Anda di halaman 1dari 7

RESUME EKOLOGI TUMBUHAN

“KONSEP KOMUNITAS TUMBUHAN”

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Samsurizal M. Sulaeman, M.Si., C.EIA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

Anisya (A22120025)

Fadilah (A22120026)

Muh. Yazid Ilmany (A22120029)

Bunga Aulia (A22120062)

Regina Triana Putri (A22120141)

KELAS C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2022
PENDAHULUAN

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan
populasi. Perubahan komunitas yang sesuai dengan perubahan lingkungan yang terjadi akan
berlangsung terus sampai pada suatu saat terjadi suatu komunitas padat ,sehingga timbulnya
jenis tumbuhan atau hewan baru akan kecil sekali kemungkinannya,namun perubahan akan
selalu terjadi. Oleh karena itu,komunitas padat yang stabil tidak mungkin dapat dicapai.
Perubahan komunitas tidak hanya terjadi oleh timbulnya penghuni baru, tetapi juga hilangnya
penghuniyang pertama.

Kumpulan populasi dari berbagai jenis atau spesies tumbuhan yang menempati suatu
wilayah tertentu akan membentuk suatu komunitas tumbuhan. Suatu komunitas tumbuhan
tidaklah selalu harus terdapat pada suatu wilayah atau habitat yang luas dengan berbagai jenis
tumbuhan penyusunnya dan makhluk hidup lain yang hidup bersamanya, seperti di hutan,
rawa-rawa atau padang lamun. Dalam kenyataanya, komunitas tumbuhan dapat mempunyai
ukuran seberapa pun, misalnya komunitas tumbuhan air yang terdapat di akuarium.

Dalam suatu ekosistem individu, populasi, dan komunitas tumbuhan cenderung tidak
pernah sepenuhnya dalam keadaan mantap, tetapi terdapat dalam keadaan keseimbangan
yang mudah goyah. Melalui berbagai kaidah ekologi yang berlangsung secara terus-menerus,
maka berbagai proses seperti proses interaksi, toleransi, adaptasi, fisiologi, asosiasi, dan
suksesi, akan terbentuk keseimbangan dinamis atau homeostasis untuk skala waktu tertentu.
ISI

A. Komunitas Biotik Dan Interaksi Antar Populasi


Komunitas biotik adalah kumpulan dari komponen lingkungan hidup seperti
sekumpulan makhluk hidup atau organisme yang ada dilingkungan sekitar. Makhluk
hidup tersebut dapat digolongkan berdasarkan jenis-jenis tertentu. Komponen-
komponen biotik meliputi, manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan atau yang disebut
makhluk hidup yang membentuk sebuah komunitas biotik dan semua komponenya
saling berinteaksi.
Interaksi antar populasi adalah hubungan timbal balik (interaksi) dengan
spesies lainya. Interaksi yang terjadi ini bentuknya bisa bermacam-macam ada dua
macam interaksi berdasarkan jenis organisme yaitu intraspesies dan interspesies.
Interaksi intraspesies adalah hubungan antara organisme yang berasal dari satu
spesies, sedangkan interaksi interspesies adalah hubungan yang terjadi antara
organisme yang berasal dari spesies yang berbeda.Seperti halnya yang terjadi dalam
suatu ekosistem. Apakah itu saling menguntungkan, merugikan, netral, ataupun
kombinasi kesemuanya.

B. Fisiogami Tumbuhan
Konsep tentang fisiognomi menggambarkan tentang penampakan luar (life
form), morfologi, deskripsi habitus, dan stratifikasi vegetasi yang ada dalam suatu
ekosistem. Wijana (2015) menyatakan bahwa fisiognomi setiap spesies tumbuhan
memiliki morfologi yang khas untuk setiap spsies tersebut. Wijana (2014)
menyebutkan fisiognomi adalah penampakan luar dari suatu vegetasi yang dapat
dideskripsikan berdasarkan kepada penampakan spesies tumbuhan dominan,
penampakan tinggi tumbuhan, dan warna dari tumbuhan yang tampak oleh mata.
Lebih lanjut Efendi dan Harahap (2014)menyampaikan bahwa fisiognomi adalah
kenampakan vegetasi tumbuhan (struktur komunitas) yang berkombinasi dengan
faktor lingkungan fisik, kimia dan biotik.Faktor biotik yang mempengaruhi adalah:
spesies dominan, lifeform, stratifikasi,densitas daun (foliage density), penutupan
(coverage), dispersal tumbuhan(pemencaran), dan lain-lain.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap fisiognomi spesies tumbuhan,yaitu:
faktor genetik, faktor klimatik, dan faktor edafik. Faktor genetik adalah factor bawaan
dari masing-masing spesies tersebut. Secara genetik akan mengatur life form suatu
spesies dalam bentuk habitus seperti pohon, semak, dan herba. Faktor klimatik
menunjukkan kondisi iklim suatu daerah. Secara umum untuk di Indonesia memiliki
iklim tropis. Faktor edafik berpengaruh terhadap fisiognomi dari spesies tumbuhan itu
sendiri. Antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya memiliki kondisi
faktoredafik yang berbeda sehingga memunculkan bentuk fisiognomi yang berbeda
(Wijana,2015, Sharma dan Hara, 2018). Masalah utama dalam penelitian ekologi
tumbuhanadalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi berbagai aspek fisiologi dan morfologi tumbuhan, dari sel individu
hingga ekosistem yang kompleks, dan untuk memahami bagaimana semua parameter
ini dapat berinteraksi selama evolusi ekosistem. Di antara faktor-faktor lain,
karakteristik fisiognomik dari vegetasi sangat ditentukan oleh faktor lingkungan
seperti kondisi iklim dan edafik, dan dengan demikian fisiognomi itu sangat
disesuaikan dengan habitatnya(Traiser et al, 2005).

C. Komposisi Spesies
Komposisi spesies merupakan jumlah jenis suatu spesies yang terdapat dalam
suatu vegetasi lingkungan. Dominansi jenis suatu spesies dapat dihitung melalui
Indeks Nilai Penting (INP) yang merupakan jumlah dari kerapatan relative (KR),
Frekuensi relatif (FR), Dominansi Relatif (DR), untuk tiap tingkat pertumbuhan
(Pohon, tiang, pancang, dan semai). Indeks dominansi (Indeks of dominance) adalah
parameter yang menyatakan tingkat terpusatnya dominasi (penguasaan) spesies dalam
suatu komunitas. Penguasaan atau dominasi spesies dalam komunitas bisa terpusat
pada satu spesies, beberapa spesies, atau pada banyak spesies yang dapat diperkirakan
dari tinggi rendahnya indeks dominasi (Indriyanto, 2015).
D. Pola Ruang Zonasi & Tipologi Komunitas
Teknik pengaturan zonasi adalah ketentuan lain dari zonasi konvensional yang
dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas dalam penerapan aturan zonasi dan
ditujukan untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam penerapan peraturan zonasi
dasar, mempertimbangkan kondisi kontekstual kawasan dan arah penataan
ruang.Seperti indikasi arahan peraturan zonasi kawasan lindung nasional Peraturan
zonasi untuk kawasan hutan lindung disusun dengan memperhatikan: pemanfaatan
ruang, ketentuan pelarangan seluruh kegiatan yang berpotensi mengurangi fungsi
lindung;dll
Tipologi antara komunitas sederhana dan komunitas modern ini merupakan
tipologi secara umum. Dapat disimpulkan, tipologi komunitas adalah sebagai berikut:
1. Komunitas sederhana, di dalamnya terdapat komunitas tradisional dan adat
2. Komunitas modern, di dalamnya terdapat komunitas desa dan komunitas
kota
Tipologi komunitas ini tidak selalu berbentuk turunan dari satu tipologi
komunitas lainnya, namun merupakan pembagian berdasarkan ciri khas
masyarakatnya masing masing.pemberdayaan yang dilakukan untuk mengembangkan
potensi suatu kelompok masyarakat harus menjadi sebuah program yang sesuai
dengan karakteristik masing masing kelompok masyarakat. Agar hasil pemberdayaan
yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan target yang telah ditentukan.
PENUTUP

Macam-macam komunitas tumbuhan tersebar di berbagai belahan dunia. Komunitas


tumbuhan tersebar dari garis tropis ekuator, hingga ke arah utara maupun selatan. Komunitas
tumbuhan biasa disebut dengan vegetasi. Vegetasi terbentuk karena dua faktor penting, yaitu
adanya heterogenitas lingkungan dan perbedaan toleransi terhadap lingkungan alam.Vegetasi
atau komunitas tumbuhan merupakan bagian dari ekosistem, yang dapat menggambarkan
pengaruh dari faktor-faktor lingkungan, dalam sesuatu yang mudah diukur dan nyata
wujudnya.

Struktur komunitas adalah suatu konsep yang mempelajari susunan atau komposisi
spesies dan kelimpahan dalam suatu komunitas. Komunitas mempunyai struktur dan pola
tertentu terhadap keanekaragaman, kemerataan, dan dominansi dengan ciri yang unik pada
suatu kommunitas.
DAFTAR PUSTAKA

Rasidi Suswanto.Batasan dan Ruang Lingkup Ekologi Tumbuhan.Diakses pada :


http://repository.ut.ac.id/4431/1/BIOL4411-M1.pdf

Wijana Nyoman. “FISIOGNOMI VEGETASI HUTAN DESA ADAT TENGANAN PEGRINGSINGAN ,


KARANGASEM, BALI”. Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha Volume 7 Nomor 1
Tahun 2020

file:///C:/Users/ZYREX/Downloads/adminbiobaru,+17-32.pdf

Ismi Nuraina. “ANALISA KOMPOSISI DAN KEANEKARAGAMAN JENIS TEGAKAN PENYUSUN


HUTAN TEMBAWANG JELOMUK DI DESA META BERSATU KECAMATAN SAYAN KABUPATEN
MELAWI”. JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (1) : 137 – 146

https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfkh/article/viewFile/24151/75676575828

Anda mungkin juga menyukai