Anda di halaman 1dari 7

BAHAN AJAR

Pertemuan Ke-14

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

Pertemuan Ke-14

PENILAIAN

OTENTIK

PENDAHULUAN

Pada pertemuan terakhir ini, kita akan membahas tentang salah satu bentuk penilaian
yang dilaksanakan oleh guru, yaitu penilaian otentik. Melalui materi ini, mahasiswa
diharapkan dapat memahami tentang apa yang disebut dengan penilaian otentik. Selain
itu, mahasiswa juga diharapkan memiliki gambaran terkait penilaian otentik sehingga
kelak jika mereka menjadi seorang guru dapat melaksanakan penilaian otentik dengan
baik.

PENGERTIAN PENILAIAN OTENTIK

Ada beberapa definisi mengenai penilaian otentik yang dikemukakan oleh para ahli.
Definisi-definisi tersebut tidak semuanya koheren atau sama. Berikut beberapa definisi
mengenai penilaian otentik.
1. Callison
Callison mengemukakan bahwa "authentic assessment is an evaluation process that
involves multiple form of performance measurement reflecting the student's
learning achievement, motivation, and attitudes on intstructionally-relevant
activities". Menurut definisi Callison tersebut, penilaian otentik didefinisikan sebagai
penilaian kinerja (performance) yang mengandalkan gerak psikomotor.

Evaluasi Pembelajaran Matematika 1


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

2. Mueller
Mueller mengemukakan bahwa penilaian otentik adalah "a form of assessment in
which students are asked to perform real-world tasks that demonstrate meaningful
application of essential knowledge and skills". Menurut definisi yang dikemukakan
oleh Mueller ini, penilaian otentik didefinisikan sebagai suatu bentuk penilaian di
mana siswa diminta untuk melakukan tugas-tugas nyata yang merupakan aplikasi
dari pengetahuan dan keterampilan.

Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian otentik merupakan
penilaian kinerja dimana para siswa diminta untuk mendemonstrasikan aplikasi dari
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari dalam kelas ke dalam kejadian
nyata. Ada beberapa poin dari definisi ini, yaitu:
1. Karena menitikberatkan pada kinerja daripada pengetahuan semata, maka penilaian
otentik dikatakan sebagai penilaian kinerja (performance assessment).
2. Karena berbeda dengan penilaian tradisional, maka penilaian otentik merupakan
penilaian alternatif (alternative assessment).
3. Karena menyediakan bukti langsung dari aplikasi pengetahuan, maka penilaian
otentik merupakan suatu bentuk penilaian langsung (direct assessment).

Penilaian otentik biasanya mencakup serangkaian tugas yang harus diselesaikan oleh
siswa. Serangkaian tugas tersebut dinilai melalui suatu rubrik dimana dengan rubrik
tersebut performance atau kinerja siswa dapat diukur. Untuk lebih jelas terkait definisi
penilaian otentik, perhatikan contoh-contoh berikut:
Contoh 1.
Tulislah cara-cara membuat jaring-jaring kubus!

Contoh 2.
Sediakan alat-alat yang diperlukan untuk membuat kubus, kemudian buatlah tiga buah
kubus dari tiga jaring-jaring kubus yang berbeda!

Contoh 3.
Hitunglah rerata dari data berikut: 2, 5, 7, 6, 3, 5, 5, 7, 8, 9

Evaluasi Pembelajaran Matematika 2


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

Contoh 4.
Buatlah kelompok yang terdiri dari 10 orang. Ukurlah tinggi badan dari masing-masing
anggota kelompok dan sajikan data hasil pengukuran tersebut ke dalam bentuk tabel
dan grafik. Kemudian, tentukan rerata, median, dan modus dari data tersebut.

Dari keempat contoh di atas, Contoh 1 dan Contoh 3 bukan merupakan butir soal dalam
penilaian otentik. Hal ini dikarenakan pada kedua contoh tersebut hanya mengukur
aspek pengetahuan saja. Sementara itu, Contoh 2 dan Contoh 4 mengukur kemampuan
siswa dalam mengaplikasin pengetahuannya. Oleh sebab itu, Contoh 2 dan Contoh 4
merupakan contoh bentuk soal penilaian otentik.

Definisi-definisi tentang penilaian otentik di atas, berbeda dengan definisi yang


dijelaskan pada Kurikulum 2013. Menurut Permendikbud Nomor 66 tahun 2013,
penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.
Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 juga mendefinisikan penilaian otentik sebagai
penilaian yang menghendaki siswa menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan
keterampilan yang diperolehnya dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi
sesungguhnya. Di sisi lain, Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 juga mengatakan
bahwa soal tes tertulis yang menjadi penilaian otentik adalah soal yang menghendaki
siswa merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal uraian.

Jika berdasarkan pada definisi menurut Kurikulum 2013, Contoh 1 dan Contoh 3 di atas
merupakan contoh butir soal dari penilaian otentik. Hal ini tentu bertolak belakang
dengan definisi penilaian otentik yang dikemukakan oleh Callison dan Mueller.

DASAR PEMIKIRAN DARI PENILAIAN OTENTIK

Penilaian otentik dikembangkan berdasarkan pemikiran berikut:


1. Misi dari sekolah adalah untuk menciptakan warga negara yang produktif.
2. Untuk menjadi warga negara yang produktif, seseorang harus dapat melakukan
pekerjaan yang bermakna di dunia nyata.

Evaluasi Pembelajaran Matematika 3


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

3. Sekolah harus dapat membantu siswa dalam menyiapkan diri melakukan pekerjaan
di dunia nyata setelah mereka lulus.
4. Untuk menopang kesuksesan siswa, sekolah harus meminta para siswa untuk
melakukan tugas-tugas bermakna yang merupakan replikasi dari real world
challenges untuk melihat apakah siswa mampu melakukan hal tersebut.

PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK

Berikut ini merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam
melaksanakan penilaian otentik.
1. Identifikasi standard yang harus dipenuhi
Langkah ini merupakan langkah pertama yang harus dilakukan oleh guru dalam
melaksanakan penilaian otentik. Pada langkah ini, guru perlu mengidentifikasi
standar kompetensi mana yang hendak diukur melalui penilaian otentik. Poin-poin
mengenai standar kompetensi yang akan diukur perlu diidentifikasi secar adetail
dan menyeluruh.
2. Memilih pekerjaan yang harus dilakukan
Setelah diperoleh rincian mengenai apa yang harus dipenuhi oleh siswa, guru harus
memilih tugas atau pekerjaan apa yang perlu diselesaikan oleh siswa. Pemilihan
pekerjaan tersebut harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan pada langkah
pertama.
3. Identifikasi kriteria yang harus dipenuhi dalam melakukan pekerjaan atau tugas
Setelah diperoleh tugas atau pekerjaan yang harus dikerjakan oleh siswa, kemudian
guru perlu menentukan kriteria-kriteria apa saja yang harus dipenuhi oleh siswa
dalam melaksanakan tugas tersebut. Hal ini bertujuan agar guru memiliki acuan
yang jelas mengenai apa yang akan diukur dari pekerjaan siswa tersebut.
4. Membuat rubrik penilaian yang sesuai
Setelah semuanya jelas, selanjutnya guru membuat suatu rubrik penilaian
berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Pembuatan rubrik
ini bertujuan untuk mempermudah guru dalam melakukan penilaian terhadap
kinerja siswa.

Evaluasi Pembelajaran Matematika 4


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

TUJUAN PENILAIAN OTENTIK

Penilaian otentik memiliki beberapa tujuan, yaitu:


1. Melatih siswa untuk melakukan tugas-tugas dalam kehidupan nyata
Selain untuk melakukan penilaian, penilaian otentik juga dapat melatih siswa untuk
lebih terbiasa melakukan tugas-tugas yang bermakan pada kehidupan nyata.
2. Mengukur kemampuan siswa
Sesuai dengan namanya, penilaian otentik bertujuan untuk mengukur kemampuan
siswa. Kemampuan tersebut berupa kecakapan dalam melaksanakan tugas-tugas
nyata yang bermakna. Penilaian otentik juga dapat digunakan untuk mengukur
seberapa jauh siswa menguasai kompetensi-kompetensi dasar yang diajarkan di
sekolah kemudian mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.
3. Mempersiapkan siswa
Seperti halnya yang telah disebutkan sebelumnya, penilaian otentik didasarkan pada
pemikiran bahwa setiap orang harus produktif. Maka dari itu, penilaian otentik juga
bertujuan untuk mempersiapkan siswa agar nanti setelah lulus mampu
mengaplikasikan pengetahuan-pengetahuan yang diperolehnya di sekolah pada
pekerjaan yang digelutinya.
4. Meningkatkan kualitas lulusan
Penilaian otentik juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan pada suatu
sekolah atau satuan pendidikan. Dengan penilaian otentik, diharapkan siswa yang
sudah lulus memiliki kemampuan yang baik, yaitu kemampuan yang tidak hanya
pada aspek kognitif saja, tetapi juga aspek afektif dan psikomotoriknya.
5. Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah
Kualitas lulusan yang baik mencerminkan bahwa pendidikan yang diberikan di
sekolah tersebut juga berkualitas baik. Dengan dilakukannya penilaian otentik ini,
diharapkan bahwa kualitas sekolah juga semakin baik.
6. Akuntabilitas sekolah
Penilaian otentik juga dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kepercayaan
masyarakat terhadap sistem pendidikan di sekolah. Sekolah yang baik akan
menghasilkan lulusan yang baik. Penilaian otentik ini menjadi salah satu bentuk
pertangungjawaban sekolah kepada elemen-elemen di luar sekolah.

Evaluasi Pembelajaran Matematika 5


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022

BAHAN DISKUSI

Susunlah suatu penilaian otentik dengan langkah-langkah berikut ini.


1. Tentukan kompetensi dasar apa yang akan dicapai dari penilaian otentik.
2. Tentukan jenis tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan siswa untuk memenuhi
standar tersebut.
3. Tentukan kriteria-kriteria penilaian dari tugas tersebut.
4. Buatlah rubrik penilian dari tugas-tugas tersebut.

Evaluasi Pembelajaran Matematika 6

Anda mungkin juga menyukai