Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR
EKOLOGI

Kelompok : II (Dua)
Anggota : 1) Jihan Aulia (F1B023005)
2) M. Nurrahman (F1B023013)
3) Aina Sholihat (F1B023023)
4) Elvin Sandis Siregar (F1B023035)
5) Roulina Lumban Gaol (F1B023047)
Hari/tanggal : Senin / 23 Oktober 2023
Dosen Pengampu : 1) Dra. Rochmah Supriati, M.Sc
2) Dra. Novia Duya, M.Si
Asisten Dosen : 1) Cindy Fadli .W.H (F1D019008)
2) Yolanda. S. Utami (F1D019012)
3) Siska (F1D019030)

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................ii


BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 1
BAB II ................................................................................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 2
2.1 Definisi Ekologi dan Ruang Lingkupnya .................................................................... 2
2.2 Komponen komponen ekosistem ................................................................................ 4
BAB III ............................................................................................................................... 6
METODOLOGI ................................................................................................................. 6
3.1 Alat dan Bahan ........................................................................................................... 6
3.2 Prosedur kerja ............................................................................................................ 6
BAB IV ............................................................................................................................... 7
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................... 7
4.1 Hasil........................................................................................................................... 7
4.2 Pembahasan................................................................................................................ 9
BAB V............................................................................................................................... 12
PENUTUP ........................................................................................................................ 12
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 12
5.2 Saran ........................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam menjalani kehidupan, manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa berdiri
sendiri. Kita hidup dalam suatu kelompok manusia, dimana masing-masing individu
melakukan aktivitas untuk menunjang kebutuhan hidupnya. Disekitar kita terdapat
makhluk hidup. Makhluk hidup tersebut bisa berupamasyarakat sekitar, lingkungan
alam, tumbuhan maupun hewan. Sebagian besarmakhluk hidup melakukan aktivitas
seperti makan, bergerak, dan berkembang biak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tumbuhan juga melakukan fotosintesis dan bernafas untuk mempertahankan
hidupnya. Semua makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat saling berinteraksi dan
saling mempengaruhi.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum ini yaitu :
1. Apa pengertian dan ruang lingkup ekologi?
2. Bagaimana ciri, struktur, dinamika dan interaksi tentang populasi,komunitas,
dan ekosistem?
3. Bagaimana macam-macam ekosistem ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian dan ruang lingkup ekologi.
2. Memahami ciri, struktur, dinamika dan interaksi tentang populasi,komunitas
dan ekosistem.
3. Mengenal macam-macam ekosistem.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Ekologi dan Ruang Lingkupnya


Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata oikos dan logos. Oikos
berarti habitat atau tempat tinggal, sedangkan logos berarti pengetahuan atau
ilmu.Istilah ekologi dipakai sebagai satu bagian dari ilmu pengetahuan. Istilah
inidipakai pertama kali oleh seorang ahli zoology bangsa Jerman bernama
ErnstHaeckel pada tahun 1866. Secara umum ekologi dapat diartikan sebagai
hubunganantara organisme dan habitatnya atau ilmu yang mempelajari hubungan
antaramakhluk hidup dengan lingkungannya. Yang termasuk dalam ruang
lingkupekologi antara lain organisme (individu), populasi, komunitas, ekosistem, dan
biosfer (kumpulan dari beberapa komunitas yaitu komunitas hewan dankomunitas
tumbuhan dalam suatu wilayah) (Setiawan, 2019).
1. Populasi
Populasi merupakan kumpulan beberapa individu yang menempati
suatuwilayah tertentu pada waktu yang sama dan dapat melakukan
perkawinansesamanya. Misalnya komodo di pulau komodo membentuk suatu
populasi. Ciri dari suatu populasi yaitu, mempunyai potensi untuk berkembang
biaksilang, mempunyai ukuran seperti kerapatan atau kepadatan, mempunyai
strukturumur, dan mampu mempertahankan diri. Populasi bersifat dinamis,
dimanakedinamisan suatu populasi sesuai dengan waktu dan ruang. Pada tingkat
populasi, interaksi dapat terjadi pada individu sejenis ataupun berbeda jenis.Tingkat
populasi dari spesies bisa banyak berubah sepanjang waktu. Perubahan inidisebabkan
oleh beberapa faktor seperti ketersediaan jumlah makanan yangrendah, pemangsa,
persaingan dengan mahkluk hidup sesama spesies atau spesieslainnya, iklim (curah
hujan) dan penyakit (Botanri, 2010).

2
2. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang hidupsecara
bersama di dalam suatu lingkungan tertentu dimana terjadi interaksi didalamnya.
Interaksi pada komunitas terjadi antara berbagai populasi dalam suatu ekosistem.
Netral yaitu tidak saling mempengaruhi, misalnya pada nyamuk dan tikus. Simbiosis
yaitu hubungan saling ketergantungan antara makhluk yangsatudengan yang lain,
simbiosis di bagi menjadi 5 yaitu, komensalisme (hubungan organisme dimana satu
pihak untung namun pihak lain tidakmendapat untung atau tidak dirugikan),
mutualisme (hubungan yang salingmenguntungkan), predasi (predator), kompetisi
(persaingan), dan parasitisme Peran suatu spesies di dalam komunitasnya disebut
peran ekologi (niche). Perbedaan intensitas sinar matahari, perlindungan dari angin,
dan perubahan tanahdapat merubah jenis-jenis organisme yang hidup di suatu wilayah
(Zulkarnaen, 2017).
3. Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati
dengannonhayati yang membentuk sistem ekologi. Di dalam ekosistem, interaksi
terjadiantara komponen biotik dan abiotik.Hubungan antara organisme dan
lingkungannya menyebabkan terjadinyaaliran energi dalam sistem itu. Selain aliran
energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik (piramida ekologi),
keanekaragaman biotik, sertasiklus materi. Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut,
suatu ekosistem dapatmempertahankan keseimbangannya. Apabila keseimbangan ini
tidak diperolehmaka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk
mencapaikeseimbangan baru.Ciri-ciri ekosistem antara lain memiliki sumber energi
yang konstan,mampu menyimpan energi dalam bentuk materi organik, terdapat daur
materiyang berkesinambungan antara populasi dan lingkungannya, dan terdapat
aliranenergi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya (Utomo et al ,2015).

3
2.2 Komponen komponen ekosistem
1. Komponen biotik
Komponen biotik suatu ekosistem merupakan komponen yang terdiri dari
organisme yang dikelompokkan sebagai berikut :
1) Berdasarkan cara memperoleh makanan
a) Organisme autotrop
Merupakan organisme yang dapat mengubah bahanan organik menjadi organik
(dapat membuat makanan sendiri). Organismeautotrop dibedakan menjadi dua tipe
yaitu fotoautotrop (cahaya sebagai sumberenergi), contohnya tumbuhan hijau dan
kemoautotrop (memanfaatkan reaksikimia), contohnya bakteri nitrit dan nitrat.
b) Organisme heterotrop
Adalah organisme yang memeroleh bahan organik dari organisme lain.
Contohnya hewan, jamur dan bakteri non autotrop.
2) Berdasarkan kedudukan fungsional dalam ekosistem (Niche) yaitu,
Produsen, konsumen, pengurai (dekomposer), detritivor (organisme yang
memanfaatkan serpihan organik padat (detritus) sebagai sumber makanan).
2. Komponen abiotik
Komponen abiotik suatu ekosistem merupakan keadaan fisik dan kimiayang
menyertai kehidupan organisme sebagai medium dan substrat kehidupan,antara lain,
tanah, air, udara, topografi, dan iklim.
Macam-macam ekosistem sebagai berikut :
1) Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
a) Ekosistem Alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang proses pembentukan dan
pengembangannya berjalan secara alami tanpa campur tangan dari pihak lain.
b) Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang proses pembentukan dan
pengembangannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia, sehingga
adacampur tangan manusia. Contoh: sawah,kebun,dan kolam ikan.

4
2) Berdasarkan lokasinya, ekosistem dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a) Ekosistem Darat
Ekosistem darat dapat dibagi menjadi beberapa bioma, yaitu, bioma gurun,Bioma
padang rumput, Bioma hujan tropis, Bioma hutan gugur, Bioma taiga,Bioma tundra,
dan Bioma sabana.
b) Ekosistem air
Ekosistem air terdiri atas :
 Ekosistem air tawar terdiri atas ekosistem air tenang (contohnya adalahdanau dan
rawa) dan ekosistem air mengalir (contonya adalah sungai).
 Ekosistem air laut terdiri atas laut, pantai (ekosistem pantai terletak pada
perbatasan antara ekosistem daratdan ekosistem laut), estuari (estuari(muara)
merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut), dan terumbukarang (pada
daerah neritik laut tropis, terdapat suatu komunitas khususyang terdiri dari
karang batu dan organisme-organisme lainnya) (Susilawati et al, 2016).

5
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam pratktikum ini adalah tali rafia, termometer, eter
atau kloroform, spychrometer higrometer, ph meter atau kertas ph, pancang 1 m.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah alkohol 70 % dan
formalin 4 %.
3.2 Prosedur kerja
3.2.1 Komunitas Tumbuhan
Pertama dibuat kuadrat (plot) berukuran 1 x 1 m untuk sampling rumput dan
herba, 4 x 4 m untuk sampling perdu, dan 10 x 10 m untuk sampling pohon dengan
menggunakan tali rafia. Kedua dilakukan pengamatan dan catat jenis vegetasi pohon
yang terdapat pada plot percobaan, kemudian. Ketiga diestimasi persentase kerapatan
vegetasi yang ada. Untuk vegetasi yang tidak bisa diketahui langsung di lapangan,
diambil spesimennya untuk diidentifikasi di laboratorium.
3.2.2 Komunitas Hewan
Pertama diambil serasah dengan metode kuadrat seluas 25 x 25 cm. Kedua
serasah dimasukkan ke dalam kantong plastik dan dibawa ke laboratorium. Ketiga
dimasukkan eter atau kloroform ke dalam kantong plastik tersebut. Keempat serasah
dituang ke atas kertas putih atau kain puith. Kelima dikumpulkan dan diidentifikasi
serta hitung jumlah hewan hewan yang didapat, dan keenam dimasukkan ke dalam
botol koleksi yang telah berisi alkohol 70 %.

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Jenis jenis pohon pada plot 10 x 10 m
No. Jenis Nama daerah Jumlah
1. Pometia pinnata Matoa 2
2. Citrus Jeruk 2
3. Sauropus androgynus Katu 1
4. Archidendron bubalinum Kabau 1

4.1.2 Jenis jenis perdu pada plot 4 x 4 m


No. Jenis Nama daerah Jumlah
1. Stachytarpheta jamaicensis Pecut kuda 1
2. Celastrus hindsii Kesambi 2

4.1.3 Jenis jenis herba atau rumput pada plot 1 x 1 m


No. Jenis Nama daerah Jumlah
1. Leersia virginica Rumput putih 100 %
2. Ehrharta erecta Rumput panik veldt 100%

4.1.4 Jenis jenis hewan permukaan tanah 25 x 25 cm


No. Jenis Nama daerah Jumlah
1. Formicidae Semut 1
2. Aranae Laba-laba 2

7
4.1.5 Faktor-faktor abiotik yang terdapat pada plot 10x10 m
No. Faktor abiotik Hasil
1. Kelembaban udara 86,2 RH
2. Kelembaban tanah 6,9 RH
3. Suhu 28,8℃
4. Intensitas cahaya 1.1762 cd

4.1.6 Faktor-faktor abiotik yang terdapat pada plot 4x4 m


No. Faktor abiotik Hasil
1. Kelembaban udara 86,4 RH
2. Kelembaban tanah 7 RH
3. Suhu 28,5℃
4. Intensitas cahaya 1.709 cd

4.1.7 Faktor-faktor abiotik yang terdapat pada plot 1x1 m


No. Faktor abiotik Hasil
1. Kelembaban udara 86,5 RH
2. Kelembaban tanah 6,9 RH
3. Suhu 21,5℃
4. Intensitas cahaya 1.739 cd

8
4.2 Pembahasan
Tumbuhan dapat hidup bersamaan dengan tumbuhan lain dalam suatu ekosistem,
dan interaksi antara tumbuhan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa faktor
yang mempengaruhi hubungan tumbuhan dengan tumbuhan lain (interaksi tumbuhan)
antara lain:
1. Kompetisi
Tumbuhan bersaing untuk sumber daya seperti air, nutrisi, cahaya matahari, dan
ruang. Tumbuhan yang memiliki akses terbatas terhadap sumber daya ini akan bersaing
dengan tumbuhan lain untuk bertahan hidup.
2. Simbiosi
Tumbuhan dapat membentuk hubungan simbiotik dengan tumbuhan lain.
Misalnya, dalam simbiosis mutualisme, tumbuhan dapat saling menguntungkan satu
sama lain, seperti dalam hubungan antara tumbuhan legum dan bakteri rhizobium yang
membantu meningkatkan ketersediaan nitrogen dalam tanah.
3. Alelopati
Beberapa tumbuhan mengeluarkan senyawa kimia yang dapat memengaruhi
pertumbuhan tumbuhan lain di sekitarnya. Ini dapat memengaruhi kompetisi antar-
tumbuhan.
4. Interaksi
Predator-mangsa: Beberapa tumbuhan mungkin menjadi makanan bagi hewan
herbivora. Interaksi ini juga dapat memengaruhi komposisi tumbuhan dalam suatu
ekosistem.
5. Suksesi ekologis
Proses perubahan komposisi tumbuhan dalam suatu area selama waktu.
Tumbuhan yang tumbuh lebih awal dalam suksesi mungkin menciptakan kondisi yang
memengaruhi tumbuhan yang tumbuh kemudian.
6. Kondisi lingkungan
Faktor lingkungan seperti iklim, kelembaban, dan jenis tanah juga mempengaruhi
tumbuhan yang dapat hidup bersamaan di suatu lokasi.

9
7. Ketersediaan sumber daya:
Tumbuhan yang memerlukan sumber daya tertentu akan berkompetisi dengan
tumbuhan lain yang membutuhkan sumber daya serupa.
Interaksi antara tumbuhan dalam ekosistem sangat kompleks dan dapat bervariasi
tergantung pada lingkungan tempat mereka hidup. Ini adalah contoh bagaimana
ekologi tumbuhan mempelajari dinamika ini untuk memahami cara tumbuhan
berinteraksi satu sama lain dalam beragam konteks ekologis (Kusuma, 2015).
Faktor abiotik dapat mempengaruhi ekosistem seperti :
1. Ketersediaan sumber daya
Faktor abiotik seperti cahaya matahari sangat penting dalam fotosintesis, di mana
tumbuhan mengubah energi matahari menjadi makanan. Kualitas dan kuantitas cahaya
matahari akan mempengaruhi pertumbuhan dan distribusi tumbuhan dalam ekosistem.
Selain itu, faktor seperti ketersediaan air dan nutrisi di tanah juga sangat memengaruhi
kesehatan tumbuhan.
2. Kondisi lingkungan
Suhu dan kelembaban adalah faktor abiotik yang sangat penting. Organisme
dalam ekosistem biasanya memiliki rentang suhu dan kelembaban yang dapat mereka
toleransi. Perubahan suhu dan kelembaban dapat memengaruhi tingkat aktivitas,
pertumbuhan, dan reproduksi organisme.
3. Polutan dan Toksin
Faktor abiotik ini mencakup polusi lingkungan seperti limbah kimia, logam berat,
dan bahan berbahaya lainnya. Polutan dapat meracuni organisme dan mengganggu
ekosistem dengan mematikan atau mengganggu kelangsungan hidup organisme.
4. Kualitas tanah
Faktor abiotik ini termasuk tekstur tanah, pH, dan komposisi mineral. Sifat-sifat
tanah ini memengaruhi jenis tumbuhan yang dapat tumbuh di suatu wilayah dan juga
ketersediaan nutrisi bagi tumbuhan.

10
5. Perubahan musiman
Musim panas dan musim dingin memiliki dampak besar pada ekosistem.
Misalnya, musim dingin yang panjang dapat mempengaruhi organisme yang bukan
hibernator, sementara musim panas yang panjang dapat menciptakan kondisi untuk
pertumbuhan tumbuhan.
6. Ketersediaan air
Air adalah sumber daya penting, dan faktor abiotik seperti curah hujan, tingkat
air tanah, dan aliran sungai memengaruhi ketersediaan air bagi organisme dalam
ekosistem. Variabilitas curah hujan dapat memicu kekeringan atau banjir.
7. Geografi dan topografi
Letak geografis dan topografi suatu wilayah memengaruhi iklim, suhu, dan
keadaan lingkungan. Pegunungan, lembah, dan garis pantai akan menciptakan beragam
mikro-lingkungan dalam suatu ekosistem.
8. Gangguan alam
Bencana alam seperti gempa bumi, banjir, kebakaran hutan, dan tsunami adalah
faktor abiotik yang dapat mengganggu ekosistem dengan merusak atau mengubah
lingkungan fisik.
9. Interaksi dengan manusia
Manusia memengaruhi ekosistem melalui perubahan penggunaan lahan,
urbanisasi, deforestasi, polusi, dan perubahan iklim. Aktivitas manusia ini dapat
mengubah faktor abiotik dalam ekosistem.
10. Sukses ekologis
Perubahan dalam faktor abiotik seperti suksesi ekologis dapat memengaruhi
komposisi tumbuhan dan hewan dalam ekosistem seiring waktu.
Faktor-faktor abiotik ini merupakan komponen penting dalam ekosistem, dan
interaksi yang kompleks antara mereka dan organisme hidup dalam ekosistem
menciptakan ekosistem yang beragam dan dinamis. Pemahaman terhadap faktor-faktor
ini adalah esensial untuk memahami cara ekosistem beroperasi dan bagaimana kita
dapat melestarikan dan mengelola mereka (Nursanti et al., 2022).

11
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos(habitat) dan logos(ilmu), yang
secara umum diartikan ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ruang lingkupnya meliputi organisme, populasi, komunitas,
ekosistem, dan biosfer. Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan atas
ekosistem alami dan buatan. Berdasarkan lokasinya, ekosistem dibagi menjadi
ekosistem darat dan ekosistem air. Adapun faktor abiotik yang mempengaruhi sebuah
ekosistem seperti kelembaban udara, kelembaban tanah, suhu, pH tanah, dan intensitas
cahaya.

5.2 Saran
Dalam praktikum kali ini sebaiknya kerja sama antar tim diperlukan karena alat
dan bahan serta prosedur yang dilakukan banyak, dan juga penguasaan alat untuk
mengukur juga diperlukan untuk hasil pengukuran yang efektif.

12
DAFTAR PUSTAKA

Botanri, S. (2010). Struktur populasi tumbuhan sagu (Metroxylon spp.) di Pulau


Seram, Provinsi Maluku. Jurnal Agrohut, 1(1), 10–15.
KUSMANA, C. (2015). Keanekaragaman hayati (biodiversitas) sebagai elemen kunci
ekosistem kota hijau. Jurnal ekosistem, 1(1), 10.
https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010801
Nursanti, N., Adriadi, A. A., & Sai’in, S. (2022). Komponen Faktor Abiotik
Lingkungan Tempat Tumbuh Puspa (Schima Wallichii Dc. Korth) Di Kawasan
Hutan Adat Bulian Kabupaten Musirawas. Jurnal Silva Tropika, 5(2), 438–445.
https://doi.org/10.22437/jsilvtrop.v5i2.14566
Setiawan, A. R. (2019). Instrumen Penilaian untuk Pembelajaran Ekologi
Berorientasi Literasi Saintifik. Assimilation: Indonesian Journal of Biology
Education, 2(2), 42–46. https://doi.org/10.17509/aijbe.v2i2.19250
Susilawati, E., Rahayuningsih, M., & Ridlo, S. (2016). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Ekologi SMA Dengan Strategi Outdoor Learning. Unnes Science
Education Journal, 5(1), 1091–1097.
Utomo, Suyud Warno; Sutriyono; Rizal, R. (2015). Pengertian, Ruang Lingkup
Ekologi dan Ekosistem. Modul 1, 1–31.
Zulkarnaen, R. N. (2017). Strukturdan Asosiasi Komunitas Tumbuhan Bawahdi
Resort Cikaniki, Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jurnal Ilmu Alam dan
Lingkungan, 8(2), 21–30. https://doi.org/10.20956/jal.v8i16.2985

13
LAMPIRAN
Plot 10 x 10 m
Pometia pinnata Citrus Sauropus Archidendron
androgynus bubalinum

Plot 4x4 m
Stachytarpheta Celastrus hindsii
jamaicensis

Plot 1x1 m
Leersia virginica Ehrharta erecta

14
Plot 25 x 25 cm
Formicidae Aranae

15

Anda mungkin juga menyukai