Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR

Pertemuan Ke-1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

Pertemuan Ke-1

KONSEP DASAR

EVALUASI PEMBELAJARAN (1)

PENDAHULUAN

Seorang guru harus memiliki kompetensi dalam evaluasi pembelajaran. Hal ini sangat
penting karena setiap guru merupakan kreator sekaligus pengelola pembelajaran di
dalam kelas. Dengan kompetensi dalam evaluasi pembelajaran ini, guru akan dapat
melihat bagaimana proses dan hasil pembelajaran yang telah dilakukannya.

Kondisi di atas menjadi alasan mengapa setiap mahasiswa program kependidikan harus
membekali diri dengan kompetensi evaluasi pembelajaran. Sebagai calon guru,
mahasiswa tersebut harus sudah memiliki bekal yang cukup baik terkait evaluasi
pembelajaran. Oleh sebab itu, mata kuliah EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
ini dijadikan salah satu upaya Program Studi Pendidikan Matematika, FMIPA,
Universitas Indraprasta PGRI untuk memberikan bekal dan wawasan yang kuat kepada
mahasiswanya sebelum nantinya menjadi seorang guru.

Pada pertemuan ke-1 ini, mahasiswa diharapkan mampu memiliki pengetahuan yang
cukup terkait konsep-konsep dasar evaluasi pembelajaran. Materi pada pertemuan ini
terdiri dari beberapa bahasan, yaitu (1) Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan
Evaluasi; (2) Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran; (3) Tujuan Evaluasi dalam
Pembelajaran; dan (4) Fungsi Evaluasi dalam Pembelajaran.

Evaluasi Pembelajaran Matematika 1


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

PENGERTIAN PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI

Pengukuran, penilaian, dan evaluasi merupakan tiga hal yang berkaitan erat. Dalam
pembelajaran, ketiga hal tersebut sangat penting. Setiap guru tentu harus
melakukannya pada pembelajaran di kelas. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka
untuk melihat efektivitas pembelajaran yang telah dilakukan oleh seorang guru di kelas.
Ketercapaian tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan melakukan ketiga hal
tersebut.

Pengukuran, penilaian, dan evaluasi seringkali diartikan sama. Padahal, ketiga istilah
tersebut merupakan istilah yang berbeda. Meskipun demikian, ketiganya memiliki
keterkaitan yang erat.

Dalam pembelajaran, guru seringkali memberikan tugas latihan, ulangan harian, skala
sikap, atau yang lainnya untuk memperoleh informasi atau gambaran terkait
kemampuan atau sikap siswa.Dengan melakukan hal tersebut, guru dikatakan telah
melakukan suatu kegiatan yang disebut pengukuran atau measurement.

Hasil pengukuran tersebut dinyatakan dalam


bentuk kuantitatif. Sebagai contoh, skor
Pengukuran:
pemahaman matematik siswa adalah 75 atau
skor pandangan siswa terhadap pembelajaran "Suatu proses untuk
matematika adalah 80. Meskipun demikian, memperoleh data
skor-skor tersebut tidak memberikan kuantitatif tetapi tidak
informasi kepada guru terkait kualitas hasil
dibandingkan dengan
suatu kriteria tertentu"
pengukuran. Hal ini dikarenakan tidak ada
kriteria pembandingnya.

Pengukuran yang dilakukan guru dalam pembelajaran hanya memberikan nilai secara
kuantitatif saja. Infomasi berupa data kuantitatif tersebut belum dapat digunakan untuk
mengetahui suatu keberhasilan pembelajaran. Guru belum dapat mengetahui apakah
ukuran yang diperoleh tersebut tergolong baik atau tidak. Dari hal tersebut, dapat

Evaluasi Pembelajaran Matematika 2


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

disimpulkan bahwa istilah pengukuran merujuk pada artian suatu proses untuk
memperoleh data kuantitatif tetapi tidak dibandingkan dengan suatu kriteria tertentu.

Contoh lain, pada pembelajaran matematika, seorang guru memberikan ulangan harian
berupa tes kepada siswa. Kegiatan tersebut ditujukan untuk mengukur sejauh mana
siswa telah menguasai kompetensi yang merupakan tujuan pembelajaran. Guru
tersebut menetapkan kriteria bahwa siswa yang menguasai kompetensi adalah siswa
yang memperoleh skor lebih dari 70. Dari ulangan harian tersebut, guru memperoleh
hasil sebagai berikut:

Tabel 1.1
Contoh Hasil Ulangan Harian

No Nama Skor
1. Asnawi 65
2. Burhan 40
3. Citra 90
4. Doni 100
5. Erwin 74

Berdasarkan hasil tes di atas, guru tersebut memperoleh gambaran atau informasi
bahwa terdapat dua siswa yang belum menguasai kompetensi dan tiga siswa telah
menguasai kompetensi.

Kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan
penilaian. Guru tersebut tidak hanya memperoleh data kuantitatif terkait skor ulangan
harian siswa, melainkan juga memperoleh gambaran atau informasi siswa mana yang
telah dan mana yang belum menguasai kompetensi. Hal ini dikarenakan guru tersebut
telah memberikan kriteria pembanding atas skor ulangan harian tersebut, yaitu kriteria
telah menguasai kompetensi jika siswa memperoleh nilai lebih dari 70. Dari contoh
tersebut, penilaian dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memperoleh suatu data
yang dibandingkan dengan kriteria tertentu sehingga diperoleh suatu makna dari data
tersebut.

Evaluasi Pembelajaran Matematika 3


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

Contoh di atas merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data
kuantitatif. Sebenarnya, penilaian tidak hanya dilakukan untuk memperoleh data
kuantitatif, tetapi juga dapat pula untuk memperoleh data kualitatif. Dalam memperoleh
data kualitatif, penilaian dilakukan dengan cara non-pengukuran. Salah satu contoh,
untuk memperoleh data kualitatif tersebut, guru melakukan pengamatan atau
wawancara terhadap siswa terkait pembelajaran. Jadi, penilaian tidak selalu dilakukan
dengan pengukuran, tetapi juga dilakukan melalui kegiatan non-pengukuran.

Penilaian:
"Suatu proses untuk memperoleh suatu data yang dibandingkan dengan
kriteria tertentu sehingga diperoleh suatu makna dari data tersebut."

Jika guru melakukan suatu penilaian dengan pengukuran, maka guru tersebut
memerlukan suatu alat ukur. Alat ukur tersebut dapat berupa tes ataupun non-tes.
Contoh dari alat ukur tes adalah tes pilihan ganda, tes uraian, atau yang lainnya. Di lain
sisi, contoh alat ukur berupa non-tes antara lain angket, skala, atau yang lainnya. Dari
alat ukur tersebut guru dapat memperoleh data kuantitatif terkait aspek-aspek dalam
pembelajaran.

Sementara itu, guru dapat juga memperoleh data kualitatif dari kegiatan non-
pengukuran. Kegiatan ini tentu tidak memerlukan alat ukur. Meskipun demikian,
penilaian melalui non-pengukuran ini haruslah direncanakan dengan matang. Untuk itu,
guru juga memerlukan instrumen penilaian untuk melakukan penilaian melalui
kegiatan non-pengukuran. Misal, guru akan melakukan wawancara terhadap siswa.
Untuk itu, guru memerlukan instrumen yang disebut dengan pedoman wawancara.
Instrumen tersebut sangat penting untuk dipersiapkan agar wawancara yang dilakukan
tersebut berjalan secara baik dan efektif. Contoh lain adalah catatan observasi. Catatan
observasi tersebut dapat digunakan seorang guru untuk dapat mengamati hal-hal yang
dianggap penting selama pembelajaran berlangsung.

Evaluasi Pembelajaran Matematika 4


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

Selanjutnya, pada suatu pembelajaran, guru tentu tidak hanya melakukan penilaian
terhadap satu aspek kompetensi saja, melainkan juga seluruh aspek dalam
pembelajaran. Guru tidak hanya melakukan penilaian hanya terhadap kemampuan
siswa menguasai materi pembelajaran, tetapi guru juga melakukan penilaian terhadap
sikap siswa, pandangan siswa terhadap pembelajaran, keaktifan siswa, keterampilan
siswa dalam menerapkan materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari, atau yang
lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran. Serangkaian penilaian-penilaian tersebut
tentunya harus direncanakan secara matang dan dilaksanakan secara sistematis.

Dari serangkaian penilaian-penilaian tersebut, guru akan memperoleh informasi atau


gambaran apakah pembelajaran yang dilakukannya telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran atau belum. Informasi-informasi ini memberikan feedback kepada guru
untuk menentukan langkah selanjutnya terkait pelaksanaan pembelajaran. Hal ini dapat
diartikan bahwa guru tersebut telah melakukan evaluasi terhadap pembelajaran di
kelasnya. Kesimpulannya, evaluasi dapat diartikan sebagai serangkaian proses
penilaian-penilaian yang dilakukan secara sistematik, terencana, dan berkelanjutan
yang bertujuan untuk menentukan sejauh mana tujuan pembelajaran telah dicapai.

Evaluasi:
" Serangkaian proses penilaian-penilaian yang dilakukan secara
sistematik, terencana, dan berkelanjutan yang bertujuan untuk
menentukan sejauh mana tujuan pembelajaran telah dicapai."

Dari deskripsi di atas, kita dapat memperoleh suatu gambaran terkait istilah
pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Ketiganya dapat disederhanakan ke dalam
pengertian bahwa evaluasi memuat beberapa kegiatan penilaian, sedangka penilaian
memuat kegiatan pengukuran. Untuk lebih jelas, gambar berikut dapat memberikan
ilustrasi terkait hubungan antara pengukuran, penilaian, dan pengukuran.

Evaluasi Pembelajaran Matematika 5


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

EVALUASI

PENILAIAN

PENGUKURAN

TES & NON-TES

Gambar 1.1
Hubungan Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi

Dari uraian terkait pengukuran, penilaian, dan evaluasi di atas, peran masing-masing di
dalam pembelajaran telah dijelaskan. Untuk itu, pada bahasan selanjutnya akan
dijelaskan mengenai kedudukan evaluasi dalam pembelajaran untuk menggambarkan
seberapa pentingnya evaluasi di dalam pembelajaran.

KEDUDUKAN EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN

Seorang guru memiliki peran yang kompleks di dalam pembelajaran. Guru merupakan
kreator sekaligus pengendali jalannya suatu pembelajaran. Untuk itu, guru perlu
mempersiapkan pembelajaran dengan baik, kemudian melaksanakannya dengan baik
pula. Keberhasilan suatu pembelajaran memang tidak hanya ditentukan oleh guru saja,
melainkan oleh beberapa faktor. Meskipun demikian, guru tetaplah menjadi aktor
utama dalam menentukan keberhasilan suatu pembelajaran.

Pembelajaran di kelas merupakan suatu program dimana harus direncanakan secara


matang. Untuk itu, guru perlu merancang pembelajaran agar dapat berjalan secara
sistematik dan teratur. Langkah-langkah pembelajaran harus direncanakan dengan baik
agar dapat dilaksanakan dengan baik pula oleh guru. Di sini terlihat bahwa guru harus
mampu menjadi perencana yang baik dalam setiap pembelajaran yang akan
dilaksanakannya.

Evaluasi Pembelajaran Matematika 6


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

Ketika pembelajaran telah direncanakan dan disusun dengan baik, guru akan
menghadapi kondisi selanjutnya, yaitu berlangsungnya proses pembelajaran. Kendali
utama suatu proses pembelajaran berada di tangan guru. Terkadang kondisi yang
terjadi di dalam pembelajaran tidaklah sesuai dengan apa yang direncanakan. Untuk itu,
seorang guru harus responsif terhadap setiap kendala yang terjadi selama
pembelajaran.

Proses pembelajaran yang dilaksanakan juga seharusnya dapat bersifat interaktif dan
komunikatif. Meskipun guru menjadi pengendali utama dalam proses pembelajaran,
tetapi guru tidak harus mendominasi setiap kegiatan dalam pembelajaran. Fokus utama
pembelajaran adalah pada siswa. Untuk itu, guru perlu menciptakan suasana yang
interaktif dan komunikatif agar siswa dapat secara maksimal mencapai tujuan
pembelajaran.

Kondisi pembelajaran yang interaktif dan komunikatif juga dapat menciptakan kondisi
belajar yang ideal untuk setiap siswa. Sejatinya, siswa perlu mengonstruksi sendiri
pengetahuannya di dalam proses belajar tersebut. Untuk itu, guru harus mampu
menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan kegiatan belajar tersebut dapat
terjadi.

Dengan perencanaan dan proses pembelajaran yang berlangsung, tujuan pembelajaran


akan ditentukan dapat tercapai atau tidak. Jika perencanaan dan berlangsungnya proses
pembelajaran yang buruk, maka hampir dapat dipastikan bahwa tujuan pembelajaran
tidak akan tercapai. Sebaliknya, dengan perencanaan dan proses pembelajaran yang
baik, maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran akan dapat dicapai.

Selanjutnya, guru perlu mengetahui apakah tujuan pembelajaran tersebut telah


tercapai. Dalam hal ini, evaluasi memiliki kedudukan yang sangat penting. Satu-satunya
komponen pembelajaran yang dapat dijadikan dasar untuk mengetahui ketercapaian
dari tujuan pembelajaran adalah evaluasi. Dengan evaluasi pembelajaran, guru dapat
mengetahui apakah pembelajaran yang telah dilaksanakannya berhasil atau tidak.

Evaluasi Pembelajaran Matematika 7


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

Selain untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran, guru juga dapat


menggunakan evaluasi pembelajaran sebagai kegiatan untuk mengetahui efektivitas
pembelajaran yang dilakukannya. Dengan evaluasi terhadap pembelajaran, guru dapat
memperoleh informasi-informasi yang penting terkait pembelajaran, diantaranya
adalah kendala-kendala yang terjadi selama pembelajaran, kesesuaian antara rencana
pembelajaran dengan proses pembelajaran yang dilakukan, respons siswa terhadap
pembelajaran, dan tentu saja hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Semua informasi yang diperoleh dari hasilo evaluasi tersebut sangatlah penting bagi
guru. Dari informasi tersebut, guru dapat menganalisis dan menentukan langkah apa
yang perlu diambil untuk ke depannya. Informasi tersebut dapat digunakan oleh guru
untuk menentukan apakah perlu adanya perbaikan terhadap proses pembelajaran atau
juga sebagai bahan merancang pembelajaran berikutnya.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi dalam pembelajaran memiliki
kedudukan yang sangat penting. Evaluasi peembelajaran perlu dilakukan oleh seorang
guru. Pembelajaran merupakan sebuah sistem yang memerlukan adanya evaluasi.
Dengan evaluasi tersebut, guru dapat mengetahui apakah sistem tersebut telah berjalan
dengan efektif dan efisien serta telah berhasil mencapai tujuan yang diharapkan. Hal ini
mempertegas juga bahwa evaluasi memiliki kedudukan yang tak terpisahkan dari suatu
pembelajaran.

TUJUAN EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, evaluasi merupakan serangkaian proses yang
sistematis dan terencana. Proses tersebut tentu saja dilakukan untuk mencapai suatu
tujuan. Untuk itu, hal pertama perlu dilakukan adalah memperhatikan apa yang menjadi
tujuan evaluasi. Secara garis besar, evaluasi memiliki dua ranah yang utama, yaitu
evaluasi terhadap proses belajar dan evaluasi terhadap hasil belajar. Dari hal tersebut
dapat diidentifikasi beberapa tujuan evaluasi dalam pembelajaran, yaitu untuk:
1. menganalisis kemajuan dan perkembangan keberhasilan belajar siswa setelah
memperoleh pembelajaran;

Evaluasi Pembelajaran Matematika 8


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

2. menganalisis keberhasilan suatu program pembelajaran;


3. keperluan bimbingan dan konseling (BK), dalam hal ini hasil evaluasi digunakan
untuk mendiagnosis kelemahan dan kekuatan kemampuan dan atau sikap siswa
serta merancang tindak lanjut;
4. keperluan pengembangan dan perbaikan progran dan kurikulum di sekolah.

Tujuan-tujuan evaluasi di atas tentu menjadi hal yang penting bagi guru untuk
menentukan rencana dan alat yang digunakan untuk evaluasi. Suatu jenis alat ukur
mungkin dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan tertentu, tetapi di sisi lain
untuk mencapai tujuan evaluasi tertentu dibutuhkan alat ukur khusus. Untuk itu, guru
perlu menganalisis alat ukur apa yang cocok dengan tujuan evaluasi yang akan
dilakukannya.

FUNGSI EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN

Sebelumnya telah dijelaskan terkait tujuan evaluasi dalam pembelajaran. Dari tujuan-
tujuan tersebut, selanjutnya dapat diidentifikasi fungsi dari evaluasi pembelajaran
sebagai berikut.
1. Fungsi psikologis, yaitu evaluasi berfungsi untuk membantu siswa dalam
mengetahui sejauh mana kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapainya.
2. Fungsi sosiologis, yaitu evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah siswa memiliki
kemampuan komunikasi dan kemampuan beradaptasi yang cukup mampu untuk
terjun ke dalam masyarakat.
3. Fungsi didaktis-metodis, yaitu evaluasi berfungsi membantu guru dalam
menempatkan siswa pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan
kecakapan masing-masing siswa.
4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan siswa dalam kelompok, apakah
siswa tersebut tergolong pandai, sedang, atau kurang pandai.
5. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan siswa dalam menempuh
program pendidikannya.

Evaluasi Pembelajaran Matematika 9


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

6. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik
dalam hal akdemis maupun non-akademis.
7. Fungsi administratif, yaitu evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang
kemajuan siswa kepada orang tua, pejabat pemerintah yang berwenang, kepala
sekolah, guru-guru, dan siswa itu sendiri.

BAHAN DISKUSI

Ada dua paradigma terkait pembelajaran dan penilaian. Pertama, paradigma yang
menganggap bahwa penilaian dan pembelajaran adalah dua hal yang terpisah. Kedua,
paradigma yang menganggap bahwa seharusnya pembelajaran dan penilaian adalah
dua kegiatan yang menyatu dan tidak terpisahkan.
1. Berilah contoh praktik pembelajaran yang memberikan indikasi bahwa
pembelajaran dan penilaian adalah dua kegiatan yang terpisah!
2. Berilah contoh praktik pembelajaran yang memberikan indikasi bahwa
pembelajaran dan penilaian adalah dua kegiatan yang terintegrasi!
3. Menurut Anda, manakah yang harus dilakukan oleh seorang guru, memandang
pembelajaran dan penilaian sesuai paradigma pertama atau kedua? Mengapa?
4. Menurut Anda, manakah yang lebih meringankan tugas seorang guru, melaksanakan
pembelajaran dengan paradigma pertama atau paradigma kedua? Mengapa?
5. Menurut Anda, manakah yang lebih menguntungkan siswa, diberi pembelajaran
oleh guru yang memandang pembelajaran dan penilaian dengan paradigma pertama
atau paradigma kedua? Mengapa?

Evaluasi Pembelajaran Matematika 10

Anda mungkin juga menyukai