Anda di halaman 1dari 5

Laporan Hasil Pengamatan Transportasi Air Terhadap

Tanaman Pacar Air

Anggota kelompok 4 :
1. Intan Yuninda Sari 202013500344
2. Nurbaiti Rahmah 202013500337
3. Putri Rahmadani 202013500537
4. Vany Budi Pratiwi 202013500338

Dosen Pengampu :
Anik Pujiati S.T., M.Pd

Progam Studi Pendidikan Matematika


Falkutas Ilmu Pengetahuan Alam Dan Matematika
Tahun Ajaran 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan merupakan makhluk hidup autotrof yang mampu menghasilkan
makanannya sendiri dengan melakukan proses fotosintesis. Proses fotosintesis
dapat di pengaruhi oleh beberapa hal anatara lain ketersedian air. Air sangat
diperlukan tumbuhan sebagai media dalam proses terjadinya reaksi kimia pada
tumbuhan. Proses siklus air pada tumbuhan sering di sebut transportasi air. Proses
ini memungkinkan masuknya air dari pori-pori tanah atau daerah perakaran
masuk ke dalam tubuh daun. Selain akar, batang daun juga memiliki daya
kapilaritas yang memungkinkan naiknya iar menuju daun.
Batang merupakan salah satu bagian dari organ tumbuhan yang sangat
penting yang memiliki banyak fungsi, selain sebagai tempat untuk menopang
daun, akar, bunga dan buah, batang juga berfungsi sebagai jalan untuk
pengangkutan air dan zat – zat mineral yang diangkut melalui akar menuju batang
lalu ke daun dengan tujuan untuk dilakukannya pengolahan (proses fotosintesis).
Terdapat jaringan yang bertugas untuk mengangkut air dan mineral pada
tumbuhan yakni jaringan pengangkut, jaringan pengangkut terbagi menjadi dua
yaitu xylem dan floem. Xylem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi
untuk mengangkut air dan mineral dari dalam tanah menuju daun, sedangkan
floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut dan
mendistribusikan zat – zat makanan hasil fotosintesis (fotosintat) dari daun ke
bagian seluruh tubuh tanaman yang memerlukan.

Sistem pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah oleh tanaman
terjadi akibat adanya proses difusi dan osmosis. Difusi adalah perpindahan
molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah, sedangkan
osmosis adalah perpindahan suatu zat pelarutnya yang semula dari konsentrasi
rendah ke konsentrasi tinggi. Fungsi lain dari batang adalah tempat tumbuhnya
cabang dan daun. Pada beberapa tumbuhan, batang digunakan sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan untuk kebutuhan tanaman itu sendiri. Sebagian
besar batang terletak di atas tanah, bahkan ada tumbuhan yang tampak tidak
berbatang walaupun sesungguhnya tumbuhan tersebut berbatang, hanya saja
ukurannya pendek sekali sehingga seolah – olah tidak memiliki batang. Pada
umumnya batang pada tumbuhan mempunyai bentuk yang beragam, diantaranya
pipih seperti pada batang tanaman kaktus, ada juga yang berbentuk bulat seperti
tanaman bambu, dan ada juga yang berbentuk bersegi seperti pada padi. Pada
permukaan batang terdapat beberapa yang licin seperti pada padi, ada juga yang
berduri seperti pada batang tanaman mawar, dan ada juga yang berambut seperti
pada batang tanaman tembakau. Hal ini menunjukkan bahwa suatu batang pada
tanaman memiliki ciri – ciri dan karakteristik yang beragam mulai dari segi
bentuknya maupun dari segi cara mereka beradaptasi dengan lingkungan, dan
waaupun seperti itu suatu batang tetap saja memiliki suatu tujuan yang sama pada
setiap tumbuhan yakni sebagai penopang maupun jalan untuk transportasi air dan
mineral didalamya.
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati dan mengukur laju trasportasi
pada beberapa macam tumbuhan serta membuktikan pengangkutan air dan zat
terlarut melalui pembuluh kayu (xylem) pada beberapa macam tumbuhan.

BAB II
KAJIAN TEORI

Tumbuh-tumbuhan memerlukan air dan mineral. Air dan mineral diserap dari dalam
tanah menggunakan akar. Pengambilan zat-zat ini dilakukan secara disfusi dan osmosis. Disfusi
merupakan perpindahan molekul atau ion dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah
berkonsentrasi rendah. Sedangkan osmosis adalah perpindahan air dari larutan berkonsentrasi
tinggi melalui selaput semipermeable (Wijaya, 2006).
Sebagian besar unsure hara di butuhkan tanaman, di serap dari larutan tanah melalui akar,
kecuali karbon dan oksigen yang di serap dari udara oleh daun. Penyerapan unsure hara secara
umum lebih lambat di bandingkan dengan penyerapan air oleh akar tanaman (Lakitan, 1999).
Saat daun mengalami transpirasi, air dalam daun berkurang dan daun berusaha menyerap
air dari batang, kemudian batang memperoleh air dari akar. Untuk membuktikan bahwa daun dan
batang mengadakan usaha untuk menyerap air, maka di lakukan percobaan mengenai daya isap
daun dan kapilaritas batang. Daya isap daun ini memiliki kecepatan untuk melakukan
penyerapan terhadap air, kecepatan ini bergantung pada kekentalan zat cair, jumlah daun, dan
tingkat penyinaran (Salisbury, 1995).
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat – zat ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat rendah, penyerapan air dan zat hara terlarut di
dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi, proses proses
pengangkutan di lakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem (Teddy,
2009).
Jaringan xylem adalah suatu komponen jaringan pengagkut yang mempunyai dua fungsi
utama. Xylem berfungsi untuk mengangkut air serta garam – garam mineral dari akar ke semua
anggota tumbuhan dan juga menjadi penyokong / kekuatan mekanis untuk tumbuhan. Istilah
xylem sendiri berasal dari bahasa yunani, xylos yang berarti kayu sehingga xylem juga dapat
disebut pembuluh kayu. Jaringan xylem mempunyai beberapai komponen seperti trakeid, serat
xylem, trakea dan parenkim xylem (Pamungkas, 2012).

Lakitan, Benyamin. 2012. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.

Pamungkas. 2012. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB.


Salisbury. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung: ITB

Teddy, 2009. Penyerapan Zat Hara dan Transportasi Pada Tumbuhan. Modul
Pembelajaran Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Wijaya. 2006. Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai