Anda di halaman 1dari 6

DINAMIKA POPULASI

Disusun oleh:

NURFADHILAH AWLIYYAH

L011211090

KELAS D

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2022
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani oikos, yang berarti ”rumah” atau ”tempat untuk
hidup”, dan “logos” yang berarti ilmu, sehingga ekologi berarti ilmu yang mengkaji interaksi
antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ekologi
juga dapat didefinisikan sebagai pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok
organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal balik antara organisme-
organisme hidup dengan lingkungannya (Odum, 1996).

Ekologi dapat dibagi menjadi tiga pokok bahasan, antara lain: 1) Tingkat-tingkat organisasi
(ekosistem, komunitas, populasi, dan organisme); 2) Jenis lingkungan atau habitatny; dan 3)
Penerapan-penerapan asas dasar ekologi. Ekologi memiliki sistem dalam kompleksitas
penyusunan yang saling terkait dan membentuk proses ekologi. Proses Ekologi adalah
berlangsungnya proses hubungan antara organisme (B) dan lingkungannya (A). Banyak
proses yang terjadi selama berlangsungnya hubungan tersebut mulai dari proses untuk
mempertahankan diri, proses berkembang-biak, proses penyesuaian diri, dan sebagainya.
Populasi adalah organisme satu spesies yang mendiami suatu tempat. Komunitas adalah
kumpulan spesies organisme yang mendiami suatu tempat. Komunitas beserta lingkungan
abiotik membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu pola penyebaran populasi, struktur populasi, dan distribusi populasi?
2. Bagaimana pola interaksi dalam komunitas?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pola penyebaran populasi, struktur populasi, dan distribusi


populasi.
2. Mengetahui bagaimana bentuk pola interaksi dalam komunitas.

II. PEMBAHASAN
II.1 A. Penyebaran Populasi
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu “populus” yang artinya rakyar, berarti
penduduk. Sedangkan populasi yang dimaksudkan dalam ekologi adalah populasi
yang dimaksudkan dalam ekologi adalah populasi dari spesies-spesies atau jenis-jenis
organisme. Populasi meliputi kumpulan individu-individu organisme di suatu tempat
yang memiliki sifat-sifat serupa, mempunyai asal-usul yang sama, dan tidak ada yang
menghalangi anggota-anggota individunya untuk berhubungan satu sama lain
mengembangkan keturunan secara bebas.
Pola adalah bentuk atau model sedangkan Penyebaran adalah pergerakan sehingga
Pola Penyebaran individu merupakan bentuk pergerakan individu ke dalam atau
keluar populasi. Individu-individu yang ada dalam populasi mengalami penyebaran
didalam habitatnya mengikuti salah satu diantara pola penyebaran yang disebut pola
distribusi intern yaitu distribusi acak (randim), distribusi seragam (uniform), dan
distribusi bergerombol (clumped) (Indriyanto, 2006).
Menurut Surasana (1990), penyebaran atau distribusi individu dalam populasi bisa
bermacam-macam, pada umumnya memperlihatkan tiga pola penyebaran, yaitu :
1. Penyebaran secara acak, jarang terdapat di alam. Penyebaran ini biasanya terjadi
apabila faktor lingkungan sangat beragam untuk seluruh daerah dimana populasi
berada, selain itu tidak ada sifat-sifat untuk berkelompok dari organisme tersebut.
2. Penyebaran secara merata, penyebaran ini umumnya terdapat pada tumbuhan.
Penyebaran semacam ini terdapat apabila ada persaingan yang kuat antara
individu-individu dalam populasi tersebut.
3. Penyebaran secara berkelompok, penyebaran ini yang paling umum terdapat di
alam, terutama untuk hewan.

Dari tiga pola dasar penyebaran organisme dapat disusun 5 tipe penyebaran:

a. Seragam (uniform).
b. Acak (random).
c. Acak bergerombol/berkelompok.
d. Seragam bergerombol/berkelompok.
e. Berkelompok berkumpul.
2.1 B. Distribusi Populasi
Distribusi populasi merupakan penyebaran penduduk pada suatu kota atau habitat
tertentu. Distribusi populasi dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan fisik, binaan,
dan sosial. Distribusi populasi tidak hanya berkaitan dengan ruang atau spasial saja
melainkan juga non spasial. Non spasial yang dimaksud adalah sebaran populasi
secara fungisional dalam struktur-struktur masyarakat. Masyarakat merupakan hasil
dari integrasi sistem-sistem di bawahnya. Distribusi populasi non-spasial mengacu
pada terdistribusinya populasi ke dalam struktur-struktur tersebut dan secara
fungisional mempengaruhi pengembangan. Indikator distribusi non-spasial ini lebih
menekankan pada aspek fungsional (kualitatif) daripada jumlah (kuantitas). Corak
distribusi spasial adalah efektivitas fungsi yang diperankan dalam kesatuan
masyarakat.

Distribusi berkaitan dengan pemusatan, penyebaran, lokasi atau posisi. Distribusi


berhubungan dengan aspek-aspek spasial sumberdaya dan aktivitas pemanfaatannya
menurut lokasi. Setiap jenis aktivitas menyebar dengan luas yang berbeda-beda dan
tingkat penyebaran yang berbeda-beda pula. Dalam cara pandang yang lain,
sumberdaya dan aktivitas manusia yang memanfaatkannya terkonsentrasi dengan
tingkat yang berbeda-beda.

2.1 C. Struktur Populasi


Menurut Hardiansyah (2010) struktur populasi meliputi densitas dan pola distribusi,
demografi tumbuhan, stadia dan umur, fekunditas, struktur umur dan struktur stadia.
Biasanya populasi yang sedang berkembang cepat mengandung sebagian besar
individu-individu muda. Populasi didefinisikan sebagai kelompok kolektif organisme.
Organisme dan spesies yang sama (kelompok-kelompok lain di mana individu-
individu dapat bertukar informasi genetika) menduduki ruang atau tempat
tertentu,memiliki berbagai ciri atau sifat yang merupakan sifat milik individu di dalam
kelompok itu. Populasi mempunyai sejarah hidup dalam arti mereka tumbuh,
mengadakan pembedaan-pembedaan dan memelihara diri seperti yang dilakukan oleh
organisme. Sifat-sifat kelompok seperti laju kelahiran, laju kematian, perbandingan
umur, dan kecocokan genetik hanya dapat diterapkan pada populasi (Odum, 1998).
Populasi cenderung diatur oleh komponen-komponen fisik seperti cuaca, arus air,
faktor kimia yang membatasi pencemaran dan sebagainya dalam ekosistem yang
mempunyai keanekaragaman rendah atau dalam ekosistem yang menjadi sasaran
gangguan-gangguan luar yang tidak dapat diduga, sedangkan dalam ekosistem yang
mempunyai keanekaragaman tinggi, populasi cenderung dikendalikan secara biologi
dan seleksi alam. Faktor negatif maupun positif bagi populasi adalah,
ketidaktergantungan pada kepadatan (density independent), apabila pengaruhnya tidak
tergantung dari besarnya populasi.
2.2 Pola Interaksi Dalam Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi berbeda yang saling berinteraksi di
suatu wilayah yang sama sebagai contoh adalah komunitas padang rumput yang
dihuni oleh beberapa populasi diantaranya kuda, banteng, ular, belalang, singa,
macan, serigala, dan lain lain. Contoh komunitas lainnya adalah komunitas sungai
yang terdiri atas beberapa populasi seperti buaya, kuda nil, ular, ikan, plankton, dan
lain-lain. Antar komunitas padang rumput dan sungai terjadi interaksi berupa
peredaran organisme dari kedua komunitas tersebut. Kuda, banteng dapat menjadi
sumber makanan bagi buaya, sebaliknya di sungai, ikan dapat menjadi makanan bagi
macan.
Suatu komunitas mempunyai keanekaragaman (diversity) tertentu. Keanekaragaman
itu sendiri adalah jumlah spesies dan jumlah individu-individu masing-masing
spesies pada sutu komunitas. Suatu komunitas tertentu hidup pada tempat tertentu
oleh karena pengaruh lingkungan abiotik, bagaimana komunitas-komunitas itu
berubah sepanjang masa, sehingga hal tersebut merupakan satuan yang diorganisasi
sedemikian rupa bahwa komunitas mempunyai sifat-sifat tambahan terhadap
komponen individu beserta fungsi-fungsinya.

III. KESIMPULAN

Ekologi populasi mempelajari tentang dinamika populasi yang dipengaruhi oleh laju
kelahiran, laju kematian, dan komposisi penduduk berdasarkan usia. Ekologi komunitas
menggambarkan bagaimana suatu jenis makhluk hidup yang hidup di lingkungan tertentu
berinteraksi dengan jenis makhluk hidup lain di lingkungan yang sama.
IV. DAFTAR PUSTAKA

Alfred Nabal. (2020). Distribusi Populasi Sebagai Model Pengembangan Kota


Berimbang.

Sartika. (2016). Populasi dan Pola Penyebaran Kantong Semar (Nepenthes gracilis) Di
Rhino Camp Resort Sukaraja Atas Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan
Selatan (TNBBS).

Muhammad Rizky. (2018). Pola Penyebaran Dan Struktur Populasi Salagundi


(Roudholia teysmanii) Di Desa Simorangkir Julu, Kabupaten Tapanuli
Utara.

Novrini Yanti dkk. (2018). Buku Ajar Pengetahuan Lingkungan.

Djohar Maknun, S.Si., M,Si.. (2017). Ekologi: Populasi, Komunitas, Ekosistem,


Mewujudkan Kampus Hijau, Asri, Islami, Dan Indah.

Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga


Kependidikan. (2017). Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata
Pelajaran IPA BAB VI EKOLOGI.

Iswandi U. (2012). Ekologi Dan Ilmu Lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai