Oleh :
Aliya Tu Sadiah
B.2110136
3.1 Pembahasan
Roti merupakan hasil proses pemanggangan adonan yang telah difermentasi. Bahan
utama dalam pembuatan roti terdiri dari tepung terigu, air, ragi, dan garam. Sedangkan
bahan penambah rasa dan untuk menaikkan nilai gizi serta warna yaitu gula pasir, susu,
dan telur , serta bahan pelembut yaitu lemak. Untuk penguat gluten, memperpanjang daya
simpan dan penambah vitamin bagi ragi atau sering disebut dengan bahan peningkat
adalah bread improver.
Berdasarkan tabel data dan hasil pengamatan dari praktikum yang telah dilaksanakan
maka dapat dilihat bahwa kualitas roti yang lebih baik adalah pada formula 2 yang tanpa
penambahan bread improver. Dapat dilihat bahwa hasil untuk warna, aroma, rasa, tekstur,
crumb, dan volume roti lebih baik daripada formula 1. Adapun volume yang dihasilkan
pada formula 1 dengan penambahan bread improver kurang mengembang. Hal ini
dikarenakan kurangnya proses pengadukan secara merata atau penambahan bread
improver yang kurang atau mungkin berlebihan. Warna roti yang baik adalah kuning
keemasan, dikarenakan warna roti dipengaruhi oleh suhu oven yang tinggi atau rendah,
fermentasi adonan, aktifitas enzim dan lama pemanggangan. Proses pembentukkan pada
roti manis pada saat pembagian adonan dapat dilakukan dengan menggunakan pemotong
adonan. Selanjutnya proses proofing yaitu mendiamkan adonan dalam ruang yang
suhunya dipertahankan hangat. Tekstur roti dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
adanya kandungan protein dan lemak dari bahan dasar pembuatan roti serta kadar air
kualitas roti manis.
Ada dua alasan utama dalam mengaplikasikan bread improver dalam adonan yang
menggunakan yeast, yaitu untuk mendukung kerja yeast dalam memproduksi gas (CO²)
dalam masa fermentasi dan menjaga kestabilan kandungan gas di dalam adonan yang
berperan juga dalam menentukan cita rasa, kestabilan volume dan shelf life adonan
setelah dipanggang. Dalam Bread Improver terkandung Enzyme amylase (bekerja
terhadap karbohidrat ) dan Enzym protease (bekerja terhadap protein atau gluten).
Karbohidrat dan gluten merupakan unsur-unsur penting yang terkandung di dalam tepung
terigu. Dan kedua enzym tersebut berfungsi untuk memotong pati menjadi gula sederhana
yang merupakan sumber makanan bagi yeast, Ascorbic acid memperkuat jaringan gluten
sehingga “body” roti menjadi kuat dan Emulsifier yang menggabungkan antara partikel
air dan fat dalam dough dalam rantai gluten sehingga menghasilkan pengembangan
gluten yang menentukan volume adonan meningkat.
Bread Improver diaplikasikan saat awal proses mixing dengan komposisi 0,5% – 1% dari
berat terigu. Dengan mematuhi komposisi berat yang disarankan maka bread improver
dapat bekerja dengan maksimal tanpa mengganggu fungsi kerja ingredient yang lain. Jika
kurang dari komposisi yang disarankan maka besar kemungkinan roti akan bantat, dan
jika melebihi batas atas pemakaian dikhawatirkan rantai gluten akan rusak dan
menyebabkan rapuhnya struktur adonan.
Kriteria bread improver yang baik adalah yang dapat menghasilkan roti dengan volume
yang besar, remah/crumb roti yang lembut, dan mampu mempertahankan freshness dan
softness roti yang lebih lama. Kualitas tepung terigu, metode pengolahan dan peralatan
yang digunakan selama proses produksi juga mempengaruhi maksimalnya fungsi dari
bread improver. Kualitas tepung terigu juga mempengaruhi hasil kerja berad improver.
Cara penyimpanan kemasan bread improver yang sudah dibukapun harus diperhatikan,
yaitu dengan menyimpannya dalam kemasan yang tertutup rapat dalam suhu udara yang
sejuk yaitu pada suhu 20° – 25°C.
BAB 4
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, yaitu dalam mempelajari pengaruh
bread improver terhadap kualitas roti manis, disimpulkan bahwa bahwa formula 2
dengan tanpa penambahan bread improver mengahasilkan hasil yang lebih baik yaitu
diperoleh hasil uji organoleptik untuk warna, aroma, rasa, tekstur dan volume
kualitasnya lebih baik. Namun perlu di perhatikan ketika menambahkan bread
improver karena penggunaan bread improver harus dilakukan dengan merata dan
sesuai dengan dosis yang tepat agar menghasilkan roti dengan mutu yang baik.
DAFTAR PUSTAKA