berlainan. dan Noomhork (2007) menjelaskan,
tekstur makanan yang terbuat dari pati
Tekstur
Berdasarkan hasil uji penerimaan, annealing lebih keras dibandingakan

panelis memberikan respon terbaik dengan pati asli. Pada proses annealing

terhadap tekstur roti baquette yaitu pada terjadinya pemutusan α 1-6 glikosida

P0 dengan skor nilai 5,30 (suka). Hasil pada amilopektin yang disebabkan oleh

analisis sidik ragam (ANOVA) enzim pullulanase, sehingga terjadi

menunjukkan bahwa penambahan tepung peningkatan amilosa. Amilosa pada pati

kacang hijau termodifikasi memberi memberikan sifat yang keras. Hasil

pengaruh nyata terhadap tekstur roti penelitian Roifah,dkk (2019) menjelaskan

baquette. bahwa panelis tidak menyukai tekstur

Hasil penelitian menunjukkan biskuit PMT ibu hamil yang banyak

bahwa semakin tinggi penambahan penambahan tepung kacang hijau.

tepung hijau termodifikasi, maka semakin KESIMPULAN


menurun tingkat kesukaan panelis Berdasarkan penelitian yang telah
terhadap tekstur roti baquette, dimana dilakukan, dapat ditarik kesimpulan yaitu:
semakin banyak tepung kacang hijau 1. Penambahan tepung kacang hijau
termodifikasi yang ditambahkan semakin termodifikasi annealing memberikan
keras, agak padat dan kurang empuk roti pengaruh nyata terhadap kadar air
baquette yang dihasilkan. Hal disebabkan dengan hasil berkisar antara 26,87 –
adanya kandungan amilosa dan 33,82%, kadar protein 9,59 – 14,39%,
amilopetin pada tepung kacang hijau serat kasar 2,27 -5,67%, kadar lemak
termodifikasi. Perbandingan amilosa dan 4,48 – 5,55 %, aktivitas antioksidan
amilopektin dapat mempengaruhi tingkat 155 – 203 ppm.
pengembangan dan tekstur suatu bahan 2. Penambahan tepung kacang hijau
pangan (Winarno,1981). Tekstur yang termodifikasi annealing berpengaruh
keras pada roti baquette juga diduga pada hasil organoleptik yaitu warna
karena proses annealing pada tepung dengan skor 3,87- 5,77 ( netral-sangat
suka) dan tekstur 3,93- 5,30 (netral-

195
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022

suka). Namun tidak berpengaruh pada Sebagai Pengganti Tepung Terigu


Dalam Pembuatan Kue Bingka.
rasa 4,10 – 4,40 (netral) dan aroma Jurnal Teknologi Agro-Industri. 4
4,80 – 5,10 (suka). Penambahan (1), 20-34
Novania,A., Sumardianto., dan Irma
tepung kacang hijau juga berpengaruh Wijayanti. (2016). Pengaruh
pada porositas roti baquette. Perbandingan Penambahan
Tepung Ikan Nila (O Reoch
Romis Niloticus) Dan Bubur
DAFTAR PUSTAKA
AOAC [Association of Official Rumput Laut (Ulva Lactuca)
Analytical Chemists]. 2005. Terhadap Karakteristik Kerupuk.
Official Methods ofAnalysis. Jurnal Hasil Penelitian. Vol 6.
AOAC Arlington. No.1, 21-29
Meilgaard, (2000). Sensory Evaluation
Astuti, E. 2009. Pengaruh Jenis Tepung
Techniques. Boston. CRC Dalam
Dan Cara pemasakan Terhadap Skripsi Lucia Esti Purwandari, 2007.
Mutu Bakso Dari Surimi Ikan Optimasi Campuran Asam Sitrat,
Hasil Tangkapan Sampingan Asam Tatrat, dan Asam Bicarbonate,
(HTS). Skripsi. Program Studi sebagai eksperimen dalam
Teknologi Hasil Pertanian, pembuatan granul effervences
Fakultas Perikanan dan Kelautan. ekstrak rimpang temulawak. Fakultas
Institut Pertanian Bogor. Farmasi. Universitas Sanata Dharma.
Haryono, V. L. (2017). Penggunaan Tepung Yogyakarta
Kacang Hijau Pada Pembuatan Molyneux, P. (2004). The Use Of The Stable
Flowsus Dan Kahiroll Dalam Upaya Free Radical Diphenylpicryl-hydrazy
Pemanfaatan Potensi Lokal. Skripsi. (DPPH) For Estimating Antioxidant
Fakultas Teknik. Universitas Negeri Activity. Journal Songklanakarin J.
Yogyakarta. Sci. Technol. Vol. 26 No. 2
Guvitha, D. R. (2019). Pengaruh Substitusi Mudjisihono, Rob. dkk. (2000). Pengaruh
Puree Kacang Tunggak (Vigna Penambahan Tepung Kacang Hijau
Unguiculata L.Walp) Dan Jumlah Air Dan Gliseril Monostearat Pada
Terhadap Sifat Organoleptik French Tepung Jagung Terhadap Sifat Fisik
Baguette (Roti Perancis).e-Jurnal Dan Organoleptik Roti Tawar Yang
Tata Boga8, 191-201. Dihasilkan. Jurnal Agritech. Vol
Hormdok R and Noomhorm A. (2007). 13,No.14, 1-6.
Hydro-thermal treatments of rice Nurcahyani, R. (2016). Eksperimen
starch for improvement of rice Pembuatan Cookies Tepung
noodle quality LWT Food Sci and Kacang Hijau Subtitusi Tepung
Tech 40 pp 1723 –31 Bonggol Pisang. Skripsi. Fakultas
Koes Irianto, (2009). Sukses Agribisnis Teknik. Universitas Negeri
Kentang, Lombok, Kacang Panjang, Semarang.
Kacang Hijau, Bawang Merah dan Purwanto A., dan Ernawati F., 2012.
Bawang Putih. Bandung : PT. Sarana Spektrofotometri UV-Vis untuk
Ilmu Pustaka. pengujian kadar silika dalam natrium
Lestari, E. dkk. (2017). Karakterisasi Tepung zirkonat. Prosiding seminar
Kacang Hijau Dan Optimasi penelitian dan pengelolaan perangkat
Penambahan Tepung Kacang Hijau

196
Jambura Journal of Food Technology (JJFT)
Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022

nuklir. Pusat teknologi akselerator


dan proses bahan. Yogyakarta.
Rahmah, A.,dkk (2017).Penggunaan Tepung
Komposit Dari Terigu, Pati Sagu Dan
Tepung Jagung Dalam Pembuatan
Roti Tawar. 4.
Roifah, M. dkk. (2019). Subtitusi Tepung
Kacang Hijau (Vigna Radiata) dan
Tepung Ikan Tuna (Thnnus sp)
Sebagai Biskuit PMT Ibu Hamil
Terhadap Kadar Proksimat, Nilai
Energi, Kadar Zat Besi, dan Mutu
Organoleptik.Jurnal Teknologi
Pangan. 10 (2), 135-146.
Santi, R.A., T.C. Sunarti, D. Santoso dan
D.A. Triwisari. (2012). Komposisi
Kimia dan Profil Polisakarida
Rumput Laut Hijau. Jurnal
Akuatik., 3(2), 105-114.
Situngkir, D. Y. 2010. Studi Pengaruh
Tepung Komposit Biji-Bijian dan
Konsentrasi Penstabil Terhadap Mutu
Makanan Pendamping ASI-Biskuit.
Skripsi. S1. Universitas Sumatera
Utara,Sumatera Utara.
Surono, Inggrid Suryanti. Pengantar
Keamanan Pangan untuk industry
pangan dan hasil pertanian, Bharata
Karya Aksara. Jakarta.
Utafiyani, dkk. (2018). Pengaruh
Perbandingan Tepung Kacang Hijau
(vigna radiata) dan Terigu Terhadap
Karakteristik Bakso Analog. Jurnal
ITEPA. VOL.7 (1), 12-22.
Widyaningtyas, M dan Susanto, W. H 2013
Effect of type and concentration of
hydrocolloid (cmc, xanthan gum and
carrageenan) on the characteristics of
dried noodles based on sweet potato
variety. Jurnal Pangan dan
Agroindustri 3 (2) pp 417-23
Wardani, D. H. K. (2018). Pengaruh Subtitusi
Tepung Kacang Hijau (Vigna radiata
L.) Terhadap Kadar Protein Dan
Daya Terima Bolu Kukus. Skripsi.
Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

197

Anda mungkin juga menyukai