Anda di halaman 1dari 14

JTB Vol. 9 No.

1 (2020) 1-13 ISSN: 2301-012

JURNAL TATA BOGA


Tersedia online di
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-boga/

PENGARUH SUBSTITUSI PATI GANYONG DAN PENAMBAHAN


SARI BUAH BIT TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK BOLU
KUKUS

1Hafidz Nur Erisdianto, 2Sri Handajani, 3Any Sutiadiningsih, 4Lucia Tri Pangesthi

1,3,4Pendidikan Tata Boga, Universitas Negeri Surabaya


2Diploma IV Tata Boga, Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK

Bolu kukus ganyong merupakan penelitian ini


bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh interaksi
substitusi pati ganyong dan penambahan sari buah bit
terhadap sifat organoleptik bolu kukus meliputi
warna, bentuk, aroma, rasa, pori-pori, tingkat
kesukaan dan (2) kandungan gizi bolu kukus pati
ganyong terbaik meliputi karbohidrat, lemak, protein,
serat, fosfor, betalain. Penelitian eksperimen ini
dilakukan dengan 6 perlakuan, yaitu 3 substitusi pati
ganyong (15%, 25% dan 35%) serta 2 macam
penambahan sari buah bit (10% dan 15%). Adapun
variabel terikatnya adalah bentuk, warna, rasa, aroma,
pori pori dan tingkat kesukaan dari bolu kukus.
Pengambilan data dilakukan dengan observasi melalui
uji organoleptik dari 25 panelis terlatih dan semi
Keyword:
Pati Goyang, Sari Buah Bit, terlatih. Analisis data hasil uji organoleptik
Bolu Kukus. menggunakan uji anava ganda (program SPSS) dan uji
lanjut Duncan. Produk terbaik selanjutnya dilakukan
uji kimia untuk mengetahui kandungan karbohidrat,
lemak, protein, serat, ßlain, fosfor dan kalsium.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) terdapat pengaruh
Corresponding author: interaksi antara substitusi pati ganyong dan
hafidze@mhs.unesa.ac.id penambahan sari buah bit terhadap warna, aroma,
srihandajani@unesa.ac.id rasa, pori-pori, bentuk dan tingkat kesukaan bolu
kukus; 2) kandungan gizi bolu kukus yang terbaik
berasal dari susbstitusi pati ganyong 25% dan
penambahan sari buah bit 10%, mengandung
karbohidrat 61,5%, lemak 0,89%, protein 7,86%, serat
5,14%, ßlain 0,12 SI, fosfor 31,80mg, dan kalsium
38,16mg.

1
JTB Vol. 9 No. 1 (2020) 1-13 ISSN: 2301-012

dilakukan melalui proses penepungan dan diambil


PENDAHULUAN
patinya.
Hasil olahan pati ganyang memiliki ciri khas
Bolu kukus merupakan salah satu sajian kuliner warna yang sedikit kusam kecoklatan atau dikenal
kue yang banyak dikenal masyarakat Indonesia. terjadi reaksi browning. Hal ini dikarenakan
Kue bolu kukus merupakan jenis makanan adanya kandungan fenol pada umbi ganyong, dan
berbahan dasar dari terigu, dan bahan campuran pada saat pemanasan terjadi proses pigmented
seperti tepung terigu, gula dan telur, Andriani (Damayanti, 2002). Warna kusam dari olahan pati
(2012). Kue bolu kukus yaitu kue bolu yang ganyong ini sangat berpengaruh pada kriteria hasil
dikukus di dalam dandang dengan mengandalkan jadi bolu kukus. Bolu kukus dikenal dengan bentuk
uap panas. Kue bolu umumnya dimasak dengan permukaan yang merekah dengan warna yang
cara dikukus (Rohimah, 2008) menarik dipermukaannya. Bolu kukus yang ada di
Terigu sebagai bahan utama pembuatan pasaran identik dengan warna menarik yang
bolu kukus berperan sebagai kerangka adonan, berasal dari pewarna buatan.
karena tepung terigu mengandung protein dan Berdasarkan masalah ini maka, perlu
pati. Tepung terigu terdiri dari 68-76% pati dan 6- dilakukan penambahan bahan makanan lain yang
18% protein (Gisslen, 2013). Menurut Faridah, dkk. memiliki betalain unsur pigmen warna yang kuat
(2008) tepung terigu dibagi menjadi 3 jenis seperti sari buah bit. Bit merah merupakan salah
bedasarkan kadar proteinnya yaitu terigu protein satu bahan pangan yang sangat bermanfaat. Salah
tinggi (12-13%), terigu protein sedang (10-11%), satu manfaatnya adalah memberikan warna alami
dan terigu protein rendah (8-9%). Protein dalam dalam pembuatan produk pangan. Pigmen yang
terigu terdiri dari glutenin dan gliadin yang apabila terdapat pada bit merah adalah betalain. Betalain
dicampur air akan terhidrasi dan membentuk merupakan golongan antioksidan. Pigmen betalain
subtansi elastis yang disebut gluten. Semakin sangat jarang digunakan dalam produk pangan
tinggi kadar protein dalam terigu maka semkin dibandingkan dengan antosianin dan betakaroten
tinggi pula kandungan glutennya. Saat dipanaskan, (Wirakusumah, 2007).
protein gluten akan berkoagulasi membentuk Penambahan sari buah bit menjadi bahan
struktur yang kokoh. Pada pembuatan bolu kukus pewarna alam pada bolu kukus pati ganyong. Umbi
digunakan tepung terigu protein rendah untuk bit mengandung sebagian besar vitamin A dan
menghasilkan adonan yang lembut Proses vitamin C, kalsium zat besi, fosfor, protein dan
pembentukan adonan bolu kukus tidak terlalu karbohidrat. Sari buah bit juga tinggi folat dan
mengandalkan protein pada tepung terigu. Dengan betasianin (Mulyani, 2015). Sari buah bit
demikian memungkinkan untuk menggantikan merupakan buah yang sangat kaya akan
terigu dalam pembuatan bolu kukus. Di Indonesia, antioksidan. Menurut Kusumo (2017)kadar
terigu diimpor dalam jumlah yang sangat besar. betasianin dalam buah bit merah sebesar 37,64
Untuk itu menjadi perhatian khusus guna mg/100gram dengan aktifitasnya sebagai
menemukan alternatif bahan pangan yang dapat antioksidan sebesar 79,73bpj yang dapat
menggantikan terigu pada produk makanan di disimpulkan bahwa buah bit merah memiliki
masa yang akan datang. Jumlah impor tepung aktivitas antioksidan yang kuat. Menurut Rao
terigu di Indonesia yaitu 10,3 juta ton pada tahun (2014), umbi bit (Beta vulgaris L) memiliki
2018 (Kemendag, 2019). aktivitas antibakteri pada konsentrasi hambat
Alternatif mengurangi penggunaan terigu minimum 5 mg/ml terhadap Bacillus subtilis,
adalah dengan melakukan subtitusi bahan dasar Pseudoma aeruginosa dan Escherichia coli. Hasil
pangan lokal seperti pati ganyong. Umbi ganyong penelitian menunjukkan ekstrak sari buah bit
termasuk dalam umbi-umbian yang memiliki mengandung senyawa flavonoid, sterol, triterpen,
kandungan pati yang tinggi. Pati secara umum saponin dan taninyang bermanfaat kesehatan.
tersusun oleh komponen utama yaitu amilosa dan Dasar pertimbangan lainnya untuk menambah sari
amilopektin serta komponen minor seperti lipid dan buah bit pada bolu kukus pati ganyong ini untuk
protein. menambah keanekaragaman olahan sari buah bit
Kandungan pati dalam umbi ganyong sebesar maupun bolu kukus pati ganyong sebagai varian
70,36-71,08%, hal ini di pengaruhi dari masa baru kue tradisional. Dalam pembuatan bolu kukus
panen umbi ganyong. Semakin tua usia ganyong pati ganyong ini juga ditambahkan sari buah bit
maka semakin kecil kadar pati pada ganyong (Balai sebagai penambah warna alami
Pengkajian Teknologi Pangan Yogyakarya, 2013). Hasil jadi bolu kukus subtitusi pati ganyong
Kandungan pati yang tinggi memungkinkan dan penambahan sari buah bit ini akan diamati sifat
ganyong digunakan sebagai salah satu sumber organoleptiknya yang meliputi warna, rasa, aroma,
bahan pokok selain terigu. Peningkatan variasi tekstur, bentuk, dan tingkat kesukaan.
pemanfaatan ganyong dapat

2
JTB Vol. 9 No. 1 (2020) 1-13 ISSN: 2301-012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Universitas Negeri Surabaya dilakukan secara
Pengaruh interaksi substitusi pati ganyong dan bertahap dari uji resep standart sampai pra
penambahan sari buah bit terhadap sifat eksperimen pada rentang bulan Oktober 2019
organoleptik bolu kukus dan (2) kandungan gizi sampai Maret 2020
bolu kukus subtitusi pati ganyong dari Metode pengumpulan data penelitian ini
penamabahan sari buah bit yang terbaik, meliputi dilakukan dengan metode observasi melalui uji
karbohidrat, protein, lemak, serat, fosfor, dan organoleptik meliputi bentuk, warna, aroma, rasa,
betalain. pori-pori dan tingkat kesukaan. Data diperoleh dari
10 panelis terlatih yaitu dosen Prodi Tata Boga PKK
Universitas Negeri Surabaya dan 15 panelis semi
METODE
terlatih, yaitu mahasiswa Prodi S1 Pendidikan. Tata
Penelitian eksperimen dengan variabel Boga PKK Universitas Negeri Surabaya. Instrumen
bebasnya yaitu substitusi terigu dengan pati pengambilan data dengan menggunakan lembar
ganyong dengan 3 level dan penambahan sari observasi organoleptik. Analisis data uji
buah bit dengan 2 level. Variabel terikatnya adalah organoleptik dilakukan dengan uji Anava Ganda
bentuk, warna, rasa, aroma, pori, dan kesukaan. (Two-Way) dan uji lanjut Duncan. Uji proksimat
Pada penelitian ini dilakukan 6 perlakuan yaitu terkait karbohidrat, lemak, protein, serat, ßlain,
substistusi pati ganyong dan penambahan sari fosfor dan kalsium dilakukan di laboratorium BPKI
buah bit masing-masing 15%:10%, 25%:10%, Surabaya.
35%:10%, 15%:15%, 25%,15%, 35%:15%..
Desain eksperimen pada penelitian utama ALAT DAN BAHAN
(eksperimen), tersaji pada Tabel 1. Alat
Tabel 1. Desain Eksperimen Peralatan yang digunakan untuk membuat
ri buah bit bolu kukus tersaji pada Tabel 2.
B1 (10%) B2 Tabel 2. Peralatan Pembuatan Bolu Kukus
Pati ganyong (15%) No Nama alat Spesifikas Merk Jumlah
G1 (15%) G1B1 G1B2 i
G2 (25%) G2B1 G2B2 1 Timbanga Digital Sf-400 1
G3(35%) G3B1 G3B2 n
2 Baskom Plastik 3
Keterangan : 3 Mangkuk Plastik 2
G1 = substitusi pati ganyong 15% 4 Gelas Plastik Maspio 1
ukur n
G2 = substitusi pati ganyong 25% 5 Pisau Stainless Oxone 1
steel
G3 = substitusi pati gayong 35%
6 Mixer Stainless Maspio 1
B1 = penambahan sari buah bit 10% steel n
7 Blender Kaca Maspio 1
B2 = penambahan sari buah bit 15% n
8 Cutting Kayu 1
G1B1 = subtitusi pati ganyong 15% dan board
penambahan sari buah bit 10 % 9 Dandang Stainless Maspio 1
G2B1 = subtitusi pati ganyong 25% dan kukusan steel n
penambahan sari buah bit 10 % (diameter
G3B1 = subtitusi pati ganyong 35% dan 40 cm)
penambahan sari buah bit 10 % 10 Kompor Steinless Rinnai 1
G1B2 = subtitusi pati ganyong 15% dan steel
penambahan sari buah bit 15 % 11 Cetakan Steinless 20
G2B2 = subtitusi pati ganyong 25% dan bolu steel
penambahan sari buah bit 15 % kukus
G3B2 = subtitusi pati ganyong 35% dan
penambahan sari buah bit 15 % Bahan
Bahan yang digunakan untuk pembuatan
bolu kukus adalah:
Tahap sebelum menentukan formula dan
Tabel 3. Bahan pembuatan bolu kukus
desain penelitian, maka harus melalui Tahap pra
No Nama Bahan Jumlah Merk
eksperimen Tempat pra ekperimen terhadap bolu
1 Tepung 500g Kunci Biru
kukus pati ganyong ini dilakukan di Lab BCC A3

3
JTB Vol. 9 No. 1 (2020) 1-13 ISSN: 2301-012

terigu uji anava ganda warna bolu kukus tersaji


protein pada Tabel 3.
rendah
2 Pati 250g Mama Kamu
ganyong
kemasan
3 Gula kastor 500g Gulaku
4 kental manis 100g Frisian Flag
5 Susu bubuk 100g Indomilk Tabel 3. Uji Anava Ganda pengaruh substitusi
6 Emulsier 1pcs Koepoe-Koepoe pati ganyong dan penambahan sari buah
cake bit terhadap warna bolu kukus
7 Baking 1pcs Hercules
Tests of Between-Subjects Effects
powder
Source Type III df Mean F Sig.
double
Sum of Square
acting
Squares
8 Cairan 1botol Sprite
berkarbonasi Corrected 50.780a 5 10.156 33.728 .000
manis Model
Intercept 1192.860 1 1192.860 3.962E3 .000
9 Sari buah bit 200ml
Ganyong 2.080 2 1.040 3.454 .034
yang dibuat
Bit 45.927 1 45.927 152.524 .000
dari buah bit
Ganyong 2.773 2 1.387 4.605 .012
segar yang
* Bit
dihaluskan
Error 43.360 144 .301
dan disaring
Total 1287.000 150
untuk
Corrected 94.140 149
dipisahkan
Total
dari
ampasnya

Berdasarkan Tabel 3., hasil uji anava


menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
HASIL DAN PEMBAHASAN interaksi substitusi pati ganyong dan
penambahan sari buah bit terhadap warna
A. Hasil dan Pembahasan Uji Organoleptik bolu kukus, karena Fhitung 4.605 dengan
1. Warna tingkat signifikan 0,012 (<0,05). Hipotesis
Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa yang menyatakan ada pengaruh interaksi
bolu kukus memiliki kriteria warna putih terang substitusi pati ganyong dan penambahan sari
kekuningan hingga warna merah. Hal ini buah bit terhadap warna bolu kukus diterima.
ditunjukkan dengan nilai rata-rata 2,00 sampai Untuk selanjutnya dilakukan uji Duncan yang
dengan 3,43. Nilai rata-rata warna bolu kukus tersaji pada Tabel 4.
substitusi pati ganyong dan penambahan sari
buah bit tersaji pada Gambar 1. Tabel 4. Uji Duncan pengaruh interaksi
substitusi pati ganyong dan penambahan sari
buah bit terhadap warna bolu kukus
2.2.82.428 3.12 Warna
PG 15%
PG 25% Subset
SBB SBB PG 35%
10 % 15 % GB N 1 2 3

Duncana PG 25%,
Gambar 1. Nilai rata-rata warna bolu kukus 25 2.24
SBB 10%
patiganyong
Hasil uji organoleptik bolu kukus dianalisis PG 15%,
dengan anava ganda untuk mengetahui ada 25 2.28
SBB 10%
atau tidaknya pengaruh substitusi pati
ganyong dan penambahan sari buah bit. Hasil

4
JTB Vol. 9 No. 1 (2020) 1-13 ISSN: 2301-012

PG 35%, terhadap sari buah bit warna bolu kukus ini


25 2.28 menjadi sangat berubah menjadi merah
SBB 10%
karena ada kandungan betalain pada buah bit.
PG 35%,
25 3.12 2. Aroma
SBB 15%
Hasil nilai rata-rata menunjukkan bahwa
bolu kukus memiliki kriteria aroma cukup
PG 15%, beraroma pati ganyong dan tidak langu hingga
25 3.28
SBB 15% sedikit aroma pati ganyong dan tidak langu.
Hal ini ditunjukkan dengan nila i rata- rata 2,49
PG 25%, sampai dengan 3,54. Nilai rata-rata aroma bolu
25 3.72
SBB 15% kukus substitusi pati ganyong dan
penambahan sari buah bit tersaji pada Gambar
Sig. .810 .304 1.000 2

Berdasarkan Tabel 4., hasil uji Duncan


menunjukkan bahwa interaksi substitusi pati
ganyong dan penambahan sari buah bit
menunjukkan warna yang berbeda pada setiap
perlakuan. Berdasarkan Tabel 4, produk bolu
kukus dengan penambahan pati ganyong
sebanyak 25% dan sari buah bit 15%
memberikan warna yang paling berbeda, yaitu
merah, dibandingkan bolu kukus dari dua Gambar 2. Nilai rata-rata aroma bolu kukus
perlakuan lainnya. pati ganyong
Warna sebuah produk ditentukan oleh
bahan penyusunnya, pati ganyong dengan Hasil uji organoleptik bolu kukus dianalisis
kualitas baik adalah putih sedikit kusam. Hal ini dengan anava ganda untuk mengetahui ada
dikarenakan adanya kandungan fenol pada atau tidaknya pengaruh substitusi pati ganyong
umbi ganyong, dan pada saat pemanasan dan penambahan sari buah bit. Hasil uji anava
terjadi proses pigmented (Damayanti, 2002). ganda aroma bolu kukus tersaji pada Tabel 5.
Adapun menurut penelitian Haryadi (2006)
dimana kandungan amilosa berkorelasi Tabel 5. Uji Anava Ganda pengaruh substitusi
negative dengan warna, semakin tinggi pati ganyong dan penambahan sari buah bit
kandungan amilosa maka warna yang terhadap aroma bolu kukus
dihasilkan kurang menarik dan mengikat. Tests of Between-Subjects Effects
Warna ungu ataupun merah keunguan Dependent
yang dihasilkan oleh umbi bit sangat bagus Variable:Aroma
digunakan sebagai pewarna makanan ataupun
Type III
minuman. Warna ungu yang khas menandakan
Sum of Mean Sig
tingginya kandungan betalain dan bersifat Source Squares df Square F .
antioksidan tinggi (Hardani, 2013).
Sari buah bit yang ditambahkan sebesar Correct
11.54 .00
10% dan 15%. Penambahan sari buah bit ed 36.613a 5 7.323
2 0
sangat berpengaruh terhadap warna bolu Model
kukus. Berdasarkan pada penelitian panjaitan, Interce 1362.02 1362.0 2.147 .00
2019 “pengaruh penambahan sari buah bit 1
pt 7 27 E3 0
terhadap daya terima donat” dengan hasil Ganyon 14.51 .00
penelitian menunjukan bahwa donat bit paling 18.413 2 9.207
g 1 0
disukai dalam segi warna.
Interaksi substitusi pati ganyong dan sari Bit 12.14 .00
7.707 1 7.707
buah bit pada bolu kukus sangat berpengaruh 7 1
dan saling menunjang satu sama lain. Warna Ganyo
8.27 .0
yang dihasilkan oleh pati ganyong adalah putih ng * 10.493 2 5.247
0 00
kusam, dengan adanya interaksi Bit

5
JTB Vol. 9 No. 1 (2020) 1-13 ISSN: 2301-012

penambahan sari buah bit 15% memiliki


Error 14
91.360 .634 aroma paling berbeda yaitu beraroma langu.
4
Hal ini disebabkan karena pati ganyong yang
Total 1490.00 15 terbuat dari umbi ganyong yang memiliki
0 0 aroma khas yaitu langu.
Correct Aroma didefinisikan sebagai sensasi bau
14
ed 127.973 yang ditimbulkan oleh rangsangan kimia
9
Total senyawa volatile, protein dan lemak menguap
ketika diberikan pemanasan yang tercium
Berdasarkan Tabel 5, hasil uji anava ganda oleh syaraf-syaraf oilfaktori yang

menyatakan bahwa terdapat pengaruh interaksi pati ganyong 35% dan


substitusi pati ganyong dan penambahan sari
buah bit terhadap aroma bolu kukus, dapat
diterima dengan Fhitung 8.270 dengan tingkat
signifikan 0,000 (<0,05). Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan ada pengaruh
interaksi substitusi pati ganyong dan
penambahan sari buah bit dapat diterima.
Selanjutnya dilakukan uji Duncan untuk melihat
perbedaan warna bolu kukus. Hasil uji Duncan
tersaji pada Tabel 6.

Tabel 6 Uji Duncan pengaruh interaksi


substitusi pati ganyong dan penambahan sari
buah bit terhadap aroma bolu kukus.
Homogeneous Subsets

Aroma

Subset

GB N 1 2

Duncana PG 35%, SBB 15% 25 1.92

PG 35%, SBB 10% 25 3.12

PG 25%, SBB 15% 25 3.16

PG 25%, SBB 10% 25 3.28

PG 15%, SBB 15% 25 3.28

PG 15%, SBB 10% 25 3.32

Sig. 1.000 .439

Berdasarkan Tabel 6., hasil uji Duncan


menunjukkan bahwa interaksi substitusi pati
ganyong dan penambahan sari buah bit
memberikan aroma yang
berbeda. Bedasarkan Tabel 6, menunjukan
bahwa bolu kukus dengan perlakuan subtitusi

6
JTB Vol. 9 No. 1 (2020) 1-13 ISSN: 2301-012

berbeda. Adanya lemak akan


terjadi oksidasi yang
mengakibatkan pembentukan
aroma dan rasa kurang
menyenangkan. Demikian pula
dengan kadar protein yang tinggi
akan menimbukan aroma yang
kurang sedap (BKP dan FTP UNEJ:
2002). Pati ganyong mengandung
kadar protein dibawah 1% dan
kadar lemaknya 6,43%. Inilah
penyebab munculnya aroma khas
yang relatif tajam pada produk pati
ganyong (Pangesthi, 2009).
Dengan demikian pati ganyong
dapat merubah aroma produk yang
dihasilkan. Hal ini tampak dari
subtitusi pati ganyong sebesar
15%, 25% dan 35% akan
menghasilkan aroma yang berbeda
pada hasil bolu kukus, semakin
banyak jumlah subtitusi maka
semakin kuat aroma ganyong pada
bolu kukus.
Penambahan sari buah bit sebesar 10%
dan 15% berpengaruh terhadap
aroma bolu kukus yaitu langu.
Interaksi antara pati ganyong dan
sari buah bit berpengaruh pada
aroma bolu kukus. Buah bit
memiliki aroma yang khas.
Begitupun aroma pati ganyong
juga memiliki aroma yang khas.
Jika kedua bahan tersebut
dipadukan dan ditambah dengan
bahan lainnya seperti telur dan
gula maka akan menghasilkan
aroma yang gurih serta aroma khas
pati ganyong akan tersamarkan.

3. Rasa
Hasil nilai rata-rata
menunjukkan bahwa bolu kukus
memiliki kriteria rasa manis dan
sedikit berasa pati ganyong hingga
manis dan tidak berasa pati
ganyong. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai rata-rata 2,32 sampai
dengan 3,56. Nilai rata-rata rasa
bolu kukus substitusi pati ganyong
dan penambahan sari buah bit
tersaji pada Gambar 3

7
JTB Vol. 9 No. 1 (2020) 1-13 ISSN: 2301-012

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan


ada pengaruh interaksi substitusi pati
ganyong dan pen ambahan sari buah bit
dapat diterima. Selanjutnya dilakukan uji
Duncan untuk melihat perbedaan rasa bolu
kukus, hasi uji Duncan tersaji pada Tabel 8.
Tabel 8. Uji Duncan Pengaruh Interaksi
Substitusi Pati Ganyong Dan Penambahan Sari
Buah Bit Terhadap Rasa Bolu Kukus
Gambar 3. Nilai Rata-Rata Rasa Bolu Kukus
Pati Ganyong

Hasil uji organoleptik bolu kukus dianalisis


dengan anava ganda untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh substitusi pati
ganyong dan penambahan sari buah bit. Hasil Homogeneous Subsets
uji anava ganda rasa bolu kukus tersaji pada
Tabel 7. Rasa
Tabel 7. Uji Anava Ganda Pengaruh Subset
Substitusi Pati Ganyong Dan
GB N 1 2
Penambahan Sari Buah Bit
Terhadap Rasa Bolu Kukus Dunca PG 35%, SBB 2
2.32
Tests of Between-Subjects Effects na 15% 5
PG 35%, SBB 2
Dependent 3.16
10% 5
Variable:Rasa
PG 25%, SBB 2
3.24
15% 5
Type III
Sum of Mean PG 15%, SBB 2
3.48
Source Squares Df Square F Sig. 15% 5
PG 25%, SBB 2
3.48
Corrected 10% 5
26.593a 5 5.319 10.350 .000
Model PG 15%, SBB 2
3.56
10% 5
Intercept 1542.407 1 1542.407 3.001E3 .000
Sig. 1.000 .080
Ganyong 16.973 2 8.487 16.515 .000

Bit 5.607 1 5.607 10.910 .001 Berdasarkan Tabel 8, menunjukan bahwa


bolu kukus dengan perlakuan subtitusi pati
ganyong 35% dan penambahan sari buah bit
Ganyong
4.013 2 2.007 3.905 .022 15% memiliki rasa yang berbeda yaitu terasa
* Bit
langu dan sedikit berasa khas umbi ganyong.
Penggunaan sari buah bit pada pembuatan
Error 74.000 144 .514
bolu kukus berpengaruh terhadap rasa. Buah
bit memiliki rasa langu, pada jumlah komposisi
Total 1643.000 150 tinggi, malah menyebabkan cita rasa yang
tidak menyenangkan. Maka dari itu
Corrected penambahan buah bit sebesar 15% dalam
100.593 149
Total subtitusi pati ganyong 35% menghasilkan
tingkat kekuatan rasa yang berbeda.

Berdasarkan Tabel 7., hasil uji anava Pati ganyong memiliki rasa yang begitu
ganda menyatakan bahwa terdapat pengaruh khas. Ada beberapa pati ganyong yang
interaksi substitusi pati ganyong dan memiliki kualitas yang kurang baik yang dapat
penambahan sari buah bit terhadap rasa bolu menimbulkan rasa asam (pahit). Adanya lemak
kukus yang dihasilkan, karena Fhitung 3 dengan akan terjadi oksidasi yang
tingkat signifikan 0,001 (>0,05).
8
JTB Vol. 9 No. 1 (2020) 1-13 ISSN: 2301-012

mengakibatkan pembentukan aroma dan Corrected 16.8 .00


rasa. (BKP dan FTP UNEJ: 2002). 54.193a 5 10.839
Model 77 0
Pada penelitian ini rasa yang diharapkan
Intercept 1104.3 1.72 .00
adalah manis dan tidak berasa pati ganyong. 1104.327 1
27 0E3 0
Rasa manis dimunculkan oleh perpaduan
penggunaan bahan lainnya (cairan
berkarbonasi manis, dan gula). Dengan Ganyong 26.4 .00
33.973 2 16.987
penggunaan pati ganyong, sari buah bit dan 50 0
perpaduan bahan lainnya akan menghasilkan
rasa yang manis dan tidak berasa pati Bit 24.9 .00
16.007 1 16.007
ganyong, karena sudah tersamarkan. 24 0

Ganyong * 3.28 .04


4.213 2 2.107
Bit 0 0
4. Pori-Pori
Hasil nilai rata-rata menunjukkan bahwa Error 14
92.480 .642
bolu kukus memiliki kriteria pori-pori kecil tidak 4
merata hingga berpori sedang merata. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai rata-rata 1.56 sampai Total 15
1251.000
dengan 3,28. Nilai rata-rata pori-pori bolu 0
kukus substitusi pati ganyong dan
penambahan sari buah bit tersaji pada Gambar Corrected 14
146.673
4. Total 9

3.238.228.563.028.52 PG 15%
1.56 Berdasarkan Tabel 9, hasil uji anava ganda
PG 25% menyatakan bahwa terdapat pengaruh
interaksi substitusi pati ganyong dan
PG 35%
SBB 10% SBB 15% penambahan sari buah bit terhadap pori-pori
bolu kukus yang dihasilkan, karena Fhitung
3.280 dengan tingkat signifikan 0,040
Gambar 4. Nilai Rata-Rata Pori-Pori Bolu (>0,05). Dengan demikian hipotesis yang
Kukus Pati Ganyong menyatakan ada pengaruh interaksi substitusi
pati ganyong dan jumlah sari buah bit
Hasil uji organoleptik bolu kukus dianalisis terhadap pori-pori bolu kukus diterima.
dengan anava ganda untuk mengetahui ada Selanjutnya dilakukan uji Duncan untuk
atau tidaknya pengaruh substitusi pati mengetauhi perbedaan pori-pori bolu kukus.
ganyong dan penambahan sari buah bit. Hasil Hasil uji Duncan disajikan pada Tabel 10.
uji anava ganda pori-pori bolu kukus tersaji
pada Tabel 9. Tabel 10. Uji Duncan Interaksi Subtitusi Pati
Ganyong Dan Penambahan Sari
Tabel 9. Uji Anava Ganda Pengaruh Substitusi Buah Bit Terhadap Pori-Pori Bolu
Pati Ganyong Dan Penambahan Sari Kukus
Buah Bit Terhadap Pori-Pori Bolu Pori-pori
Kukus.
Tests of Between-Subjects Effects Subset

Dependent GB N 1 2 3
Variable:Pori2
Duncana PG 35%, SBB
25 1.56
15%
Type III
Sum of Mean
PG 25%, SBB
Source Squares Df Square F Sig. 25 2.52
15%

9
JTB Vol. 9 No. 1 (2020) 1-13 ISSN: 2301-012

PG 35%, SBB 5. Bentuk


25 2.56 Hasil nilai rata-rata menunjukkan bahwa
10%
bolu kukus memiliki kriteria bentuk memiliki
3-4 rekahan diatas permukan bolu kukus. Hal
PG 15%, SBB
25 3.08 ini ditunjukkan dengan nilai rata- rata 1.52
15%
sampai dengan 3,68. Nilai rata- rata bentuk
bolu kukus substitusi pati ganyong dan
PG 15%, SBB penambahan sari buah bit tersaji pada
25 3.28
10% Gambar 5.

PG 25%, SBB 2.84


25 3.28
10% 1.52 PG15%

Sig. 1.000 .860 .410


SBB SBB
10% 15%

Gambar 5. Nilai Rata-Rata Bentuk Bolu


Kukus Pati Ganyong
Berdasarkan Tabel 10, menunjukan
Hasil uji organoleptik bolu kukus
bahwa bolu kukus dengan perlakuan
dianalisis dengan anava ganda untuk
subtitusi pati ganyong 35% dan
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
penambahan sari buah bit 10% memiliki pori
substitusi pati ganyong dan penambahan
pori yang paling berbeda dengan nilai yang
sari buah bit. Hasil uji anava ganda bentuk
terendah 1,56 dengan hasil pori pori kecil
bolu kukus tersaji pada Tabel 11.
tidak merata.
Pembentukan pori-pori didasarkan pada
Tabel 11. Uji Anava Ganda Pengaruh
proses pengocokan telur. Pori-pori yang
Substitusi Pati Ganyong Dan
dimaksud adalah rongga antar sel yang
Penambahan Sari Buah Bit
terbentuk pada penampang bolu kukus.
Terhadap Bentuk Bolu Kukus
Pembentukan rongga ini juga didukung dari
bahan pengembang yang digunakan. Tests of Between-Subjects Effects
Penelitian bolu kukus ganyong ini Dependent
menggunakan dua bahan pengembang yaitu Variable:Bentuk
cairan berkarbonasi manis serta baking Type III
powder. Kedua bahan ini berpengaruh pada Sum of Mean Sig
terbentuknya rongga udara antar sel pada Source Squares df Square F .
penmpang bolu kukus. Tepung terigu yang
merupakan bahan dasar dari bolu kukus Correct
37.52 .00
menjadi kerangka atau penampang pada ed 76.933a 5 15.387
8 0
bolu kukus Model
Tepung terigu dan pati ganyong memiliki Interce 1338.0 3.263 .00
1338.027 1
karakteristik yang berbeda, sehingga pt 27 E3 0
berpengaruh nyata terhadap terbentuknya Ganyon 59.82 .00
rongga antar sel pada penampang bolu 49.053 2 24.527
g 1 0
kukus. Jumlah subtitusi pati ganyong 47.41 .00
Bit
mempengaruhi terbentuknya ronnga sel, 19.440 1 19.440
5 0
semakin banyak jumlah subtitusi pati
ganyong maka berat pada adonan Ganyon 10.29 .00
8.440 2 4.220
bertambah dan membuat rongga kecil dan g * Bit 3 0
tidak merata. Error 14
59.040 .410
Penambahan sari buah bit maka adonan 4
semakin berat semakin sulit terciptanya Total 15
rongga sel pada bolu kukus. Hasil dari 1474.000
0
interaksi subtitusi pati ganyong dan Correct
penambahan sari buah bit berpengaruh 14
ed 135.973
nyata pada terbentukanya pori pori pada 9
Total
bolu kukus.

10
JTB Vol. 9 No. 1 (2020) 1-13 ISSN: 2301-012

Berdasarkan Tabel 11., hasil uji anava Menurut Moehyi (1992) “bentuk suatu
ganda menyatakan ada pengaruh interaksi makanan dapat lebih menarik dengan
substitusi pati ganyong dan penambahan sari menyajikan dalam bentuk-bentuk tertentu”.
buah bit terhadap bentuk bolu kukus yang Bentuk bulat bolu kukus pada umumnya bulat
dihasilkan, dengan Fhitung 10.293 dengan dengan bagian atasnya merekah. Keriteria
tingkat signifikan 0,000 (>0,05). Dengan terbaik pada bolu kukus yaitu memiliki 3-4
demikian hipotesis yang menyatakan ada rekahan. Pada penelitian ini bahan utama bolu
pengaruh interaksi substitusi pati ganyong dan kukus yaitu tepung terigu disubtitusi dengan
penambahan sari buah bit terhadap bentuk pati ganyong dan dilakukan penambahan sari
bolu kukus diterima. Selanjutnya dilakukan uji buah bit. Perlakukan ini menjadikan suatu
Duncan untuk mengatahui perbedaan interaksi interaksi yang mempengarui bentuk bolu
terhadap bentuk bolu kuku. Uji Duncan di kukus.
sajikan pada Tabel 12. Tepung terigu dan pati ganyong memiliki
Tabel 12. Uji Duncan Interaksi Subtitusi Pati karakteristik yang berbeda. Berdasarkan
Ganyong Dan Penambahan Sari Buah penelitian Jayus (2016) nilai daya kembang
Bit Terhadap Bentuk Bolu Kukus berkaitan dengan sifat amilosa yang
terkandung dalam pati. Semakin tinggi amilosa
yang ada pada pati semakin rendah daya
Bentuk
kembang yang dimilikinya.
Penambahan sari buah bit maka adonan
Subset semakin berat semakin sulit mengembang dan
terciptanya rekahan pada bolu kukus. Hasil
GB N 1 2 3 dari interaksi subtitusi pati ganyong dan
penambahan sari buah bit berpengaruh nyata
Duncana PG 35%, SBB pada terbentukanya bentuk yang sesuai
25 1.52 dengan kriteria terbaik bolu kukus.
15%

6. Kesukaan
PG 35%, SBB
25 2.84 Hasil nilai rata-rata menunjukkan bahwa
10%
bolu kukus memiliki kriteria cukup suka hingga
suka. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata
PG 25%, SBB 3,00 sampai dengan 3,63. Nilai rata- rata
25 3.00
15% kesukaan bolu kukus substitusi pati ganyong
dan penambahan sari buah bit tersaji pada
PG 15%, SBB Gambar 6.
25 3.36
15%

PG 15%, SBB
25 3.52 3.16
3.332.2 3.28
10%
2.36
1.28 PG 15%
PG 25%, SBB
25 3.68 PG 25%
10%
PG 35%
SBB SBB
Sig. 1.000 .378 .097.
10% 15%

Gambar 6. Nilai Rata-Rata Kesukaan


Bedasarkan Tabel 12. Menunjukan bahwa Bolu Kukus Pati Ganyong
balu kukus pati ganyong dengan perlakuan
subtitusi pati ganyong 35% dan penambahan Berdasarkan Gambar 6., hHasil uji
sari buah bit 15% dengan nilai terendah 1.52 organoleptik bolu kukus dianalisis dengan
memiliki bentuk yang paling berbeda yaitu anava ganda untuk mengetahui ada atau
tidak terdapat rekaan pada permukaannya. tidaknya pengaruh substitusi pati ganyong
Bentuk yang diharapkan sebagi bolu kukus dan penambahan sari buah bit terhadap
terbaik dengan bentuk mempunyai 4 rekahaan tingkat kesukaan. Hasil uji anava ganda
pada permukaan bolu kukus, terjadi pada kesukaan bolu kukus tersaji pada Tabel 13.
perlakuan subtitusi pati ganyong 25% dan sari
buah bit 10% dengan nilai tertinggi 3,68.

11
JTB Vol. 9 No. 1 (2020) 1-13 ISSN: 2301-012

Tabel 13. Uji Anava Ganda Pengaruh


Substitusi Pati Ganyong Dan
Penambahan Sari Buah Bit
Terhadap Kesukaan Bolu
Kukus
Tests of Between-Subjects Effects Tabel 14. Hasil Uji Duncan pengaruh
interaksi substitusi pati ganyong
Dependent dan penambahan sari buah bit
Variable:Kesukaan terhadap kesukaan bolu kukus.
Kesukaan
Type III
Sum of Mean Sig Subset
Source Squares df Square F .
GB N 1 2 3
Correct
26.11 .00
ed 82.193a 5 16.439
6 0 Dunca PG 35%, SBB 2 1.2
Model
na 15% 5 8
Interce 1148.1 1.824 .00
1148.167 1 PG 35%, SBB 2 2.3
pt 67 E3 0
10% 5 6
Ganyon 53.67 .00
67.573 2 33.787
g 7 0 PG 25%, SBB 2 3.1
15% 5 6
Bit .00
5.607 1 5.607 8.907
3 PG 25%, SBB 2
3.20
10% 5
Ganyon .00
9.013 2 4.507 7.160
g * Bit 1 PG 15%, SBB 2
3.28
15% 5
Error 90.640 144 .629
PG 15%, SBB 2
Total 1321.000 150 3.32
10% 5

Correct
Sig. 1.0 1.0
ed 172.833 149 .523
00 00
Total

Berdasarkan Tabel 13., hasil uji anava Berdasarkan Tabel 14. hasil uji
ganda menyatakan bahwa terdapat Duncan menunjukkan bahwa yang paling
pengaruh interaksi substitusi pati ganyong berbeda yaitu interaksi substitusi pati
dan penambahan sari buah bit terhadap ganyong 35% dan penmabahan sari buah
kesukaan bolu kukus yang dihasilkan, bit 15% dengan angka 1.28 di subset 1.
dengan Fhitung 8.907 dengan tingkat
Kesukaan merupakan alat ukur produk
signifikan 0,003 (<0,05). Hipotesis yang
terbaik bolu kukus, dari semua kriteria
menyatakan ada pengaruh interaksi
yang ada, panelis lebih menyukai bolu
substitusi pati ganyong dan penambahan
kukus dengan komposisi substitusi pati
buah bit terhadap kesukaan bolu kukus
ganyong sebesar 25% dan sari buah bit
dapat diterima, sehingga dapat dilakukan
sebesar 10%. Sari buah bit dengan pati
Uji Duncan, seperti tersaji pada Tabel 14.
ganyong jika disatukan ke dalam adonan
dan ditambahkan dengan bahan lainnya
menjadikan efek warna yang signifikan
yaitu warna merah.

12
JTB Vol. 9 No. 1 (2020) 1-13 ISSN: 2301-012

B. Penentuan Produk Bolu kukus Terbaik Laboratorium Surabaya-Jawa Timur di Jl.


Produk bolu kukus terbaik diketahui dari Ketintang Baru XVII no.14. Kandungan gizi
penilaian yang dilakukan oleh panelis yang bolu kukus pati ganyong dan sari buah bit
meliputi warna, aroma, rasa, bentuk dan dibandingkan dengan bolu kukus standar
kesukaan dari hasil uji lanjut Duncan. Hasil (terigu).. Hasil uji laboratorium tersaji pada
perlakuan terbaik pada bolu kukus terdapat 3 Tabel 16.
hasil terbaik yaitu pada produk perlakuan Tabel 16. Perbandingan Kandungan Gizi
PG15% SBB10%, PG25% SBB0%, dan Bolu kukus
PG15% SBB 15%. Kandungan Bolu Bolu
Berdasarkan latar belakang penelitian, Gizi kukus kukus
maka dipilih produk terbaik yang mengunakan Pati Formula
subtitusi pati ganyong dengan jumlah ganyong Standart
terbanyak, maka dipilihlah perlakuan PG25% Karbohidrat 61,5 68,87
SBB10%. Produk terbaik tersebut memiliki (%)
kriteria warna merah muda, beraroma khas Lemak (%) 0,89 1,15
bolu kukus dan sedikit beraroma pati Protein (%) 7,86 5,14
ganyong, rasa manis dan tidak berasa pati Serat (%) 5,14 1,12
ganyong, memiliki pori-pori yang sedang serta βlain (SI) 0,12 0,01
merata, bentuknya mekar dengan 3-4 Fosfor (mg) 31,80 11,20
rekahan dan disukai oleh panelis. Hasil uji Kalsium (mg) 38,16 21,51
terbaik bolu kukus tersaji pada Tabel 15. Sumber: Penelitian dan Konsultasi
Industri Laboratorium Surabaya (2020)
Tabel 15. Hasil Uji Terbaik Bolu kukus
Pada hasil uji laboratorium, kandungan
Produk lemak pada bolu kukus pati ganyong lebih
Sifat PG PG PG PG PG PG sedikit dibandingkan kandungan lemak bolu
Organole 15 25 35 15 25 35 kukus, dikarenakan pati ganyong memiliki
ptik % % % % % % kandungan lemak yang lebih rendah dari
SBB SB SB SB SB SB tepung terigu. Penggunaan pati ganyong pada
10 B B B B B bolu kukus pati ganyong ini sebesar 25% dari
% 10 10 15 15 15 total berat tepung.
% % % % % Kandungan karbohidrat bolu kukus pati
Bentuk √ √ - √ - - ganyong lebih rendah 7,37% daripada
kandungan bolu kukus, dikarenakan
Warna - - - - √ - kandungan karbohidrat pada tepung terigu
lebih tinggi daripada pati ganyong.
Rasa √ √ √ √ √ - Penggunaan pati ganyong sebanyak 25% dari
total berat tepung terigu dapat menurunkan
Aroma √ √ √ √ √ - jumlah kandungan karbohidrat pada bolu
kukus pati ganyong.
Pori – pori √ √ - √ - -
Kandungan protein pada bolu kukus pati
Kesukaan √ √ - √ √ - ganyong lebih tinggi 2,72%dibandingkan bolu
kukus asli, pada bolu kukus pati ganyong
Jumlah 5 5 2 5 4 0 mengandung 7,86% sedangkan pada bolu
kukus asli sebesar 5,14%. Kandungan serat
mengalami peningkatan sebesar 4,02%. Lebih
C. Uji Kimia Bolu kukus Terbaik tinggi kandungan serat pada bolu kukus pati
Hasil bolu kukus dari uji organoleptik ganyong, karena pada bolu kukus pati
terbaik yang meliputi warna, aroma, rasa, ganyong ditambahi dengan sari buah bit.
pori-pori, bentuk dan kesukaan adalah produk Buah bit memiliki serat 2,8g/100g nya.
dengan perlakuan subtitusi pati ganyong 25% Kandungan β-lain juga mengalami
dan penambahan sari buah bit 10%. kenaikan meskipun tidak signifikan yaitu
Selanjutnya dilakukan uji kimia terkait hanya 12% hal ini dikarenakan penambahan
kandungan karbohidrat, lemak, protein, serat, saribuah bit yang menjadi sumber β-lain
β-lain, fosfor dan kalsium. Uji kandungan gizi hanya 10%. Kandungan fosfor pada bolu
pada bolu kukus dilakukan di Balai Penelitian kukus pati ganyong meningkat banyak
dan Konsultasi Industri dengan selisih hampir 3kali lipat tepatnya

13
JTB Vol. 9 No. 1 (2020) 1-13 ISSN: 2301-012

283,9%. Kandungan kalsium pada bolu kukus [6] Faridah,dkk. 2008. Patiseri Jilid 1. Jakarta:
pati ganyong lebih tinggi yaitu sebesar Direktorat Pembina Sekolah Menengah
177,4%. Kejuruhan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.
SIMPULAN
[7] Gisslen, Wayne. 2013. Profesional Baking
1. Substitusi pati ganyong dan penambahan sari
Sixth Edition. United States Of America.
buah bit berpengaruh terhadap warna, aroma,
rasa, pori-pori, bentuk dan tingkat kesukaan [8] Harmayani E, Agnes M, Griyaningsih.
bolu kukus. Karakteristik Pati Ganyong (Canna
2. Bolu kukus yang terbaik menggunakan Edulis) dan Pemanfaatannya sebagai
susbstitusi pati ganyong 25% dan penambahan Bahan Pembuatan Cookies dan Cendol.
sari buah bit 10%, mengandung karbohidrat Jurnal Faculty of Agricultural Teknologi
61,5%, lemak 0,89%, protein 7,86%, serat Universitas Gajah Mada. Vol 31, No. 4.
5,14%, ßlain 0,12 SI, fosfor 31,80mg, dan
kalsium 38,16mg. [9] Koswara, Sutrisno. 2017. Modul Teknologi
Pengolahan Umbi- Umbian. Bogor
SARAN Agricultural University.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai warna, karena pigmen warna atau [10] Moehyi, Sjahmien. 1992. Penyelenggaraan
kandungan betalain dari sari buah bit tidak Makanan Institusi Jasa Boga. Jakarta :
tahan panas. Efektifnya sari buah bit Bharata.
digunakan sebagai bahan tambahan pangan
yang tidak menggunakan pemanasan seperti, [11] Pangesthi, Lucia Tri. 2009. Pemanfaatan Pati
es krim, sirup, yogurt dan lain sebagainya. Ganyong (Canna Edulis)pada
Pembuatan Mie Segar Sebagai Upaya
Penganegaraman Pangan Non Beras.
UCAPAN TERIMA KASIH Gizi dan Kul1iner. Vol. 1 No. 1, Oktober
2009.
Dengan terselesaikannya karya ilmiah ini,
penulis berterimakasih sedalam-dalamnya untuk: [12] Rohimah, E. 2008. “Bolu Kukus”. Direktori
Segenap pimpinan fakultas dan jujursan PKK yang FPTK. Jurnal Pendidikan Kesejahteraan.
telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk Pdf. Akses Mei 2018.
melakukan penelitian dengan baik, Dr. Sri
Handajani., M.Kes, selaku dosen pembimbing [13] Suyatno. 2017. Daftar Komposisi Bahan
skripsi kedua orang tua penulis yang telah Makanan. Universitas Diponegoro.
membantu dan mendukung serta semua pihak
[14] Trianita, Andhini Putri. 2016. Karakteristik
yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang
telah membantu terselesaikannya artikel ini. Bolu Kukus yang dengan Menggunakan
Freeze Dried Egg. Skripsi. Program Studi
DAFTAR PUSTAKA S1 Teknologi Pangan Fakultas
[1] Andarwulan, Nuri, Feri Kusnandar dan Dian Peternakan dan Pertanian. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Herawati. 2011. Analisis Pangan. Jakarta:
Dian Rakyat. [15] Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
[2] Andriani, Dwi. 2012. Studi Pembuatan Bolu
Kukus Tepung Pisang Raja (Musa
paradisiaca L). Skripsi. Makassar:
Universitas Hasanuddin.

[3] Arikunto, Suharimi. 2014. Prosedur Penelitian.


Jakarta:Rineka Cipta.

[4] Bogasari Baking Center. 2006. Bolu Kukus.


PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

[5] Erwin, LT. 2004. Variasi Bolu Kukus. Jakarta:


PT Gramedia Pustaka Utama.

14

Anda mungkin juga menyukai