Anda di halaman 1dari 38

ARSITEKTUR POHON

KELOMPOK 4
 PUTRI MAYORI
 ANANDA LUTFIAH
 SARLY SUNARSIH
 NURUL AMIDA
 DWI SUSANTO
POHON TAK BERCABANG

 Pohon tak bercabang adalah pohon yang bagian


vegetatifnya terdiri hanya dari satu sumbu yang
dihasilkan oleh satu meristem
 Sumbu dapat mempunyai system lateral,tetapi
secara normal tidak berfungsi
Model holtum

 Pohon memiliki satu sumbu batang tumbuh


terbatas karena tunas terminal berkembang
menjadi perbungaan bersifat monocaul dan
monocarp
 Contoh : Agave sp., Cocos nucifera.
Cocos nucifera Agave sp
Model corner

 Pohon monokaul,dengan perbungaan lateral.


Model ini ditunjukkan oleh spesies monokaul yang
tidak berhenti tumbuh karena adanya perbungaan
Contoh:

Carica papaya
Pohon Bercabang

Yaitu semua pohon yang bagian batang diatas


tanah memperlihatkan lebih dari satu sumbu
dan dibentuk oleh lebih dari satu meristem.
Dibagi menjadi tiga sub kelompok :
1. Sumbu vegetatif semuanya ekivalen dan ortotrop
2. Sumbu vegetatif yang terdiferensiasi
Diantara sumbu-sumbu baru yang dibentuk terjadi
perbedaan morfologi dan terdapat spesialisasi
fungsional.
3. Sumbu vegetatif dengan struktur campur
Pohon bercabang, tinggi pohon dicapai dengan
penyambungan sumbu yang ekivalen namun
struktur setiap sumbu itu sendiri berupa
campuran. Setiap sumbu terdiri dari bagian bawah
yang vertikal dan bagian ujung yang horizontal,
dan kedua bagian itu dipisahkn oleh lengkungan.
Sumbu vegetatif semuanya ekivalen
dan ortotrop

1) Model Thomlinson
2) Model Leeuwenberg
3) Model Chamberlina
Model Arsitektur Pohon
Model Thomlinson
• Sumbu batang ortotrop dan membentuk
cabang ortotrop dari kuncup ketiak di bagian
batang di bawah tanah.
• Sumbu baru terbentuk berulang kali dan
ekivalen dengan sumbu induk dan membentuk
perakaran sendiri.
• Contoh: bambu yang tidak bercabang
(misalnya Gaaziophyta sp.), pisang (Musa
paradisiaca). Pada Euterpe oleracea (Palmae di
hutan rawa Amerika tropis), perbungaan
aksilar memungkinkan sumbu tumbuh terus.
Musa paradisiaca
Model Leeuwenberg
• Batang berupa simpodium,
• Setiap kolumner menghasilkan lebih dari
satu kolumner anak di ujungnya, yang
menempati ruang yang ada.
• Contoh: Tabernaemontana crassa
(Apocynaceae).
Plumeria acuminata Manihot utilissima
Sumbu vegetatif yang terdiferensiasi

Sumbu tidak equivalen tetapi memperlihatkan


diferensiasi (perbedaan) dari segi morfologi dan
terdapat spesialisasi fungsi. Hal ini dibedakan
berdasarkan sumbu batang utama dan cabang.
Berdasarkan struktur dan bentuk tumbuh
batang, perbedaan-perbedaan itu dapat
dikelompokan sebagai berikut :
 Monopodial / Simpodial / Dikotom
 Cara tumbuh batang : Ritmik / Kontinyu Kontruksi
 Percabangan : - Ortotrop (vertikal) - Plagiotrop (horizontal)
Monopodial :
Satu sumbu batang
Ex : Cocos nucifera, Pinus
merkusii, Agathis damara
Simpodial :
Batang/cabang tersusun
atas beberapa sumbu.
Ex : Phyllodendron
pedatum, Terminalia
catappa, Elaeocarpus
grandiflorus
Dikotom
Dikotom Semu
Pertumbuhan Ritmis

Ex : Swietenia macrophylla,
Pinus sp., Agathis sp.,
Araucaria sp.
Pertumbuhan Kontinu
Ex : Phyllanthus acidus,
Ficus benjamina
Model Kwan Kariba
Batang simpodial, merupakan terminal yang berhenti tumbuh

karena jaringan apex terdiferensiasi menjadi parenkim. Dari

beberapa kuncup aksilar dibentuk kaulomer yang semula identik

kemudian terjadi perbedaan yaitu salah satu menjadi kaulomer

batang dan yang dua menjadi kaulomer yang baru. Perbungaan

pada kaulomer cabang horizontal, umumnya di terminal.

Contoh : Sapium discolor , Aristonia acrophylla


Sapium discolor Aristonia acrophylla
Model Aubreville

 Batang monopodial, tumbuh ritmis, plagiotrop, dengan pertumbuhan


tak terbatas. Letak daun pada kaulomer dalam spiral. Perbungaan
lateral baik pada batang atau cabang, kaulomer cabang tumbuh tak
terbatas tetapi anak cabang lambat.

Contoh: Terminalia catappa


Terminalia catappa
Model Roux

 Monopodium, autotrop dengan cabang terletak continu atau tersebar dan


duduk daun dalam spiral. Cabang plagiotrop, biasanya berbunga dengan daun
berhadapan atau condong ke arah berhadapan. Cabang simpodial, tapi
umumnya monopodial.

Contoh: Coffe arabica, Canaga odorata, Gnetum gnemon, Durio zibethians


Coffe arabica
Model Rouh

• Monopodial, ortotrop, ritmis, cabang ortotrop tersusun dalam karangan bunga


lateral, sumbu dapat tumbuh tak berbatas.
• Contoh : Havea brassiliensis, Pinus mercusii
Pinus mercusii Havea brassiliensis
Model Massart

• Monopodial, ortotrop, ritmis, karangang filotaksis batang spiral. Cabang


plagiotrop,dengan filotaksis daun berhadapan atau cenderung berhadapan.
Cabang monopodial atau simpodial.Perbungaannya lateral.
• Contoh: Ceiba pentandra, Myristica fragans
Ceiba pentandra
Sumbu Vegetatif dan Struktur
Campur

• Tinggi pohon dicapai dengan pemanjangan sumbu equivalen, namun sumbu


berupa campuran. Setiap sumbu terdiri dari bagian yang vertikal berperan
sebagai batang dan ujung horisontal berperan sebagai cabang.Kedua bagian
itu dipisahkan oleh lengkungan.
• Dari kuncup axilar ( diketiak ), bagian yang melengkung akan tumbuh sumbu
yang sama dengan sumbu sebelumnya.
Model Champagnat

• Monopolium dengan distal setiap kaulomer melengkung ( karena terlalu berat


dan tidur ) didukung oleh jaringan penyokong yang kuat.
• Filotaksis spiral dengan distal dapat dihasilkan beberapa sumbu yang
melengkung.Perbungaan terletak pada bagian sumbu yang sudah tidak
berdaun.
• Contoh: Sambucus nigra, Caesal pinia
Caesalpinia sp.
Model Troll

• Simpodial semu, sumbu terarah. Cabang plagiotrop sejak dini. Filotaksis


berhadapan atau cenderung berhadapan.Pembentukan batang baru tegak,
terjadi setelah daun gugur.
• Contoh : Delonix regia, Annona muricata, Bauhinia purpurea
Annona muricata

Anda mungkin juga menyukai