PENGARUH SUBSITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Lpomea Batatas P.) DAN PENAMBAHAN
TEPUNG IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) TERHADAP SIFAT ORGANOLAPTIK BISKUIT
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk; 1) mengetahui pengaruh interaksi subsitusi tepung ubi jalar ungu dan
penambahan tepung ikan cakalang terhadap sifat organoleptik meliputi, warna, aroma, rasa, kerenyahan,
keremahan, bentuk dan tingkat kesukaan biskuit.; 2) mengetahui kandungan zat gizi biskuit subsitusi
tepung ubi ungu dan penambahan tepung ikan cakalang dari uji sifat organolaptik yang terbaik meliputi
kandungan air, protein, kharbohidrat, lemak, abu, serat, antosianin, dan Vitamin A.
Penelitian eksperimen ini terdiri dari variabel bebas yaitu subsitusi tepung ubi jalar ungu dan
penambahan tepung ikan cakalang dengan 9 perlakuan atau manipulasi serta dengan variabel terikat yaitu
sifat organoleptik biskuit meliputi rasa, aroma, kerenyahan, keremahan, dan bentuk. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan observasi melalui uji organoleptik oleh 35 panelis yang terdiri atas 15 panelis terlatih
dan 20 panelis semi terlatih. Analisi data menggunakan statistik parametik dengan uji Anava ganda (Two
Way Anava) dengan program SPSS dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Uji kandungan gizi biskuit
dilakukan di Balai Penelitian dan Konsultasi Industri Surabaya untuk mengetahui kandungan Vitamin A,
antosianin, protein, lemak, air, abu, kharohidrat, dan serat.
Hasil penelitian menunjukkan; 1) Terdapat pengaruh Interaksi subsitusi tepung ubi ungu dan
penambahan tepung ikan cakalang berpengaruh terhadap rasa, keremahan, bentuk dan tidak berpengaruh
terhadap warna, aroma, dan kerenyahan. 2) Biskuit terbaik yaitu 𝑹𝟏 𝑻𝟑 dan 𝑹𝟑 𝑻𝟑 (subsitusi tepung ubi ungu
30% & 50% dan penambahan tepung ikan cakalang 20%). Berdasarkan uji kimia pada produk terbaik yaitu;
protein 9,5% & 8,54%; lemak 7,12% & 8,01%; kharbohidrat 74,80% & 74,50%; abu 2,11% & 2,46%; serat 3,03%
& 3,32%; air 3,88% & 3,16% antosianin 6,11 mg & 8,54 mg; vitamin A 206,000 SI & 262,000 SI.
This research is aimed 1) to know the influence of the interaction of sweet potato flour substitution and skipjack
tuna powder addition on organoleptic properties of biskuits including colour, aroma, taste, crispness, break strength,
shape, and general acceptability 2) to know the nutrition facts of biskuits with sweet potato flour substitution and
skipjack tuna powder addition from the best organoleptic property test including the contents of water, protein,
carbohydrate, fat, ash, fiber, antosianin, and Vitamin A.
This experimental research consisted of independent variable that is substitution of purple sweet potato flour and
addition of skipjack flour with 9 treatment or manipulation as well as with dependent variable yaoti organoleptic
character of biscuit including flavor, aroma, crispness, weakness and shape. The data collection technique used with
observation through organoleptic test by 35 panelists composed of 15 trained panelists and 20 semi-trained panelists.
The data analysis uses parametric statistics with Two Way Anva Test and SPSS program and is continued with
Duncan Multiple Test. The nutrition facts test on the biskuits was held at Balai Penelitian dan Konsultasi Industri
(Research and Development of Industry) Surabaya to know the nutrition facts of Vitamin A, antosianin, protein, fat,
water, ash, carbohydrate, and fiber.
The result shows that; (1) The interaction of purple sweet potato flour substitution and skipjack tuna powder
addition influences the taste, break strength, shape, and does not influence the colour, aroma, and crispness. (2) The best
biskuits i.e. 𝑹𝟏 𝑻𝟑 and 𝑹𝟑 𝑻𝟑 (30% & 50% purple sweet potato flour substitution and 20% skipjack tuna powder
addition). Based on the chemical test on the best product, the nutrition facts are as follows:; 9,5% & 8,54% protein;
7,12%&8,01% fat; 74,80%& 74,50% carbohydrate; 2,11%& 2,46% ash; 3,03% &3,32% fiber; 3,88% & 3,16% water
6,11 mg & 8,54 mg antosianin; 206,000 SI& 262,000 SI vitamin A.
44
e-journal Boga, Volume 7, No. 1, Edisi Yudisium Januari 2018, Ha 44 - 51
45
e-journal Boga, Volume 7, No. 1, Edisi Yudisium Januari 2018, Ha 44 - 51
3 3
10%
10% 2 15%
2
15% 1 20%
1
20% 0
0 30% 40% 50%
30% 40% 50%
Gambar 2 Diagram Batang Nilai Rata-
Gambar 1 Diagram Batang Nilai Rata- Rata Aroma Biskuit
Rata Warna Biskuit
Hasil uji organoleptik biskuit dianalisis dengan
anava ganda untuk mengetahui ada atau tidaknya
46
e-journal Boga, Volume 7, No. 1, Edisi Yudisium Januari 2018, Ha 44 - 51
pengaruh substitusi tepung ubi jalar ungu dan Hasil uji organoleptik biskuit dianalisis dengan
penambahan tepung ikan cakalang Hasil uji anava anava ganda untuk mengetahui ada atau tidaknya
ganda aroma biskuit tersaji pada Tabel 4. pengaruh Hasil uji anava ganda rasa biskuit tersaji
pada Tabel 5.
Tabel 4. Uji Anava Ganda terhadap aroma biskuit
Tests of Between-Subjects Effects Tabel 5. Uji Anava Ganda terhadap rasa biskuit
Dependent Variable: Aroma Tests of Between-Subjects Effects
Type III Dependent Variable: Rasa
Sum of Mean Type III
Source Squares Df Square F Sig. Sum of Mean
Corrected Model 21.302a 8 2.663 3.314 .001 Source Squares Df Square F Sig.
Intercept 2380.813 1 2380.8132.963E3 .000 Corrected Model 70.114a 8 8.764 10.499 .000
Tepung 17.416 2 8.708 10.837 .000 Intercept 2419.457 1 2419.457 2.898E3 .000
Ikan 2.463 2 1.232 1.533 .218 Tepung .171 2 .086 .103 .902
tepung * ikan 1.422 4 .356 .442 .778 Ikan 60.419 2 30.210 36.191 .000
Error 245.886 306 .804 tepung * ikan 9.524 4 2.381 2.852 .024
Total 2648.000 315 Error 255.429 306 .835
Corrected Total 267.187 314 Total 2745.000 315
Corrected Total 325.543 314
Hasil dari uji anava ganda di atas menunjukkan Hasil dari uji anava ganda di atas
bahwa substitusi tepung ubi ungu dan tepung ikan menunjukkan bahwa substitusi tepung ubi ungu dan
cakalang tidak berpengaruh terhadap aroma, hal ini tepung ikan cakalang berpengaruh terhadap rasa, hal
ditunjukkan dengan nilai Fhitung sebesar 0.442 ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung sebesar 2.8522
dengan taraf signifikansi 0.778 (di atas taraf nyata dengan taraf signifikansi 0.024 (di bawah taraf
0.05). jika dilihat dari nilai Fhitung dan signifikansi nyata 0.05), karena berpengaruh selanjutnya
tepung ubi ungu akan diperoleh hasil yang dilakukan uji Duncan untuk melihat pengaruh
menunjukkan adanya pengaruh aroma pada biskuit. tepung ubi ungu dan tepung ikan cakalang terhadap
Pengunaan subsitusi tepung ubi ungu 30% - rasa biskuit. Hasil uji Duncan terhadap rasa dapat
50% dan penambahan tepung ikan cakalang10% - dilihat pada Tabel 6.
20% masih belum dapat menutupi keseluruhan
aroma gurih dari butter, sehingga aroma biskuit Tabel 6. Hasil Uji Duncan Terhadap Rasa Biskuit
dengan substitusi tepung ubi ungu dan tepung ikan Substitusi Tepung Ubi Ungu dan Tepung Ikan
cakalang yang dihasilkan memiliki aroma khas Cakalang.
butter. Aroma biskuit tepung ubi dan ikan cakalang Rasa
menunjukkan adanya perbedaan bila dilihat dari uji Duncan
Duncan yang hanya menggunakan ubi ungu. Akan Subset
tetapi hasil sebaliknya didapatkan oleh tepung ikan
Perlakuan N 1 2 3 4 5 6
cakalang yang tidak ada perbedaan, hal ini terjadi
karena seberapa banyak penambahan tepung ikan ubi 40%, ikan 10% 35 2.17
cakalang memiliki aroma yang sama yaitu amis. ubi 30%, ikan 10% 35 2.31 2.31
ubi 50%, ikan 15% 35 2.34 2.34 2.34
3. Rasa ubi 50%, ikan 10% 35 2.46 2.46 2.46
Kriteria rasa biskuit dengan substitusi tepung
ubi 30%, ikan 15% 35 2.77 2.77 2.77
ubi ungu dan tepung ikan cakalang yang diinginkan
yaitu berasa sangatgurih dan tidak berasa amis. Hasil ubi 40%, ikan 15% 35 2.80 2.80
terbaik diperoleh dengan rata-rata nilai 3,20 yaitu ubi 30%, ikan 20% 35 3.14 3.14
biskuit dengan kandungan tepung ubi ungu 50% dan ubi 40%, ikan 20% 35 3.34 3.34
ikan cakalang 20%. Nilai rata – rata aroma biskuit ubi 50%, ikan 20% 35 3.60
dengan subsitusi tepung ubi ungu dan penambahan Sig. .238 .056 .056 .109 .361 .240
tepung ikan cakalang tersaji dalam Gambar 3.
Berdasarkan hasil uji lanjutan Duncan, dapat
4 dilihat pada penggunaan tepung ikan cakalang
3 dengan penambahan 10%, 15%, 20% menunjukkan
10% rasa biskuit yang berbeda berdasarkan Tabel 6
2 15% memberi penjelasan bahwa pada kolom perlakuan
tepung ikan cakalang yang lebih tinggi memiliki
1 20% rata – rata yang tinggi. Nilai tertinggi diperoleh
0 pada subset ke – 6 yaitu subsitusi tepung ubi ungu
30% 40% 50% sebesar 40% dan penambahan tepung ikan cakalang
sebanyak 20% dengan nilai 3.34 dan subsitusi
Gambar 3 Diagram Batang Nilai Rata-Rata Rasa tepung ubi ungu 50% dan penambahan tepung ikan
Biskuit cakalang sebanyak 20% dengan nilai 3.60.
47
e-journal Boga, Volume 7, No. 1, Edisi Yudisium Januari 2018, Ha 44 - 51
Terkait dengan jumlah tepung ikan cakalang dengan taraf signifikansin 0.001 (di bawah taraf
yaitu ; semakin tinggi jumlah tepung ikan cakalang nyata 0.05). Dilihat dari tabel dan menunjukkan hail
maka semakin tinggi nilai rata – rata panelis berpengaruh selanjutnya dilakukan uji Duncan
terhadap rasa biskuit. Tepung ikan cakalang yang untuk melihat besar pengaruh tepung ubi ungu dan
semakin banyak akan menambah rasa gurih dari tepung ikan cakalang terhadap keremahan biskuit.
rasa ikan cakalang tersebut. Pada penambahan Hasil uji Duncan terhadap keremahan dapat dilihat
tepung ikan cakalang 20% rasa gurih sanggat nyata pada Tabel 8.
sehingga diperoleh nilai rata – rata 3 yaitu ; sangat
gurih dan berbau amis. Uji Duncan terlihat bahwa Tabel 8. Hasil Uji Duncan Terhadap Remah Biscuit
rasa berpengaruh terhadap interaksi subsitusi tepung Substitusi Tepung Ubi Ungu dan Tepung Ikan
ubi ungu dan penambahan tepung ikan cakalang. Cakalang
Rasa biskuit dipengaruhi oleh penambahan Remah
tepung ikan dalam jumlah 10 – 20%, tepung ikan Duncan
sendiri memiliki rasa yang cenderung gurih karena Subset
protein pada ikan dan kandungan lain yang ada
Perlakuan N 1 2 3 4
dalam ikan cakalang. Pada penambahan 20% tepung
ikan cakalang, rasa biskuit cenderung lebih gurih ubi 50%, ikan 10% 35 1.94
dan leboh disukai oleh panelis. ubi 30%, ikan 10% 35 2.23
ubi 40%, ikan 10% 35 2.63
4. Keremahan ubi 30%, ikan 15% 35 2.89 2.89
Keremahan biscuit dengan substitusi tepung ubi 50%, ikan 15% 35 3.00
ubi ungu dan tepung ikan cakalang yang diinginkan ubi 40%, ikan 20% 35 3.00
yaitu meremah yang dapat hancur dengan butiran ubi 40%, ikan 15% 35 3.03
yang halus. Hasil terbaik diperoleh dengan rata-rata ubi 50%, ikan 20% 35 3.20 3.20
nilai 3,43 yaitu biskuit dengan kandungan tepung ubi 30%, ikan 20% 35 3.43
ubi ungu 30% dan ikan cakalang 20%. Nilai rata – Sig. .096 .134 .104 .183
rata keremahanbiskuit dengan subsitusi tepung ubi
ungu dan penambahan tepung ikan cakalang tersaji
Berdasarkan hasil uji lanjutan Duncan, dapat
dalam Gambar 4.
dilihat pada penggunaan tepung ubi ungu dan
tepung ikan cakalang dengan proporsi subsitusi
4 30%, 40%, 50% penambahan 10%, 15%, 20%
3 10% menunjukkan keremahanbiskuit yang berbeda
berdasarkan Tabel 8 memberi penjelasan bahwa
2 15% pada kolom perlakuan tepung ikan cakalang yang
1 lebih tinggi memiliki rata – rata yang tinggi. Nilai
20%
0 tertinggi diperoleh pada subset ke – 4 yaitu subsitusi
30% 40% 50% tepung ubi ungu 50% dan penambahan tepung ikan
cakalang sebanyak 20% sengan nilai 3.20 dan
Gambar 4. Diagram Batang Nilai Rata-Rata subsitusi tepung ubi ungu 30% dan penambahan
Keremahan Biskuit tepung ikan cakalang sebanyak 20% sengan nilai
3.43.
Uji anava ganda terhadap keremahan biskuit
Terkait dengan jumlah tepung ubi ungu yaitu ;
dapat dilihat pada Tabel 7.
semakin tinggi jumlah tepung ubi ungu maka
Tabel 7. Hasil Uji Anava Ganda Pengaruh Interaksi semakin tinggi nilai rata – rata panelis terhadap rasa
Subsitusi dan Penambahan pada KeremahanBiskuit biskuit. Tepung ubi ungu yang semakin banyak
Tests of Between-Subjects Effects akan menyebabkan hasil dari keremahan biskuit
Type III tidak dapat berpasir, hal ini sebabkan karena jumlah
Sum of Mean pati yang terdapat pada ubi ungu dan jumlah
Source Squares Df Square F Sig. shortening dalam pembuatan biskuit. Daya serap
Corrected Model 62.406a 8 7.801 15.212 .000 cairan yang terdapat pada pati sangat tinggi inilah
Intercept 2497.679 1 2497.679 4.871E3 .000
Tepung 1.702 2 .851 1.659 .192 yang menyebabkan jumlah subsitusi tepung ubi
Ikan 50.483 2 25.241 49.223 .000 ungu sangat berpengaruh terhadap hasil nilai rata –
tepung * ikan 10.222 4 2.556 4.984 .001 rata keremahan biskuit.
Error 156.914 306 .513
Total 2717.000 315
Corrected Total 219.321 314
48
e-journal Boga, Volume 7, No. 1, Edisi Yudisium Januari 2018, Ha 44 - 51
5. Kerenyahan 6. Bentuk
Kerenyahan biscuit dengan substitusi tepung ubi Kriteria bentuk biscuit dengan substitusi tepung
ungu dan tepung ikan cakalang yang diinginkan ubi ungu dan tepung ikan cakalang yang diinginkan
yaitu renyah. Hasil terbaik diperoleh dengan rata-rata yaitu bentuk sesuai dengan cetakan dan tidak ada
nilai 3,40 yaitu biskuit dengan kandungan tepung retakan disamping. Hasil terbaik diperoleh dengan
ubi ungu 40% dan ikan cakalang 20%. Nilai rata – rata-rata nilai 3,14 yaitu biskuit dengan kandungan
rata kerenyahanbiskuit dengan subsitusi tepung ubi tepung ubi ungu 30% dan ikan cakalang 10%. Nilai
ungu dan penambahan tepung ikan cakalang tersaji rata – rata bentuk biskuit dengan subsitusi tepung ubi
dalam Gambar 5. ungu dan penambahan tepung ikan cakalang tersaji
dalam Gambar 6.
4
4
3 10%
3 10%
2 15%
2 15%
1 20% 1 20%
0
0
30% 40% 50%
30% 40% 50%
Gambar 5 Diagram Batang Nilai Rata-Rata
Kerenyahan Biskuit Gambar 6 Diagram Batang Nilai Rata-Rata
Bentuk Biskuit
Uji anava ganda terhadap kerenyahan biskuit
dapat dilihat pada Tabel 9. Uji anava ganda terhadap keremahan biskuit
dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 9. Hasil Uji Anava Ganda Pengaruh Interaksi
Subsitusi dan Penambahan pada Kerenyahan Biskuit Tabel 10. Hasil Uji Anava Ganda Pengaruh Interaksi
Tests of Between-Subjects Effects Subsitusi dan Penambahan pada Bentuk Biskuit
Dependent Variable: Kerenyahan
Tests of Between-Subjects Effects
Type III Sum Dependent Variable: Bentuk
Source of Squares Df Mean Square F Sig.
Type III
Corrected Model 80.692a 8 10.087 14.339 .000 Sum of
Intercept 2652.051 1 2652.051 3.770E3 .000 Source Squares Df Mean Square F Sig.
Tepung .483 2 .241 .343 .710
Corrected Model 38.686a 8 4.836 5.983 .000
Ikan 78.178 2 39.089 55.567 .000
Intercept 2240.000 1 2240.000 2.772E3 .000
tepung * ikan 2.032 4 .508 .722 .577
Tepung 21.257 2 10.629 13.151 .000
Error 215.257 306 .703
Ikan 8.400 2 4.200 5.197 .006
Total 2948.000 315
tepung * ikan 9.029 4 2.257 2.793 .026
Corrected Total 295.949 314
Error 247.314 306 .808
Total 2526.000 315
Hasil dari uji anava ganda diatas menunjukkan Corrected Total 286.000 314
bahwa jika dilihat dari nilai Fhitung dan signifikansi
dari subsitusi tepung ubi ungu maka kerenyahan Hasil dari uji anava ganda di atas menunjukkan
dari biskuit tidak berpengaruh, namun bila dilihat bahwa substitusi tepung ubi ungu dan tepung ikan
dari nilai Fhitung dan signifikansi penambahan cakalang berpengaruh terhadap bentuk, hal ini
tepung ikan menunjukkan pengaruh atas ditunjukkan dengan nilai Fhitung sebesar 2.793
penambahan tersebut. Jika dilihat dari gabungan dengan taraf signifikansin 0.026 (di bawah taraf
substitusi tepung ubi ungu dan tepung ikan cakalang nyata 0.05), karena berpengaruh selanjutnya
hasil yang didapatkan ialah tidak berpengaruh dilakukan uji Duncan untuk melihat besar pengaruh
terhadap kerenyahan, hal ini ditunjukkan dengan tepung ubi ungu dan tepung ikan cakalang terhadap
nilai Fhitung sebesar 0.722 dengan taraf signifikansin bentuk biskuit. Hasil uji Duncan terhadap
0.577 (di atas taraf nyata 0.05). keremahan dapat dilihat pada Tabel 11.
Kerenyahan biscuit jika semakin tinggi
penambahan tepung ubi ungu pada biskuit maka
semakin rendah nilai rata – rata yang didapatkan.
Hal ini dikarenakan komposisi pembentuk dari
biskuit yang disubsitusi menggunakan tepung ubi
ungu tidak berpengaruh pada proses pembentukan
biskuit yang mana kerangka biscuit hanya diperoleh
dari pati tepung. Kandungan pati pada tepung ubi
ungu cukup tinggi sehingga kerenyahan pada biskuit
tidaklah berpengaruh pada hasil jadi produk.
49
e-journal Boga, Volume 7, No. 1, Edisi Yudisium Januari 2018, Ha 44 - 51
Tabel 11 Hasil Uji Bentuk Duncan Substitusi Tepung Uji anava ganda terhadap kerenyahan biskuit
Ubi Ungu dan Tepung Ikan Cakalang dapat dilihat pada Tabel 12.
Bentuk
Duncan Tabel 12. Hasil Uji Anava Ganda Pengaruh Interaksi
Subset
Subsitusi dan Penambahan pada Tingkat Kesukaan
Biskuit
Perlakuan N 1 2 3 Tests of Between-Subjects Effects
ubi 50%, ikan 20% 35 2.17 Dependent Variable: Kesukaan
ubi 50%, ikan 10% 35 2.20 Type III
Sum of
ubi 40%, ikan 20% 35 2.29 Source Squares Df Mean Square F Sig.
ubi 50%, ikan 15% 35 2.60 2.60 Corrected Model 40.800a 8 5.100 6.944 .000
ubi 40%, ikan 15% 35 2.80 2.80 Intercept 2763.457 1 2763.457 3.763E3 .000
ubi 30%, ikan 15% 35 2.86 2.86 Tepung 34.133 2 17.067 23.237 .000
Ikan .133 2 .067 .091 .913
ubi 30%, ikan 20% 35 2.86 2.86 tepung * ikan 6.533 4 1.633 2.224 .066
ubi 40%, ikan 10% 35 3.09 Error 224.743 306 .734
ubi 30%, ikan 10% 35 3.14 Total 3029.000 315
Corrected Total 265.543 314
Sig. .069 .282 .160
51