KULIT PIE
DINA MUSTIKA
Abstrak
Latar belakang penelitian ini adalah mengurangi ketergantungan bahan impor
(terigu), meningkatkan pemanfaatan bahan pangan lokal serta meningkatkan
pemanfaatan talas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh substitusi
tepung talas sebanyak 25%, 50% dan 75% terhadap kualitas kulitpie yang meliputi
bentuk, warna, tekstur, aroma dan rasa. Jenis penelitian eksperimen murni dengan
metode rancangan acak lengkap. Variabel terikat kulaitas kulit pie dengan
menggunakan data primer yang bersumber dari 5 panelis ahli dengan mengajukan
format uji organoleptik. Analisis data dengan ANAVA, jika Fhitung > Ftabel maka
dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian yaitu tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari substitusi tepung talas terhadap kualitas kulit pie (bentuk, tekstur
renyah dan rasa gurih) karena Fhitung < Ftabel, serta terdapat pengaruh yang
signifikan dari substitusi tepung talas terhadap kualitas kulit pie(warna, aroma,
tekstur rapuh dan rasa talas) karena Fhitung > Ftabel. Hasil terbaik berdasarkan uji
organoleptik adalah terdapat pada X3 dengan substitusi tepung talas sebanyak 75%.
Kata Kunci: Pengaruh, Substitusi, Tepung Talas dan Kulit Pie.
Abstract
The background of this study is to reduce the dependence of imported materials
(wheat), improve the utilization of local foodstuffs and improve the utilization of taro.
This study aims to analyze the influence of substitution of taro flour by 25%, 50% and
75% to the quality of pie skin which includes shape, color, texture, aroma and taste.
Types of pure experimental research with complete randomized design methods. The
dependent variable of skin quality of pie by using primary data sourced from 5 expert
panelists by proposing the organoleptic test format. Analyze data with ANAVA, if
Fcount> Ftable then proceed with Duncan test. The result of this research is that
there is no significant effect of substitution of flour taro on the quality of pie skin
(form, crispy texture and taste) because Fhitung <Ftabel, and there is significant
influence from substitution of taro flour to pie skin quality (color, aroma, and taro
flavor) because Fcount> Ftable. The best result based on organoleptic test is found
in X3 with taro flour substitution of 75%.
Keywords: Influence, Substitution, Taro Flour and Leather Pie.
1
Prodi PendidikanKesejahteraanKeluargauntuk Wisuda periode September 2017
2
Dosen Jurusan IlmuKesejahteraanKeluarga FPP-UNP
PENDAHULUAN
tidak akan hidup. Makanan memiliki fungsi yang sangat penting, diantaranya untuk
terkandung 2 jenis zat makanan, yaitu zat makro dan zat mikro.Saat ini makanan yang
harus dimakan adalah AB3 (Aman, Beragam, Bergizi, Berimbang). Makanan sendiri
memiliki banyak jenisnya, mulai dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran termasuk
produk makanan. Biasanya kreasi tersebut datang dari pikiran masyarakat itu sendiri,
maupun kreasi yang muncul karena penggabungan konsep awal dengan ide baru dan
dikombinasikan dengan unsur lokal. Hal ini berdampak pada tingkat kegemaran
masyarakan pada suatu produk makanan maupun produk patiseri. Seiring dengan
pun banyak bermunculan, seperti aneka cake, pudding, soes maupun pie.
Piedan quiche adalah panganan kecil yang asalnya dari Eropa, terdiri dari
bagian alas atau kulit berbentuk mangkok dan bagian tengahnya berisi isian.
Menururt U.S Whet Associate (1983:74), “Pie adalah kue dengan dasar adonan pastel
berisi buah atau cream, bagian atas dilapisi marique, slagroom atau pastry”. Pie
memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam. Mulai dari bentuk bulat, oval,
hingga bentuk persegidengan ukuran yang beragam pula ada yang besar ataupun
kecil. (Diah Takarina dkk, 2013:2).Selain dari itu pie juga terbagi atas 2 jenis yaitu
1
pie terbuka dan pie tertutup. Biasanya pie diberi nama sesuai dengan jenis isian di
Pie juga merupakan makanan yang cukup mudah untuk dibuat serta tidak
menggunakan bahan dasar margarin dan tepung teriugu. Terigu yang digunakan
adalah terigu dengan kandungan protein 8,5-11%. Menurut Anni Faridah (2008:279)
mengatakan “Pada pembuatan short pastry tepung yang digunakan adalah yang
Di Indonesia makanan yang berbahan dasar terigu atau gandum ini sangat
mudah untuk ditemui. Sedangkan pada kenyataannya terigu adalah bahan impor dan
ketergantungan bahan impor ke Indonesia, bahan itu bisa diganti dengan bahan
pangan lokal seperti jagung, singkong, sagu, ubi jalar dan talas. Hal ini sejalan
Kegiatan ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan perguruan tinggi dan
berbagai instansi terkait yang bertujuan untuk:
a. Mengembangkan beras/nasi yang berasal dari pangan lokal sumber
karbohidrat selain beras dan terigu yang dapat disandingkan dengan nasi
yang berasal dari beras.
b. Mengembalikan budaya masyarakat untuk kembali pada pola konsumsi
pangan pokok asalnya melalui penyediaan bahan pangan lokal selain
beras dan terigu.
c. Perbaikan kualitas konsumsi pangan masyarakat melalui penurunan
konsumsi beras dan terigu serta peningkatan konsumsi pangan pokok
2
selain beras yang diimbangi dengan konsumsi pangan hewani serta
sayuran dan buah.
Talas sebagai salah satu komoditas pertanian penghasil karbohidrat yang baik,
sebagai bahan pengganti beras dan terigu atau cadangan makanan jika padi dan
jagung mulai mahal dan susah didapat. Menurut John Frenky pada tahun 2011
80 ton per tahunnya. Talas mengandung 23,70 (g) karbohidrat, 142,00 (kal) kalori,
1,90 (g) protein, 0,20 (g) lemak, 5,30 (g) serat, dan 28,00 (g) kalsium, 0,13 (g)
vitamin B1 serta 4,0 (g) vitamin C (DKBM, 2013:2). Selain itu Elvira Syamsir
(2012:1) berpendapat bahwa “Umbi talas segar mengandung 63 – 85% air dengan 13
talas, jika dihitung dari total padatannya, kadar protein umbi talas sekitar 7% . Talas
yang sudah dipanen tapi tidak diolah, mudah mengalami kerusakan dan memiliki
umur simpan yang singkat. Untuk dapat memperpanjang umur simpan talas, maka
Fitriya Silmi Kafah : 2012) dan Pengaruh Substitusi Tepung Talas Terhadap Kualitas
substitusi tepung talas dalam pembuatan kulit pie, maka dari itu penelitian ini
talas sebanyak 0%, 25%, 50% dan 75% terhadap kualitas kulit pie.
3
METODE PENELITIAN
pada pembuatan kulitpiedengan substitusi tepung talas. Variabel bebas (X) terdiri dari
empat variabel yaitu substitusi tepung talas sebanyak 0% (X0), 25% (X1), 50% (X2)
dan 75% (X3).Variabel terikat (Y) yaitu kualitas kulit pie dengan substitusi tepung
talas yang meliputi: bentuk (Y1), warna (Y2), tekstur (Y3), aroma (Y4) dan rasa
Keluarga, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas Negeri Padang pada bulan
Juli 2017.
Jenis data yang digunakan adalah data primer yang terdiri dari 5 orang
Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga kali ulangan.Data yang
diperoleh dari uji organoleptik diberi nilai dan disusun dalam bentuk tabel dan
dianalisis dengan analisis varian (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan
4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. HasilPenelitian
a. Deskripsi Data KualitasKulitPiedenganSubstitusi Tepung Talas (0%,
25%, 50% dan 75%) padaUjiJenjang
4,5
4 4 3,93 4
4 3,63
3,73 3,72
3,6
3,53 3,46 3,4 3,473,53
3,5 3,13
3,26 3,26
3,06
2,93 2,87
3 2,6
2,72 2,66
2,4 2,4
2,5 2,26
2,12 2,2
1,86
2 1,6
1,5
1 1 1
1
0,5
0
Bentuk Bentuk (rapi) Warna ( Tekstur Tekstur Aroma (talas) Rasa (talas) Rasa (gurih)
(cetakan kuning keabu- (renyah) (rapuh)
bergerigi) abuan)
X0 X1 X2 X3
jenjang untuk kulit piesubstitusi tepung talas bentuk (cetakan bergerigi) skor
tertinggi terdapat pada perlakuan 4,0 (X0), 4,0 (X1) dan 4,0 (X3), bentuk
(rapi) skor tertinggi terdapat pada perlakuan 3,63 (X0), warna (kuning keabu-
abuan) skor tertinggi terdapat pada perlakuan 2,72 (X3), tekstur (renyah) skor
tertinggi terdapat pada perlakuan 3,46 (X0), tekstur (rapuh) skor tertinggi
terdapat pada perlakuan 3,73 (X0), aroma (talas) skor tertinggi terdapat pada
perlakuan 2,12 (X3), rasa (talas) skor tertinggi terdapat pada perlakuan 2,87
(X3), rasa (gurih) skor tertinggi terdapat pada perlakuan 3,72 (X0).
5
2. Uji Hipotesis
a. Perbedaan Pengaruh Kualitas Kulit Pie dengan Substitusi Tepung Talas
(0%, 25%, 50% dan 75%)
Hasil uji statistik membuktikan bahwa Ha diterima (Fhitung > F tabel)
yang artinya terdapat pengaruh yang nyata pada substitusi tepung talas
terhadap kualitas kulit pie pada uji jenjang yang meliputi warna (kuning
ditolak (Fhitung < F tabel) yang artinya tidak terdapat pengaruh yang nyata
pada substitusi tepung talas terhadap kualitas kulit pie pada uji jenjang yang
meliputi bentuk (cetakan bergerigi), bentuk (rapi), tekstur (renyah) dan rasa
(gurih).
6
Tabel 2. Uji Lanjut Duncan Multiple Range Test Terhadap Kualitas Warna
Kuning Keabu-abuan Kulit Pie
Selisih
Kode Jumlah LSR Ket
Variabel
A 𝑥3 - 𝑥0 2,73-1,00= 1,73 0,98 ≠
B 𝑥3 - 𝑥1 2,73-2,40= 0,33 0,95 =
C 𝑥3 - 𝑥2 2,73-2,60 = 0.13 0,91 =
D 𝑥2 - 𝑥0 2,60-1,00 = 1,60 0,98 ≠
E 𝑥2 - 𝑥1 2,60-2,40= 0,20 0,95 =
F 𝑥1 - 𝑥0 2,40-1,00= 1,40 0,98 ≠
kualitas warna kuning keabu-abuan kulit pie karena selisih antar variabel A,
dan E tidak memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas warna kuning
keabu-abuan kulit pie karena selisih antar variabel B, C dan E < LSR.
Tabel 3. Uji Lanjut Duncan Multiple Range Test Terhadap Kualitas Tekstur
Rapuh Kulit Pie
Selisih
Kode Jumlah LSR Ket
Variabel
A 𝑥0 - 𝑥3 3,73-2,26 = 1,47 0,44 ≠
B 𝑥0 - 𝑥2 3,73-2,66 = 1,07 0,43 ≠
C 𝑥0 - 𝑥1 3,73-2,93 = 0,80 0,41 ≠
D 𝑥1 - 𝑥3 2,93-2,26 = 0,67 0,44 ≠
E 𝑥1 - 𝑥2 2,93-2,66 = 0,27 0,43 =
F 𝑥2 - 𝑥3 2,66-2,26 = 0,40 0,44 =
nyata pada kualitas tekstur rapuh kulit pie karena selisih antar variabel A, B,
memiliki perbedaan yang nyata pada kualitas tekstur renyah kulit pie karena
7
selisih antar variabel B, E dan F < LSR.
Tabel 4. Uji Lanjut Duncan Multiple Range Test Terhadap Kualitas Aroma
Kulit Pie
Selisih
Kode Jumlah LSR Ket
Variabel
A 𝑥3 - 𝑥0 2,13-1,00 = 1,13 0,47 ≠
B 𝑥3 - 𝑥1 2,13-1,60 = 0,53 0,45 ≠
C 𝑥3 - 𝑥2 2,13-1,86 = 0,27 0,43 =
D 𝑥2 - 𝑥0 1,86-1,00 = 0,86 0,47 ≠
E 𝑥2 - 𝑥1 1,86-1,60 = 0,26 0,45 =
F 𝑥1 - 𝑥0 1,60-1,00 = 0,60 0,47 ≠
nyata pada kualitas aroma talas kulit pie karena selisih antar variabel A, B, D
dan F > LSR. Sedangkan 0,27<0,43, 0,26<0,45 maka C dan E tidak memiliki
perbedaan yang nyata pada kualitas aroma talas kulit pie karena selisih antar
Tabel 5. Uji Lanjut Duncan Multiple Range Test Terhadap Kualitas Rasa
Talas Kulit Pie
Selisih
Kode Jumlah LSR Ket
Variabel
A 𝑥3 - 𝑥0 2,87-1,00 = 1,87 0,59 ≠
B 𝑥3 - 𝑥1 2,87-2,20 = 0,67 0,58 ≠
C 𝑥3 - 𝑥2 2,87- 2,40 = 0,47 0,55 =
D 𝑥2 - 𝑥0 2,40-1,00 = 1,40 0,59 ≠
E 𝑥2 - 𝑥1 2,40-2,20 = 0,20 0,58 =
F 𝑥1 - 𝑥0 2,20-1,00 = 1,20 0,59 ≠
nyata pada kualitas rasa talas kulit pie karena selisih antar variabel A, B, D
8
dan F > LSR. Sedangkan 0,47<0,55, 0,20<0,58 maka C dan E tidak memiliki
perbedaan yang nyata pada kualitas rasa talas kulit pie karena selisih antar
3. Pembahasan
a. Kulitas BentukKulit Piedengan Substitusi Tepung Talas (0%, 25%,
50% dan 75%)
rapi)kulit pie substitusi tepung talas. Bentuk pada kulit pie disebabkan
oleh alat atau cetakan yang digunakan seperti pendapat Onong Nugraha
(1984: 54) “Sebuah bentuk dapat diciptakan dengan tangan bebas atau
ini adalah cetakan kecil, bergerigi pada bagian pinggirnya dengan ukuran
diameter 5 cm, tinggi 1,5 cm dan tebal 0,5 cm. Cetakan ini merupakan
tepung talas tidak berpengaruh terhadap kualitas kulit pie, karena pada
9
b. Kulitas WarnaKulit Pie dengan Substitusi Tepung Talas(0%, 25%,
50% dan 75%)
panas pada gula, adanya reaksi kimia antara gula dan asam amino, adanya
warna kulit pie, seperti pemakain margarin, telur, dan pemakaian tepung
bergizi, enak dan teksturnya sangat baik, tidak akan dimakan apabila
memiliki warna yang tidak sedap dipandang atau memberi kesan telah
10
c. Kulitas Tekstur Kulit Pie dengan Substitusi Tepung Talas(0%, 25%,
50% dan 75%)
dengan substitusi tepung talas dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat
substitusi tepung talas. Kulit pieyang disubstitusi dengan tepung talas ini
(2013:17) juga mengatakan “Ciri-ciri kulit pie adalah jika dimakan kue
dengan substitusi tepung talas. Hal ini terjadi karena tepung talas
adanya bahan dasar dari margarin dan penggunaan tepung talas. Menurut
11
Sjahmien Moehyi (1992:99) “Aroma yang dikeluarkan dari makanan
merupakan daya tarik yang sangat kuat dan mampu merangsang indera
e. Kulitas Rasa Kulit Pie dengan Substitusi Tepung Talas (0%, 25%,
50% dan 75%)
dengan substitusi tepung talas dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat
dan telur. Semakin tinggi jumlah substitusi tepung talas, maka semakin
kulit piesama, kecuali penggunaan tepung. Adanya rasa dari kulit pie
12
semakin terasa rasa talas pada kulit pie.
1. Kesimpulan
pengaruh nyata pada substitusi tepung talas terhadap kualitas kulit pie pada uji
jenjang yang meliputi kualitas warna (kuning keabu-abuan), aroma (talas), tekstur
(rapuh) dan rasa (talas), serta Ha ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh
nyata pada substitusi tepung talas terhadap kualitas kulit pie pada uji jenjang yang
rasa (gurih).
2. Saran
sebagai berikut :
a. Apabila ingin membuat tepung talas disarankan agar menggunakan talas segar,
b. Jika ingin mendapatkan talas kering yang maksimal, jemur talas selama 3 hari
pada suhu ± 32ºc, selanjutnya talas langsung digiling agar tidak lembab kembali
dan berjamur.
tepung dan margarinnya jangan terlalu ditekan dan saat mencetaknya harus
dalam keadaan yang masih dingin karena jika tidak akan menghasilkan kulit
pieyang padat.
13
d. Suhu pada saat memanggangan harus stabil 200ºc jika suhunya terlalu besar
maka kulit pie akan mudah gosong tapi teksturnya masih basah.
e. Hasil terbaik dalam penelitian ini adalah X3 dengan substitusi tepung talas
sebanyak 75% dari jumlah tepung yang digunakan dalam pembuatan kulit pie.
DAFTAR PUSTAKA
Anni Faridah. 2008. Patiseri Jilid 1 dan 2. Jakarta : Direktorat Pembina Sekolah
Menengah Kejuruan.
Dahniar. 2016. Pengaruh Subtitusi Tepung Ampas Tahu Terhadap Kualitas Brownies
Bakar. Skripsi tidak diterbitkan. Padang: Universitas Negeri Padang
Diah Takarina, dkk. 2013. Resep Favorit Untuk Usaha pie& quiche. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Dinas Kesehatan. 2013. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta : Bhratara Karya
Aksara.
F.G Winarno. 2004. Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Jhon Frenky. 2014. Analisis Peluang Pasar. Aneka Olahan Sikobou. {online),
(http://www.academia.edu/6441827/Analisis_Peluang_Pasar, diakses pada
Agustus 2017)
Mike Susilawati. 2007. Pembuatan Kerupuk Kacang Merah. Proyek Akhir Tidak
Diterbitkan. Padang : Universitas Negeri Padang.
Ruaida. 2013. Roti dan Kue. Padang : Fakultas Tehnik, Universitas Negeri Padang.
Sjahmien Moehyi. 1992. Penyelenggara Makanan Industri dan Jasa Boga. Jakarta :
Bhratara.
14
Tien Muchtadi. 1989. Teknologi Pengolahan Pangan. PAU-Pangan dan Gizi
Pertanian Bogor: Bogor.
U.S. Wheat Associates. 1983. Pedoman Pembuatan Kue dan Roti. Jakarta :
Djambatan.
PERSANTUNAN
ArtikelinidiolahdariskripsiDina
MustikadenganjudulPengaruhSubstitusiTepungTalasTerhadapKualitasKulitPiedan
Dra.WirnelisSyarif, M.Pd.
15