Anda di halaman 1dari 42

BATANG (CAULIS)

Presented by:
1. Saharani Nur Agni Amorita
2. Fina Ryan Lestari
3. Muhammad Khanafi
4. Bella Safira Salsabila
1 Bentuk Batang

CONTENT 2 Arah Tumbuh Batang

3 Percabangan Pada Batang


BATANG ( caulis )
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang sangat penting, batan
g dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
Sifat-sifat batang pada umumnya :
• Berbentuk panjang bulat seperti silinder dan bentuk yang la
in dengan sifat aktinomorf (sejumlah bidang dibagi menjadi
bagian yang setangkup)
• Terdiri dari ruas-ruas yang dibatasi oleh buku-buku, dan pa
da buku-buku ini terdapat daun
• Tumbuh ke atas, menuju cahaya/matahari (fototrop/heliotr
op)
• Selalu bertambah panjang di ujungnya
• Mengandakan percabangan
• Tidak berwarna hijau , kecuali tumbuhan yang umurnya pend
ek, contoh : rumput
Tugas batang :
Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tana
h, yaitu : daun, bunga, dan buah
Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi dan
memepatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sede
mikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan bagia
n-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntun
gkan
Jalan pengangkutan air dan dan zat-zat makanan dari baw
ah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari
atas ke bawah
Tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan
Tumbuhan yang tidak berbatang
sesungguhnya tidak ada, hanya tam
paknya saja tidak ada. Karena batan
g yang pendek, sehingga semua daun
nya seakan-akan keluar dari bagian
atas akarnya dan tersusun rapat sa
tu sama lain merupakan suatu roset
(rosula).
Contoh : Lobak (Rophanus sativus L)
dan Sawi (Brassica juncea L)
Tumbuhan yang jelas berbatang
Batang basah (herbaceus), Batang berkayu (lignosus),
yaitu batang yang lunak dan b yaitu batang yang biasa keras
erair. Contoh : Bayam (Amara dan kuat, karen apohon ini ter
nthus spinosus L) dan krokot diri dari kayu, terdapat pada
(Portulaca oleracea L) pohon-pohon (arbores) dan se
mak-semak (frutices). Contoh
: Mangga (Mangifera indica L)
dan sidaguri (Sidahombifolia
L)
Batang rumput (calmus), yaitu Batang mendong (calamus), sep
batang yang tidak keras, mempunya erti batang rumput, tetapi mempun
i ruas-ruas yang nyata dan seringka yai ruas-ruas yang lebih panjang. C
li berongga. Contoh : Padi (Oryza s ontoh : Padi mendong (Oryza sativa
ativa L) dan Rumput (Gramineae) L), Wlingi ( Scirpus grassus L), dan
tumbuhan sebagsa teki ( Cyperace
ae)
BENTUK BATANG
 Tumbuhan dikotil mempunyai batang yang di bagi
an bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin kecil.
 Tumbuhan monokotil mempunyai batang yang dari
pangkal sampai ujung boleh dikata tak ada perbedaa
n besarnya.
Bedasarkan sudut bentuk penampang melintangnya, batang dib
edakan menjadi :
1. Bulat(teres), misalnya Bambu (Bambusa sp.) dan Kelapa (Cocos
nucifera L)
2. Bersegi(angularis), dalam hal ini kemungkinan :
– Segitiga(triangularis), misalnya Batang teki ( Cyperus rotundus)
– Segi empat(quadrangularis), misalnya Batang markisah ( Passiflora qu
adrangularis L) dan Iler (Coleus scutellarioides Benth)
3. Pipih dan biasanya melebar menyerupai daun dan mengambil tu
gas daun, yaitu :
– Filokladia jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas
misalnya Jakang (Muehlenbeckia platyclada Meissn)
– Kladodia jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan misal
nya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill)
Permukaan batang dibedakan menjadi :
a) Licin(laevis), misalnya batang jagung (Zea mays L)
b) Berusuk(costatus), jika pada permukaannya terdapat
rigi-rigi yang membujur, misalnya Iler (Coleus scutell
arioides Benth)
c) Beralur(sulcatus), jika membujur batang terdapat al
ur-alur yang jelas, misalnya Cereus peruvianus (L) Ha
w
d) Bersayap(alatus), biasanya pada batang yang bersegi,
tetapi pada sudut-sudutnya terdapat pelebaran tipis,
misalnya ubi (Dioscorea alata L) dan markisah (Passif
lora quadrangularis L)
Selain itu permukaan batang dapat pula dibagi :
a) Berambut(pilosus), misalnya tembakau (Nicotiana tabacum L)
b) Berduri(spinosus), misalnya mawar (Rosa sp.)
c) Memperlihatkan berkas-berkas daun, misalnya pepaya (Carica
L) dan Kelapa (Cocos nucifera L)
d) Memperlihatkan berkas-berkas daun penumpu, misalnya nang
ka (Artocarpus integra Merr) dan keluwih (Artocarpus comm
unis Forst)
e) Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya segon (Albizzia sti
pulata Boiv)
f) Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak seperti pada j
ambu biji (Psidium guajava L) dan pohon kayu putih (Melaleuc
a leucadendron L)
ARAH TUMBUH BATANG
1. Tegak lurus(erectus), yaitu jjika arahnya lurus ke at
as, misalnya pepaya (Carica L)
2. Menggantung(dependent,pendulus), hanya pada tumb
uhan yang tumbuh di lereng/tepi jurang, misalnya Ze
brina pendula Schnitzl (tumbuhan yang hidup di atas
pohon sebgai epifit) contoh anggrek (Orchidaceae)
3. Berbaring(humifusus), jika batang terletak pada per
mukaan tanah, hanya ujungnya saja yang sedikit mem
bengkok ke atas, misalnya semangka (Citrullus vulgar
is Schrad)
4. Menjalar/merayap(repens), batang berbaring tetapi da
ri buku-bukunya keluar akar-akar, misalnya ubi jalar (Ipo
moea batatas Poir)
5. Serong ke atas/codong(ascendens), pangkal batang sep
erti hendak berbaring, tetapi bagian lainnya lalu membel
ok ke atas, misalnya kacang tanah (Arachis hypogaea L)
6. Mengangguk(nutans), batang tumbuh tegak lurus ke at
as, tetapi ujungnya lalu membengkok kembali ke bawah,mi
salnya bunga matahari (Helianthus annuus L)
7. Memanjat(scandens), yaitu jika batang tumbuh ke at
as dengan menggunakan penunjang. Penunjang dapat be
rupa benda mati ataupun tumbuhan lain, dengan batang
menggunakan alat khusus untuk berpegangan, misalnya:
– Akar pelekat, misalnya sirih(Piper betle L)
– Akar pembelit, misalnya vanili(Vanilla planifolia Andr)
– Daun pembelit, misalnya anggur(Vitis vinifera L)
– Tangkai pembelit, misalnya kapri(Pisum sativum L)
– Duri, misalnya mawar(Rosa sp) dan bugenvil(Bougainvillea s
pectabilis Wild)
– Duri daun, misalnya rotan(Calamus caesius Bl)
– Kait, misalnya gambir(Uncaria gambir Roxb)
8. Membelit(volubilis), jika batang naik ke atas d
engan menggunakan penunjang seperti batang ya
ng memanjat, akan tetapi tidak dipergunakan ala
t-alat yang khusus, melainkan batangnya sendiri
naik melilit penunjangnya.
– Membelit ke kiri(sinistrorsum volubilis). Jika diliha
t dari atas arah belitan berlawan dengan arah puta
ran jarum jam, misalnya kembang telang (Clitoria t
ernatea L)
– Membelit ke kanan(dextrorsum volubilis). Jika arah
belitan sama dengan arah gerakan jarum jam, misal
nya gadung (Dioscorea hispida Dennst)
MACAM-MACAM CARA
PERCABANGAN
Percabangan
Percabangan Dikotom
Monopodial cabang menjadi
Jika batang pokok
dua cabang yang
selalu tampak
sama besarnya.
jelas.Contoh :
Misalnya paku
pohon Cemara
andam (Gleichenia
(Casuarina
linearis Clarke)
equisetifolia L) Percabangan Simpodial
Batang pokok sukar ditentukan,.
Misalnya pada sawo manila (Achras zapota L)
Simpodial
Monopodial

Achras zapota L

Dikotom

Casuarina equisetifolia L Gleichenia lineari Clarke


Macam Cabang-cabang pada
Tumbuhan

Wiwilan atau tunas air


Geragih (flagellum stolo)
(virga singularis)
Cabang mandul/steril

Sirung panjang (virga) Sirung pendek (virgula


Misal pada Coffea sp. dan sucrescens)
Theobroma cacao Cabang subur/fertil
FLAGELLUM,STOLO

Merayap di atas tanah Merayap di dalam tanah

VIRGA
SINGULARIS
Arah Tumbuh Cabang

Tegak (fastigiatus)
Misal pada Coffea sp.

Condong ke atas (patens)


Misal pada Cemara (Casuarina
equisetifolia)

Mendatar (horizontalis)
Misal pada Ceiba pentandra

Terkulai (declinatus)
Misal pada Coffea robusta

Bergantung (pendulus)
Misal pada Salix
Jenis Tumbuhan Berdasarkan Panjang
atau Pendeknya Umur

Tumbuhan Anual
(annuus) Tumbuhan bienial
(biennis) Tumbuhan
Exp : Zea mays, Arachis menahun/ keras
Exp: Beta
hypogea Exp : empon-emponan
vulgaris ,Digitalis
(Zingiberaceae)
purpurea L
ARSITEKTUR POHON
 Pola percabangan batang akan membentuk model
arsitektur percabangan tumbuhan
 Pola percabangan tumbuhan akan membentuk model
arsitektur tumbuhan
 Arsitektur pohon merupakan gambaran morfologi pada
suatu fase tertentu dari suatu rangkaian seri
pertumbuhan pohon,nyata dan dapat diamati setiap waktu
 Model arsitektur pada setiap jenis pohon dapat
dijadikan data tambahan dalam membedakannya dengan
jenis pohon lain
MODEL TROLL
Ciri-ciri:
1. Batang simpodium.
2. Pohon berbunga setelah dewasa.
3. Daun cenderung berhadapan.
4. Sumbu pertama bersifat ortotrop
(tumbuh ke arah atas), sumbu
berikutnya mulai berdiferensiasi
secara plagiotrop (tumbuh ke
arah samping) secara bertahap.
5. Pembentukkan batang yang tegak
terjadi setelah daun gugur.
Samanea saman Leucanea leucochepala
(trembesi) (lamtoro)
MODEL CORNER
Ciri-ciri:
1. Batang monopodium
2. Perbungaan lateral dan tidak
bercabang
3. Meristem apikal dapat tumbuh
Cococ nucifera terus.
 
Pohon dengan model ini antara
lain:Cocos nucifera (Kelapa);
Areca catechu (Pinang); Areca
vestiaria (Pinang merah); Salacca
zalacca (Salak)
Areca catechu
MODEL RAUH
Ciri-ciri:
1. Batang monopodium ortotrop.
2. Pertumbuhan ritmis
mengakibatkan cabang tersusun
dalam karangan
3. Cabang juga bersifat ortotrop,
sumbu dapat tumbuh tidak
terbatas.

Pohon dengan model ini antara lain:


Pinus merkusii (Pinus); Hura
crepitans (Pohon Roda); Casuarina
equisetifolia (Cemara laut)
Swietenia mahogani
MODEL RAUX
Ciri-ciri:
1. Batang monopodium ortotrop.
2. Cabang kontinu atau tersebar
3. Filotaksis spiral.

Pohon dengan model ini antara


lain: Azadirachta indica (Mimba);
Azadirachta excelsa (Pohon
Sentang); Polyalthia longifolia
(Glodokan tiang); Canangium
odoratum (Kenanga); Annona
Polyalthia longifolia
muricata (Sirsak)
MODEL CHAMPAGNAT
Ciri-ciri:
1. Batang berupa simpodium, setiap
kolumner melengkung karena terlalu
berat dan tidak didukung oleh jaringan
penyokong yang cukup.
2. Filotaksis spiral terdapat pada sumbu
yang tidak banyak berbeda morfologi
ujung dan pangkalnya.
 
Pohon dengan model ini antara lain: Citrus
Citrus aurantifolia
grandis (Jeruk Bali); Citrus aurantifolia
(Jeruk nipis); Bougainvilla spectabilis
(Kembang kertas); Hibiscus rosa-sinensis
(Kembang sepatu)
MODEL LEEWENBERG
Ciri-ciri:
1. Batang berupa simpodium,
namun setiap kolumner
menghasilkan lebih dari satu
kolumner anak di ujungnya
yang menempati ruang yang Plumeria acuminata
ada.

Pohon dengan model ini antara


lain: Plumeria acuminata
(Kamboja) ; Calophylllum
inophyllum (Nyamplung)
Calophylllum inophyllum
MODEL TOMLINSON

Ciri-ciri:
1. Batang yang bersumbu
ortotrop
2. Membentuk cabang
ortotrop dari kuncup ketiak
di bagian batang di bawah
tanah

Pohon dengan model ini antara


lain: Musa paradisiaca (Pisang)
MODEL MASSART
Ciri-ciri:
1. Batang monopodium ortotrop
2. Cabang tersusun dalam
karangan.
3. Filotaksis pada batang adalah Syzygium aromaticum
spiral.
4. Cabang bersifat plagiotrop
dengan filotaksis distrik.

Pohon dengan model ini antara lain:


Syzygium aromaticum (Cengkeh);
Syzygium poyanthum (Salam)
Syzygium poyanthum
MODEL KORIBA
Ciri-ciri:
1. Batang simpodium.
2. Kuncup terminal terhenti
karena jaringan meristem
apeks berdiferensiasi
menjadi parenkim. Kuncup
aksilar yang berkembang
dekat di bawahnya.
 
Pohon dengan model ini antara
lain: Linnea grandis (Kuda-kuda);
Alstonia scholaris (Pulai) Alstonia scholaris
MODEL AUBREVILLE

Ciri-ciri:
1. Batang monopodium tumbuh
ritmis.
2. Cabang plagiotrop tersusun Terminalia catappa
dalam lapisan terpisah.
 
Pohon dengan model ini antara
lain: Terminalia catappa
(Ketapang); Terminalia mantally
(Ketapang kencana)
  Terminalia mantally
Thank You
Kelompok 4

Anda mungkin juga menyukai