Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Secara sederhana, ilmu ekologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari ekosistem. Kata ekologi berasal dari kata Oikos yang berarti
rumah atau tempat tinggal dan Logos berarti ilmu. Pertama kali kata
ekologi diperkenalkan oleh Ernst Haecckel (1866) bahwa Ekologi adalah
disiplin ilmu yang mempelajari seluk beluk ekonomi alam, suatu kajian
mengenai hubungan anorganik serta lingkungan organik di sekitarnya
yang kemudian pengertian ini diperluas, menjadi kajian mengenai
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekologi sering disebut sebagai ilmu dasar lingkungan. Berdasarkan
pengertian di atas, sebenarnya ekologi meliputi studi tentang populasi
tanaman dan binatang, tanaman dan komunitas hewan dan ekosistem.
Ekosistem menggambarkan jaringan hubungan antara organisme
pada skala yang berbeda organisasi. Pemenuhan kebutuhan manusia dapat
terpenuhi karena adanya pemanfaatan lingkungan yang berbentuk
pengelolaan lingkungan hidup. Melalui pengelolaan lingkungan hidup,
terjadi hubungan timbal balik antara lingkungan biofisik dengan
lingkungan sosial. Ini berarti sudah berkaitan dengan konsep ekologi,
terutama tentang konsep hubungan timbal balik antara lingkungan biofisik
dengan lingkungan sosial. Dengan demikian, apabila membicarakan
lingkungan hidup, maka konsep ekologi akan selalu terkait, sehingga
permasalahan lingkungan hidup adalah permasalahan ekologi.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengetahui konsep tentang ekologi?
2. Bagaimana cara mengetahui penjelasan tentang populasi?
3. Bagaimana cara mengetahui penjelasan tentang komunitas?
4. Bagaimana cara mengetahui penjelasan tentang ekosistem?

1
1.4 Tujuan
1. Mengetahu secara jelass konsep tentang Ekologi.
2. Mengetahui secara rinci tentang populasi.
3. Mengetahui secara rinci tentang komunitas.
4. Mengetahui secara rinci tentang ekosistem.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Ekologi
Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernnst Haeckel, seorang ahli
biologi bangsa Jerman, pada tahun 1869. Ekologi berasal dari bahasa Yunani
Oikos yang berarti rumah atau tempat tinggal dan logos yang berarti ilmu/telaah.
Oleh karena itu, ekologi berarti ilmu tentang rumah (tempat tinggal) mahluk
hidup. Secara lebih spesifik Haeckel mendefinisikan ekologi sebagai ilmu tentang
hubungan timbale balik antara makhluk hidup dengan lingkungan biotik dan
abiotiknya. Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai ilmu dan berkembang terus
dengan cepat, apalagi saat dunia sangat peka dengan masalah lingkungan dalam
mengadakan dan memelihara mutu peradaban dunia. Ekologi merupakan cabang
ilmu yang mendasari dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal
tersebut dikarenakan prinsip-prinsip ekologi dapat menerangkan dan memberikan
ilham dalam mencari jalan untuk mencapai kehidupan yang lebih layak. Difinisi
ekologi klasik yang sampaikan oleh Oddum (1963). Oddum menyatakan bahwa
ekologi adalah kajian mengenai struktur dan fungsi alam.
Ruang lingkup ekologi meliputi beberapa unit dalam spectrum biologi. Unit-
unit lingkup ekologi tersebut berturut-turut dari kecil ke besar adalah ekologi
individu, ekologi populasi, ekologi komunitas, ekologi ekosistem, ekologi bentang
alam, dan ekologi global (Reece: 327). Secara ringkas, ruang lingkup ekologi
dapat digambarkan melelui spektrum biologi, yang menggambarkan aras-aras
organisasi kehidupan sebagai berikut:

a. Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik
yang kompleks, seperti lemak, protein, dan karbohidrat.

3
b. Sel adalah satuan dasar suatu organism yang terdiri dari protoplasma dan inti
yang terkandung dalam membran. Membran merupakan komponen yang
menjadi pemisah dari satuan dasar lainnya.
c. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama,
misalnya jaringan otot.
d. Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organism yang
mempunyai fungsi tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan, dan
daun atau akar pada tumbuhan.
e. Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi yang harmonis,
seperti kerja sama antara mata dan telinga, antara mata dan tangan, dan
antara hidung dengan tangan.
f. Organisme adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup.
g. Populasi adalah kelompok organism yang sejenis yang hidup dan beranak
pada suatu daerah tertentu. Contohnya populasi rusa di pulau Jawa, populasi
banteng di Ujung Kulon, populasi badak di Ujung Kulon, dan populasi ayam
kampong di Jawa Barat.
Tiga karakteristik fundamental suatu populasi adalah densitas, disperse, dan
demografika.
1. Densitas adalah Jumlah individu per satuan luas atau volume misalnya,
jumlah bakteri Escherecia coli per millimeter.
2. Disperse adalah Pola penjarakan antara individu dalam perbatasan populasi.
3. Demografika adalah Bidang yang mempelajari statistika vital populasi dan
perubahan statistika tersebut seturut waktu.
h. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis organism yang
menempati suatu daerah tertentu. Di daerah tersebut setiap populasi
berinteraksi satu dengan lainnya. Misalnya populasi rusa berinteraksi dengan
populasi harimau di Pulau Sumatra atau populasi ikan mas berinteraksi
dengan populasi ikan mujair.

4
i. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan
hubungan timbal balik yang kompleks antara makhluk hidup dengan
lingkungannya, baik yang hidup maupun yang tak hidup (tanah, air, udara,
atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem
ekologi.
j. Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi. Lapisan biosfer
kira-kira 9000 m di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah
permukaan tanah, dan beberapa ribu meter di bawah permukaan laut.
2.2 Populasi
1. Pengertian
Apa yang dimaksud dengan suatu populasi (population)? Secara umum,
pengertian populasi adalah sekumpulan mahluk hidup yang memiliki
karakteristik yang sama (species yang sama), hidup dalam wilayah geografis
yang sama pada waktu tertentu, dan mampu bereproduksi di antara sesama
mahluk hidup tersebut.
Ada juga yang mengatakan bahwa arti populasi ini adalah sekumpulan
penduduk atau jumlah penghuni di suatu daerah baik itu manusia, hewan,
maupun, tumbuhan, yang berada pada suatu tempat atau ruang tertentu.
Sedangkan dalam penelitian, populasi ini adalah suatu wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai karakteristik
dan jumlah tertentu untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya.
Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa pengertian dari populasi adalah
suatu himpunan objek (manusia, mahluk hidup lainnya, gejala, benda atau
peristiwa) yang memiliki karakteristik sama dan berada di tempat yang sama
juga.
2. Dinamika populasi
Dinamika Populasi Merupakan ilmu yang mempelajari pertumbuhan serta
pengaturan populasi. Hal ini tentu berkaitan dengan parameter populasi.
Khusus di dalam pengaturan kerapatan populasi dikenal adanya mekanisme
“density dependent” (mekanisme yang bergantung kepada kerapatan) dan

5
mekanisme “density independent” (mekanisme yang tak bergantung pada
kerapatan). Secara umum, aspek-aspek yang dipelajari dalam dinamika
populasi adalah:
a. Populasi sebagai komponen dari sistem lingkungan.
b. Perubahan jumlah individu dalam populasi.
c. Tingkat penurunan, peningkatan, penggantian individu dan proses yang
menjaga kestabilan jumlah individu dalam populasi.
d. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan jumlah individu dalam
populasi.
3. Pola penyebaran
Pola penyebaran merupakan salah satu bentuk pertahanan hidup dari
serangan predator dan iklim. Terdapat 3 pola penyebaran yang umum
dilakukan, yaitu mengelompok, merata, dan acak. Ciri-ciri pola penyebaran
mengelompok didasarkan oleh insting suatu individu untuk berkumpul di
dekat sumber makanannya. Pola penyebaran mengelompok biasa dilakukan
oleh bintang laut. Pola kedua adalah penyebaran merata di mana individu
membutuhkan jarak yang cukup untuk bertelur. Pola ini dilakukan oleh
penguin pada musim kawin. Pola terakhir adalah pola penyebaran secara acak.
Pola ini terjadi pada tanaman randa tapak dibantu oleh hembusan angin yang
menerbangkan biji tunas ke arah yang acak.
2.3 Komunitas
1. Pengertian komunitas
Komunitas adalah suatu kelompok sosial di suatu masyarakat yang terdiri
dari beberapa individu yang saling berinteraksi di lingkungan tertentu dan
umumnya memiliki suatu ketertarikan dan habitat yang sama.
Ada juga yang menyebutkan bahwa arti komunitas adalah suatu kelompok
di dalam masyarakat, dimana para anggotanya ini memiliki kesamaan kriteria
sosial sebagai ciri khas. Misalnya pada kesamaan minat, kesamaan profesi,
kesamaan agama, kesamaan tempat tinggal, dan lain-lain.
Suatu komunitas ini terbentuk karena adanya keinginan dari para
anggotanya untuk mencapai tujuan tertentu yang telah disepakati bersama.

6
Selain itu, suatu komunitas juga bertujuan untuk saling memberikan bantuan
sesama anggotanya sehingga dapat berkembang bersama-sama.
2. Interaksi dalam komunitas
Interaksi antara komunitas itu terjadi hanya pada komponen biotik saja.
dan komponen biotik itu terdiri dari beberapa kumpulan populasi, contoh:
interaksi yg terjadi antara anak bison yang dijaga ketat oleh kawanan induk
bison dari serangan populasi serigala. sedangkan interaksi yg trjadi di
ekosistem terjadi antara komponen biotik dan lingkungan abiotik disekitarnya.
contoh: populasi bekicot, belut, padi, membentuk komunitas dan berinteraksi
dengan komponen abiotik diskitarnya, sperti tanah, air, unsur hara, sehingga
trbntuk ekosistem sawah.
2.4 Ekosistem
1. Pengertian ekosistem
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara tamu dengan lingkungan. Ekosistem dapat dianggap
sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara semua
elemen lingkungan yang mempengaruhi satu sama lain.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit Biosystems
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik
sehingga aliran energi menuju struktur biotik tertentu dan ada siklus material
antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energi ada.
Dalam ekosistem, organisme berkembang di masyarakat bersama-sama
dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi
dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi
lingkungan fisik untuk hidup. Ide ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu:
“organisme, dalam mikroorganisme tertentu, bersama-sama dengan
lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga negara di
bumi cocok untuk kehidupan”.
Kehadiran, kelimpahan dan distribusi spesies dalam ekosistem ditentukan
oleh ketersediaan sumber daya serta kimia dan kondisi fisik dari faktor-faktor

7
yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut,
ini disebut hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas
terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanan, yaitu
bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi
apapun asalkan itu hadir dalam ekosistem bambu sebagai sumber makanan.
2. Komponen ekosistem
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang
substrat atau di mana kelangsungan hidup, atau lingkungan di mana untuk
hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktu.
Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi organisme, yaitu:
• Suhu, Proses biologis dipengaruhi oleh suhu. Mamalia dan burung
membutuhkan energi untuk mengatur suhu di dalam tubuh.
• Air, Ketersediaan air mempengaruhi distribusi organisme. Organisme di
gurun beradaptasi dengan ketersediaan air di padang pasir.
• Garam, Konsentrasi garam mempengaruhi keseimbangan air dalam
organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi
dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
• Sinar matahari, Intensitas dan kualitas cahaya mempengaruhi proses
fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga lingkungan air,
fotosintesis terjadi di sekitar permukaan matahari yang terjangkau. Di
padang pasir, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu
sehingga hewan dan tumbuhan mengalami depresi.
• Tanah dan batu, Beberapa karakteristik meliputi struktur fisik tanah, pH
dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan
pada isi sumber makanan mereka di tanah.
• Iklim, Iklim adalah kondisi cuaca untuk waktu yang lama di daerah. Iklim
makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro termasuk
iklim di daerah yang dihuni oleh komunitas tertentu.
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk merujuk kepada
sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah komponen yang

8
membentuk suatu ekosistem selain komponen abiotik (tak bernyawa).
Berdasarkan peran dan fungsi makhluk hidup dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
1. Heterotrof / Konsumen
Komponen heterotrofik terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-
bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanan.
Komponen heterotrofik disebut konsumen makro (fagotrof) karena makanan
dimakan lebih kecil. Diklasifikasikan manusia heterotrofik, hewan, jamur, dan
mikroba.
2. Pengurai / dekomposer
Pengurai pengurai adalah organisme yang menguraikan bahan organik
yang berasal dari organisme mati. Pengurai konsumen juga disebut makro
(sapotrof) karena makanan dimakan dalam ukuran yang lebih besar.
Organisme pengurai menyerap sebagian dekomposisi dan melepaskan bahan
sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Diklasifikasikan
sebagai pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada juga pengurai disebut
detritivor, hewan yaitu yang memakan membusuk sisa-sisa bahan organik,
misalnya, adalah kutu kayu. Ada tiga jenis dekomposisi, yaitu:
• Aerobik: oksigen adalah akseptor elektron / oksidan
• Anaerobik: oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai akseptor elektron
/ oksidan
• fermentasi: oksidasi anaerobik bahan organik tetapi juga sebagai akseptor
elektron. komponen ini di satu tempat dan berinteraksi membentuk suatu
ekosistem yang teratur. Misalnya, dalam suatu ekosistem akuarium,
ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrofik, tanaman air
sebagai komponen autotrof, plankton mengambang di air sebagai
komponen pengurai, sedangkan termasuk komponen abiotik adalah air,
pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.

9
3. Tipe ekosistem
Ekosistem air tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain memiliki variasi suhu yang tidak
menyolok, penetrasi cahaya yang kurang, serta terpengaruh oleh iklim dan
cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak pada ekosistem air tawar adalah
jenis ganggang, sedangkan tumbuhan yang lainnya adalah tumbuhan biji.
Ekosistem air laut
Habitat laut ditandai oleh salinitas atau kadar garam yang tinggi dengan
ion CI- dapat mencapai 55% terutama pada daerah laut tropik, hal ini karena
disana memiliki suhu yang tinggi dan penguapan yang sangat besar. Pada
daerah tropik, suhu laut dapat berkisar 25 °C. Terjadinya perbedaan suhu
bagian atas dengan bagian bawah tinggi dan terdapat batas antara lapisan
tersebut yang disebut dengan termoklin.
Ekosistem estuari
Estuari atau muara merupakan tempat bersatunya sungai dengan air laut.
Estuari sering dipagari dengan lempengan lumpur intertidal yang cukup luas.
Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang sangat tinggi serta memiliki
banyak nutrisi. Komunitas tumbuhan yang dapat hidup di estuari antara lain
rumput rawa garam, fitoplankton, dan ganggang. Komunitas hewannya seperti
cacing, ikan, kerang, dan kepiting
Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis berada di daerah tropis dan subtropis. Karakteristik
adalah 200-225 cm curah hujan per tahun. Relatif banyak spesies pohon,
spesies berbeda satu sama lain tergantung pada geografi. Tinggi pohon utama
antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun untuk membentuk
hood (kanopi).
Sabana
Sabana tropis berada di daerah dengan curah hujan 40-60 inci per tahun,
tapi temepratur dan kelembaban masih tergantung pada musim. Sabana adalah
terluas di dunia adalah di Afrika; tetapi di Australia juga ada savana yang luas.
Padang rumput

10
Padang rumput di daerah yang membentang dari daerah tropis ke
subtropis. Ciri-ciri padang rumput adalah sekitar 25-30 cm dari curah hujan
per tahun, curah hujan tidak teratur, porositas (penyerapan air) tinggi, dan
drainase (aliran air) cepat.
Gurun
Gurun yang terletak di daerah tropis yang berbatasan padang rumput. Ciri-
ciri ekosistem gurun gersang dan curah hujan rendah (25 cm / tahun).
Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.
Hutan gugur.
Apakah hutan gugur di daerah beriklim yang memiliki empat musim,
karakteristik curah hujan merata sepanjang tahun. Spesies pohon kecil (10 s /
d 20) dan tidak terlalu ketat.

11
BAB III
PENUTUP
3.2 Kesimpulan
populasi adalah suatu himpunan objek (manusia, mahluk hidup lainnya,
gejala, benda atau peristiwa) yang memiliki karakteristik sama dan berada di
tempat yang sama juga. Komunitas adalah suatu kelompok sosial di suatu
masyarakat yang terdiri dari beberapa individu yang saling berinteraksi di
lingkungan tertentu dan umumnya memiliki suatu ketertarikan dan habitat yang
sama. Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara tamu dengan lingkungan. Ekosistem dapat dianggap sebagai
suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara semua elemen
lingkungan yang mempengaruhi satu sama lain.

12
DAFTAR PUSTAKA
Ardhana, I Putu Gede. 2012. Ekologi Tumbuhan. Bali: Udayana University
Press
Badriah, Nurul. 2011. Analisis Vegetasi (Kurva Spesies Area). Banda Aceh:
Universitas Syiah Kuala
Campbell. 2012. Buku Ajar Biologi. Jakarta : Penerbit Erlangga
Cambell, Neil A. dan Reece, Jane B. 2008.Biologi Edisi kedelapan Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Campbell, Neil A. dan Reece, Jane B. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Alih Bahasa:
Lestari, R, dkk. Jakarta: Erlangga.
Kimball, John W. 1990. Biologi jilid 1. Jakarta: Erlangga
Yatim, W. 1999.Kamus Biologi. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

13

Anda mungkin juga menyukai