Anda di halaman 1dari 47

LUMUT (Bryophyta )

 Ciri :
- Habitat di tempat lembab
- Tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Kormophyta
- Hidup berkoloni
- Tidak mempunyai sistem pembuluh angkut
- Mempunyai Rhizoid (akar semu)
 Reproduksi, secara Metagenesis :
- Seksual ( generatif ) : generasi gametofit ,fase haploid
- Aseksual ( vegetatif ) : generasi sporofit, fase diploid
 Klasifikasi
1. Lumut Hati ( Hepaticae )
2. Lumut Daun ( Musci )
3. Lumut Tanduk ( Anthocerotopsida )
 Peranan :
- Spagnum ( lumut gambut ) : menggemburkan medium pada tanaman pot
- Marchantia polymorpha (lumut hati ) : untuk menyembuhkan radang hati
(hepatitis)
PTERIDOPHYTA
( TUMBUHAN PAKU )
• Gmbr tum paku
Pernahkah anda melihat
tanaman tersebut ?
PTERIDOPHYTA ( TUMBUHAN PAKU )
• Umumnya, tanaman paku-pakuan (pterydophyta )
merupakan tanaman dengan ciri memiliki daun, batang,
akar sejati atau istilahnya disebut cormophyta.
• Tanaman paku -pakuan hidup di hampir semua
wilayah/tempat di seluruh dunia. Wilayah lembab, di atas
permukaan tanah (misalnya: secara merambat, di wilayah
bangunan kosong tak terawat, pinggiran tebing), sekitar
wilayah air (seperti danau, kolam), wilayah gunung berapi
kecuali daerah gurun yang kering dan daerah salju abadi.
Bagaimana cara hidup
tumbuhan paku ?
• Cara hidup tanaman paku – pakuan juga beragam. Ada
yang hidup secara epifit maupun saprofit.
• Sebagaimana lumut, tanaman paku -pakuan juga
mengalami metagenesis. Namun, ada yang membedakan
tanaman paku – pakuan dari lumut, yaitu pada tanaman
paku – pakuan fase yang lebih dominan adalah fase sporofit,
pada tanaman lumut fase gametofit justru lebih dominan.
• Ini berarti dalam sistem reproduksi, tanaman paku – pakuan
berkembang biak mengunakan spora.
• Bentuk tanaman paku-pakuan cukup bervariasi, ada yang
berbentuk pohon, rerumputan serta berbentuk seperti
tanduk rusa.
CIRI TUMBUHAN PAKU
• Memiliki akar, batang, daun sejati ( cormophyta).
• Akar pada tanaman paku-pakuan bersifat seperti serabut atau istilahnya rizoid
dengan pelindung pada ujungnya yang disebut tudung akar atau kaliptra.
• Umumnya batang pada tanaman paku – pakuan tidak terlihat, karena biasanya
batang pada tanaman paku – pakuan terbenam dalam tanah dalam bentuk
rimpang (rizoma). Namun demikian, ada juga batang tanaman paku – pakuan
yang berdiri tegak di atas permukaan tanah seperti Cyathea.
• Daun muda pada tanaman paku-pakuan umumnya menggulung dan melingkar
pada ujungnya.
• Memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof
• Tidak memiliki biji untuk berkembangbiak
• Walaupun sifat akarnya seperti serabut (rizoid), tetapi telah memiliki jaringan
pengangkut yang sempurna, yaitu jaringan pengangkut xilem dan floem.
• Memiliki tinggi yang bervariasi, dari yang tingginya 2 cm hingga 5 m (misalnya
paku tiang atau Sphaeropteris). Bahkan tanaman paku pada zaman purba
diperkirakan tingginya mencapai 15 m.
• Siklus hidupnya terdiri dari dua generasi, yaitu generasi sporofit dan gametofit.
• Cara hidup tanaman paku-pakuan secara epifit dan sprofit.
MORFOLOGI
TUMBUHAN PAKU

Paku Tanduk Rusa


Sori
Sorus
Sporangium

Sorus
Macam-macam Daun
Tumbuhan Paku
Berdasarkan bentuk, ukuran dan
susunannya dibedakan menjadi 2, yaitu : Daun Mikrofil
1. Mikrofil
Ciri-ciri tanaman paku-pakuan
berdaun mikrofil adalah:
• memiliki bentuk daun seperti
sisik atau rambut.
• struktur daunnya tidak bertangkai
• struktur daunnya tidak memiliki
tulang.
• biasanya tanaman paku-pakuan
berdaun mikrofil ini tidak
memiliki diferensiasi sel.
Macam-macam
Daun Tumbuhan Paku
Berdasarkan bentuk, ukuran dan
susunannya dibedakan menjadi 2, yaitu : Daun Makrofil
2. Makrofil
Ciri-ciri tanaman paku-pakuan berdaun
makrofil adalah:
• memiliki bentuk daun yang besar-
besar.
• pada daunnya terdapat tangkai
• memiliki tulang daun serta daunnya
bercabang.
• Selain itu, tanaman paku berdaun
makrofil telah memiliki diferensiasi
sel.
Macam-macam Daun
Tumbuhan Paku
Berdasarkan fungsinya dibedakan
menjadi :
Daun Tropofil dan Sporofil
1. Tropofil : untuk asimilasi /
fotosintesis
• Daun tropofil merupakan daun
yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis
(proses pembuatan makanan).
dan sering disebut dengan
daun steril.
• Tumbuhan paku berdaun
tropofil ini selalu ada di setiap
tumbuhan paku karena
berperan penting sekali dalam
berlangsungnya fotosintesis.
Macam-macam Daun
Tumbuhan Paku
Berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi :
2. Sporofil : untuk fotosintesis maupun
penghasil spora Daun Tropofil dan Sporofil
• Daun sporofil merupakan daun yang
berfungsi sebagai penghasil spora. Spora
disimpan didalam kotak spora yang disebut
sporangium. Pada daun sporofil inilah
kumpulan sporangium (yang disebut sorus)
berada, biasanya terletak pada bagian
bawah daun dan berupa bintik-bintik
berwarna kuning, cokelat, atau cokelat
kehitaman.

• Sorus-sorus yang masih muda dilindungi


oleh membran tipis yang disebut indisium.
Dan sporofil memiliki peran penting dalam
tumbuhan paku karena merupakan akar dari
setiap tumbuhan paku yang akan
menghasilkan spora yang akan melengkapi
struktur tanaman paku sehingga akan
menghasilkan tanaman paku yang sempurna
Spora Tumbuhan Paku
Berdasarkan spora yang dihasilkan,
dibedakan menjadi : Paku Homospora
1. Paku Homospora
Menghasilkan spora yang
mempunyai bentuk dan ukuran
yang sama atau satu macam
spora saja.
Contoh :
Lycopodium cernuum ( Paku
kawat )
Spora Tumbuhan Paku
Berdasarkan spora yang dihasilkan,
dibedakan menjadi : Paku Heterospora
2. Paku Heterospora
• Menghasilkan dua macam spora
yang ukurannya berdeda.
• Spora kecil disebut mikrospora
akan tumbuh menjadi protalium
jantan
• Spora besar disebut megaspora
yang akan tumbuh menjadi
protalium betina
• Contoh : Selanginella sp. (Paku
rane )
Spora Tumbuhan Paku
Berdasarkan spora yang dihasilkan,
dibedakan menjadi : Paku Peralihan
3. Paku Peralihan
Menghasilkan spora yang
bentuk dan ukurannya sama
tetapi jenis kelaminnya
berbeda.
Contoh :
Equisetum debile (Paku ekor
kuda )
KLASIFIKASI TUMBUHAN
PAKU
Tumbuhan paku dapat diklasifikasikan menjadi empat kelas,
yaitu :

1. Psilophyta
2. Lycopodophyta
3. Spenophyta
4. Pterophyta
1. Psilophyta
• Tanaman paku psilopsida ini hanya
berupa ranting yang bercabang –
cabang, tanpa daun dan akar.
• Adapun, struktur yang berbentuk bulu
– bulu halus yang disebut rizoid atau
akar semu, berfungsi seperti akar, alat
untuk melekatkan diri pada substrat
dan menyerap air dan zat hara.
• Psilopsida hanya memiliki dua genus
di seluruh dunia yang tersebar di
iklim tropis dan subtropis.
• Tanaman ini termasuk tanaman
sporofit atau penghasil spora.
Sayangnya, tanaman subdivisi
Psilotum nudum
psilopsida ini termasuk tanaman yang
hampir punah keberadaannya.
• Contoh subdivisi psilopsida ini adalah
Psilotum nudum.
1. Psilophyta
Ciri – ciri psilopsida:
• homospora
• berdaun mikrofil dan
batangnya berklorofil
• tak memiliki daun sejati
• hidup di daerah beriklim
tropis dan subtropis
• umumnya telah punah
dengan perkiraan 10 hingga
13 jenis yang masih bertahan
hidup hingga saat ini.
2. Lycopodophyta
• Subdivisi lycopsida merupakan
tanaman paku heterospora, yaitu
tanaman yang menghasilkan dua
jenis spora, mikrospora dan
makrospora.
• Lycopsida atau disebut juga paku
rambut atau paku kawat memiliki
daun yang kecil – kecil dan hidup
Lycopodium sp.
di daerah tropis seperti Indonesia.
• Subdivisi lycopsida termasuk
tanaman epifit atau menumpang
hidup pada tanaman lainnya.
• Subdivisi Lycopsida contohnya
adalah tanaman Lycopodium
cernuum (paku kawat) serta
Selaginella (paku rane).
Paku Rane
2. Lycopodophyta
• Ciri – ciri Lycopsida:
• memiliki akar, batang, daun
sejati
• daunnya tersusun rapat dan
bentuknya kecil – kecil
• memiliki dua jenis
sporangium pada paku rane
atau Selaginella, yaitu
makrosporangium dan
mikrosporangium.
• hidup di tanah ataupun
menempel pada batang pohon
3. Spenophyta
• Tidak seperti subdivisi lycopsida yang
hidup di daerah tropis, sebaliknya
subdivisi sphenopsida atau yang juga
disebut tanaman paku ekor kuda hidup di
daerah sub tropis, terutama di daerah
rawa – rawa.
• Subdivisi sphenopsida memiliki daun
mikrofil dan termasuk generasi sporofit,
yaitu tanaman yang menghasilkan spora.
• Spora haploid dihasilkan dari
sporangium (kotak spora) dengan cara
meiosis.

• Subdivisi sphenopsida memiliki batang


yang keras dan berongga, mengandung
silika. Contoh dari Subdivisi
sphenopsida adalah Equisetum palustre.
3. Spenophyta
Ciri – ciri sphenopsida:
• sering tumbuh di daerah
berawa
• heterospora
• kandungan silika yang
berlimpah pada batangnya
• batangnya tumbuh di atas
permukaan tanah (tegak)
juga terbenam dibawah
permukaan tanah (rimpang /
rhizome)
4. Pterophyta
• Subdivisi Pteropsida (paku sejati)
dikenal di Indonesia sebagai tanaman
pakis. Subdivisi Pteropsida hidup di
daerah dengan iklim tropis dan sub
tropis.
• Subdivisi Pteropsida memiliki akar,
batang, daun sejati.
• Daunnya cukup lebar dibandingkan
subdivisi yang lainnya dengan tulang
daun yang bercabang.
• Pada daun muda subdivisi Pteropsida
akan menggulung di ujung.
• Contoh tanaman subdivisi Pteropsida
adalah Adiantum cuneatum (suplir),
Marsilea crenata (semanggi), serta
Asplenium nidus (paku sarang kuda).
Ciri – ciri Pteropsida:
• homospora / isospora , dimana spora
– spora ini berkumpul dan terletak di
bawah daun
• dalam fertilisasi membutuhkan
bantuan air sebagai sarana bagi
sperma bersilia menuju sel telur.
Sperma bersilia dan sel telur pada
subdivisi Pteropsida dihasilkan dari
protalium dan protalium merupakan
tahap perkembangan dari spora 
Pteropsida yang jatuh ke tanah.
• penyebaran spora ke berbagai daerah
baru dibantu oleh angin
• batangnya tumbuh di atas permukaan
tanah (tegak) juga terbenam dibawah
permukaan tanah (rimpang  atau
rhizome)
Daur Hidup / Metagenesis
Tumbuhan Paku
• Metagenesis tumbuhan paku heterospora berbeda dengan
metagenesis tumbuhan paku homospora
• Tumbuhan paku sebagai generasi sporofit akan menghasilkan
spora
• Spora yang jatuh di tempat yang lembab akan tumbuh menjadi
protalium
• Protalium akan membentuk anteridium dan arkegonium
• Anteridium menghasilkan spermatozoid dan arkegonium
menghasilkan sel telur (ovum)
• Ovum yang dibuahi oleh spermatozoid akan membentuk zigot,
kemudian tumbuh menjadi tumbuhan paku (generasi sporofit )
DAUR HIDUP ( METAGENESIS )
TUMBUHAN PAKU
Peranan dan manfaat
tumbuhan paku
Banyak manfaat tanaman paku-pakuan yaitu :
1. Sebagai tanaman hias
• Banyak yang memanfaatkan tanaman paku sebagai tanaman hias yang digunakan untum
menghias di halaman rumah, atau tempat yang digunakan sebagai tempat-tempat tanaman hias.
• Berikut adalah jenis-jenis tanaman paku yang digunakan sebagai tanaman hias :
• Paku tanduk rusa(platycerium bifurcatum)
• Paku tanduk rusa sering dipakai sebagai tanaman hias karena daunnya tersusun rapi, saling
bertumpuk tetapi terlihat indah. Paku tanduk rusa termasuk tanaman epifit yang menempel pada
tanaman lain, seperti pohon, tanpa menganggu nutrisi tanaman yang ditumpanginya.  Tanaman ini
termasuk salah satu tanaman yang menyukai tempat tumbuh yang tak langsung terkena sinar
matahari.
• Paku sarang burung (Asplenium sp)
• Paku sarang burung sering dipakai sebagai tanaman hias karena warna hijaunya yang sangat
cerah, sehingga menyejukkan mata. Warnanya akan berubah sedikit kekuningan apabila terkena
cahaya matahari langsung. Daunnya besar dan panjang, hampir menyerupai daun pohon pisang.
• Suplir (Adiantum sp)
• Tanaman suplir biasanya disimpan di dalam pot teras rumah untuk mempercantik rumah.
Tanaman ini memiliki daun yang berwarna hijau muda dengan bentuk yang hampir menyerupai
trapesium. Tanaman suplir menyukai tempat yang teduh, tak langsung terkena sinar matahari.
Sebagai penghasil obat-obatan
• Tanaman paku-pakuan juga bisa memberikan manfaat  sebagai obat-obatan yang bisa dikonsumsi
oleh manusia dan terbukti keamanannya serta bisa menyembuhkan beberapa penyakit tertentu.
• Jenis tanaman paku yang digunakan sebagai penghasil obat-obatan adalah :
• Equisetum(paku ekor kuda)
• Paku ekor kuda mempunyai fungsi diuretic, yaitu untuk melancarkan pengeluaran urine atau air
seni. Nah, dengan begitu paku ekor kuda sangat cocok bagi penderita sumbatan saluran kencing.
• Paku rane (Selaginella)
• Selaginella dapat dijadikan sebagai obat luka digigit ular. Cara pengolahannya, dicuci bersih dan
ditumbuk halus kemudian ditempelkan pada luka dan dibalut kain bersih. Selain sebagai obat luka
digigit ular, selaginella dapat juga digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan infeksi saluran
kencing. Cara pengolahannya dengan dibersihkan dan direbus daunnya untuk diminum airnya saja
selangi hangat – hangat kuku.
• Semanggi (marsilea crenata)
• Semangi dapat dijadikan sebagai obat – obatan selain sebagai sayuran. Manfaat semangi sebagai
tanaman obat, diantaranya untuk mengobati pengecilan hati, melancarkan saluran kencing,
mengobati amandel dan sariawan, mengobati batuk dan sesak nafas. Pengolahannya dilakukan
dengan cara mencuci bersih dan merebus daun semangi untuk diambil airnya dan diminum.
• Paku tanduk rusa (platycerium bifurcatum)
• Tanaman paku tanduk rusa mengandung zat antiinflamasi dan karenanya dapat dijadikan sebagai
obat demam, radang rahim, bisul serta haid tak teratur.
Sebagai sayuran
• Bagian tanaman paku – pakuan yang digunakan sebagai sayuran biasanya daun yang masih
muda. Daun yang masih muda rasanya lebih enak, sedikit manis dan bertekstur lunak.
• Pengolahan tanaman paku – pakuan sebagai sayuran dapat bervariasi, diantaranya dijadikan
lalap, ditumis maupun dijadikan sayuran berkuah banyak, seperti lodeh.
• Semanggi (marsilea crenata)
• Salvinia natans (paku sampan  atau kiambang)
4. Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan karangan bunga

Tanaman paku bisa dijadikan sebagai pembuatan karangan yang dapat membantu ide kreatif
dengan menggunakan tanaman paku sebagai penambah menjadi karangan bunga yg indah.
• Jenis tanaman paku yang digunakan sebagai bahan dalam pembuatan karangan bunga yaitu :
• Paku kawat (Lycopodium cernuum)
• Lycopodium cernuum memiliki bentuk yang unik, yaitu daunnya berambut, membentuk
garis sekaligus menyerupai kawat. Karena bentuknya yang unik inilah, Lycopodium
cernuum sering didunakan sebagai tanaman hias ataupun sebagai karangan bunga.
PERANAN TUMBUHAN PAKU
Sebagai tanaman hiasan :
- Platycerium nidus (paku tanduk rusa)
- Asplenium nidus (paku sarang burung)
- Adiantum cuneatum (suplir)
- Selaginella wildenowii (paku rane)
- Alsophyla glauca (Paku tiang )

Sebagai bahan penghasil obat-obatan :


- Asipidium filixmas
- Lycopodium clavatum
- Dryopteris filixmas

Sebagai sayuran :
- Marsilea crenata (semanggi)
- Salvinia natans (paku sampan = kiambang)
PERANAN TUMBUHAN PAKU

Sebagai pelindung tanaman di persemaian :


- Gleichenia linearis
Sebagai pupuk hijau :
- Azolla pinnata >> bersimbiosis dengan anabaena azollae
(gangang biru)
JENIS-JENIS TANAMAN PAKU

• Tanaman Hias
• Sayuran
• Pupuk Hijau
• Obat-obatan
• pembuatan karangan bunga
JENIS-JENIS TANAMAN PAKU

• Anthrophyta
• Paku ekor kuda
• Filicophyta
• Paku tanduk rusa Paku sarang burung

Anda mungkin juga menyukai