Anda di halaman 1dari 4

Eka Purwanti 1610211009

Semester 4
Shift 1

BIOSISTEMATIKA TUMBUHAN
“Tumbuhan Paku”

1. Semanggi (Marsiela crenata)

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Divisi : Pteridophyta

Kelas : Pteridopsida

Sub Kelas : Polypoditae

Ordo : Polypodiales

Famili : Polypodiaceae

Genus : Drymoglossum

Spesies : Drymoglossum piloselloides (L.) Presl.

Morfologi

Tanaman semanggi memiliki perakaran tunggang, dengan serabut yang menjalar di


permukaan tanah. Perakatan tersebut mencapai kedalam 60 cm bahkan lebih tergantung
pertumbuhan tanaman. Selain itu, memiliki perbatangan tegak, dan halus dengan tinggi
mencapai 8-20 inchi. Dengan diimbangi percabangan – percabangan berwarna
kemerahan mengkilat yang dikelilingi dengan serabut halus berwarna keputihan. Daun
pada tanaman ini memiliki bentuk bulat meruncing di setiap bagiannya dengan tiga daun
dalam satu tangkai. Daun tersebut memiliki warna hijau muda hingga kekuningan
dengan diamter 1 – 1,5 cm bahkan kurang. Selain itu, daun pada tanaman ini saling
berhadapan dengan bentuk yang sama disebur klover.

Anatomi

Daun tersusun atas jaringan epidermis, palisade, bunga karang, parenkim, dan
jaringan pengangkut. Jaringan epidermis pada daun bentuknya tidak beraturan dan terdiri
dari satu lapis sel terletak di bagian terluar. Jaringan epidermis terdapat di kedua sisi.
Stomata hanya ditemukan pada epidermis atas. Jaringan pengangkut tersusun atas floem
yang terletak di luar xilem dan mengelilingi kedua sisinya.
Bagian tangkai terdiri dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan jaringan
pengangkut. Jaringan epidermis tersusun lebih rapih dibandingkan pada daun. Ruang
interseluler banyak terdapat pada tangkai. Rongga-rongga ini membut tangkai dapat
mengapung di permukaan. Jaringan pengangkut tersusun atas floem yang mengelilingi
xilem di tengah. Batang terdiri dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan
jaringan pengangkut. Jaringan parenkim yang menyusun korteks pada batang banyak
terdapat pati.
Akar terdiri dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan jaringan pengangkut.
Bentuk jaringan epidermis pada akar tidak beraturan, yang dapat disebabkan bentuk akar
yang serabut. Jaringan pengangkut tersusun atas floem yang mengelilingi xilem, dengan
ukuran xilem yang lebih besar. Komposisi kimia dari daun.
2. Suplir (Andiantum sp.)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
SubKingdom : Tracheobionta
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Filicopsida
Sub-kelas : Polypoditae
Ordo : Polypodiales
Family : Pteridaceae
Genus : Adiantum
Spesies : Adiantum sp
Morfologi
- Akarnya serabut dan tumbuh dari rhizoma.
- Daun berbentuk kipas atau jajar genjang.
- Mempunyai batang yang bercabang.
- Telah dapat dibedakan akar, batang dan daun.
- Memiliki daun makrofil.
Anatomi
- Spora terlindungi oleh sporangium yang dilindungi oleh indusium.
- Sorus adalah suatu badan yang terdiri atas beberapa kelompok sporangium atau kotak
spora, dan berbentuk bulat atau pipih. Sorus yang masih muda biasanya ditutupi oleh
selaput pelindung yang disebut indusium.
- Dalam sorus terdapat Spora yang merupakan alat perkembangbiakan.
- Spora adalah struktur pembiakan halus yang dihasilkan oleh paku – pakis. Terdapat
berbagai bentuk spora, antaranya bulat, pipih (monolete) , segitiga (trilete) dan
sebagainya.
3. Paku Sisik Naga (Drogmonatum sp.)

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Sub Kelas : Polypoditae
Ordo : Polypodiales
Famili : Polypodiaceae
Genus : Drymoglossum
Spesies : Drymoglossum piloselloides (L.) Presl.
Morfologi dan Anatomi

Sisik naga dapat ditemukan di seluruh daerah Asia Tropik, merupakan tumbuhan
epifit (tumbuhan yang menumpang pada pohon lain) tetapi bukan parasit karena dapat
membuat makanan sendiri. Sisik naga dapat ditemukan tumbuh liar di hutan, di ladang,
dan tempat-tempat lainnya pada daerah yang agak lembab mulai dari dataran rendah
sampai ketinggian 1000 mdpl. Terna, tumbuh di batang dan dahan pohon, akar
rimpang panjang, kecil, merayap, bersisik, panjang 5-22 cm, akar melekat kuat. Daun
yang satu dengan yang lainnya tumbuh dengan jarak yang pendek. Daun bertangkai
pendek, tebal berdaging, berbentuk jorong atau jorong memanjang, ujung tumpul atau
membundar, pangkal runcing, tepi rata, permukaan daun tua gundul dan berambut jarang
pada permukaan bawah, berwarna hijau sampai kecoklatan. Daunnya ada yang mandul
dan ada yang membawa spora. Daun fertil bertangkai pendek atau duduk, oval
memanjang, panjang 1-5 cm, lebar 1-2 cm. Ukuran daun yang berbentuk bulat sampai
jorong hampir sama dengan uang logam picisan sehingga tanaman ini dinamakan
picisan. Sisik naga dapat diperbanyak dengan spora dan pemisahan akar.

Anda mungkin juga menyukai