POHON
NAMA : RAFIF SIDQIE
NIM : 180207082
• Pola percabangan tumbuhan akan membentuk bentuk arsitektur tumbuhan. Arsitektur percabangan
merupakan gambaran morfologi pada suatu fase tertentu dari suatu rangkaian seri pertumbuhan pohon,
nyata dan dapat diamati setiap waktu. Konsep arsitektur menunjukkan sifatnya yang dinamis Karena
tumbuhan terus berkembang menurut waktu dan ruang.
• Bentuk arsitektur terlihat pada saat tumbuhan yang masih muda dan tumbuh dengan baik. Bentuk
arsitektur diterapkan untuk tumbuhan berhabitus pohon sebagai gambaran dari salah satu fase dalam
rangkaian pertumbuhan pohon tersebut. Setiap jenis pohon memiliki ciri yang khas dalam rangkaian
proses pertumbuhannya yang diwariskan secara genetik pada keturunannya. Oleh karena sifatnya yang
konsisten maka bentuk arsitektur pada setiap jenis pohon dapat dijadikan data tambahan dalam
membedakannya dengan jenis pohon lain.
• KERANGKA PERTUMBUHAN
• Percabangan adalah diferensiasi morfologi pada sumbu vegetatif dan aristektur khusus
untuk klasifikasi dan interpretasi bentuk tumbuhan. Berdasarkan hal itu kerangka
pertumbuhan dapat dibedakan atas: monopodium, simpodium, dan dikotom.
• Berdasarkan cara bercabang dan perbedaan morfologi yang terjadi diantara sumbu-sumbu
vegetatif pada tumbuhan, Halle dan Oldeman (1975) membedakan 4 kelompok tumbuhan
yang berturut-turut memperlihatkan taraf kerumitan. Dari 4 macam kelompok itu dibedakan
21 macam percabangan pada pohon di daerah tropik yang masing-masing disebut model.
Dari 21 model, 3 diantaranya masih berupa teori dan diduga akan ditemukan kemudian.
Nama model itu diberikan menurut nama ahli botani yang banyak berjasa dalam
pemahaman kelompok tumbuhan yang memiliki model percabangan itu
POHON TAK BERCABANG
• Pohon tak bercabang adalah pohon yang bagian vegetatifnya terdiri hanya dari satu sumbu yang
dihasilkan oleh satu meristem Meristem lain pada sumbu yakni yang terdapat di kuncup aksilar
tidak tumbuh dan berkembang
Model Holtum
1) Model Thomlinson
2) Model Leeuwenberg
3) Model Chamberlin
Model Arsitektur Pohon
MODEL THOMLINSON
• Sumbu batang ortotrop dan membentuk cabang ortotrop dari kuncup ketiak di bagian
batang di bawah tanah.
• Sumbu baru terbentuk berulang kali dan ekivalen dengan sumbu induk dan membentuk
perakaran sendiri.
• Contoh: bambu yang tidak bercabang (misalnya Gaaziophyta sp.), pisang (Musa paradisiaca). Pada
Euterpe oleracea (Palmae di hutan rawa Amerika tropis), perbungaan aksilar memungkinkan
sumbu tumbuh terus
MODEL THOMLINSON
Musa paradisiaca
Model Leeuwenberg
Clerodendendrom punscilatum
Sumbu vegetatif yang terdiferensiasi
•- Plagiotrop (horizontal)
Monopodial :
Satu sumbu batang
Ex :
Cocos nucifera , Pinus
merkusii , Agathis
damara
Simpodial :
Batang/cabang
tersusun atas
beberapa sumbu.
Ex :
Phyllodendron
pedatum,
Terminalia
catappa,
Elaeocarpus
grandiflorus
Dikotom
Dikotom Semu
Dikotom Semu
Pertumbuhan Ritmis
Ex :
Swietenia macrophylla,
Pinus sp.,
Agathis sp.,
Araucaria sp.
Pertumbuhan Kontinu
Ex :
Phyllanthus acidus,
Ficus benjamina
Model Kwan Kariba
Batang simpodial, merupakan terminal yang berhenti tumbuh karena
jaringan apex terdiferensiasi menjadi parenkim. Dari beberapa
kuncup aksilar dibentuk kaulomer yang semula identik kemudian
terjadi perbedaan yaitu salah satu menjadi kaulomer batang dan
yang dua menjadi kaulomer yang baru. Perbungaan pada kaulomer
cabang horizontal, umumnya di terminal.
Contoh : Sapium discolor , Aristonia acrophylla
Sapium discolor Aristonia acrophylla
Model Aubreville
•Batang monopodial, tumbuh ritmis, plagiotrop, dengan
pertumbuhan tak terbatas. Letak daun pada kaulomer
dalam spiral. Perbungaan lateral baik pada batang atau
cabang, kaulomer cabang tumbuh tak terbatas tetapi
anak cabang lambat.