Anda di halaman 1dari 21

Penerapan Ekologi Populasi

Kelompok 6

1. Eka Purwanti (1610211009)

2. Siti Susanti (1610211023)

3. Rifqiatul Badriyah (1610211039)


Pertumbuhan populasi
Pertumbuhan populasi ditandai dengan adanya perubahan
jumlah populasi disetiap waktu. Perubahan ini biasanya dipengaruhi
oleh jumlah kelahiran, kematian dan migrasi. Pertumbuhan populasi
merupakan proses sentral di dalam ekologi. Karena tidak ada
populasi yang tumbuh secara terus menerus maka kita mengetahui
adanya pengaturan populasi Interaksi spesies seperti predator,
kompetisi, herbivory dan penyakit berdampak terhadap
pertumbuhan populasi yang menghasilkan perubahan dalam
struktur komunitas oleh karena itu sangat penting untuk
mengetahui bagaimana suatu populasi tumbuh.
Suatu populasi yang dilepaskan pada suatu lingkungan
yang sesuai, akan terus bertambah jumlahnya. Pertumbuhan
yang lengkap tentang dinamika populasi tumbuhan perlu
diketahui, oleh karenanya memerlukan informasi tentang
jumlah individu secara genetic, jumlah individu yang di produksi
secara negative, dan jumlah medule pertumbuhan yang hadir
pada individu. Model pertumbuhan populasi continous time
cocok dengan pertumbuhan continue dan dalam kasus dimana
laju kelahiran, laju kematian,dan ukuran berkolerasi dengan
umur, seperti dalam banyak tumbuhan annual dan populasi.
Namun populasi tumbuhan biasa menghasilkan hanya dalam
periode singkat selama setahun, dan tidak semua tumbuhan
mencapai dewasa yang reproduktif.Pertumbuhan intermediate
dalam tumbuhan membuat jumlah individu sebagai suatu
indicator tak baik tentang kebutuhan sumber daya populasi.
Jumlah populasi dari waktu ke waktu dapat meningkat
secara tajam dan dapat pula mengalami peningkatan kecil.
Besar dan kecilnya peningkatan anggota suatu populasi
dalam kurun waktu tertentu adalah menunjukkan laju
pertumbuhan dari populasi tersebut, yang dalam
perhitungan statistic sering disimbulkan dengan r (rate=laju).
Untuk dapat mengetahui seberapa besar laju pertumbuhan
(r) dalam kurun wktu tertentu, maka terlebih dahulu harus
diketahui laju kelahiran (b=birth) dan laju kjematian
(d=death). Laju kelahiran dan laju kematian dapat dicari
dengan rumus sebagai berikut
• Laju kelahiran (b) = jumlah klahiran/total anggota populasi x
100%
• Laju kematian (d)= jumlah kematian/total anggota populasi x
100 %
• Laju pertumbuhan (r) dapat dicari dgn rumus r=b-d
Model pertumbuhan populasi

Jarang sekali populasi mengikuti pertumbuhan eksponensial


atau tipe pertumbuhan tersebut hanya terjadi di awal pertumbuhan
ketika jumlah individu yang masih sangat sedikit dan daya dukung
lingkungan untuk mendukung pertumbuhan masih sangat besar
sehingga model pertumbuhan populasi biasanya mengikuti
persamaan logistic.
1. Model Continuos Time

Nt+1= Nt + B+I-D-E
Dengan model continous time dapat di tentukan
jumlah tumbuhan yang ada dalam beberapa waktu
mendatang (Nt), jumlah yang terbentuk dari biji yang
dihasilkan oleh tumbuhan yang ada( B ), dan yang
tersebar pada situs (I), kemudian dikurangi oleh jumlah
yang sudah mati (D), yang jumlah biji yang tersebar
keluar area (E), selama periode waktu t sampai t + 1
Dalam bentuk persamaan :
r= b – d
dN/dt = rN
Karena kita jarang mampu membuat perhitungan lengkap
tentang kelahiran dan kematian untuk seluruh populasi, data
biasa dinyatakan dalam laju kelahiran individe (b) per individual
(juga disebut laju intrinsic kenaikan alami) dalam populasi
sebagai berikut.
Menghitung populasi dengan persamaan diferensial :
Dimana : dN/dt = perubahan ukuran
populasi per satuan waktu
r = laju pertumbuhan populasi
N = Ukuran populasi saat ini
2. Daya Dukung ( carrying Capacity )
Carrying Capacity atau Daya dukung lingkungan
mengandung pengertian kemampuan suatu tempat dalam
menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam
periode waktu yang panjang. Daya dukung lingkungan dapat
pula diartikan kemampuan lingkungan memberikan kehidupan
organisme secara sejahtera dan lestari bagi penduduk yang
mendiami suatu kawasan. Daya dukung itu menunjukkan
besarnya kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan
tumbuhan.
3. Model Matriks
Model matriks adalah suatu model yang mengijinkan penentuan
pertumbuhan populasi dalam tumbuhan dengan perhitungan periode
waktu tegas, dan fase yang dapat ditentukan dari searah hidup
tumbuhan.
• Matriks Kolom
Matriks kolom adalah matriks yang hanya terdiri dari satu kolom
,sedangkan matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri dari satu
baris.Misalnya, jumlah biji (N_ ), dalam bank biji. Jumlah tumbuhan
dalam bentuk roset (N_ ) dan jumlah tumbuhan dalam fase berbunga
(N+ )
• Matriks Transisi
Suatu matriks transisi untuk tiga stadia pertumbuhan adalah
bentuk segi empat dan terdiri atas grup nilai probabilitas yang
menyajikan perubahan di mana tumbuhan dalam stadia
perkembangan tertentu akan sampai stadia perkembangan berbeda
( tetap tinggal sama ) selama waktu antara tanggal sensus populasi.
4. Peraturan populasi Dependen Densitas Versus Dependen Lebat
Densitas populasi menunjukan besarnya populasi dalam satuan ruang.
Densitas populasi dalam ekosistem dapat diukur dan ditentukan melalui dua
cara yaitu:
• Densitas kotor (Crud density): Jumlah individu suatu popular per satuan areal
seluruhnya.
• Densitas efektif atau dikenal sebagai kerapatan ekologi yaitu jumlah individu
suatu populasi per satuan ruang habitat
• Densitas populasi apabila fluktuasinya kita perhatikan maka akan dapat kita
gunakan untuk menentukan faktor-faktor yang mengontrol ukuran dari
populasi. Faktor-faktor itu dikenal dengan istilah faktor kepadatan bebas
(density independent) dan faktor kepadatan tidak bebas ( density dependent).
Density independent merupakan faktor perubahan lingkungan yang
berpengaruh terhadap anggauta populasi secara merata.
• Density dependent/ faktor, bergantung kepadatan yaitu faktor ekologi yang
pengaruh atau efeknya terhadap populasi merupakan fungsi dari kepadatan/
densitas populasi.
Gejala Kelebihan dan Kekurangan Nitrogen
Pada Tanaman

Kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan


mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya
yaitu ada kelainan atau penyimpangan-penyimpangan dan banyak
pula tanaman yang mati muda yang sebelumnya tampak layu dan
mengering.
Adapun gejala yang ditimbulkan akibat dari kekurangan dan
kelebihan unsure N bagi tnaman adalah sebagai berikut:
1. Efek kekurangan unsur N bagi Tanaman.
• Pertumbuhan kerdil,
• Warna daun menguning,
• Produksi menurun,
• Fase pertumbuhan terhenti,
• Kematian.
5. Populasi Dependen Lebat
Kita tahu dari hokum Yield konstan di mana tumbuhan
bertanggap terhadap kelebatan tidak hanya oleh densitas tetapi
juga oleh ukuran individu. Hal ini jelas bahwa keadaan populasi
tumbuhan tak dapat diberikan oleh biomas sendiri, hal ini lebih
akurat untuk mengatakan bahwa populasi tumbuhan adalah lebih
bersifat dependen lebat dari pada dependen densitas.
6. Stadia versus umur
Secara ekologis populasi umumnya memiliki tiga bentuk sebaran
umur yaitu muda (prareproduktif), reproduktif dan umur tua
(postreproduktif). Lamanya periode umur ekologis jika dibandingkan
dengan panjangnya umur sangat beragam tergantung pada jenis
organisme dan kondisi lingkungan yang melingkupinya. Beberapa jenis
tumbuhan memiliki umur prareproduktif yang lebih panjang dan
beberapa tidak memiliki umur postproduktif. Populasi organisme yang
sama tetapi hidup dalam kondisi lingkungan yang berbeda juga dapat
memiliki periode umur ekologis yang berbeda.
Meskipun sekitarnya populasi selalu dihadapkan pada kondisi
dan sumber daya yang optimum, namun peristiwa kematian di dalam
populasi secara pasti akan terjadi juga sebagai akibat proses penuaan.
Kematian sebagai proses penuaan disebut kematian fisiologis,
sedangkan rata-rata umur yang dicapai oleh hewan yang mati secara
fisiologis disebut umur fisiologis. Umur fisiologis ini tidak lain
merupaka umum maksimum yang dicapai tumbuhan yang hidup
dalam kondisi optimum.
Teori demografi klasik memakai umur sebagai dasar untuk
perkiraan kesuburan dan survivorsip. Namun, umur dapat tidak
berupa indicator status reproduktif dalam tumbuhan. Ada dua
alasan pokok untuk ini :
• Pertama, ukuran tidak perlu berkolerasi dengan umur
• Kedua banyak tumbuhan akan berbunga bila mereka mencapai
ukuran tertentu, tanpa memandang umurnya.
Banyak tumbuhan mempunyai berbagai plastisitas
morfologi, sehingga analisis demografi lengkap memerlukan
data pada kedua stadia perkembangan dan umur.
7. Tabel Hidup
Tabel kehidupan menggambarkan lama hidup, mortalitas,
dan harapan hidup pada interval umur tertentu. Ada dua macam
tabel hidup, tergantung pada lama individu dalam populasi :
• Tabel hidup dinamis yaitu suatu tabel yang digunakan bila
pengamat dapat mengikuti semua perkecambahan semai pada
waktu tertentu sampai semua individu mati. Tabel ini umumnya
dipakai untuk tumbuhan yang hidup dalam periode waktu pendek
dibanding lama hidup atau toleransi ekologiwan tertentu.
• Pada tabel hidup statis, struktur umur suatu populasi terdiri atas
kohort berganada untuk memperkirakan pola survival berbagai
grup umur.
8. Survivorship (kelangsungan kehidupan)
Adalah suatu istilah untuk menyatakan tingkat ketahanan
anggota-anggota suatu populasi untuk bertahan hidup dalam kurun
waktu tertentu. Dengan kata lain dapat dikatakan survivorship
adalah tingkat kelangsungan hidup anggota-anggota suatu populasi
dalam kurun waktu tertentu. Suatu populasi yang memiliki tingkat
kematian yang tinggi dapat dikatakan memiliki tingkat survivorship
yang rendah. Begitu pula sebaliknya
Deevey membedakan tiga tipe kurve survivorship yang
menyajikan tanggapan populasi eksterm.
• Tipe I kurve survivorship adalah karakteristik organism dengan
mortalitas rendah dalam stadia muda dan mortalitas cepat
dalam kelas umur tua.
• Tipe II adalah garis lurus, di mana probabilitas kematian pada
pokoknya sama pada sembarang umur.
• Tipe III adalah tipikal organism yang mempunyai laju mortalitas
muda tinggi diikuti dengan mortalitas biji karena adanya
pemakan buah dan pemakan biji.
9. Fekunditas
Fekunditas biasa disebut umur spesifik laju kelahiran
individu atau natalitas dan di ukur dengan menghitung jumlah
total biji yang dihasilkan oleh kohort selama tiap interval umur
dan dibagi dengan jumlah individu yang hidup dalam kohort.
Kerapatan Populasi dan Cara
Pengukurannya
Kerapatan populasi adalah ukuran besar populasi yang
berhubungan dengan satuan ruang (area), yang umumnya
diteliti dan dinyatakan sebagai jumlah (cacah) individu dan
biomasa persatuan luas, persatuan isi( volume) atau persatuan
berat medium lingkungan yang ditempati. Misalnya, 50 individu
tikus sawah per hektar, 300 individu keratela sp (zooplankton)
per meter kubik air, 3 ton udang per hektar luas permukaan
tambak, atau 50 individu afik( kutu daun) per daun.
Pengukuran kerapatan populasi kebanyakan dilakukan
dengan sensus atau metode menggunakan sample (sampling).
A. Kerapatan mutlak
Pengukuran kerapatan mutlak dapat dilakukan dengan cara:
1. Pencacahan Total (perhitungan menyeluruh)
2. Metode Sampling (cuplikan)
B. Pengukuran kerapatan nisbi (relatif)
Beberapa diantara pengukuran kelimpahan relatif adalah sebagai
berikut :
• Menggunakan perangkap
• Menggunakan jala
• Menghitung jumlah felet faeses
• Frekuensi vokalisasi, indeks kelimpahan populasi dinyatakan sebagai
frekuensi bunyi persatuan waktu
• Tangkaan persatuan usaha
• Jumlah artifakta
• Daya makan
• Kuesioner
• Sensus tepi jalan
• Umpan manusia
Karakter Populasi
Setiap populasi memiliki karakter yang spesifik
diantaranya adalah kerapatan (densitas), angka kelahiran
(natalitas), angka kematian (mortalitas) sebaran atau tagihan
(distribusi) umur, pertumbuhan, sedangkan karakter genetik
antara lain keadaptifan, ketegaran reproduktif dan presistensi,
pola persebaran acak, mengelompok dan seragam.
Karakter-karakter dari populasi tanaman dan binatang ini
dipelajari oleh ahli ekologi populasi. Mereka biasanya fokus
pada satu spesies (jenis) dari tanaman atau hewan, mencoba
untuk menentukan faktor-faktor apa yang mempengaruhi
perilaku organisme, ukuran populasi, dan keberhasilan
reproduksi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai