Dosen Pengampu:
Hartati, S. Si, M. Si, Ph. D
PENDIDIKAN BIOLOGI A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2019/2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
B. Teori Endosimbiosis................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................16
B. Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya maka
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Asal Usul Kemunculan
Eukariotik” untuk tugas mata kuliah Evolusi. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Evolusi. Dalam penulisan makalah ini, kami
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami terbatas untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhirnya kami
berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan dimuka bumi ini tidak semata-mata muncul secara instan, namun dibentuk
melalui proses evolusi yang sangat panjang. Kita tahu bahwa sel adalah unit terkecil dari
makhluk hidup tempat aktivitas kehidupan seperti produksi energi dan perkembangbiakan
terjadi. Secara garis besar terdapat dua tipe sel yaitu prokariot dan eukariot. Organisme
prokariot dianggap organisme tertua di bumi ini karena strukturnya paling primitive,
sedangkan sel euariotik adalah sel yang lebih modern.
Menurut para ahli evolusi, berjuta-juta tahun yang lalu terdapat monomer-monomer
organik seperti air, gas hidrogen, gas amonia, gas metana yang bergabung menjadi polimer
organik atau protenoid. Protenoid akan menjadi protobion, dimana protobion ini merupakan
bahan dasar pembentuk sel purba atau disebut progenot. Semua makhluk hidup yang hidup
saat ini merupakan hasil perkembangan sel purba ini. Progenot atau sel purba akan
berkembang menjadi kelompok sel prokariotik purba seperti Archeabacteria. Archeabacteria
merupakan kelompok bakteri yang hidup pada kondisi ekstrim. Kelompok sel ini memiliki
dinding sel dengan berbagai jenis protein, pigmen fotosintesis berupa bakteriorodopsin, dan
mampu menghasilkan ATP sendiri.
Organisme eukariotik muncul dengan proses yang sangat panjang, dimulai dari molekul
tak hidup yang berpolimer membentuk gabungan molekul yang sangat kompleks. Hal itu
dapat terjadi, karena keadaan bumi pada saat itu berbeda dengan sekarang. Kadar gas oksigen
masih minim, banyak petir, kadar karbon dioksida yang tinggi, aktivitas vulkanik, hantaman
meteor, dan radiasi sinar UV yang sangat tinggi dibandingkan dengan keadaan bumi saat ini.
Organisme eukariotik juga memiliki struktur yang lebih kompleks dari pada organisme
prokariotik karena organisme eukariotik memiliki organel-organel yang tidak dimiliki oleh
organisme prokariotik. Organel-organel memiliki beberapa tugas yang mendukung
kehidupan sel eukariotik. Salah satu organel dari sel eukariotik adalah mitokondria yang
memiliki tugas untuk menghasilkan energi bagi sel. Keberadaan mitokondria dalam sel
eukariotik memberi kita petunjuk mengenai asal mula sel eukariotik. Oleh karena itu,
mengapa kita perlu tahu bagaimana asal usul munculnya sel eukariotik, karena lingkungan
pada kondisi dulu dapat memungkinkan terbentuknya kehidupan. Namun, masih banyak
perdebatan mengenai asal-usul kehidupan di bumi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perkembangan dari sel prokariotik menjadi sel eukariotik?
2. Apa yang dimaksud dengan teori endosimbisis (teori yang mendukung asal mula sel
eukariotik)?
3. Apa saja keterbatasan-keterbatasan dari teori endosimbiosis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan dari sel prokariotik menjadi sel eukariotik.
2. Untuk mengetahui teori endosimbisis (teori yang mendukung asal mula sel eukariotik)
3. Untuk mengetahui keterbatasan-keterbatasan dari teori endosimbiosis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sel-sel hewan sangat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, susunan organel dan
fungsi utama secara fisiologi. Oleh karena itu, tidak ada sel yang khas dapat menjadi
sebagai suatu contoh dari semua sel-sel hewan. Walaupun demikian dalam
organisasinya ada sejumlah struktur sel yang umum bagi sebagian besar sel-sel hewan.
Yang dimiliki sel hewan namun tidak dimiliki oleh sel tumbuhan yaitu lisosom dan
sentrosom.
b. Sel Tumbuhan
Semua organel yang diuraikan sebagai penyusun tetap dari sel hewan, juga
ditemukan pada banyak sel tumbuhan. Namun selain organel tersebut banyak lain
yang unik pada sel tumbuhan, meliputi dinding sel yang kaya karbohidrat,
plasmodesmata, kloroplas dan vakuola yang besar.. Organel yang dimiliki oleh sel
tumbuhan tetapi tidak dimiliki oleh sel hewan adalah kloroplas, vakuola yang besar,
dinding sel, dan plasmodesma.
c. Struktur dan Fungsi Sel Eukariotik
Sel eukariotik biasanya merupakan penyusun struktur makhluk hidup
multiseluler kecuali sel ragi. Sel eukariotik tersusun atas membran sel, sitoplasma,
nukleus, sentriol, retikulum endoplasma, ribosom, kompleks golgi, lisosom, badan
mikro, mitokondria, mikrotubulus, dan mikrofilamen. Organel-organel di dalam sel
memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sel tersebut (Novel,
2012).
Menurut Stanfield (2006: 8), komponen-komponen sel eukariotik terbagi atas 13
jenis, yakni :
Mikrofilamen (Filamen Aktin)
Mikrotubulus(Polimer Tubulin)
Mitokondria
Ribosom
Kloroplas
Badan golgi
Membran plasma
Dinding sel
Peroksisom
Retikulum Endoplasma
Nukleolus
Vakuola
B. Teori Endosimbiosis
Teori endosimbion sebenarnya merupakan konsep yang sudah cukup lama dirumuskan,
yakni pertama kali pada tahun 1883 oleh seorang ilmuwan Jerman bernama Andreas
Schimper. Ia berhipotesis bahwa kloroplas sebenarnya merupakan sianobakteri yang hidup di
dalam sel. Hipotesis Schimper ini kemudian diselidiki lebih lanjut oleh ahli botani Rusia
Konstantin Mereschkowski yang juga mengemukakan bahwa kloroplas merupakan simbion
yang hidup di dalam sel tumbuhan. Hanya saja penelitiannya ini mengalami stagnasi dan
dilupakan selama hampir satu abad, hingga pada tahun 1967 barulah teori endosimbion
dikenal dan diterima oleh khalayak ilmuwan berkat tulisan-tulisan yang diterbitkan oleh ahli
biologi Amerika, Lynn Margulis.
Teori yang dikembangkan lebih lanjut oleh Lynn Margulis ini juga awalnya kurang
mendapat perhatian dan seringkali dicemooh oleh kalangan ilmuwan. Namun lambat laun
teori ini akhirnya diterima dan dipelajari lebih jauh oleh para ahli biologi untuk mencari tahu
bagaimana mekanisme evolusi tersebut terjadi sehingga bisa menghasilkan makhluk hidup
multiseluler seperti hewan, tumbuhan dan manusia.
Gagasan bahwa pada dasarnya sel eukariotik sebenarnya merupakan koloni mikroba
pertama kali diusulkan pada tahun 1920 oleh ahli biologi Amerika Ivan Wallin (Fausto-
Sterling 1993). Pencetus versi modern SET adalah biologi Lynn Margulis. Pada tahun
1981,Margulius dengan edisi pertama yang berjudul simbiosis eolution, dimana awala
gagasanya menyatakan bahwa sel eukariotik berinterkasi,bergabung dalam urutan tertentu.
Nenek moyang dahulunya mendapatkan organel tersebut dari dalam sel inangnya baik yang
menjadi mangsanya maupun parasite internal,selanjutnya hubungan itu berkembang menjadi
hubungan saling menguntungkan bagi kedua organisme,saling bergantung dan akhirnya
berevolusi.
1. Mekanisme Endosimbiosis Dan Munculnya Makhluk Hidup Di Bumi
Sejarah evolusioner sel eukariotik yang dijelaskan melalui teori endosimbion
sebenarnya masih hangat diperdebatkan sampai saat ini. Dalam teori endosimbion,
bakteri yang berperan sebagai host (inang) merupakan archaea, bakteri yang juga hidup di
dalam saluran pencernaan kita dan berperan sebagai penghasil gas metan. Sedangkan
bakteri yang ‘dimakan’ oleh si archaea tadi (atau yang berperan sebagai symbiote) adalah
bakteri fotosintetik non-sulfur serta sianobakteri. Asal-usul organisme multiseluler yang
hidup di muka bumi saat ini bermula dari proses makan-dan-dimakan antara archaea dan
bakteri fotosintetik yang dapat dilihat pada gambar berikut:
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sel eukariotik lebih
“modern” dibandingkan dengan sel prokariotik. Berdasarkan teori evolusi, makhluk hidup
yang pertama muncul di bumi adalah dalam bentuk sel prokariotik atau bakteri. Sel
sederhana ini kemudian berevolusi menjadi sel yang lebih kompleks yaitu sel eukariotik
dalam waktu satu miliar tahun dan akhirnya berkembang menjadi makhluk hidup yang kita
kenal sekarang, termasuk kita manusia. Proses evolusi sel prokariotik menjadi eukariotik
disebut dengan endosimbiosis. Adapun hipotesis dari endosimbiosis masih banyak
dipertanyakan kebenarannya, karena memiliki keterbatasan-keterbatasan yang belum bisa
dijelaskan.
B. Saran
Dalam penulisan makalah selanjutnya mengenai evolusi sel eukariotik disarankan untuk
lebih banyak referensi-referensi terbaru mengenai asal mula sel eukariotik dan bukti-bukti
ilmiah mengenai adanya evolusi sel eukariotik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36264316/TEORI_ENDOSYMBIOSIS
https://evolution.berkeley.edu/evolibrary/
Lukman, A., 2008. Evolusi Sel Sebagai Dasar Perkembangan Makhluk Hidup Saat ini.
Biospecies, 1 (2): 67-72.