Anda di halaman 1dari 11

TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 40, NO.

1, FEBRUARI 2017: 87-97

ANALISIS PROKSIMAT DAN UJI ORGANOLEPTIK GETUK


LINDRI SUBSTITUSI UMBI GEMBILI (Dioscorea esculenta L)

Roma Idatul Koir


Mazarina Devi
Wiwik Wahyuni

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formula terbaik dan mengetahui
mutu hedonik (tekstur dan rasa), tingkat kesukaan (rasa, warna, dan tekstur), serta si-
fat kimia (protein, lemak, kadar air, kadar abu, dan karbohidrat) getuk lindri gembili
dengan jumlah gembili 20,00%, 30,00% dan 40,00%. Penelitian ini adalah penelitian
eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan. Data ha-
sil analisis diuji secara statistik menggunakan uji ANOVA dilanjutkan dengan uji
Duncan’s. Formula terbaik yang diperoleh pada getuk lindri gembili dengan
persentase gembili 20,00%. Skor mutu hedonik tekstur tertinggi sebesar 3,74, kadar
protein tertinggi sebesar 2,26%, kadar air 55,28%, kadar abu 5,33% dan karbohidrat
43,36%.

Kata-kata Kunci: gembili, getuk lindri, proksimat, organoleptik

Abstract: Proximate Analysis and Organoleptic Tests of Getuk Lindri Made of


Umbi Gembili (Dioscorea Esculenta L). The purpose of this research was to
investigate the best formula and the hedonic qualities (texture and taste), the level of
preferences (taste, color, and texture), and chemical properties (protein, fat, moisture
content, ash content and carbohydrate) of getuk lindri gembili. Different concentra-
tions of umbi gembili i.e. 20.00%, 30.00% and 40.00% were tested. This research was
an experimental research using Completely Randomized Design with three treat-
ments. The result data were tested statistically using ANOVA test followed by
Duncan's test. The best formula to make getuk lindri gembili was with the addition of
20% umbi gembili. This formula obtained the highest score of 3.74 in texture quality,
2.26% in protein content, 55.28% in water content, of 5.33% in ash content, and
43.36% in carbohydrate.

Keywords: gembili, getuk lindri, proximate, organoleptic

I ndonesia kaya akan kuliner, kekayaan


kuliner ini mampu dikenal oleh masya-
rakat luas bahkan dikenal oleh negara
jian menjadi nilai lebih kuliner Indonesia.
Salah satu makanan ringan yang merupa-
kan aset kuliner Indonesia yang cukup
lain. Cita rasa yang beragam serta ke- potensial dan dekat dengan masyarakat
unikan dalam pembuatan maupun penya- adalah jajanan tradisional (Rahmawaty

Roma Idatul Koir mahasiswa Pendidikan Tata Boga, Universitas Negeri Malang. Alamat Kampus: Jl.
Semarang No. 5 Malang 65145. Email: romaida2002@gmail.com. Mazarina Devi dan Wiwik Wahyuni
adalah Dosen Jurusan Teknologi Industri Universitas Negeri Malang. Alamat Kampus: Jl. Semarang No. 5
Malang 65145.

87
88 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 40, NO. 1, FEBRUARI 2017: 87-97

dan Maharani, 2013: 1). Jajanan tradisio- rendah (Inesticha, 2012). Berdasarkan
nal merupakan jajanan yang dibuat dari survei peneliti, harga gembili per kg
bahan-bahan lokal serta sudah turun te- berkisar antara Rp. 2500,- hingga Rp.
murun dikonsumsi dengan cara pengo- 3500,- harga ini lebih murah dibanding-
lahan yang khas. Jajanan Tradisional ada- kan singkong yaitu berkisar antara Rp.
lah warisan budaya yang unik namun 3500,- hingga Rp. 5000,- per kg. Gembili
hampir terlupakan, tetapi sesungguhnya bukan termasuk bahan komoditi, ini aki-
cukup diminati. Kue tradisional adalah bat kurangnya pengetahuan pengolahan
bagian dari semboyan tradisi bangsa In- gembili. Gembili aman untuk dikonsumsi
donesia yang perlu dijaga (Alamsyah, menurut Harijono, dkk (2010: 164), umbi
2006). gembili segar memiliki kadar HCN)
Getuk merupakan salah satu jajanan sebesar 13,43 part per million (ppm)
tradisional yang masih mudah ditemui di yang termasuk aman untuk dikonsumsi
pasar tradisional maupun di toko-toko tanpa menggunakan metode khusus un-
kue, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa tuk menghilangkan kadar HCN. Hal ini
Timur. Getuk memiliki rasa manis de- diperkuat oleh Badan Penelitian dan Pe-
ngan tekstur yang lembut, sehingga ba- ngembangan Pertanian (2011) yang me-
nyak diminati masyarakat. Getuk menu- nyatakan bahwa bahan dengan kadar
rut Sundoko (2007) merupakan jajanan HCN < 40 ppm boleh dikonsumsi dan
tradisional yang cukup favorit di dunia tidak beracun.
kuliner, secara umum dikenal dua macam Menurut Prabowo, dkk. (2014: 130-
getuk, yaitu getuk gula merah dan getuk 131) air merupakan komponen tertinggi
lindri. Getuk gula merah memiliki warna dari umbi gembili, kandungan air per 100
coklat karena pada saat ditumbuk ditam- gr bahan yaitu sebesar 85 gr. Gembili
bah dengan potongan kecil gula jawa, se- memiliki kandungan air yang lebih tinggi
lain itu getuk gula merah memiliki teks- dibandingkan singkong, kandungan air
tur yang masih kasar. singkong per 100 gr yaitu 62,5 gr. Kadar
Getuk lindri berbahan baku sing- air dalam umbi gembili dapat diturunkan
kong dengan warna-warni dan bertekstur dengan cara proses pengeringan biasa.
lembut karena digiling hingga halus de- Koswara (2009: 4) menjelaskan bahwa
ngan menggunakan gula pasir serta di- untuk menurunkan kadar air singkong
tambah dengan pewarna makanan (Wiki- dari 65 menjadi 35 persen tidaklah sukar,
pedia, 2016). Cara menyajikan getuk dan hal ini dapat dilakukan dengan
lindri yaitu dengan dicetak menyerupai pengeringan sinar matahari biasa dalam
mie terlebih dahulu, kemudian dirapatkan waktu 4-6 jam.
dan dipotong sesuai selera (Sari, 2013: Umbi gembili memiliki karakteristik
26). tinggi kandungan karbohidrat, sehingga
Gembili adalah salah satu tanaman dengan karakteristik tersebut umbi gem-
umbi yang mudah tumbuh di Indonesia bili sama dengan singkong. Singkong
dengan karakter menyerupai singkong. mengandung karbohidrat sebesar 37,9 gr
Gembili merupakan tanaman yang dapat per 100 gr bahan yang dapat dimakan
tumbuh di daerah beriklim tropis seperti (Direktorat Gizi Kementerian Kesehatan
Indonesia yang mudah dibudidayakan, RI, 1992), sedangkan umbi gembili me-
mudah dikonsumsi dan dapat diolah men- miliki kandungan karbohidrat sebesar
jadi berbagai produk olahan (Rimbawan 31,30 gr per 100 gr bahan yang dapat
dan Nurbayani, 2013: 146). Ketersedian dimakan (Prabowo, dkk. 2014: 130-
gembili cukup melimpah di Indonesia 131). Umbi gembili tinggi karbohidrat
dan di pasaran umbi dijual dengan harga khususnya pati yang tersusun atas ami-
Koir,dkk., Analisis Proksimat dan Uji Organoleptik 89

losa dan amilopektin. Pati gembili me- mula, mutu organoleptik, tingkat kesuka-
ngandung amilosa 24,30% dan amilopek- an konsumen (warna, tekstur, rasa), dan
tin sebesar 75,70% (Richana dan Sunarti, analisis proksimat.
2004). Jumlah ini sedikit berbeda dengan
singkong yang mengandung 17,00-
20,00% amilosa dan 80,00-83,00% ami- METODE
lopektin (Septiyani, 2012: 7). Penelitian yang dilakukan merupa-
Kandungan gizi umbi gembili seper- kan penelitian eksperimen. Rancangan
ti protein, kalsium, vitamin B1, dan Vita- penelitian menggunakan Rancangan A-
min C lebih besar dibandingkan yang di- cak Lengkap (RAL). Perlakuan dalam
kandung oleh singkong. Keunggulan um-
penelitian ini adalah persentase gembili
bi gembili lainnya yaitu mengandung se-
nyawa bioaktif fenol, dioscorin, dan dios- dalam pembuatan getuk lindri dengan
genin. Senyawa bioaktif gembili menurut formulasi yang berbeda yaitu P1= Per-
Prabowo, dkk. (2014: 129) dapat diman- sentase gembili 20,00%, P2= Persentase
faatkan untuk kesehatan tubuh, yaitu ber- gembili 30,00%, P3= Persentase gembili
fungsi sebagai immunomodulator dan 40,00%, kemudian dilakukan uji organo-
pencegah penyakit metabolik (hiperko- leptik dan analisis kimia.
lesterolemia, dislipidemia, diabetes, dan Bahan baku yang digunakan dalam
obesitas) peradangan dan kanker. Senya- pembuatan getuk lindri yaitu gembili,
wa bioaktif yang ada pada umbi lokal in- singkong, gula pasir dan garam. Bahan
ferior seperti gembili, memiliki fungsi se- analisis meliputi HgO, N2SO4, aquades,
bagai antioksidan yang bertujuan untuk NaOH-Na2S2O3, H3BO3, HCl, pelarut
menangkal radikal bebas dalam tubuh
heksana, dan silica gel. Alat yang diguna-
(Mar’atirrosyidah dan Estiasih, 2015:
kan dalam proses pembuatan getuk lindri
599).
Umbi gembili memiliki kandungan gembili adalah timbangan, pisau, telenan,
amilopektin yang berpengaruh dalam mangkok, spatula, sendok, risopan, kom-
kerekatan bahan saat proses pembuatan por dan mesin giling mie. Alat yang di-
getuk lindri. Semakin tinggi kandungan gunakan untuk analisis kimia yaitu tim-
amilopektin bahan makanan, maka akan bangan analitik, labu kjeldahl, erlen-
semakin rekat (Winarno, 2004: 27). Um- meyer, pipet ukur, karet hisap, destruktor,
bi gembili memiliki kandungan amilo- lemari asam, set destilasi, buret, statif,
pektin lebih rendah dibandingkan sing- klem, pipet tetes, labu takar, mortal mar-
kong, sehingga dalam proses pembuatan til, spatula, kertas saring, soxhlet, labu le-
getuk lindri berbahan dasar umbi gembili mak, oven, desikator, timbangan, botol
harus tetap ditambahkan singkong untuk timbang, oven, desikator, cawan penga-
mempengaruhi kerekatan bahan. Selain buan, furnace, dan desikator.
itu perlu dilakukan analisis proksimat ya- Pengamatan yang dilakukan pada
getuk lindri gembili meliputi uji mutu he-
itu analisis kandungan zat gizi secara me-
donik meliputi (tekstur dan rasa) dan uji
nyeluruh yang terdiri dari kadar karbohi- hedonik (rasa, warna, tekstur). Analisis
drat, kadar protein, kadar lemak, kadar kimia yaitu protein (metode semi mikro
air dan kadar abu dari getuk lindri umbi kjeldahl), lemak (metode soxhlet), kadar
gembili. Sehubungan dengan hal tersebut air (metode oven), abu (metode furnace),
perlu diadakan penelitian tentang pem- karbohidrat (by different) serta formula
buatan getuk lindri substitusi umbi gem- terbaik (indeks efektivitas).
bili yang bertujuan untuk mengetahui for-
90 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 40, NO. 1, FEBRUARI 2017: 87-97

HASIL Hasil uji hedonik rasa ketiga jenis


perlakuan secara umum dapat diterima
Mutu hedonik getuk lindri gembili
oleh panelis. Tingkat kesukaan panelis
hasil rerata uji mutu hedonik tekstur ge-
terhadap rasa getuk lindri gembili adalah
tuk lindri gembilii dapat dilihat pada
tidak terdapat perbedaan yang nyata.
Gambar 1. Berdasarkan hasil penelitian,
Rasa yang dihasilkan getuk lindri gembili
getuk lindri dengan persentase gembili
dari masing-masing persentase gembili
20,00% memiliki skor mutu hedonik
tekstur tertinggi yaitu lembut dan kesat.
Hal ini disebabkan karena semakin Rerata Uji Mutu Hedonik
sedikit jumlah gembili yang digunakan Rasa
4,5
dalam pembuatan getuk lindri gembili, (A) Gembili 20%
4 3,98
maka tekstur yang dihasilkan semakin 3,75 3,92

Nilai Rasa
3,5
kesat atau tidak lunak. (B) Gembili 30%
3
2,5
Rerata Uji Mutu Hedonik Tekstur (C) Gembili 40%
2
4 A B C
3,74
Nilai Tekstur

3,5 Formulasi Persentase Gembili


3,52 (A) Gembili 20%
3 3,04
(B) Gembili 30% Gambar 2. Rerata Uji Mutu Hedonik Rasa
2,5
Getuk Lindri Gembili
2
(C) Gembili 40%
A B C
Formulasi Persentase Gembili Rerata Uji Hedonik Warna
4,5
4,01 4,01 4,07
Nilai Warna

Gambar 1. Rerata Uji Mutu Hedonik 4


Tekstur Getuk LindriGembili 3,5 (A) Gembili 20%
3 (B) Gembili 30%
Hasil rerata uji mutu hedonik rasa
getuk lindri gembilii dapat dilihat pada 2,5
(C) Gembili 40%
Gambar 2. Hasil uji mutu hedonik rasa 2
getuk lindri gembili adalah tidak terdapat A B C
Formulasi Persentase Gembili
perbedaan yang nyata.
Tingkat kesukaan (hedonik) getuk
lindri gembili dapat dijelaskan sebagai Gambar 4. Rerata Uji Hedonik Warna
berikut. Hasil rerata uji hedonik rasa ge- Getuk Lindri Gembili
tuk lindri gembili dapat dilihat pada yaitu manis, diduga rasa manis ini dise-
Gambar 3. babkan oleh penggunaan gula pasir (su-
krosa) pada produk getuk lindri gembili
Rerata Uji Hedonik Rasa
dengan jumlah yang sama. Gula pasir
4,5 merupakan senyawa kimia yang terma-
4 suk karbohidrat, rasanya manis dan larut
3,84 3,94 3,98 (A) Gembili 20%
Nilai Rasa

3,5 dalam air (Gautara dan Soesarsono,


3 (B) Gembili 30% 2005).
2,5 Hasil rerata uji hedonik warna getuk
2 (C) Gembili 40% lindri gembili dapat dilihat pada Gambar
A B C
4. Skor rerata uji hedonik warna pada
Formulasi Persentase Gembili tiap formula getuk lindri gembili secara
statistik menunjukkan tidak adanya per-
Gambar 3. Rerata Uji Hedonik Rasa bedaan, artinya komposisi gembili yang
Getuk Lindri Gembili
Koir,dkk., Analisis Proksimat dan Uji Organoleptik 91

kadar protein dapat dilihat pada Tabel 1.


Rerata Uji Hedonik Tekstur
4,5
Getuk lindri gembili dengan persentase
gembili 20,00, 30,00, dan 40,00% me-
Nilai Tekstur

4 3,98
3,84 miliki kandungan protein yang berbeda.
3,5 3,5 (A) Gembili 20%
3 Hasil analisis kandungan protein menun-
(B) Gembili 30%
2,5 jukkan bahwa getuk lindri gembili de-
2 (C) Gembili 40% ngan persentase 40,00% memiliki nilai
A B C tertinggi. Kandungan protein pada getuk
Formulasi Persentase Gembili lindri gembili dipengaruhi oleh kompo-
sisi jumlah gembili yang digunakan da-
Gambar 5. Rerata Uji Hedonik Tekstur lam pembuatan produk. Semakin banyak
Getuk Lindri Gembili gembili yang digunakan semakin me-
digunakan tidak mempengaruhi warna ningkat pula kandungan protein pada ge-
pada getuk lindri gembili. Hal tersebut tuk lindri gembili.
dikarenakan gembili yang digunakan Hal tersebut dikarenakan pada gem-
berwarna putih dan singkong yang bili terdapat kandungan protein dalam
digunakan adalah singkong putih. Umbi jumlah yang lebih besar dibanding sing-
gembili memiliki rasa yang khas, kong. Protein gembili sebesar 1,1 gr
berwarna putih bersih dengan tekstur (Prabowo, dkk. 2014:130-131). Protein
menyerupai ubi jalar (Richana dan singkong lebih rendah yaitu 0,80 gr (Di-
Sunarti, 2004). Warna menjadi atribut rektorat Gizi Kementerian Kesehatan RI,
kualitas yang paling penting, walaupun 1992). Jumlah penggunaan gembili setiap
suatu produk pangan bernilai gizi tinggi, 10,00% menyumbang protein rerata
rasa enak dan tekstur baik, namun apabila sebesar 0,38%.
warna yang ditampilkan kurang menarik Kadar lemak getuk lindri gembili
akan menyebabkan produk pangan yang diperoleh sebesar 0,11-0,07%. Hasil
tersebut kurang diminati oleh konsumen. Tabel 1. Rerata Protein Getuk Lindri
Pengujian dengan indera penglihatan Gembili
masih sangat menentukan dalam
pengujian sensori parameter warna pada Protein Rerata
Sampel Pengulangan
(%) (%)
produk pangan (Dewanto, 2013: 45).
Hasil rerata uji hedonik tekstur getuk 1 1,47
A 1.5
2 1,53
lindri gembili dapat dilihat pada Gambar
1 1,92
5. Kesukaan panelis terhadap tekstur ge- B 2
2 2,01
tuk lindri gembili dengan persentase 1 2,28
gembili 20,00% memiliki skor tertinggi. C 2.3
2 2,25
Semakin sedikit persentase gembili yang
digunakan maka tekstur getuk lindri gem- Tabel 2. Rerata Lemak Getuk Lindri
bili semakin disukai. Kesukaan panelis Gembili
terhadap tekstur dipengaruhi dengan hasil Lemak Rerata
uji mutu terhadap tekstur getuk lindri Sampel Pengulangan
(%) (%)
gembili. Persentase gembili 20,00% me- 1 0,11
miliki skor paling tinggi yaitu agak lem- A 0.11
2 0,10
but dan kesat. 1 0,10
B 0.09
Uji Kimia Getuk Lindri Gembili Ka- 2 0,08
dar protein getuk lindri gembili yang di- 1 0,07
C 0.07
peroleh sebesar 1,5-2,3. Hasil data rerata 2 0,06
92 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 40, NO. 1, FEBRUARI 2017: 87-97

data rerata kadar lemak dapat dilihat pada miliki kadar air yang berbeda. Getuk lin-
Tabel 2. Getuk lindri gembili dengan per- dri dengan persentase gembili 40,00%
sentase gembili 20,00, 30,00, dan 40,00% memiliki kadar air tertinggi. Kadar air
memiliki kandungan lemak yang sedikit pada getuk lindri gembili dipengaruhi
berbeda. Getuk lindri gembili dengan oleh komposisi persentase gembili. Se-
persentase 20,00% memiliki nilai terting- makin banyak jumlah gembili yang digu-
gi. Kandungan lemak pada getuk lindri nakan maka semakin meningkat pula ka-
gembili dipengaruhi oleh komposisi jum- dar air getuk lindri gembili.
lah gembili yang digunakan dalam pem- Kadar abu getuk lindri gembili yang
buatan produk. Semakin sedikit gembili diperoleh sebesar 4,49-5,33%. Hasil data
yang digunakan, semakin tinggi kan- rerata kadar abu dapat dilihat pada Tabel
dungan lemak pada getuk lindri gembili. 4. Getuk lindri gembili dengan persentase
Hal tersebut dikarenakan pada gembili gembili 20,00, 30,00, dan 40,00% me-
terdapat kandungan lemak yang lebih miliki kadar abu yang berbeda. Getuk lin-
rendah dibandingkan singkong (Prabowo, dri gembili dengan persentase gembili
dkk. 2014:130-131). 40,00% memiliki kadar abu yang paling
Kadar air getuk lindri gembili yang tinggi. Kadar abu akan semakin mening-
diperoleh sebesar 50,54-55,28%. Hasil kat seiiring dengan banyaknya jumlah
data rerata kadar air dapat dilihat pada gembili yang digunakan dalam pembuat-
Tabel 3. Kadar air merupakan banyaknya an getuk lindri gembili. Kadar abu pada
air yang terkandung dalam bahan yang getuk lindri gembili dipengaruhi oleh
dinyatakan dalam persen. Kandungan air komposisi jumlah gembili yang diguna-
dalam bahan pangan menurut Winarno kan dalam pembuatan produk. Gembili
(2004:3) merupakan komponen penting mengandung unsur mineral diantaranya
yang dapat mempengaruhi tekstur, pe- kalsium dan fosfor. Kalsium dalam gem-
nampakan, dan cita rasa. bili memiliki jumlah yang lebih tinggi di-
Getuk lindri gembili dengan persen- bandingkan singkong, yaitu sebesar 56
tase gembili 20,00, 30,00, dan 4,00% me- mg (Prabowo, dkk. 2014: 130-131), se-
Tabel 3. Rerata Kadar Air Getuk Lindri hingga semakin tinggi persentase gembili
Gembili dalam pembuatan getuk lindri, maka ka-
dar abu akan semakin meningkat.
Kadar Rerata
Sampel Pengulangan Karbohidrat getuk lindri gembili
Air (%) (%)
1 50,67 yang diperoleh sebesar 37,07-43,36%.
A 50,54 Hasil data rerata karbohidrat dapat dilihat
2 50,52
1 52,29 pada Tabel 5. Getuk lindri gembili de-
B 52,50
2 52,72 ngan persentase gembili 20,00, 30,00,
1 56,45 dan 40,00% memiliki karbohidrat yang
C 55,28
2 54,10 berbeda. Kandungan karbohidrat paling
tinggi dihasilkan dari getuk lindri gembili
Tabel 4. Rerata Kadar Abu Getuk Lindri
Gembili dengan persentase gembili 20,00%. Kar-
bohidrat pada getuk lindri gembili dipe-
Kadar Rerata ngaruhi oleh komposisi jumlah gembili.
Sampel Pengulangan
Abu (%) (%)
Semakin sedikit gembili yang digunakan
1 4,50
A 4,49 semakin besar kandungan karbohidrat
2 4,48
1 4,98 pada getuk lindri gembili. Hal ini karena
B 5,01 gembili mengandung karbohidrat yang
2 5,04
1 5,24 lebih rendah dibandingkan singkong.
C 5,33
2 5,40 Karbohidrat singkong berdasarkan tabel
Koir,dkk., Analisis Proksimat dan Uji Organoleptik 93

Tabel 5. Rerata Karbohidrat Getuk PEMBAHASAN


Lindri Gembili
Kesukaan panelis terhadap tekstur
Sampel Pengulangan Karbo- Rerata getuk lindri gembili dengan persentase
hidrat (%) gembili 20,00% memiliki skor tertinggi.
(%) Semakin sedikit persentase gembili yang
A 1 43,34 43,36
digunakan maka tekstur getuk lindri gem-
2 43,36
B 1 40,70 40,42
bili semakin disukai. Kesukaan panelis
2 40,14 terhadap tekstur dipengaruhi dengan hasil
C 1 35,95 37,07 uji mutu terhadap tekstur getuk lindri
2 38,17 gembili. Persentase gembili 20,00% me-
miliki skor paling tinggi yaitu agak lem-
Tabel 6. Total Nilai Perlakuan Formula but dan kesat.
Terbaik Getuk Lindri Gembili Tekstur getuk lindri gembili dipe-
No. Formula Nilai Perlakuan ngaruhi oleh komposisi jumlah gembili,
1 P1 0,63 semakin banyak gembili yang digunakan
2 P2 0,47 maka getuk lindri gembili semakin ku-
3 P3 0,37 rang kesat dan tingkat kesukaan panelis
DKBM memiliki jumlah yang lebih terhadap tekstur mengalami penurunan.
tinggi sebesar 37,90 gr, jika dibanding- Hal tersebut dikarenakan jumlah kompo-
kan karbohidrat gembili yaitu sebesar sisi bahan yang digunakan, semakin ba-
31,30 gr (Prabowo, dkk. 2014). nyak bahan dengan kandungan amilopek-
Formula terbaik Getuk Lindri Gem- tin rendah yang digunakan, dapat menu-
runkan tingkat kerekatan getuk lindri.
bili ditentukan dengan menggunakan me-
Winarno (2004:27) memaparkan pati ter-
tode indeks efektivitas (De Garmo, dkk., diri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan
1984). Total nilai perlakuan yang diper- dengan menggunakan air panas. Amilosa
oleh ditunjukkan pada Tabel 6. Formula merupakan fraksi terlarut dan fraksi tidak
terbaik yang diperoleh yaitu pada for- terlarut yaitu amilopektin. Perbandingan
mula getuk lindri gembili dengan jumlah amilosa dan amilopektin mempengaruhi
gembili 20,00% dengan nilai total 0,63. kerekatan bahan. Semakin kecil kandung-
Semakin sedikit gembili yang digunakan an amilosa atau semakin tinggi amilopek-
maka semakin baik formula yang diper- tin yang dikandung, maka akan semakin
oleh. Hal ini diduga karena beberapa fak- rekat. Pati gembili mengandung amilosa
tor, yaitu kandungan air, karbohidrat, 24,30% dan amilopektin sebesar 75,70%
protein, lemak, dan kadar abu dari (Richana dan Sunarti, 2004). Jumlah ini
gembili serta singkong. sedikit berbeda dengan singkong yang
Gembili mengandung kadar air yang mengandung 17-20% amilosa dan 80,00-
83,00% amilopektin (Septiyani, 2012:7).
lebih tinggi dibandingkan dengan sing-
Getuk lindri gembili dengan persen-
kong. Kadar air dapat mempengaruhi
tase gembili 20,00, 30,00, dan 40,00%
tekstur, sehingga berpengaruh terhadap
memiliki kandungan protein yang berbe-
mutu tekstur dan kesukaan panelis terha- da. Hasil analisis kandungan protein me-
dap tekstur getuk lindri gembili. Basuki, nunjukkan bahwa getuk lindri gembili
dkk. (2013: 118) menyatakan bahwa se- dengan persentase 40,00% memiliki nilai
makin sedikit kadar air dalam getuk, tertinggi. Kandungan protein pada getuk
maka tekstur akan semakin tidak lunak lindri gembili dipengaruhi oleh kom-
dan sebaliknya, semakin tinggi kadar air posisi jumlah gembili yang digunakan
dalam getuk maka akan semakin lunak. dalam pembuatan produk. Semakin ba-
94 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 40, NO. 1, FEBRUARI 2017: 87-97

nyak gembili yang digunakan semakin kandungan airnya melalui proses evapo-
meningkat pula kandungan protein pada rasi di bawah sinar matahari
getuk lindri gembili. (Saptoningsih dan Jatnika, 2012: 15).
Hal tersebut dikarenakan pada gem- Getuk lindri gembili dengan persen-
bili terdapat kandungan protein dalam tase gembili 20,00, 30,00, dan 40,00%
jumlah yang lebih besar dibanding sing- memiliki kadar abu yang berbeda. Getuk
kong. Protein gembili sebesar 1,10 gr lindri gembili dengan persentase gembili
(Prabowo, dkk. 2014:130-131). Protein 40,00% memiliki kadar abu yang paling
singkong lebih rendah yaitu 0,8 gr (Di- tinggi. Kadar abu akan semakin mening-
rektorat Gizi Kementerian Kesehatan RI, kat seiiring dengan banyaknya jumlah
1992). Jumlah penggunaan gembili setiap gembili yang digunakan dalam pembuat-
10,00% menyumbang protein rerata se- an getuk lindri gembili. Kadar abu pada
besar 0,38%. getuk lindri gembili dipengaruhi oleh
Getuk lindri gembili dengan persen- komposisi jumlah gembili yang diguna-
tase gembili 20,00, 30,00, dan 40,00% kan dalam pembuatan produk. Gembili
memiliki kandungan lemak yang sedikit mengandung unsur mineral diantaranya
berbeda. Getuk lindri gembili dengan kalsium dan fosfor. Kalsium dalam gem-
persentase 20,00% memiliki nilai terting- bili memiliki jumlah yang lebih tinggi di-
gi. Kandungan lemak pada getuk lindri bandingkan singkong, yaitu sebesar 56
gembili dipengaruhi oleh komposisi jum- mg (Prabowo, dkk. 2014: 130-131), se-
lah gembili yang digunakan dalam pem- hingga semakin tinggi persentase gembili
buatan produk. Semakin sedikit gembili dalam pembuatan getuk lindri, maka ka-
yang digunakan, semakin tinggi kan- dar abu akan semakin meningkat. Kal-
dungan lemak pada getuk lindri gembili. sium singkong lebih rendah yaitu 33 mg
Hal tersebut dikarenakan pada gembili (Direktorat Gizi Kementerian Kesehatan
terdapat kandungan lemak yang lebih RI, 1992).
rendah dibandingkan singkong (Prabowo, Kadar abu atau zat anorganik terdiri
dkk. 2014:130-131). dari unsur-unsur mineral. Winarno (2014:
Kandungan air singkong dalam tabel 150) menjelaskan bahwa bahan makanan
Daftar Komposisi Bahan Makanan sebagian besar terdiri dari bahan organik
(DKBM) lebih rendah, dibandingkan de- dan air yaitu sekitar 96,00%, sedangkan
ngan kandungan air dalam gembili. Kan- sisanya dikenal dengan zat anorganik
dungan air gembili sebelum dijemur yaitu atau kadar abu yang terdiri dari unsur-
85,00 gr (Prabowo, dkk. 2014: 130). unsur mineral.
Kandungan air singkong lebih rendah ya- Jumlah penggunaan gembili setiap
itu 62,50 gr (Direktorat Gizi Kementerian 10,00% meningkatkan kadar abu rerata
Kesehatan, 1992). sebesar 0,41%. Penentuan kadar abu bisa
Kadar air dalam umbi gembili dapat dilakukan untuk menentukan baik atau ti-
diturunkan dengan cara proses penge- daknya suatu proses pengolahan dan juga
ringan biasa. Koswara (2009: 4) menje- digunakan sebagai parameter nilai gizi
laskan bahwa “untuk menurunkan kadar suatu bahan makanan (Lestari, dkk
air gembili dari 65 menjadi 35 persen ti- 2013). Pada penelitian ini kadar abu yang
daklah sukar, dan hal ini dapat dilakukan dihitung adalah kadar abu secara keselu-
dengan pengeringan sinar matahari biasa ruhan sebagai parameter nilai gizi getuk
dalam waktu 4-6 jam”. Pengeringan me- lindri gembili.
rupakan proses menghilangkan sebagian Getuk lindri gembili dengan persen-
kandungan air dalam bahan pangan de- tase gembili 20,00, 30,00, dan 40,00%
ngan cara menguapkan sebagian besar memiliki karbohidrat yang sedikit
Koir,dkk., Analisis Proksimat dan Uji Organoleptik 95

berbeda. Kandungan karbohidrat paling bili dengan jumlah gembili 20,00% de-
tinggi dihasilkan dari getuk lindri gembili ngan nilai 0,11%. Kadar air tertinggi di-
dengan persentase gembili 20,00%. Kar- peroleh getuk lindri gembili dengan jum-
bohidrat pada getuk lindri gembili di- lah gembili 40,00% dengan nilai 55,28%.
pengaruhi oleh komposisi jumlah gembi- Kadar abu tertinggi diperoleh getuk lindri
li. Semakin sedikit gembili yang diguna- gembili dengan jumlah gembili 40,00%
kan semakin besar kandungan karbohi- dengan nilai 5,33%. Karbohidrat tertinggi
drat pada getuk lindri gembili. Hal ini ka- diperoleh getuk lindri gembili dengan
rena gembili mengandung karbohidrat jumlah gembili 20,00% dengan nilai
yang lebih rendah dibandingkan sing- 43,36%. Formulasi terbaik diperoleh ge-
kong. Karbohidrat singkong berdasarkan tuk lindri gembili dengan jumlah gembili
tabel DKBM memiliki jumlah yang lebih 20,00% dengan nilai 0,63.
tinggi sebesar 37,90 gr, jika dibanding- Berdasarkan hasil penelitian tentang
kan karbohidrat gembili yaitu sebesar sifat kimia dan organoleptik getuk lindri
31,30 gr (Prabowo, dkk. 2014). gembili, dapat disarankan sebagai beri-
kut. (1) Gembili merupakan tanaman mu-
SIMPULAN DAN SARAN siman, namun bisa disimpan untuk waktu
yang cukup lama. Bagi peneliti selanjut-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nya disarankan untuk menguji daya sim-
terdapat perbedaan yang nyata terhadap
pan gembili untuk pembuatan getuk lin-
mutu hedonik tekstur, protein, kadar air,
dri. (2) Tingkat kesukaan warna dari ge-
kadar abu, dan karbohidrat pada getuk
tuk lindri gembili tidak terdapat perbeda-
lindri gembili dengan formulasi yang ber-
an. Bagi peneliti selanjutnya disarankan
beda. Tidak terdapat perbedaan terhadap
untuk menambahkan pewarna alami mi-
mutu hedonik rasa, tingkat kesukaan (ra-
salnya menggunakan daun suji, daun
sa, warna, dan tekstur) dan lemak pada
pandan, daun kelor dan daun katuk agar
getuk lindri gembili dengan formulasi
warna getuk lindri gembili lebih menarik.
yang berbeda.
(3) Perlu dilakukan penelitian tentang
Skor mutu hedonik tekstur tertinggi
teknik pengolahan untuk mengurangi ka-
diperoleh dari getuk lindri gembili de-
dar air pada gembili. (4) Perlu dilakukan
ngan jumlah gembili 20,00% dengan ni-
pengujian terhadap senyawa bioaktif ge-
lai 3,74. Skor mutu hedonik rasa tertinggi
tuk lindri gembili. Perlu dilakukan pene-
diperoleh getuk lindri gembili dengan
litian menggunakan umbi gembili untuk
jumlah gembili 40,00% dengan nilai
pembuatan produk baru, misalnya bak-
3,98.
pao, kroket, dan kue lumpur.
Tingkat kesukaan konsumen terha-
dap rasa getuk lindri gembili dengan per-
sentase 20,00, 30,00 dan 40,00% yaitu DAFTAR RUJUKAN
netral. Tingkat kesukaan konsumen ter- Alamsyah, Y. 2006. Warisan Kuliner Nu-
hadap warna getuk lindri gembili dengan santara Kue Basah dan Jajan Pasar.
persentase 20,00, 30,00 dan 40,00% yaitu Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
agak suka. Tingkat kesukaan konsumen Badan Penelitian dan Pengembangan
terhadap tekstur getuk lindri gembili de- Pertanian. 2009. Aneka Olahan
ngan persentase 20,00, 30,00 dan 40,00% Umbi. Jakarta: Kementerian Pertani-
yaitu netral. an.
Kadar protein tertinggi diperoleh ge- Badan Penelitian dan Pengembangan
tuk lindri gembili dengan jumlah gembili Pertanian. 2011. Inovasi Pengolahan
40,00% dengan nilai 2,26%. Kadar le- Singkong Meningkatkan Pendapatan
mak tertinggi diperoleh getuk lindri gem- dan Diversifikasi Pangan. (Online),
96 TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 40, NO. 1, FEBRUARI 2017: 87-97

(www.litbang.deptan.go.id, diakses Koswara, S. 2009. Modul Teknologi


13 Maret 2016). Pengolahan Umbi-Umbian. (On-
Basuki, W.W., Atmaka, W. & Muham- line), (http://tekpan.unimus.ac.id/
mad, D.R.A. 2013. Pengaruh Pe- wp-content/uploads/2013/07/Tekno-
nambahan Berbagai konsenterasi logi-Pengolahan-Singkong-Teori-
Gliserol Terhadap Karakteristik Sen- dan-Praktek.pdf, diakses 28 De-
soris, Kimia dan Aktivitas Antioksi- sember 2016).
dan Getuk Ubi Jalar. Jurnal Tekno- Lestari, L.A., Nisa’, F.Z., & Sudarmanto.
sains Pangan. (Online), 2(1): 2013. Modul Analisis Zat Gizi.
115‒123, (www.ilmupangan.fp. uns. (Online), (http://elisa.ugm.ac.id/,
ac.id, diakses 24 Desember 2015). diakses 13 Maret 2016).
deGarmo, E.P., W.G. Sullivan & J.R. Mar’atirrosyidah, R. & Estiasih, T. 2015.
Canada. 1984. Engineering Econo- Aktivitas Antioksidan Senyawa
my. Seventh Edition. Macmillan Bioaktif Umbi-Umbian Lokal Infe-
Pub. Co. New York. rior: Kajian Pustaka. Jurnal Pangan
deMan, J.M. 1997. Kimia Makanan. Di- dan Agroindustri. 3(2): (594‒601).
terjemahkan oleh Kosasih Padmawi- Prabowo, A.Y., Estiasih, T., & Purwanti-
nata. 1997. Bandung: Institut Tekno- ningrum, I. 2014. Umbi Gembili
logi Bandung. (Dioscorea esculenta L.) sebagai
Dewanto, D. 2013. Praktek Produksi Ke- Bahan Pangan Mengandung Senya-
rupuk Jamur Tiram (Pleurotus os- wa Bioaktif: Kajian Pustaka. Jurnal
treatus) Kaya Protein. Laporan Tu- Pangan dan Agro Industri, 2(3):
gas Akhir. Surakarta : Fakultas Per- 129‒135, (http://jpa.ub.ac.id, diakses
tanian UNS. 10 Desember 2015).
Direktorat Gizi Kementerian Kesehatan Rahmawaty, U. & Maharani, Y. 2013.
RI. 1992. Daftar Komposisi Bahan Pelestarian Budaya Indonesia mela-
Makanan. Jakarta: Bhratara. lui Pembangunan Fasilitas Pusat Ja-
Gautara & Soesarsono, W. 2005. Dasar janan Tradisional Jawa Barat. Jurnal
Pengolahan Gula. Bogor: IPB. Tingkat Sarjana bidang Seni Rupa
Harijono, Estiasih, T., Sunarharum, dan Desain. (Online), (1): 1‒8,
W.B., & Rakhmita, I.S. 2010. Ka- (http://jurnal-s1.fsrd.itb.ac.id, diak-
rakteristik Kimia Polisakarida Larut ses 24 Desember 2015).
Air dari Umbi Gembili (Dioscorea Richana, N. & Sunarti, T.C. 2004. Karak-
esculenta) yang Ditunaskan. Jurnal terisasi Sifat Fisikokimia Tepung
Teknologi Pertanian, 11(3): Umbi dan Tepung Pati dari Umbi
162‒169, (http://jtp.ub.ac.id/index. Ganyong, Suweg, Umbi Kelapa dan
php/jtp/article/viewFile/321/401, di- Gembili. Jurnal Pasca Panen. (On-
akses 15 Juli 2016). line), (1): 29-37, (http://pascapanen.
Inesticha, K. 2012. Karakteristik Polisa- litbang.pertanian.go.id/assets/media/
karida Larut Air (PLA) Kasar Dan publikasi/jurnal/j.Pascapanen.2004_
Fraksi Non PLA dari Umbi Gembili 1_4.pdf , diakses 03 Maret 2015).
(Dioscorea esculenta) dan Umbi Rimbawan & Nurbayani, R. 2013. Nilai
Uwi (Dioscorea alata) yang Diesk- Indeks Glikemik Produk Olahan
trasi Dengan Air dan Sedimentasi Gembili (Dioscorea esculenta L).
Alami. Skripsi tidak diterbitkan. Ma- Jurnal Gizi dan Pangan. (Online),
lang: Teknologi Hasil Pertanian Uni- 8(2): 145‒150, (ipb.ac.id, diakses 04
versitas Brawijaya. Maret 2015).
Koir,dkk., Analisis Proksimat dan Uji Organoleptik 97

Saptoningsih & Jatnika, A. 2012. Mem- Sundoko, L. 2007. Produk Unggulan In-
buat Olahan Buah. Jakarta: PT. dustri Rumahan Variasi Getuk dari
Agro Media Pustaka. Aneka Umbi. Jakarta: PT Gramedia
Sari, I.P. 2013. Ragam Kudapan Sing- Pustaka Utama.
kong. Yogyakarta: Kanisius. Wikipedia. 2016. Getuk. (Online),
Septiyani, I. 2012. Indeks Glikemik Ber- (https://id.wikipedia.org/wiki/Getuk,
bagai Produk Tiwul Berbasis Sing- diakses 03 Maret 2016).
kong (Manihot esculenta Crantz) pa- Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan
da Orang Normal. Skripsi tidak Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Uta-
diterbitkan. Bogor: Departemen Gizi ma.
Masyarakat Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai