Anda di halaman 1dari 29

Perkembangan Batang

Kelompok 2
Farcha Fadiansyah (A22120063)
Rifka (A22120067)
Bunga Aulia (A22120062)
Kuncup Sebagai Tempat Meristem Yang
Potensial
Kuncup atau gemma merupakan bagian tumbuhan yang sesungguhnya adalah calon tunas, terdiri atas calon batang
besarta calon daun. Kuncup lazimnya dilindungi oleh alat-alat seperti rambut-rambut, sisik-sisik, daun penumpu
yang sangat lemah dan mudah rusak oleh faktor luar. Kuncup aksilar dapat berkembang menjadi cabang atau tetap
istirahat sampai saat yang sesuai. Sama halnya dengan kuncup terminal bisa terus tu mbuh namun bisa juga terhenti
pertumbuhannya karena suatu hal. Jadi kuncup memeiliki potensial atau kemampuan untuk berkembang lebih
lanjut. Kuncup-kuncup lain yang ditemukan di batang tanpa berasosiasi dengan buku, atau pada akar tua atau di
tempat lain pada tumbuhan, disebut kuncup adventif, atau kuncup liar (kuncup yang tumbuh secara kebetulan).
Selain itu terdapat kuncup tambahan yakni jika kuncup di ketiak daun jumlahnya lebih dari satu. Di antara kuncup
tambahan, salah satu biasanya lebih mencolok mungkin karena ukurannya lebih besar dan kuncup itulah satu –
satunya yang akan berkembang. Dinamika dalam tumbuhan akibat perilaku kuncup amat berperan penting dalam
penampakan tumbuhan itu sendiri. Berikut ini penulis akan menyajikan beberapa macam kemungkinan
perkembangan kuncup.
Daerah Pemanjangan

Daerah pemanjangan memiliki 3 jenis jaringan


embrionik, yaitu :
– meristem dasar:
• membentuk jaringan penyokong (posisi jaringan dewasa pada tumbuhan
monokotil dan dikotil):
• korteks
• empulur
• membentuk kolenkim dan parenkim
– prokambium yang akan membentuk jaringan pembuluh
• xilem
• floem
– protoderm yang akan membentuk epidermis, yang berbeda dari
epidermis akar karena :
• tidak memiliki rambut akar
• memiliki kutikula yang tebal
Daerah Pendewasaan
Pada daerah pendewasaan. Jaringan yang sudah dewasa menghasilkan jaringan
embrionik yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil
Epidermis pada bagian luar Pada monokotil, berkas pembuluh tersebar diseluruh
jaringan penyokong , sehingga tidak ada perbedaan antara korteks dan
empulur.Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh
tersusun dalam lingkaran membagi jaringan dasar menjadi daerah-daerah yang
berbeda :
1. korteks, jaringan dasar antara berkas pembuluh
dan epidermis
2. empulur, jaringan dasar yang terdapat di bagian
tengah lingkaran batang
3. jari- jari empulur, jaringan dasar yang terdapat
pada celah di antara berkas pembuluh.
Konstruksi percabangan/ model
Arsitektur
• Model Arsitektur
• Tahun 1968, tumbuhan :
Halle dan program perkembangan
Oldeman tumbuhan yang ditetapkan
menghimpun secara genetik
Informasi dan
menetapkan • Konsep Arsitektur
adanya 24 menunjukan:
program atau sifat yang dinamis karena
model tumbuhan terus
arsitektur berkembang menurut
waktu dan ruang.
• Halle dan Oldeman
• Berdasarkan kedua
menggunakan cara
ciri tersebut di
bercabang dan
bedakan 4 kelompok
perbedaan
tumbuhan yang
morfologi yang
memperlihatkan
terjadi di antara
peningkatan taraf
sumbu-sumbu
kerumitan bercabang
vegetatif pada
tumbuhan
Klasifikasi
Percabangan

Pohon
Pohon
tidak
bercabang
bercabang
Sumbu
vegetatif Sumbu
vegetatif Sumbu
semuanya
yang vegetatif
ekivalen
dan terdiferen dengan
ortotrof siasi struktur
campur
Pohon tak bercabang
1. Model
Holtum • Contoh : Agave
• Batang tumbuh sp.
berbatas
• Ada
perbungaan
terminal
• Pohon adalah
monokarp atau
hapaksantik
2. Model Korner

• Batang Monopodial dan tumbuh tak


berbatas
• Perbungaan lateral
• Tidak bercabang (pd fase vegetatif)
• Contoh : Kelapa sawit (Elaeis
gunensis), Pepaya (Carica papaya)
Pohon bercabang

A. sumbu vegetatif semuanya


ekivalen dan ortotrof
• Pohon terdiri dari sejumlah sumbu vegetatif yang
bersambungan menjadi sumbu batang semu atau
simpodium
1. Model Tomlinson

• Sumbu batang ortotrop akan


membentuk cabang ortotop dari
kuncup ketiak di bagian batang
di bawah tanah

• Sumbu baru ekivalen dengan


sumbu induk

• Sumbu baru membuat


perakaran sendiri

• Contoh : Bambu (Glaziophyton


sp., Euterpe oleracea, pisang
(Musa paradisica)
2. Model Chamberlain

• Sumbu vegetatif di atas tanah tegak


dan lurus

• Terdiri dari sejumlah kaulomer


yang
bersinambungan

• Kaulomer disebut
juga unit simpodium

• Contoh : Jatropa multifida


(Euphobiaceae), Clerodendron
paniculatum
3. Model Leeuwenberg

• Batang berupa simpodium


• Struktur batang lurus
• Perbungaan terminal
• Setiap kaulomer menghasilkan
lebih dari satu kaulomer anak
• Meristem apikal berkembang
menjadi perbungaan
B. Sumbu vegetatif yang terdiferensiasi
• Batang utama memiliki peran arsitektur yang penting
• Batang utama bisa bersifat monopodial atau simpodial
• Batang tumbuh terus-menerus
• Cabang ortotrop atau plagiotrop
1. Model Koriba • Contoh :
• Batang merupakan Sapium
simpodium discolor,Cer
bera
• Kuncup terminal manghas.
terhenti karena
jaringan meristem
apex berdeferensias
menjadi parenkim
2. Model Aubreville

• Batang merupakan • Contoh :


monopodium yang Ketapang
timbuh ritmis (Terminalia
catappa)
• Duduk daun dalam spiral
• Cabang
• Perbungaan senantiasa plagiotrop
bertempat lateral
3. Model Rauh • Sumbu dapat
tumbuh tak
• Batang merupakan monopodium terbatas
ortotrop
• Contoh : Pinus
• Pertumbuhan ritmis merkusii, getah
mengakibatkan batang berbentuk perca (Hevea
karangan brasiliensis)

• Cabang ortotrop

• Bunga selalu lateral


4. Model Massart • Cabang bersifat
monopodial atau
• Batang monopodium ortotrop simpodial
• Pertumbuhan ritmis Contoh : pala
mengakibatkan cabang (Myristica
tersusun dalam karangan fragrans), kapok
• Filotaksis pada batang (Ceiba
pentandra)
berbentuk spiral
• Cabang plagiotrop dengan
filotaksis distik
5. Model Roux

• Batang merupakan monopodium


ortotrop
• Cabang tersusun kontinu atau
tersebar
• Cabang plagiotrop
• Bunga terdapat pada cabang
plagiotrop
• Juvenil tumbuh ritmis
• Meristem apikal tumbuh kontinu
• Contoh : Kopi (Coffea
arabica),durian
(Duriozibethinus)
C.Sumbu vegetatif
dengan struktur
campur

• Termasuk kelompok pohon bercabang


• Sumbu bersifat plagiotrop atau ada bagian ortotrop
yang amat pendek
• Bagian sumbu muda yang berdaun senantiasa
horisontal
1. Model • Contoh : Kembang
Champagnat merak (Caesalpinia
pulcherrina),
• Batang berupa Sambucus nigra.
simpodium

• Bagian distal
dapat
menghasilkan
beberapa sumbu
baru yang
melengkung

• Merupakan
tanaman semak

• Filotaksis spiral
2. Model Troll • Contoh : sirsak
(Annona
• Batang berupa simpodium muricata),
daun kupu-
• Semua sumbu plagiotrop kupu
(Bauhinia
• Filotaksis distik purpurea)

• Pohon berbunga setelah


dewasa

• Pembentukan batang tegak


setelah daun gugur
Arsitektur tumbuhan
• Tumbuhan bergeragih yang
terna
batangnya menyusuri
permukaan tanah

• Mempunyai batang bersifat


plagiotrop dan monopodial
yang menghasilkan cabang
ortotrop

• Batang plagiotrop bisa


bersifat simpodial

• Setiap ujung kaulomer


tumbuh secara ortotrop
Beberapa batang terspesialisasi
sehubungan
dengan reproduksi vegetatifnya
Pola tumbuh tanaman berumbi tedapat fase
perkembangan :

• Fase vegetatif : meristem apex berkembang


menghasilkan daun-daun pada sumbu batang yang
relatif pendek
• Fase reproduktif : terjadi setelah fase vegetatif dan
meliputi pembentukan bunga, pemanjangan tangkai
bunga, mekarnya kuntum bunga dan pembentukan
buah dan biji
Rimpang (rhizoma)
• Tumbuh monopodial atau
• Batang di bawah tanah simpodial
yang tumbuh horisontal • Bunga terdapat di ujung
dan biasanya bercabang
• Contoh : Langkuas
• Beruku-buku / beruas
(Alpinia galanga)
• Ruas pendek dan tebal
Kormus (cormus) • Disetiap buku
terdapat kuncup
• Kormus terdiri dari batang (tunas)ketiak
pendek dan gemuk yang Contoh (Gladiolus
berorientasi vertikal dalam gandavensis)
tanahdan diselubungi sisik
kering

• Sebagian besar kormus


merupakan merupakan cadangan
makanan yang terdiri dari
parenkim
Umbi 1. Umbi lapis
(Bulbus tunicatus)

• Organ di bawah tanah yang • Terselubung oleh


terdiri dari jarigan batang, lapisan luar kering
jaringan pendek seperti dan tipis seperti
cakram dengan pelepah daun selaput
• Sumbu batang vertikal dan • Sisik berdaging
berdaging • Contoh : bawang
• Pelepah dan dan batang merah (Allium
seperti cakram bersama- cepa)
sama membentuk umbi lapis
(bulbus)di ujung batang
terdapat bakal bunga
2. Umbi sisik
(bulbus squomosus)

• Tidak memiliki • Umbi sisik mudah


penutup kering rusak

• Mempunyai • Sisik terpisah dan


primodium akar tidak sama
tingginya , semuanya
• Akar-akar tersusun melekat pada papan
dalam lingkaran di basal
tepi bawah papan
basal
3. Umbi batang

Batang tebal tidak ditutupi daun sisik


Adanya buku dengan kuncup ketiak
Perbanyakan dengan vegetatif
Contoh : kentang (Solanum
tuberosum)

4. Umbi semu

Ditemukan pada anggrek epifit


bersumbu

Anda mungkin juga menyukai