Anda di halaman 1dari 25

Kelompok 2

Yunitasari (1610211002)
Eka Purwanti (1610211009)
Ayu Agustin El M (1610211014)
Ahmad Junaidi (1610211018)
ISI MATERI

 SIFAT CABANG BATANG


 BATANG TERSPESIALISASI
 STRUKTUR SEKUNDER BATANG
 PERTUMBUHAN SEKUNDER BATANG PADA TUMBUHAN DIKOTIL
 MODEL ARSITEKTUR BATANG
 PERKEMBANGAN BATANG
1.Geragih (flagellum, stolo)
 yaitu cabang-cabang kecil panjang
yang tumbuh merayap, dan dari
buku-bukunya ke atas keluar tunas
baru dan kebawah tumbuh akar-
akar.
 dibedakan menjadi 2 yaitu :

a.Merayap di atas tanah, misalnya


pada daun kaki kuda (centella
asiatica Urb.) dan arbe (Fragraria
vesca L.)
b.Merayap di dalam tanah,
misalnya teki cyperus lrotundus
L.),kentang (solanum tuberosum
L.)
2.Wiwilan atau tunas air (virga
singularis)
 yaitu cabang yang biasanya
tumbuh cepat dengan ruas-
ruas yang panjang, dan
seringkali berasal dari
kuncup-kuncup liar
 terdapat pada pohon kopi
(Coffea sp.) dan pohon
coklat (Theobroma cacao L.)
3.Sirung panjang (virga)
 yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan pendukung
daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang.
 Pada cabang ini tidak pernah dihasilkan bunga, oleh sebab itu
sering disebut cabang yang mandul (steril)
4.Sirung pendek (virgula atau virgula sucrescens)
 yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek yang
selain daun biasanya merupakan pendukung tanpa bunga dan
buah.
 Cabang yang dapat menghasilkan alat perkembangbiakan bagi
tumbuhan ini disebut pula cabang yang subur (fertil).
1.Tegak (fasgiatus)
yaitu jika sudut antara batang
dan cabangnya amat kecil,
sehingga arah tumbuh cabang
hanya pada pangkalnya saja
sedikit serong ke atas, tetapi
selanjutnya hampir sejajar
dengan batang pokoknya,
misalnya wiwilan pada kopi
(Coffea sp.)
2.Condong ke atas (patens),
Yaitu jika cabang dengan batang
pokok membentuk sudut kurang
lebih 45 derajat, misalnya pada
pohon cemara (Casuarina
equisetifolia L.)
3.Mendatar (horizontalis)
Yaitu jika cabang dengan batang
pokok membentuk sudut sebesar
kurang lebih 90 derajat Celcius,
misalnya pada pohon randu
(Caiba pentandra gaertn)

4.Terkulai (declinatus)
Yaitu jika cabang pada pangkal
mendatar, tetapi ujungnya lalu
melengkung kebawah, misalnya
pohon kopi robusta (Coffea
robusta Lindl.)
5.Bergantung (pendulus)
Yaitu cabang-cabang yang tumbuhnya ke bawah, misalnya
cabang-cabang tertentu pada Salix sp.
Batang pada suatu tumbuhan dapat mengalami suatu modifikasi
menjadi bentuk lain yaitu :

1.Sulur batang dan sulur cabang


2.Rimpang (rhizoma)
3.Umbi lapis (bulbus)
4.Umbi batang
5.Cabang pembelit (sulur dahan atau sulur cabang)
6.Duri dahan (spina caulogenum),
Pada batang umumnya dari luar kedalam terdiri dari:
1.Epidermis
 tersusun atas selapis sel-sel yang hidup dan mempunyai
kemampuan untuk membelah diri sehingga dapat menyesuaikan
diri dengan bertambah besarnya batang sampai batas
maksimum.
 Kemudian diganti dengan jaringan gabus yang dibuat dari
cambium gabus, yang terletak di luar korteks.
 terdapat lenti sel yang berfungsi sebagai penyedia jalan bagi
udara luar untuk melewati rapatnya lapisan gabus sehingga
bagian-bagian tumbuhan yang lainnya mendapatkan pasokan
udara yang cukup
2.Korteks
 Letak korteks di bawah epidermis, tersusun dari sel-sel
parenkim.
 Terkadang sel-sel parenkim dindingnya menebal membentuk
kolenkim dan sklerenkim berguna untuk menguatkan batang
yang susunan sel-selnya berongga.
 Pertukaran gas dapat terjadi pada lapisan-lapisan paling dalam
yang terisi butir-butir tepung.
3. Silinder pusat
 bagian terdalam dari tumbuhan yang tersusun oleh floem
primer, cambium vaskuler, xilem primer, dan empulur.
Peran pembuluh xylem Peran pembuluh floem
 Jaringan floem adalah
 Jaringan xilem adalah
suatu jaringan dewasa
jaringan dewasa yang kompleks.
yang kompleks dan
 Floem berfungsi
tersusun dari berbagai mengangkut dan
macam sel. mengedarkan zat-
 berfungsi mengangkut air zat makanan hasil
dan zat-zat mineral (hara) fotosintesis dari daun ke
dari akar ke daun serta seluruh bagian tumbuhan.
sebagai jaringan penguat  tersusun atas sel-sel
yang masih aktif atau
hidup dan yang telah
mati.
 Pertumbuhan yang terjadi akibat adanya aktivitas jaringan
meristem sekunder yang terdapat pada tumbuhan.
 Pada Tumbuhan dikotil, jaringan meristem sekunder berupa
gabus dan kambium gabus pada tumbuhan.
 Jaringan kambium ini membelah secara mitosis.
 Sel-sel kambiumnya yang ada pada batang akan membelah ke
arah dalam dan ke arah luar
1. Model Massart
Model Massart yaitu
model pohon dengan ciri-ciri
batang batang bercabang,
poliaksial, dengan aksis vegetatif
tidak ekuivalen, homogen
(terdiferensiasi dalam bentuk
aksis ortotropic),
percabangan seluruhnya
acrotonic dalam membentuk
batang,bukan konstruksi modular
dengan perbungaan lateral, pola
percabanganumum
monopodium,pertumbuhan
batang dan cabang ritmik dan Syzygium polyanthum (salam)
percabangan flagiotropik bukan
karena aposisi, monopodial atau
simpodial karena substitusi.
2.Model Rauh
Model Rauh yaitu model pohon
yang memiliki ciri-ciri batang
bercabang, poliaksial atau pohon
dengan beberapa aksis berbeda,
dengan aksis vegetatif yang tidak
ekuivalen dengan bentuk homogen,
semuanya orthotropic,
percabangan monopidial dengan
perbungaan lateral dan mempunyai Swetenia mahagoni jack (Mahoni)
batang pokok yang mengalami
pertumbuhan secara ritmik
3.Model Scarrone
Model arsitektur pohon
Scarrone memiliki ciri khusus yaitu
berupa meristem terminal yang tumbuh
ortotropik secara ritmik, batang
monopodial, pertumbuhan batang yang
tidak terbatas (unlimited)
pembentukan cabang tidak simpodial
yang merupakan dampak dari letak
bunga yang terminalis. Manfaat lain
dengan model arsitektur Scarrone yang
Aleurites moluccana Willd. (kemiri)
dimiliki kemiri yaitu tajuknya yang
rapat dan lebar mampu berperan
sebagai penahan angin, pembatas,
penaung, peneduh, stabilisator tanah
dan pengisi lahan-lahan yang kosong,
serta nilai keindahan pohon kemiri
dengan daunnya yang lebar dan bunga
putih kecilnya.
4.Model Holttum
ciri-cirinya adalah palem
yang kokoh kuat, tinggi 10-30
m, axis batang tidak
bercabang dan monopodial,
pada saat masih muda
mempunyai duduk daun
(filotaksis) spiralis,
influorescensia apical. Masa
hidup terbatas oleh
tumbuhnya bunga
monopodial, berarti batang
hanya satu tidak bercabang,
setelah berbunga kemudian
berbuah lambat laun mati
Corypha utan Lamk. (Gebang)
5.Model Corner
Yaitu monopodial dan tak
terbatas, dengan perhubungan
lateral, tidak bercabang. Karena
posisi perhubungannya lateral,
maka maristem apical dapat
tumbuh terus.

Cocos nucifera L. (kelapa)


6.Model Troll
Model Troll merupakan model
arsitektur pohon dengan ciri batang
simpodial. Semua sumbu berarah
plagiotrop sejak dini. Pohon
berbunga setelah dewasa, daun
cenderung berhadapan. Sumbu
pertama bersifat ortrotop, sumbu
berikutnya mulai berdiferensiasi ke
arah horisontal secara bertahap dan Terminalia Mantaly (Ketapang Kencana)
pohon berbunga setelah dewasa.
Pembentukan batang yang tegak
terjadi setelah daun gugur
7.Model Koriba
Kuncup terminal terhenti karena
jaringan meristem apeks
berdiferensiasi menjadi parenkim.
Kuncup aksilar yang berkembang
dekat di bawahnya, membentuk
kolumner yang semula identik
namun terjadi perbedaan. Koriba
Satu menjadi koulomner batang
dan yang lain menjadi kolumner
cabang.

Linnea grandis (Kuda-kuda)


8. Model Leeuwenberg
Model Leeuwenbwerg merupakan
model percabangan pohon yang
tersusun dari percabangan
simpodial dimana masing-masing
unit simpodial mendukung lebih
dari satu unit yang sama pada ujung
distal. Batang berupa simpodium,
namun setiap kolumner
menghasilkan lebih dari satu Calophylllum inophyllum (Nyamplung)
kolumner anak di ujungnya yang
menempati ruang yang ada.
9.Model Aubreville
Model Aubreville merupakan
model percabangan dengan
batang monopodial dengan
pertumbuhan ritmik. Batang
monopodium tumbuh ritmis.
Cabang plagiotrop tersusun
dalam lapisan terpisah

Fagraea fragrans (Tembesu).


10.Model Attims
Model Attims merupakan model
arsitektur pohon dengan ciri-ciri
batang bercabang, poliaksial atau
pohon dengan beberapa aksis
yang berbeda. Aksis vegetatif
semuanya orthotropik.
Percabangan monopodial dengan
perbungaan lateral dan
mempunyai batang pokok yang
mengalami pertumbuhan secara Moraceae ficus elastica (Karet Kebo)
kontinyu.
 Pada tumbuhan berkayu, pertumbuhan primer dan sekunder
terjadi pada waktu yang bersamaan akan tetapi pada lokasi
yang berbeda.
 Pertumbuhan primer dibatasi pada bagian termuda tumbuhan
seperti ujung akar dan tunas
 Meristem lateral terletak dan berkembang di daerah yang
sedikit lebih tua pada akar atau tunas yang agak jauh dari
ujung.
 Pada tempat tersebut terjadi pertumbuhan sekunder untuk
menambah diameter organ.
 Setiap musim tumbuh, pertumbuhan primer menghasilkan
perbesaran bagian muda pada akar dan tunas, sementara
pertumbuhan sekunder menebalkan dan menguatkan bagian
yang lebih tua tumbuhan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai