Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Info Kesehatan P-ISSN: 2087-877X, E-ISSN: 2655-2213

Vol. 10, No. 1, Januari 2020

PENGARUH SUBSITUSI TEPUNG KACANG TOLO (Vigna unguiculata)


TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN PROTEIN
PADA BOLU KUKUS
Iriyanti Harun
Program Studi S1 Ilmu Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya e-mail:
iriyantiharun79@gmail.com

ABSTRAK
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki keanekaragaman hasil pertanian yang khas.
Setiap daerah memiliki hasil pertanian yang berbeda-beda sesuai tempat lingkungannya. Kacang tolo
merupakan bahan pangan lokal yang ketersediaanya mudah ditemui di Indonesia. Potensi hasil kacang
tolo cukup tinggi yaitu mencapai 1,5 ton/hektar hingga 2 ton/hektar dan ditentukan oleh varietasnya.
Penelitian ini bertujuan mengetahui subsitusi kacang tolo terhadap bolu kukus dengan
penambahan yang berbeda, kandungan kadar Protein dan uji organoleptik. Penelitian desain
eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan penambahan kacang tolo
(50gr, 75gr, 100gr). Panelis tidak terlatih 25 orang dewasa di sekitar rumah peneliti di Madura dan
dianalisa kadar protein. Adapun hasil kadar protein sebesar 14,05gram dengan menggunkan metode
Kjeldahl.
Hasil Penelitian subsitusi kacang tolo menunjukkan ada pengaruh pada hasil uji organoleptik
warna, aroma, tekstur, rasa dan kesukaan. Uji laboraturium untuk bolu kukus dengan subsitusi kacang
tolo. Hasil kadar Protein tertinggi pada BK3 yaitu 14,05 mg/100g dan hasil kadar Protein terendah
pada BK1 yaitu 6,81 mg/100g

Kata Kunci: Bolu kukus kacang tolo, Kadar protein, Uji organoleptik

THE EFFECT OF TOLO BEAN (VIGNA UNGUICULATA) FLOUR SUBSTITUTION ON


ORGANOLEPTIC TESTS AND PROTEIN CONTENT IN STEAMED CAKES

ABSTRACT
Indonesia is an agricultural country that has a unique diversity of agricultural products.
Where each region has different agricultural products according to their environment. Tolo beans
are local food ingredients that are easily found in Indonesia. The yield potential of tolo beans is quite
high, reaching tons/hectare to 2 tons/hectare and is determined by the variety.
This study aims to determine the substitution of tolo beans on steamed cakes with different
additions, protein content and organoleptic tests. Experimental design research, using a completely
randomized design (CRD) with the addition of tolo beans (50gr, 75gr, 100gr). Untrained panelists
were 25 adults around the researcher's house in Madura and analyzed for protein levels. The results
of the protein content of 14.05 grams using the Kjeldahl method.
The results of the research on the substitution of tolo beans showed that there was an effect on
the results of organoleptic tests of color, aroma, texture, taste and preference. Laboratory test for
steamed sponge cake with tolo bean substitution. The result of the highest protein content in BK3 is
14.05mg/100g and the lowest protein content in BK1 was 6.81 mg/100g

Keywords: Steamed Tolo Bean Cake, Protein content, Organoleptic test

293
PENDAHULUAN METODE
Indonesia adalah negara agraris yang memiliki Penelitian ini merupakan
keanekaragaman hasil-hasil pertanian yang khas. penelitian eksperimental,
Dimana setiap daerah memiliki hasil pertanian yang menggunakan Rancangan Acak
berbeda- beda sesuai tempat lingkungannya. Lengkap (RAL). Dalam penelitian ini
Kekhasan keanekaragaman hayati (hasil-hasil jumlah ulangan untuk setiap
pertanian, peternakan maupun perikanan) dan sumber perlakuan adalah 3 kali pengulangan
daya manusia dalam mengelola keanekaragaman pada 3 perlakuan. Adapun subsitusi
hayati ini merupakan aset dalam pengembangan kacang tolo pada suatu proses
produk-produk lokal dan menjadi identitas suatu pembuatan bolu kukus sebesar:
kawasan (Abidin dkk, 2020). a. Perlakuan 1 : diberi kacang tolo sebanyak
Salah satu bahan makanan hasil pertanian yang 50 gr
memiliki potensi besar untuk dikembangkan salah b. Perlakuan 2 : diberi kacang tolo sebanyak
satunya adalah kacang tolo. Kacang tolo merupakan 75 gr
bahan pangan lokal yang ketersediaanya mudah c. Perlakuan 3 : diberi kacang tolo sebanyak
ditemui di Indonesia. Potensi hasil kacang tolo cukup 100 gr
tinggi yaitu mencapai 1,5 ton/hektar hingga 2 Lokasi pembuatan produk dan
ton/hektar dan ditentukan oleh varietasnya (Balitkabi, uji organoleptik dilakukan di rumah
2017). peneliti. Uji kadar zat gizi protein
Kacang tolo biasanya hanya dikonsumsi secara dilakukan di Balai penelitian dan
langsung dengan cara dikukus. Pengembangan produk Konsultasi Industri Surabaya pada
yang berbahan dasar kacang tolo semakin bulan September 2021
berkembang untuk mempermudah proses Membutuhkan 25 panelis tidak
pengolahannya kacang tolo diolah menjadi tepung terlatih di Desa Tedunan Socah
kacang tolo. Tepung kacang tolo merupakan salah Kabupaten Bangkalan Madura.
satu tepung bebas gluten yang berasal dari biji kacang Dengan menggunakan teknik
tolo yang sudah melalui proses penggilingan. purposive random sampling,
Keunggulan kacang tolo adalah memiliki kadar lemak pengambilan panelis dari populasi
yang lebih rendah sehingga dapat meminimalisasi dilakukan secara acak
efek negatif dari penggunaan produk pangan Untuk menguji pengaruh
berlemak. Kacang tolo juga memiliki kandungan subsitusi kacang tolo terhadap bolu
vitamin B1 lebih tinggi dibandingkan kacang hijau kukus yang diuji hanya satu
(Rosidah, 2013). Kandungan protein kacang tolo perlakuan saja yang paling disukai
sangat tinggi yaitu sebesar 23,52 g/100g protein (deskriptif). Sedangkan untuk
(USDA, 2016). Diversifikasi kacang-kacangan dalam menguji pengaruh mutu organoleptic
bentuk tepung kacang lebih fleksibel dalam (rasa, aroma, warna dan tekstur) bolu
penggunaannya dan lebih lama masa simpannya. kukus diuji dengan menggunakan
Salah satu produk diversifikasi adalah bolu kukus Friedman
dengan penambahan kacang tolo.
Bolu kukus merupakan makanan tradisional HASIL
Indonesia yang disukai oleh masyarakat. Kue ini Uji Organoleptik Bolu Kukus Kacang Tolo
sangat mudah dibuat karena bahan untuk membuatnya
terjangkau. Kue ini mempunyai ciri khas bulat seperti Warna
bunga yang mekar. Namun pada zaman sekarang Warna bolu kukus kacang tolo
bentuk dan rasa kue bolu sudah banyak di modifikasi pada sampel BK1 sebesar 12%
(Elisa, 2013). responden memilih agak krem dan
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin yang menyatakan putih sebesar 88%
membuat bolu kukus dengan subsitusi kacang tolo dari total responden. Hasil warna
sebagai pemanfaatan kacang tolo dan menambah nilai bolu kukus kacang tolo pada sampel
gizi pada bolu kukus. BK2 sebesar 16% responden memilih
krem dan yang menyatakan agak
krem sebesar 84% dari total

294
responden. Hasil warna bolu kukus kacang tolo pada sempel BK1 yaitu dengan
kacang tolo pada sampel BK3 sebesar penambahan kacang tolo 50 g .
5% responden memilih agak krem Dari hasil analisis rasa bolu
dan yang menyatakan krem sebesar kukus dengan Uji Friedman
80%. Sehingga dari hasil analisis didapatkan hasil signifikan 0.000
warna bolu kukus pada 3 perlakuan (p<0,05), dengan demikian hipotesis
paling banyak yang manyatakan putih HI diterima yaitu ada pengaruh
pada sempel BK1 yaitu dengan penambahan kacang tolo terhadap
penambahan kacang tolo 50 g . mutu organoleptik bolu kukus kacang
Dari hasil analisis warna bolu kukus dengan Uji tolo.
Friedman didapatkan hasil signifikan 0.000 (p<0,05),
dengan demikian hipotesis HI diterima yaitu ada Tekstur
pengaruh penambahan kacang tolo terhadap mutu Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh
organoleptik bolu kukus kacang tolo hasil tekstur bolu kukus kacang tolo
pada sampel BK1 sebesar 12%
Aroma responden memilih agak padat dan
Aroma bolu kukus kacang tolo pada sampel yang menyatakan tidak padat sebesar
BK1 sebesar 16% responden memilih agak beraroma 88% dari total responden. Hasil
khas kacang tolo , sebesar 21% responden memilih tekstur bolu kukus kacang tolo pada
cukup beraroma kacang tolo dan yang menyatakan sampel BK2 sebesar 44% responden
agak beraroma khas kacang tolo sebesar 84% dari memilih cukup padat dan yang
total responden. Hasil aroma bolu kukus kacang tolo menyatakan agak padat sebesar 56%
pada sampel BK2 sebesar 20% responden memilih dari total responden. Hasil tekstur
beraroma khas kacang tolo dan yang menyatakan bolu kukus kacang tolo pada sampel
cukup beraroma khas kacang tolo sebesar 80% dari BK3 sebesar 76% responden memilih
total responden. Hasil aroma bolu kukus kacang tolo padat dan yang menyatakan cukup
pada sampel BK3 sebesar 88% responden memilih padat sebesar 24%. Sehingga dari
beraroma khas kacang tolo dan yang menyatakan hasil analisis tekstur bolu kukus pada
cukup beraroma khas kacang tolo sebesar 12%. 3 perlakuan paling banyak yang
Sehingga dari hasil analisis aroma bolu kukus pada 3 manyatakan tidak padat pada sempel
perlakuan paling banyak yang manyatakan agak BK1 yaitu dengan penambahan
beraroma khas kacang tolo pada sempel BK1 yaitu kacang tolo 50 g .
dengan penambahan kacang tolo 50 g . Dari hasil analisis tekstur bolu
Dari hasil analisis aroma bolu kukus dengan Uji kukus dengan Uji Friedman
Friedman didapatkan hasil signifikan 0.000 (p<0,05), didapatkan hasil signifikan 0.000
dengan demikian hipotesis HI diterima yaitu ada (p<0,05), dengan demikian hipotesis
pengaruh penambahan kacang tolo terhadap mutu HI diterima yaitu ada pengaruh
organoleptik bolu kukus kacang tolo. penambahan kacang tolo terhadap
mutu organoleptik bolu kukus kacang
Rasa tolo.
Rasa bolu kukus kacang tolo pada sampel BK1
sebesar 12% responden memilih agak berasa khas Tingkat Kesukaan
kacang tolo dan yang menyatakan agak berasa kacang Tingkat kesukaan bolu kukus
tolo sebesar 88% dari total responden. Hasil rasa bolu kacang tolo pada sampel BK1 sebesar
kukus kacang tolo pada sampel BK2 sebesar 52% 16% responden memilih cukup suka
responden memilih rasa khas kacang tolo dan yang dan yang menyatakan suka sebesar
menyatakan cukup berasa khas kacang tolo sebesar 84% dari total responden. Hasil
48% dari total responden. Hasil rasa bolu kukus tingkat kesukaan bolu kukus kacang
kacang tolo pada sampel BK3 sebesar 80% responden tolo pada sampel BK2 sebesar 76%
memilih rasa khas kacang tolo dan yang menyatakan responden memilih cukup suka dan
cukup berasa khas kacang tolo sebesar 20%. Sehingga yang menyatakan suka sebesar 24%
dari hasil analisis aroma bolu kukus pada 3 perlakuan dari total responden. Hasil tingkat
paling banyak yang manyatakan agak berasa khas kesukaan bolu kukus kacang tolo

295
pada sampel BK3 sebesar 12% akan menggugah selera makan seseorang. Warna juga
responden memilih tidak suka dan mempunyai peran dan arti pada pangan karena dapat
yang menyatakan cukup suka sebesar mempengaruhi penerimaan konsumen pada
88%. Sehingga dari hasil analisis pangantersebut.
tingkat kesukaan bolu kukus pada 3 Warna yang didapat pada produk roti yang
perlakuan paling banyak yang mengandung tingkat tepung kacang tolo yang lebih
manyatakan suka pada sempel BK1 tinggi menghasilkan warna semakin gelap dan
yaitu dengan penambahan kacang kecoklatan. Penggelapan pada produk roti kacang tolo
tolo 50 g . karena adanya reaksi Maillard yang terjadi selama
Dari hasil analisis tekstur bolu proses pembuatan produk roti karena kandungan lisin
kukus dengan Uji Friedman yang tinggi pada kacang tolo. Dalam reaksi Maillard
didapatkan hasil signifikan 0.000 bereaksi terhadap gugus asam amino pada protein
(p<0,05), dengan demikian hipotesis terutama lisin, dan menyebabkan reaksi gula pada
HI diterima yaitu ada pengaruh produk asam amino (protein terpolimerisasi dan
penambahan kacang tolo terhadap menghasikan pigmen coklat).
tingkat kesukaan bolu kukus kacang Aroma
tolo. Data hasil uji organoleptik
aroma bolu kukus kacang tolo yang
Uji Kadar Protein diuji dengan uji Friedman
Kadar protein pada bolu kukus subsitusi kacang menunjukkan ada pengaruh pada
tolo jumlah kadar protein tertinggi terdapat pada penambahan kacang tolo terhadap
perlakuan BK3 sebesar 14,05 (µg/100g) dengan aroma bolu kukus sedangkan nilai
penambahan kacang tolo 100 g. Sedangkan jumlah rata-rata tertinggi yaitu 2,88 pada
kadar protein terendah terdapat pada perlakuan BK1 sampel BK1 dan nilai rata-rata
sebesar 6,81 (µg/100g) dengan penambahan kacang terendah yaitu 1,12 pada BK3
tolo 50 g. Hasil uji Friedman
Hasil analisa uji kadar protein dengan subsitusi menunjukkan bahwa nilai p=0.000
kacang tolo yang berbeda dengan uji one way anova, (p<0.05) yang berarti bolu kukus
didapatkan hasil signifikan sebesar 0.000 (p<0,05) dengan penambahan kacang tolo
dengan demikian HI diterima yaitu ada pengaruh yang berbeda ada pengaruh signifikan
penambahan kacang tolo yang berbeda. terhadap aroma bolu kukus. Hal
tersebut dikarenakan penambahan
PEMBAHASAN kacang tolo pada setiap perlakuan
Uji Organoleptik Bolu Kukus Kacang Tolo sehingga terdapat berbedaan aroma
yang signifikan.
Warna Semakin tinggi penambahan
Data hasil uji organoleptik warna bolu kukus kacang tolo dan semakin rendah
kacang tolo yang diuji dengan uji Friedman penggunaan tepung terigu maka
menunjukkan ada pengaruh pada penambahan kacang produk bolu kukus yang dihasilkan
tolo terhadap warna bolu kukus sedangkan nilai rata- memiliki aroma kacang tolo yang
rata tertinggi yaitu 3,88 pada sampel BK1 dan nilai semakin kuat. Aroma yang dimiliki
rata-rata terendah yaitu 2,20 pada BK3 tepung kacang tolo lebih kuat
Hasil uji Friedman menunjukkan bahwa nilai dibanding dengan tepung terigu
p=0.000 (p<0.05) yang berarti bolu kukus dengan sehingga menimbulkan aroma khas
penambahan kacang tolo yang berbeda ada pengaruh pada produk bolu kukus. (Darmatika
signifikan terhadap warna bolu kukus. Hal tersebut dkk, 2018). Aroma khas pada tepung
dikarenakan penambahan kacang tolo pada setiap kacang tolo juga ditimbulkan karena
perlakuan sehingga terdapat berbedaan warna yang pada proses pembuatan tepung
signifikan. kacang tunggak melewati proses
Menurut Astawan, 2004 warna pada suatu penyangraian. Menurut Sunaryo
makanan sangatlah penting, karena dapat (1985), penyangraian juga dapat
membangkitkan selera. Warna makanan yang menarik menginaktifkan enzim dan inhibitor
enzim, membunuh mikroba,

296
memperbaiki daya cerna, serta bertujuan untuk menginaktifkan
menghasilkan rasa dan aroma khas beberapa enzim dan menghilangkan
citarasa tidak enak (Utomo, 1998).
Rasa
Data hasil uji organoleptik rasa Tekstur
bolu kukus kacang tolo yang diuji Data hasil uji organoleptik tekstur bolu kukus
dengan uji Friedman menunjukkan kacang tolo yang diuji dengan uji Friedman
ada pengaruh pada penambahan menunjukkan ada pengaruh pada penambahan kacang
kacang tolo terhadap rasa bolu kukus tolo terhadap tekstur bolu kukus sedangkan nilai rata-
sedangkan nilai rata-rata tertinggi rata tertinggi yaitu 3,76 pada sampel BK1 dan nilai
yaitu 2,88 pada sampel BK1 dan nilai rata-rata terendah yaitu 1,88 pada BK3
rata-rata terendah yaitu 1,20 pada Hasil uji Friedman menunjukkan bahwa nilai
BK3. p=0.000 (p<0.05) yang berarti bolu kukus dengan
Hasil uji Friedman penambahan kacang tolo yang berbeda ada pengaruh
menunjukkan bahwa nilai p=0.000 signifikan terhadap tekstur bolu kukus. Hal tersebut
(p<0.05) yang berarti bolu kukus dikarenakan penambahan kacang tolo pada setiap
dengan penambahan kacang tolo perlakuan sehingga terdapat berbedaan tekstur yang
yang berbeda ada pengaruh signifikan signifikan.
terhadap rasa bolu kukus. Hal Tekstur ditentukan oleh kadar air, lemak,
tersebut dikarenakan penambahan karbohidrat dan protein yang menyusun (Fauzia dkk.,
kacang tolo pada setiap perlakuan 2016). Menurut Winarno, 2002 bahwa kadar air yang
sehingga terdapat berbedaan rasa terkandung dalam produk makanan sangat
yang signifikan. berpengaruh terhadap mutu pangan dan salah satunya
Subtitusi tepung kacang tolo adalah kandungan air yang dikeluarkan atau dikurangi
semakin banyak akan mempengaruhi dengan cara penguapan atau pengeringan selama
tingkat kemanisan pada bolu kukus. pengolahan makanan. Dapat disimpulakan bahwa
Hal ini diduga karena didalam kacang subtitusi tepung kacang tolo yang semakin banyak
tunggak terdapat senyawa yang berpengaruh pada tekstur kepadatan dan kerapuhan.
menyebabkan rasa langu. Pada Seperti hasil dari penlitian ini pada sampel BK3
pembuatan tepung kacang-kacangan semakin banyak tepung kacang tolo maka semakin
sering kali timbul rasa tidak enak padat dan mudah rapuh tekstur bolu kukus tersebut
yaitu langu. Rasa tidak enak tersebut
disebabkan adanya reaksi yang Tingkat Kesukaan
dibantu oleh enzim lipoksigenase Data hasil uji tingkat kesukaan
yang terdapat di dalam kacang- bolu kukus kacang tolo yang diuji
kacangan. Aktivitas enzim tersebut dengan uji Friedman menunjukkan
menimbulkan cita rasa langu (beany ada pengaruh pada penambahan
flavor). Terdapat beberapa macam kacang tolo terhadap tingkat
enzim lipoksigenase yang dapat aktif kesukaan bolu kukus sedangkan nilai
pada pH (keasaman) yang berbeda. rata-rata tertinggi yaitu 32,84 pada
Enzim ini mengurai minyak sampel BK1 dan nilai rata-rata
menghasilkan hexanal dan hexanol terendah yaitu 1,88 pada BK3
yang aromanya tidak disukai. Zat-zat Hasil uji Friedman
ini dapat dirasakan pada konsentrasi menunjukkan bahwa nilai p=0.000
sangat rendah. Oleh karena itu, di (p<0.05) yang berarti bolu kukus
dalam proses pembuatan tepung dengan penambahan kacang tolo
kacang tolo, biji kacang tolo diolah yang berbeda ada pengaruh signifikan
lebih lanjut merupakan proses terhadap tingkat kesukaan bolu
penting yang selalu disertakan. kukus. Hal tersebut dikarenakan
Pemanasan sangat bervariasi antara penambahan kacang tolo pada setiap
lain dengan pengukusan, perebusan, perlakuan sehingga terdapat
penyangraian (digoreng tanpa berbedaan tingkat kesukaan yang
minyak). Proses pemanasan tersebut signifikan.

297
Subtitusi tepung kacang tolo 100 gram (3 buah bolu kukus) dapat menyumbang zat
semakin banyak akan mempengaruhi besi sebesar 6,91 g.
tingkat kemanisan pada bolu kukus. Kebutuhan zat gizi protein 10% dari AKG
Hal ini diduga karena didalam kacang dengan mengkonsumsi bolu kukus kacang tolo 50
tunggak terdapat senyawa yang gram sebanyak 1 porsi 100 gram dapat menyumbang
menyebabkan rasa langu. Pada protein sebesar 6,91 g. Protein berfungsi dan berguna
pembuatan tepung kacang-kacangan sekali bagi makhluk hidup khususnya manusia semua
sering kali timbul rasa tidak enak sumber-sumber protein dalam tubuh kita sangat baik
yaitu langu. Rasa tidak enak tersebut untuk kesehatan manusia. Disini dapat kita lihat
disebabkan adanya reaksi yang fungsi protein, antara lain sebagai berikut (Ellya,
dibantu oleh enzim lipoksigenase 2010). Oleh karena itu, protein sangat berperan
yang terdapat di dalam kacang- penting dalam tubuh manusia, karena bila manusia
kacangan. tidak cukup protein, maka mereka akan dapat
menderita gizi kurang.
Kadar Protein
Hasil kadar protein pada bolu KESIMPULAN
kukus subsitusi kacang tolo jumlah Pembutan bolu kukus dengan penambahan
kadar protein tertinggi terdapat pada sebanyak 225 gram dan dilakukan dengan
perlakuan BK3 sebesar 14,05 penambahan kacang tolo yang berbeda (50gr, 75gr,
(µg/100g) dengan penambahan 100gr,).
kacang tolo 100 g. Sedangkan jumlah Pengujian kandungan nilai gizi di laboraturium
kadar protein terendah terdapat pada untuk formulasi (BK1) per 100 gram bahan kadar
perlakuan BK1 sebesar 6,81 protein sebesar 6,81 𝜇g/100g, formulasi (BK2) per
(µg/100g) dengan penambahan 100 gram bahan yaitu kadar protein sebesar 9,70
kacang tolo 50 g. Kadar protein yang 𝜇g/100g, formulasi (BK3) per 100 gram bahan kadar
tinggi pada bolu kukus tidak hanya proteinsebesar 14,05 𝜇g/100g.
berasal dari kacang tolo saja namun Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
pada bahan pencampurnya seperti mengetahui kandungan zat gizi yang ada pada bolu
telur dan tepung terigu juga ikut kukus dengan uji laboratorium
menyumbang kadar protein pada bolu
kukus DAFTAR PUSTAKA
Hasil analisa uji kadar protein [USDA] United States Department of Agriculture
dengan subsitusi kacang tolo yang Food Composition Database. (2016).
berbeda dengan uji one way anova, Cowperas, Coomon (Blackeyes, crowder,
didapatkan hasil signifikan sebesar southem) matures seeds, raw.
0.000 (p<0,05) dengan demikian HI Abidin, D., Purnomo, & Pradhana, C. (2020).
diterima yaitu ada pengaruh KEANEKARAGAMAN HAYATI
penambahan kacang tolo yang SEBAGAI KOMUNITAS. Jombang: Fakultas
berbeda. Pertanian Universitas KH.A Wahab Hasbullah.
Kebutuhan protein pada pria Anni, F., Kasmita S, Asmar Yulastri, & Liswati
usia 19-29 tahun sebesar 65 g per hari Yusuf. (2008). Patiseri Jilid. Direktorat Jendral
sedangkan wanita usia 19-29 tahun Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
sebesar 60 g per hari. Bolu kukus ini Pendidikan Nasional.
termasuk dalam kudapan diantara Anonimous. (2006). Beragam Bahan
makanan utama sehingga dibutuhkan Pangan dari Tempe Kacang
10% dari kebutuhan zat gizi. (12-14 ed.). Sinar Tani .
Sehingga kecukupan zat gizinya Balai Penelitian Tanaman Kacang
sekitar 6,5 g perhari untuk pria dan 6 dan Umbi. (2015, juli 23).
g per hari untuk wanita. Kacang Tunggak, Komoditas
Bolu kukus kacang tolo dapat dijadikan Potensial di Lahan Kering
kudapan protein nabati memiliki kadar protein dengan Masam.
penambahan kacang tolo 50 gram sebanyak 1 porsi

298
Blok AhliGiziID. (n.d.). Retrieved https://www.idntimes.com/health/fitnes
Desember 16, 2020, from s/berkat-prima/manfaat-kacang- toloexp-c1c2
Tabel Komposisi Pangan Prima, B. (2019, Juni 18). 5 Manfaat
Indonesia (TKPI): Hebat Kacang Tolo yang Harus
https://www.dropbox.com/s/k1anbpb95cw8ik Kamu Ketahui. Retrieved 01
x/Tabel%20Komposisi%20P 15, 2021, from Gambar
angan%20Indonesia%202017.pdf?dl=0 Kacang Tolo:
BPOM. (2013). Laporan Tahunan Badan https://www.idntimes.com/health/fitnes
Pengawasan Obat dan Makanan. s/berkat-prima/manfaat-kacang- toloexp-
Chavan, J., S.S, K., & D.K, S. (1989). Handbook c1c2/3
of Food Legumes: Resepkoki.id. (n.d.). Retrieved November 10, 2020,
Nutritional Chemistry, from GAMBAR BOLU KUKUS:
Processing Technology and CRC https://resepkoki.id/
Press. (B. Rato, Ed.) Florida. Rohimah, E. (2008). Bolu Kukus. Jurnal
De Kay , J. E. (1979). Crop and Kesejahteraan Keluarga, 2(1), 1-8.
Product Digest No.3- Food Legumes. Rusilanti, D., Dahlia, D. M., & Yeni, S. Y.
Elisa. (2013). Bolu Kukus: Dari Masa kr (2015). GIZI DAN KESEHATAN ANAK
Masa Klasik Modern. Surabaya : SEKOLAH.
Linguakata.
Elisa. (2013). (P. (P. Latifah, Ed.) Bandung:
Linguakata, Ed.) PT REMAJA ROSDAKARYA.
Bolu Kukus dari Sayekti, d. (2011). Karakteristik Delapan
Masa ke Masa Aksesi Kacang. Journal Penelitian
Klasik dan Modern. Sains dan Teknologi, 2(1), 1-10.
Ellya, E. (2010). Gizi dalam Kesehatan ReprodSetyabudhy, A. P. (n.d.). Mengenali Lebih
Erdia, M. A. (2014). Skripsi. Subsitusi dalam tentang Food Origin, Food
tepung terigu dengan pati sagu dalam Source, Karakteristik, Standar
proses pembuatan cake Quality, Produk dan Manfaat dari
Erwin, L. T. (2004). Variasi Bolu Kukus. Kacang
(Gramedia, Ed.) Jakarta. Tunggak (vigna
Habsari, R. (2012). Tips dan Trik Mahir unguiculata).
Membuat Cake. Retrieved from Suhardjito, Y.
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/han (2006). Pastry
dle/123456789/2876/131000233.pd Dalam
f?sequence=1&isAllowed=y Perhotelan.
Kholis, Muhammad Nur., Purwanti, Yogyakarta: Andi
S., Adriani, G., Permata, Publisher.
Alvin., Giyanti, D. (2010). Widodo. (2003).
Optimalisasi Pemanfaatan Bioteknologi Industri
Kacang Tunggak (Vigna Susu.
unguiculata) dalam
Pembuatan Tempe.
Mitayani, & Sartika . (2010). Buku Saku
Ilmu Gizi.
Mudjajanto, E. S. (2004). Membuat Aneka
Roti. Jakarta: Penebar Swadaya.
Ningrum, M. R.
(2012). Pengembangan Produk
Cake dengan Subtitusi Tepung
Kacang.
Prima. (2019, 6 19). IDN Times.
Retrieved from IDN
Times:

299

Anda mungkin juga menyukai