Anda di halaman 1dari 13

Tugas Individu

MAKALAH EKOLOGI HEWAN


“Kompetisi”

Dosen Pembimbing Mata Kuliah : Dr. Ir. Muhammad Wiharto, M. Si

Disusun oleh:
Nama : Indriani Limbong Langi
NIM : 1714041003
Kelas : Pendidikan Biologi C

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Kompetisi”. Makalah ini sebagai salah satu tugas
mata kuliah Ekologi Hewan.
Penulis mengucapkan terima kasih Bapak Dr. Ir. Muhammad Wiharto, M.
Si, selaku dosen mata kuliah Ekologi Hewan yang telah membantu dan
mendukung sepenuhnya dalam penyelesaian makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan makalah selanjutnya. Akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.

Makassar, Mei 2020

Penulis

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOMPETISI

B. KEBERLANGSUNGAN HIDUP DALAM KOMPETISI

C. PERSAINGAN DALAM KOMPETISI

D. PENGARUH KOMPETISI

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua makhluk hidup yang ada di bumi selalu bergantung pada makhluk
hidup yang lain. Hal itu sangat melekat pada setiap makhluk yang ada di bumi
yang diberikan langsung sebagai sifat dasar dari Tuhan Yang Maha Esa. Sifat
yang saling membutuhkan antar makhluk hidup memepengaruhi masing-masing
makhluk hidup. Inilah yang disebut interaksi, yang melakukan hubungan antara
dua atau lebih organisme yang saling mempengaruhi.
Faktor kebutuhan untuk bertahan hidup dari masing-masing makhluk hidup
menjadikan setiap makhluk hidup melakukan interaksi. Interaksi tersebut dapat
berupa interaksi positif yang saling menguntungkan dapat juga interaksi negatif
seperti kompetisi. Kompetisi berasal dari kata competere yang berarti mencari
atau mengejar sesuatu yang secara bersamaan dibutuhkan oleh lebih dari satu
pencari. Didalam suatu ekosistem selalu terjadi interaksi antar makhluk hidup
dengan makhluk hidup lainnya ataupu makhluk hidup dengan
lingkungannya.Setiap makhluk hidup akan selalu membutuhkan sumber daya
sebagai syarat untuk berrtahan hidup. Untuk setiap makhluk hidup akan selalu
berusaha untuk tetap hidup dan melanjutkan keturunaannya, sehingga akan selalu
terjadi adanya persaingan antar makhluk hidup.
Kompetisi adalah interaksi antar individu yang muncul akibat kesamaan
kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi
kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu kompettisi
didefinisikan sebagai interaksi antar individu yang berakibat pada pengurangan
kemampuan hidup mereka. Kompetisi dapat terjadi antar individu (intraspesifik)
dan antar individu pada satu spesies yang sama atau interspesifik. Kompetisi dapat
didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling
memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu
sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah
satu jenis tumbuhan atau lebih.
Di alam organisme tidak hidup sendirian tetapi berdampingan dan saling
berinteraksi dengan organisme yang lainnya. Begitupun yang terjadi terhadap
tumbuhan, interaksi ini bisa terjadi antara tumbuhan yang sejenis ataupun tidak
sejenis. Interaksi yang terjadi antara organisme-organisme tersebut dapat bersifat
positif-positif, positif-netral, positif-negatif, netral-netral, dan negatif- negatif.
Kompetisi tersebut dapat berbentuk perebutan sumber daya yang terbatas
(resource competition) atau saling menyakiti antar indifidu yang sejenis dengan
kekuatan fisik (interference competition). Kompetisi yang terjadi antara individu
sejenis disebut sebagai kompetisi intraspesifik sedangakan interaksi antara
individu yang tidak sejenis disebut interaksi interspesifik.
Interaksi Kompetisi merupakan persaingan terhadap antar makhluk hidup.
Persaingan sendiri akan dapat menghasilkan pemenang, pemenang itu pun yang
dapat meneruskan kelangsunga hidupnya. Kompetensi sering terjadi di plantae
yang mana bersaing untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kompetisi?
2. Bagaimana hewan berkompetisi dalam mempertahankan hidupnya?
3. Bagaimana Pengaruh dari adanya kompetisi antar organisme?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kompetisi
2. Untuk mengetahui Bagaimana hewan berkompetisi dalam mempertahankan
Hidupnya.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari adanya kompetisiantar
organisme.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompetisi
Kompetisi adalah suatu persaingan atau-pun usaha yang dilakukan suatu
individu atau-pun makhluk hidup untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan
dari individu lainnya. Di dalam ekologi hewan pada umumnya setiap individu
sering sekali bersaing untuk sumber daya alam maupun daya yang memiliki
keterbatasan seperti yang paling utama yaitu; makanan, teritorial atau lawan jenis
untuk dijadikan pasangan.
Kompetisi merupakan bentuk interaksi antara dua organisme yang dapat
merugikan kedua belah pihak. Kompetisi terjadi pada individu-individu yang
berada dalam satu komunitas. Kompetisi terutama terjadi dalam hal perebutan
sumber makanan, habitat, atau pasangan. Ketika sumber makanan tidak sebanding
dengan jumlah individu yang menempati wilayah tersebut, maka kompetisi akan
semakin besar. Begitu pula dengan wilayah yang sempit juga akan memperbesar
tingkat kompetisi antarindividu dalam mempertahankan habitatnya. Tidak
imbangnya perbandingan antara individu jantan dan betina juga dapat memicu
terjadinya kompetisi, mengingat kepentingan biologis setiap organisme dan
pentingnya mempertahankan jenis (perkembangbiakan) (Cahyani, 2015)
Definisi kompetisi sebagai interaksi antara dua atau banyak individu apabila
(1) suplai sumber yang diperlukan terbatas, dalam hubungannya dengan
permintaan organisme atau (2) kualitas sumber bervariasi dan permintaan
terhadap sumber yang berkualitas tinggi lebih banyak.organisme mungkin
bersaing jika masing-masing berusaha untuk mencapai sumber yang paling baik di
sepanjang gradien kualitas atau apabila dua individu mencoba menempati tempat
yang sama secara simultan. Sumber yang dipersaingkan oleh individu adalah
untuk hidup dan bereproduksi, contohnya makanan, oksigen, dan cahaya
(Noughton,1990).
Pada dasarnya pertumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
faktor intrinsic (dalam) dan faktor ekstrinsik (luar). Faktor intrinsik adalah faktor
yang timbul dari dalam diri ikan itu sendiri, meliputi antara lain sifat keturunan,
umur/ukuran, ketahanan terhadap penyakit, dan kemampuan memanfaatkan
makanan. Faktor ekstrinsik meliputi sifat fisik dan kimiawi perairan serta
komponen hayati seperti ketersediaan makanan dan kompetisi. Pengaruh masing-
masing faktor ekstrinsik di alam sulit dipisahkan satu dari yang lain, karena sering
bekerja bersama dalam menimbulkan pengaruh. Selain itu respon ikan terhadap
pengaruh faktor ekstrinsik juga terkait dengan faktor intrinsik (Rahardjo, dkk.,
2010).
Pada bidang Biologi, interaksi antar makhluk merupakan sesuatu yang
penting untuk diamati, karena melalui interaksi antar makhluk hidup, para
ilmuwan Biologi dapat mempelajari banyak hal, seperti melihat dinamika suatu
populasi tunggal, mengetahui carrying capacity dari suatu spesies, melihat
dinamika spesies-spesies yang memiliki hubungan mangsa pemangsa dari suatu
ekosistem, atau melihat bentuk persaingan lain antar dan dalam spesies pada
sebuah ekosistem. Salah satu bentuk interaksi yang sering diamati adalah interaksi
kompetitif, yaitu interaksi di mana makhluk-makhluk hidup yang terlibat bersaing
terhadap sesuatu demi kelangsungan hidupnya. Terdapat dua kompetisi yang
umum, yaitu kompetisi, intraspesifik (intraspecific competition) dan kompetisi
interspesifik (interspecific competition). Kompetisi intraspesifik adalah kompetisi
antar individu yang sama, sedangkan kompetisi interspesifik adalah kompetisi
antar spesies yang berbeda. Kompetisi yang dimaksud adalah persaingan dalam
mendapatkan sumber daya-sumber daya yang akan menjamin kelangsungan dan
keberlanjutan hidup makanan, kandang, air minum dan lainnya (Cahyani, 2015).
Untuk mengetahui komposisi suatu organisme di antaranya ikan yang hidup
di perairan dapat dilihat dari kelimpahan relatifnya, yang dinyatakan dalam
jumlah atau berat relatif dari suatu kelompok organism dalam suatu komunitas.
Kelimpahan ikan dalam suatu perairan di pengaruhi oleh beberapa faktor
pembatas antara lain fekunditas, ruang gerak, kompetisi, predasi, penyakit dan
batas waktu untuk bertahan hidup. Habitat perairan selain berperan sebagai
lingkungan untuk hidup juga berperan sebagai tempat daerah pemijahan
(spawning ground), daerah pembesaran (nursery ground), dan sebagai tempat
penghasil bahan dasar makanan bagi organisme perairan yang secara keseluruhan
sangat penting artinya dalam sistem rantai makanan (Hestimaya, 2010).
B. Keberlangsungan Hidup Dalam Kompetisi
Sesuai dengan hukum rimba ”Yang kuatlah yang menang” dalam kompetisi
komunitas yang kuat akan memenagkan persaingan dalam memperebutkan syarat-
syarat untuk hidup, sedangkan yang lemah akan ditekan, dan ini cenderung
membuat populasinya yang lebih kecil dan memungkinkan pula punah dengan
sendirinya bila tidak mampu bersaing. Persaingan di Antara dua atau lebih spesies
organisme terhadap sumber daya alam akan menimbulkan efek yang merugikan
kedua belah pihak. Bahkan salah satu spesies yang bersaing dapat tersingkir
akibat persaingan. Persaingan ini semakin keras ketika sumber daya alam yang
diperebutkan persediaannya semakin terbatas. Di sisi lain akibat munculnya
persaingan dapat menimbulkan daya juang untuk mempertahankan berlangsung
hidupnya. Dapat kita contohkan antara singa dengan cheetah.
Persaingan juga terjadi tidak hanya pada spesies yang berbeda seperti singa
dan cheetah saja, melainkan juga dengan spesies yang sama.
Menurut Hestimaya (2010) Persaingan antar organisme dibedakan menjadi
2 yaitu :
1. Persaingan intraspesifik
Persaingan yang terjadi antara individu dari spesies yang sama. Persaingan ini
dapat berupa persaingan secara langsung yang ditampakan dalam bentuk
perebutan individu betina dan wilayah kekuasaan dan persaingan secara tidak
langsung yang ditampakkan dalam bentuk memperebutkan makanan. Singa jantan
dalam memperebutkan kelompok lain, dimana setiap klompok singa terdiri dari 1
jantan pemimpin, dan lebih dari 2 betina dan memiliki wilayah kekuasan tertentu.
Untuk memperebutkan kelompok tersebut singa pejantan harus saling membunuh.
Apabila singa penantang yang menang, maka singa penantanang akan mengkliam
wilayah, betina dan membunuh keturunan dari singa pejantan sebelumnya.
Dan secara tidak langsung singa penantang yang telah menjadi pemimpin yang
baru akan memperoleh makanan dari singa betina yang berburu secara
berkelompok.
2. Persaingan interspesifik
Persaingan yang terjadi antar dua atau lebih individu dari spesies yang berbeda.
Spesies yang akan bertahan dalam persaingan bergantung pada reproduksi, tingkat
agresifitas, dan pertumbuhan. Kompetisi interspesies adalah kompteisi yang
terdapat lebih dari satu macam spesies dalam suatu wilayah untuk bersaing secara
dengan beberapa sumber daya alam yang penting. Tak ada spesies yang mampu
secara tidak terbatas untuk menghuni suatu ceruk yang sama dengan serentak.
Pada kondisi tersebut, salah satu dari spesies-spesies tersebut akan hilang atau
malah setiap spesies akan menjadi semakin bertambah efisien dalam
memanfaatkan atau mengolah sumber daya alam tersebut terutama bagian dari
ceruk tersebut untuk mencapai keseimbangan. Dalam kondisi terakhir, persaingan
interspesies akan berkurang karena setiap spesies yang menghuni suatu ceruk
mikro yang terpisah
Secara garis besar interaksi intraspesifik dan interspesifik dapat
dikelompokkan menjadi beberapa bentuk dasar hubungan,yaitu (i) netralisme
yaitu hubungan antara makhluk hidup yang tidak saling menguntungkan dan tidak
salingmerugikan satu sama lain, (ii) mutualisme yaitu hubunganantara dua jenis
makhluk hidup yang saling menguntungkan,bila keduanya berada pada satu
tempat akan hidup layak tapi bila keduanya berpisah masing-masing jenis tidak
dapat hidup layak, (iii) parasitisme yaitu hubungan yang hanya menguntungkan
satu jenis makhluk hidup saja, sedangkan jenis lainnya dirugikan, (iv)
predatorisme yaitu hubungan pemangsaan antara satu jenis makhluk hidup
terhadap makhluk hidup yang lain, (v) kooperasi adalah hubungan antara dua
makluk hidup yang bersifat saling membantu antara keduanya, (vi) kompetisi
adalah bentuk hubungan yang terjadi akibat adanya keterbatasan sumber daya
alam pada suatu tempat, (vii) komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk
hidup, makhluk hidup yang satu mendapat keuntungan sedang yang lainnya tidak.
C. Persaingan Dalam Komunitas
Dalam artian yang luas persaingan ditunjukan pada interaksi antara dua
organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Persaingan ini dapat terjadi
antara indifidu yang sejenis ataupun antara individu yang berbeda jenis.
Persaingan yang terjadi antara individu yang sejenis disebut dengan persaingan
intraspesifik sedangkan persaingan yang terjadi antara individu yang berbeda
jenisnya disebut sebagai persaingan interspesifik.
Persaingan yang terjadi antara organisme-organisme tersebut
mempengaruhi pertumbuhan dan hidupnya, dalam hal ini bersifat merugikan
(Odum, 1971). Setiap organisme yang berinteraksi akan di rugikan jika sumber
daya alam menjadi terbatas jumlahnya. Yang jadi penyebab terjadinya persaingan
antara lain makanan atau zat hara, sinar matahari, dan lain – lain (Setiadi, 1989).
Faktor-fator intraspesifik merupakan mekanisme interaksi dari dalam individu
organisme yang turut mengendalikan kelimpahan populasi. Pada hakikatnya
mekanisme intraspesifik yang di maksud merupakan perubahan biologi yang
berlangsung dari waktu ke waktu (Wirakusumah, 2003).
Harter (1961), mengatakan bahwa persaingan intraspesifik di gunakan untuk
menggambarkan adanya persaingan antar individu-individu tanaman yang sejenis.
Persaingan intraspesifik terdiri atas :
1 Persaingan aktivitas
2 Persaingan sumber daya alam
Dua jenis populasi tumbuhan dapat bertahan bersama bila individu-
individunya secara bebas di kendalikan oleh hal – hal sebagai berikut:
1. Perbedaan unsur hara
2. Perbedaan sebab – sebab kematian
3. Kepekaan terhadap berbagai senyawa racun
4. Kepekaan terhadap faktor – faktor yang mengendalikan sama dan pada
waktu yang berbeda.
D. Pengaruh Kompetisi
Persaingan antarorganisme dapat berakibat pada ekosistem jangka pendek
maupun jangka panjang. Persaingan jangka pendek menyebabkan perubahan
ekologik, misalkan apabila singa atau klompok predator lainnya kalah dalam
persaingan dan akhirnya punah maka kelompok mangsa seperti kerbau, rusa dan
lainnya akan mengalami peningkatan populasi, dan hal ini tentu saja
mengakibatkan perubahan pada alam. Persaingan jangka panjang menyebabkan
terjadinya evolusi. Contohnya evolusi dari kehidupan di laut ke darat. Sel-sel
diduga berkembang berkembang di laut, menurunkan jenis-jenis hewan dan
tumbuhan air yang hidup dan berkembang biak di dalam air. Karena adanya
kompetisi, organisme itu ada yang mencoba hidup ke darat. Setelah hidup di darat
terjadi kompetisi dalam memperebutkan makanan dan tempat hidup. Beberapa
spesies diduga berusaha kembali ke air. Dalam upaya kembali ke air itu ada yang
behasil, ada pula yang tidak berhasil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi lokal dalam komunitas
perairan, diantaranya kompetisi dalam dan antar spesies, heterogenitas lingkungan
fisik, reproduksi dan kebiasaan makanan, pasokan makanan, arus air, angin, dan
faktor-faktor lain yang mendukung pola distribusi. Selain itu, Krebs (1972)
meyebutkan bahwa factor - faktor yang mempengaruhi distribusi, antara lain
tingkah laku dalam memilih habitat, hubungan antar organisme lain, temperatur,
serta faktor-faktor fisika kimia perairan lainnya. Komunitas biota yang masih
alami dan cukup matang memiliki keragaman jenis yang tinggi, tidak ada
dominasi jenis tertentu, dan pembagian jumlah individu perjenis hampir merata
(Hestimaya, 2010).
Menurut Cahyani (2015) Persaingan antar organisme dapat berakibat pada
ekosistem jangka pendek maupun jangka panjang.
1. Persaingan jangka pendek menyebabkan perubahan ekologik, misalkan
apabila singa atau klompok predator lainnya kalah dalam persaingan dan akhirnya
punah maka kelompok mangsa seperti kerbau, rusa dan lainnya akan mengalami
peningkatan populasi, dan hal ini tentu saja mengakibatkan perubahan pada alam.
2. Persaingan jangka panjang menyebabkan terjadinya evolusi. Contohnya
evolusi dari kehidupan di laut ke darat. Sel-sel diduga berkembang berkembang di
laut, menurunkan jenis-jenis hewan dan tumbuhan air yang hidup dan
berkembang biak di dalam air. Karena adanya kompetisi, organisme itu ada yang
mencoba hidup ke darat. Setelah hidup di darat terjadi kompetisi dalam
memperebutkan makanan dan tempat hidup. Beberapa spesies diduga berusaha
kembali ke air. Dalam upaya kembali ke air itu ada yang behasil, ada pula yang
tidak berhasil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetisi adalah suatu persaingan atau-pun usaha yang dilakukan suatu
individu atau-pun makhluk hidup untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan
dari individu lainnya. Persaingan antar organisme dapat berakibat pada ekosistem
jangka pendek maupun jangka panjang. Persaingan jangka pendek menyebabkan
perubahan ekologik, persaingan jangka panjang menyebabkan terjadinya evolusi.
Persaingan antar organisme dibedakan menjadi dua yaitu yang pertama persaingan
intraspesies dan persaingan interspesies.
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Cahyani. G. S. 2015. Prediksi Skenario Kompetisi dalam Kompetisi Interspesifik
Dua Spesies Menggunakan Metode Euler. Institut Teknologi Bandung,
Bandung.
Hestimaya. E. 2010. Studi Iktiofauna di Danau Lido Kabupaten Bogor, Jawa
Barat. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Naughhton.1973. Ekologi Umum edisi Ke 2. UGM Press Yogyakarta

Odum, E.P. 1971. Dasar-dasar Ekologi (diterjemahkanTjahjono, S. dan


Srigandono, B) Yogyakarta: Penerbit Universitas Gajah Mada.
Rahardjo, M. F., Sjafei. D. S., Affandi. R dan Sulistiono. 2010. Iktiology. Lubuk
Agung, Bandung.

Setiadi, Dedi, Muhadiono, Ayip Yusron.1989. Penuntun Praktikum Ekologi.PAU


Ilmu Hayat IPB: Bogor.
Wirakusumah, S. 1003. Dasar-dasar Ekologi bagi populasi dan Komunitas. UI-
Press: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai