Anda di halaman 1dari 35

ARSITEKTUR POHON

DAN AKAR
Arsitektur Pohon
Pendahuluan
• Arsitektur pohon merupakan abstraksi dari genetik suatu
tumbuhan sejak mengawali pertumbuhannya.
• Arsitektur pohon merupakan hasil dari pertumbuhan
(organogenesis dan morfogenesis) yang dilakukan oleh jaringan
meristem apikal dan membentuk pola-pola pada percabangan
pohon. Pola-pola ini berlanjut dengan pengulangan yang sama.
• Jenis-jenis pohon tertentu akan memiliki pola-pola tertentu pula
dalam pertumbuhan percabangan membentuk model-model
tertentu.
Pendahuluan
• Bentuk pohon mencirikan penampilan dari suatu kelompok
biologi, artinya pohon-pohon yang berada pada kelompok
biologi yang sama cenderung memiliki kesamaan dalam bentuk
dan pola arsitekturnya.
• Setiap jenis pohon memiliki satu model arsitektur yang tetap,
tetapi satu model arsitektur dapat dimiliki oleh berbagai
jenis pohon dari famili yang sama atau berbeda.
• Dari model arsitektur pohon dapat diketahui kegunaan pohon
secara ekonomis dan kebutuhan ekologi spesies.
Morfologi batang
Morfologi bagian luar
• Penampilan umum: Silindris, Berlekuk, Berongga, Berbuncak
• Penampilan pangkal batang: Mulus, Berbanir, Perakaran lain
• Penampilan pepagan luar: Berdamar, Licin, Berlekah, Bersisik, Lepas
Berkotak, Mengelupas, Berpuru, Bergelang, Berduri, Retak-retak
Morfologi bagian dalam
• Pepagan dalam yang bergetah: Getah putih, G. kuning, G. merah, G.
menghitam, G. bening
• Pepagan dalam tanpa getah: Berserat (biasa dan berlapis), Memasir,
Bermiang
• Kayu gubal
Morfologi tajuk dan dahan
Penampilan tajuk secara umum:
• Bentuk pagoda, bentuk kubah, bentuk bulat, bentuk payung,
bentuk silinder, bentuk kerucut, bentuk pyramid atau kubus

Pola perkembangan pohon:


• Perkembangan batang pokok
• Perkembangan dahan/ranting
• Model-model arsitektur pohon
Cara Mengidentifikasi Model Arsitektur
Pohon
• Dengan melihat pola pertumbuhan pohon berupa:
✔ Pertumbuhan ritmik: memiliki suatu periodisitas
dalam proses pemanjangannya yang secara
morfologi ditandai dengan adanya segmentasi pada
batang atau cabang.
✔ Pertumbuhan kontinyu: tidak memiliki periodisitas
dan tidak ada segmentasi pada batang atau
cabangnya.
Cara Mengidentifikasi Model Arsitektur
Pohon
• Dengan melihat pola percabangan, yang dapat dibedakan:
✔ pola sylepsis (percabangan yang terbentuk dari meristem lateral
dengan perkembangan kontinyu), dan
✔ pola proplepsis (percabangan yang terbentuk secara diskontinyu
dengan beberapa periode istirahat dari meristem lateral).
• Dengan melihat pertumbuhan tunas pada jenis-jenis pohon, yaitu:
✔ Orthrotropik (pertumbuhan tunas jenis orthrotropik dicirikan oleh
pucuk yang terbentuk berorientasi tumbuh vertikal dan sering tidak
berbunga), dan
✔ Plagiotropik (pucuk yang terbentuk berorientasi tumbuh secara
horizontal dan sering menghasilkan bunga).
Model Arsitektur Pohon: Koriba
• Batang simpodial dgn beberapa bagian batang tumbuh
secara plagiotropic(horizontal) kecuali satu di
antaranya tumbuh ortotropik (vertical).
• Bagian batang yang plagiotropik tersebut berubah
fungsinya menjadi cabang dan berkembang lagi secara
plagiotropik, sedangkan bagian yang ortotropik tumbuh
menjadi batang kedua, yang selanjutnya terbagi lagi
seperti pada kejadian sebelumnya.
• Pada batang pokok tampak letak kelompok cabang
pertama bertentangan arahnya dgn kelompok cabang
kedua dan seterusnya, shg pertumbuhan batang
tampak zig-zag.
• Jenis-jenis pohon dan model ini antara lain ialah:
Alstonia macrophylla, Cerbera manghas, dan
Homalanthus populneus. A. macrophylla
Model Arsitektur Pohon: Scarrone
• Model arsitektur pohon Scarrone dibedakan dengan
model arsitektur yang lain dikarenakan memiliki ciri
khusus yaitu berupa meristem terminal yang tumbuh
ortotropik secara ritmik, batang monopodial,
pertumbuhan batang yang tidak terbatas (unlimited)
pembentukan cabang tidak simpodial yang
merupakan dampak dari letak bunga yang terminalis.
• Beberapa jenis pohon yg termasuk ke dalam model ini:
mangga (Mangifera indica), pandan (
Pandanus pulcher), jambu mete (
Anacardium occidentale), kedondong (Spondias
pinnata), Johar (Cassia siamea), langar (
Peltophorum pterocarpum), waru (Hibiscus tiliaceus),
pongang (Schefflera sp), Huru lunglum (Litsea Simpur
noronhae), rasamala (Altingia excelsa).
Model Arsitektur Pohon: Rauh
• Batang monopodial dengan
pertumbuhan secara ritmik dan
mengakibatkan perkembangan
percabangan di mana secara
morfologi identik dengan batang.
• Bunga selalu lateral.
• Contoh : Araucaria cunninghamii,
Artocarpus heterophyllus, Pinus
merkusii dan Swietenia macrophylla.
Model Arsitektur Pohon: Massart
• Batang monopodial ortotropik dengan
pertumbuhan ritmik dan menghasilkan
percabangan yang teratur.
Percabangan plagiatropik.
• Contoh: Ceiba petandra, Dipterocarpus
costulatus, Shorea ovalis, tusam
(Agathis spp.), pohon Horsfieldia,
Knema, Myristica dan kayu hitam
(Diospyros spp.).

Pohon Keruing
Model Arsitektur Pohon: Prevost
• Batang simpodial dan ortotropik. Pada
model
ini terlihat adanya batang yang tumbuh
proleptik di bagian bawah percabangan
batang utama.
• Batang tersebut merupakan batang
kedua dan
seperti pada batang pertama, batang
kedua
inipun terhenti yang kemudian disusul oleh
pertumbuhan cabang.
• Batang ketiga tumbuh di bawah
percabangan
dari batang kedua dan seterusnya secara
berulang sampai pohon menjadi besar.
Cabang simpodial dan plagiotropik.
Model Arsitektur Pohon: Roux
• Pertumbuhan meristem batang
monopodial ortotropik memperlihatkan
pertumbuhan kontinu. Percabangan
plagiatropik dan biasanya kontinyu
(cabang-cabang pohon tidak ritmik,
tetapi menerus pada batang).
• Susunan daun spiral batang batang
tetapi biasanya bercabangan
memperlihatkan baris yang jelas
(distichous).
• Contoh: Dryobalanops sumarensis,
Durio zibethinus, Hopea odorata.
Pohon durian
Model Arsitektur Pohon: Troll
• Batang tumbuh plagiotropik. Setelah itu,
pada bagian batang yang melengkung
tumbuh batang baru secara plagiotropik
pula dan seterusnya tumbuh demikian
(seluruh poros plagiatropik dengan
kontinyu superposisi).
• Cabang-cabang monopodial dan
plagiotropik.
• Contoh: sengon laut (Paraserianthes
falcataria), Albizia lebbeck, angsana
(Pterocarpus indicus), flamboyan (Delonix
regia).
Sengon
Model Arsitektur Pohon: Attim
• Poros secara kontinyu tumbuh,
dibedakan menjadi batang
monopodial dan percabangan yang
ekuivalen.
• Bunga lateral dan tidak
mempengaruhi bentuk kuncup.
• Contoh: Casuarina equisetifolia,
Lumnitzera racemosa, Calophyllum
spp, Ceriops tagal dan Rhizophora
mucronata.

Pohon Cemara
Model Arsitektur Pohon: Aubre’ville
• Batang monopodial dengan pertumbuhan
yang ritmik, tatasusunan daun (filotaksis)
spiral atau dekusatus, melahirkan
percabangan melingkar dengan filotaksis
sama.
• Percabangan tumbuh ritmik tapi modular,
setiap cabang bersifat plagiatropik dengan
aposition.
• Perbungaan lateral dan mengakibatkan
modul pertumbuhan indefinite.
• Contoh: Campnosperma
brevipetiolatum,
Endorspermum diadenum, Fagraea
fragrans, Palaquium gutta dan Terminalia
catappa (ketapang)
Arsitektur Akar
Pengertian
• Arsitektur akar merupakan bentuk apresiasi morfologis akar
sebagai hasil dari pertumbuhan yang dilakukan oleh meristem
apikal yang terdapat pada ujung akar.
• Sebagaimana arsitektur pohon istilah “aristektur” dalam hal ini
mengacu pada objek-objek yang secara biologi diartikan
sebagai konfigurasi spasial dari beberapa bagian yang sangat
kompleks dengan berimplikasi pada fungsi-fungsi penting dalam
kaitannya dengan pertumbuhan.
Arsitektur Akar
• Variasi dalam distribusi dan kedudukan akar-akar sangat
penting karena pohon-pohon dapat melakukan penetrasi dan
percabangan untuk menyerap air dan mineral dari tanah yang
luas sebagai media pertumbuhan pohon.
• Akar pohon umumnya melakukan penetrasi jauh lebih dalam
ke tanah dan akar cabang melebar lebih luas dari ukuran tajuk
pohon.
• Arsitektur akar merujuk pada konfigurasi spasial sistem akar,
yaitu penyebaran geometri sumbu akar.
Arsitektur Akar
Fungsi:
• Penyangga, serapan hara dan air, penyimpan cadangan makanan,
dan sintesa ZPT.
Tipe akar
• Akar tunjang, akar primer, akar sekunder …, rambut akar, banir,
akar adventitous
Geometri akar
•Mempelajari sebaran, jumlah dan arsitektur akar
Sebaran
• Vertikal, horisontal, melingkar
Keterkaitan Arsitektur Pohon dalam
Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu
• Perbedaan model arsitektur yang dimiliki oleh jenis-jenis pohon akan
menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pula.
• Jenis-jenis pohon pionir umumnya lebih mengutamakan
pemanjangan batang terlebih dahulu baru kemudian menambah
cabang-cabang baru, tetapi kadang-kadang pembentukan cabang
baru juga dilakukan bersamaan dengan pemanjangan batang.
• Jenis-jenis lambat tumbuh umumnya dicirikan dengan pertumbuhan
cabang-cabang pohon secara bertahap diikuti dengan pemanjangan
batang secara perlahan, pohon-pohon semacam ini umumnya
dicirikan dengan pola pertumbuhan yang ritmik artinya terdapat
fase-fase tertentu pertumbuhan melambat atau berhenti, kemudian
dilanjutkan pada saat kondisi faktor-faktor lingkungan mendukung.
Keterkaitan Arsitektur Pohon dalam
Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu
• Keterkaitannya dengan kualitas kayu, pohon-pohon akan
memiliki fenotipe yang bervariasi sesuai dengan model
arsitekturnya.
• Kayu pertukangan umumnya mensyaratkan fenotipe batang
lurus silindris dengan tinggi bebas cabang tinggi dan diameter
besar. Syarat-syarat lainnya misalnya kandungan kimiawi,
berat jenis, kelenturan dan sebagainya.
• Pada tujuan penggunaan untuk bahan baku pulp dan kertas
pohon-pohon dengan percabangan yang banyak tidak menjadi
persoalan, tetapi panjang serat dan syarat-syarat lainnya
lebih diperlukan.
Keterkaitan Arsitektur Pohon dalam
Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu
• Manajemen pertumbuhan berdasarkan pemahaman
arsitekturnya dapat dilakukan sesuai kebutuhan kualitas
kayu yang diinginkan, dalam hal ini dengan menggunakan
teknik-teknik silvikultur yang sesuai.
• Sebagai contoh pohon Duabanga memiliki karakter
cabang-cabang yang terus bertambah panjang
mengakibatkan waktu untuk pemanjangan batang menjadi
terbatas, untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan
pemangkasan ujung cabang dan ranting lebih dini dimulai
dari penyiapan bibit tanaman.
Keterkaitan Arsitektur Akar dalam
Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu
• Sesuai dengan fungsinya, akar-akar pohon diperlukan
untuk mendukung fungsi-fungsi mekanis dan
metabolisme.
• Pohon-pohon dengan pangkal batang berbanir dan pola
perakaran dengan banyak memiliki akar lateral yang
berkembang melebar sangat diperlukan untuk tipe-tipe
habitat basah, demikian pula untuk kasus sebaliknya
diperlukan pola perakaran yang sesuai.
Keterkaitan Arsitektur Akar dalam
Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu
• Dalam kaitannya dengan kualitas kayu, manajemen
sistem perakaran perlu dipahami mengingat
kemampuan serapan air, hara dan mineral oleh akar
cenderung berbeda-beda.
• Dalam rangka mendukung hal tersebut seorang
silvikulturis perlu memadukan antara manajemen
arsitektur pohon dengan arsitektur akar agar diperoleh
kualitas kayu yang diinginkan sesuai tujuan
penggunaannya.
Penutup
• Arsitektur pohon dan arsitektur akar merupakan ekspresi secara
genetik suatu jenis tumbuhan terhadap pertumbuhan, artinya
setiap perbedaan model arsitektur akan memiliki karakter
pertumbuhan yang berbeda.
• Hal ini berimplikasi pada hasil akhir berupa kayu yang juga
bervariasi, sehingga kualitas kayu yang dihasilkan akan
berbeda pula sesuai dengan tujuan penggunaannya.
• Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa selain perilaku
pertumbuhan, variasi model arsitektur pohon dan arsitektur akar
juga memiliki respons yang bervariasi terhadap faktor-faktor
lingkungan tertentu, sehingga menghasilkan pertumbuhan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai