a) Hasil pengamatan
Keterangan :
Jaringan epitel katak sulit teramati, kemungkinan dikarenakan terlalu tebalnya selaput
yang diambil dan diletakkan pada kaca objek, sehingga bentuk dan inti sel tidak jelas
terlihat
b) Pembahasan
Pada pengamatan jaringan epitel berlapis tunggal pipih dengan menggunakan preparat
basah dari kulit katak , tidak terlihat bentuk-bentuk selnya pipih. Jika sel-sel dapat
dilihat dari permukaannya, sel-sel ini seperti lantai ubin tetapi dengan batas-batas
yang tidak teratur.
7. Alat gerak, selaput kaki pada kulit katak membanu daam pergerakan.
Selain itu, jaringan ini juga terdapat pada dinding dalam kapiler darah dan dinding
alveolus paru-paru.
2) Sel darah
a) Hasil pengamatan
Keterangan :
Leukosit
eritrosit
b) Pembahasan
Pada pengmatan dilakukan penetesan bromtimol biru yang berfungsi sebagai indicator
ada tidaknya karbondioksida dalam darah katak.
Sel-sel darah atau butiran darah terdiri atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel
darah putih) dan trombosit. Eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen.
Sel darah putih dibuat di dalam sumsum tulang, limfe, dan kelenjar limfe.
Macam-macam Sel Darah Putih (Leukosit)
a) Agranulosit
b) Granulosit
Neutrofil memiliki granul-granul yang dapat menyerap zat warna netral. Basofil
memiliki granul-granul yang dapat menyerap zat warna bersifat basa. Adapun granul-
granul pada eosinofil dapat menyerap zat warna yang bersifat asam. Jumlah leukosit
pada manusia sekitar 5.00010.000 dalam setiap milimeter kubik darah. Jumlah
tersebut lebih kecil dibandingkan jumlah eritrosit. Limfosit biasa diproduksi di
jaringan limfa dan di sumsum tulang. Leukosit hanya berumur beberapa hari saja,
bahkan beberapa jam.
a) Hasil pengamatan
Keterangan :
Preparat tulang rawan tidak dapat diamati dkarenakan preparat tersebut terlalu kotor,
sehingga objek pengamatan terhalang.
b) Pembahasan
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit., yang
menghasilkan matriks berupa kondrin. Berikut adalah gambar yang akan didapat jika
preparat dapat diamati. Ruang antar sel tulang rawan terisi banyak zat perekat dan
sedikit mengandung zat kapur. Karena itulah tulang rawan bersifat lentur. Setiap
kondrosit memiliki ruang yang disebut lakuna. Kondrosit didalam lacuna menerima
nutrient dari kapiler darah melalui difusi, karena kapiler darah tidak dapat masuk
kedalam matriks. Ada tiga tipe tulang rawan, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan
serat dan tulang rawan elastik. Sel tulang rawan memiliki matriks berwarna putih
kebiruan, transparan, dan homogen. Memiliki konsentrasi serat elastis yang tinggi.
Berikut adalah gambar perbedaan antara tulang rawan dan tulang keras. Tulang rawan
berperan sebagai rangka pada saat embrio. Sedangkan pada orang dewasa, sel tulang
rawan hialin melapisi permukaan sendi antartulang persendian, saluran pernafasan dan
ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada.
Kegiatan 3 : Mengamati preparat otot polos, otot rangka, dan otot jantung
a) Hasil pengamatan
Keterangan :
Gambar tersebut diamati di bawah mikroskop pada perbesaran total 100X (objektif
10X dan okuler 10X). Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat jelas sel otot polosnya.
Bentuknya yakni bergelendong dan nampak polos (tidak ada garis melintang). Pada
bagiannya, beberapa juga terdapat inti sel di tengah.
b) Pembahasan
Sel otot polos berbentuk gelendong dan memiliki ujung yang agak lancip. Pada otot
polos, terdapat satu inti yang berbentuk lonjong. Pada pengamatan ini terlihat
sarkolema yang merupakan membran yang melapisi selnya, juga pada bagian
dalamnya terdapat cairan yang disebut sarkoplasma.
Dinamakan otot polos karena miofibrilnya homogen, hal inilah yang sangat
membedakannya dengan otot lurik dan jantung. Selain itu, otot polos melakukan
kontraksi dengan reflex sebab ia berada di bawah saraf yang otonom. Otot polos dapat
kita temukan pada berbagai organ dalam manusia, seperti saluran pencernaan, saluran
pernapasan, dan saluran lainnya. Berikut akan diuraikan satu persatu mengenai bagian
otot polos sesuai dengan prosedur kerja:
1. Inti sel
Inti sel pada otot polos terdapat di tengah, hal ini disebabkan karena pada otot polos
kontraksinya tidak terlalu berat jadi inti selnya terdapat ditengah. Inti sel ini fungsinya
sama saja dengan inti-inti sel yang ada pada otot yang lain berfungsi sebagai
pengkoordinir seluruh kegiatan sel, atau berfungsi untuk mengatur semua kegiatan sel
dan menjadi pusat semua kegiatan sel.
1. Endomesium
Serabut-serabut yang berfungsi untuk menghubungkan sel otot polos yang satu
dengan yang lain dan membungkus seluruh permukaan sel. Bagian dari sel otot polos
ini terlihat pada gambar berada dibagian luar.
1. Miofibril
Miofibril pada otot polos sukar dilihat, dikarenakan pada otot polos tidak terdapat
garis-garis melintang seperti otot lurik. Miofibril menyebabkan adanya kontraksi
sekaligus menanggapi rangsangan.
a) Hasil pengamatan
Keterangan :
1. Serat-serat panjang
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan perbesaran total 100x. Hanya sedikit inti
sel yang terlihat.
b) Pembahasan
Dapat diketahui bahwa otot lurik berbentuk silinder panjang. Otot jenis ini memiliki
miofibril dengan garis gelap dan garis terang sehingga kelihatan seperti berlurik-lurik.
Inti selnya ada banyak di bagian pinggir-pinggirnya.
Kontraksi otot lurik cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot lurik melekat pada
sistem rangka. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi
secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan tubuh.
a) Hasil pengamatan
Keterangan :
1. Inti sel
3. Percabangan
Setelah pengamatan dilakukan, dapat diketahui bahwa otot jantung berbentuk silindris
atau serabut pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik yang bercabang-cabang dan
saling berhubungan satu dengan lainnya. Setiap selnya mempunyai satu atau dua inti
yang terletak di tengah sarkoplasma.
percabangan
Inti sel
Otot ini hanya ditemukan di dinding jantung dan vena kava yang menuju jantung.
Otot ini bekerja di luar kehendak.Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis,
teratur, tidak pernah lelah, dan bereaksi lambat. Fungsi dari otot jantung yaitu untuk
memompa darah keluar dan kemudian berelaksasi untuk membiarkan darah mengalir
kembali ke jantung setelah selesai mengedari semua bagian tubuh. Berikut adalah
gambar otot jantung jika diperbesar.
Setelah mengamati ketiga preparat jaringan otot, berikut ini kami sajikan table
perbedaan antara ketiga jaringan otot.
a) Hasil pengamatan
Keterangan :
1. Badan sel
2. Akson
3. Dendrit
4. Inti sel
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan perbesaran total 100x. Terlihat bahwa
jaringan saraf memiliki badan sel yang saling terhubung melalui akson.
b) Pembahasan
Sel saraf yang kami amati tidak terlihat selubung myelin, dikarenakan perbesaran
yang masih lemah. Berikut adalah bagian-bagian jaringan saraf yang lebih jelas. Sel
saraf berfungsi untuk menerima dan memindahkan rangsangan dari bagian tubuh satu
ke bagian yang lain. Sel pembentuk jaringan saraf mempunyai sitoplasma yang
menjulur panjang. Neuron terdiri dari dua bagian utama, yaitu badan sel atau
perikarion dan proseus (penjuluran sitoplasma) yang terdiri dari dendrit dan akson.
BAB IV
PENUTUP
1. A. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini, kami menarik beberapa kesimpulan, diantaranya adalah:
1. Jaringan hewan terdiri atas jaringan epitel, jaringan otot, jaringan saraf dan
jaringan pengikat.
2. Jaringan epitel ini berperan sebagai jaringan penutup yang melapisi permukaan
tubuh dan jaringan lainnya.
5. Masing-masing otot memiliki letak, bentuk, fungsi, dan cara kerja masing
masing.
6. Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf atau neuron yang berfungsi untuk
menerima dan memindahkan rangsangan dari bagian tubuh yang satu ke bagian
yang lain.
1. B. SARAN
1. Sebaiknya siapkan alat dan bahan yang akan di butuhkan terlebih dahulu , agar
praktik dapat berjalan dengan baik
3. Kepada pengamat di sarankan agar lebih teliti , tekun , ulet dan sabar .
Memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi sehingga dapat menumbuhkan jiwa
kritis pada pengamat.
DAFTAR PUSTAKA
Albert, Bruce. 1994. Biologi Molekular Edisi kedua. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Hadioetomo, Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Gramedia. Jakarta.
Sihombing, Besty. et al., 2000. Panduan Praktikum biologi Umum. Jurusan Biologi
FMIPA Universitas Negeri Jakarta.