A. Latar Belakang
Penilaian merupakan bagian yang tidak terpisah dari proses
pembelajaran dan dapat menentukan kualitas dari sebuah kegiatan
pembelajaran. Terkait dengan implementasi kurikulum, penilaian merupakan
bagian penting dari perangkat kurikulum yang dilakukan untuk mengukur dan
menilai tingkat pencapaian kompetensi. Penilaian juga seharusnya digunakan
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran, serta
untuk melakukan diagnosis dan perbaikan proses pembelajaran. Sebuah proses
pembelajaran yang bermakna memerlukan sistem penilaian yang baik,
terencana, dan berkesinambungan.
Permasalahan yang dihadapi dalam upaya perbaikan penilaian proses
dan hasil belajar adalah dari kesulitan mengubah paradigma guru tentang
penilaian yang seharusnya dilakukan. Pada umumnya guru di Indonesia hanya
mengenal instrumen penilaian berupa tes dan menganggap bahwa penilaian
hanya perlu dilakukan setelah peserta didik menyelesaikan proses belajar. Tidak
mudah bagi guru untuk memberi penilaian, karena hubungan guru merasa
paling tahu. Guru telah terbiasa menggunakan angka saja, sehingga penilaian
secara kualitatif yang mencakup informasi tentang kelemahan dan kelebihan
peserta didik sangat sulit untuk dilakukan.
Penilaian yang baik pada umumnya terkait dengan aktivitas Proses
Belajar Mengajar, karena penilaian merupakan bagian integral dari Proses
Belajar Mengajar. Pada umumnya, Proses Belajar Mengajar (PBM) akan
berlangsung secara efektif apabila didukung oleh penilaian yang efektif pula.
Oleh sebab itu, kegiatan penilaian harus dijadikan sebagai sarana untuk
meningkatkan efektivitas Proses Belajar Mengajar.
Tahapan yang dilakukan oleh guru dalam rangkaian aktivitas PBM
meliputi penyusunan rencana mengajar (RPP), pelaksanaan pembelajaran,
penilaian, dan umpan balik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka
rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian penilaian autentik.
2. Mendeskripsikan tahapan pengembangan instrument penilaian autentik.
3. Mengidentifikasi bentuk penilaian dalam Kurikulum 2013.
4. Mendeskripsikan penerapan penilaian autentik pada muatan mata
pelajaran IPA Sekolah Dasar.
Kreasi
Penilaian
Evaluasi
Analisis Autentik
Aplikasi
Memahami
Mengingat Penilaian Tradisional
Gambar 2.1 Tingkat Kognitif pada Penilaian Autentik dan Penilaian Tradisional
Jika digunakan penilaian autentik, kita akan menyadari kemajuan dan capaian
yang diperolehnya melalui perbandingan dengan kriteria penilaian yang telah
ditetapkan. Jadi, penilaian autentik tidak menggunakan penilaian acuan normal
(PAN), namun menggunakan acuan kriteria atau penilaian acuan patokan (PAP).
Cara memisahkan antara proses pembelajaran dengan proses penilaian. Pada
umumnya, penilaian tradisional dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar. Sedangkan, penilaian autentik mengintegrasikan proses penilaian dengan
kegiatan belajar mengajar. Misalnya, ketika peserta didik untuk menerapkan
pengetahuannya untuk menyelesaikan sebuah kasus, saya juga sedang belajar dan guru
dapat menjadi fasilitator dalam upaya menyelesaikan kasus tersebut. Beberapa
karakteristik penilaian autentik adalah sebagai berikut:
1. Berpusat pada peserta didik
2. Merupakan bagian terintegrasi dari proses belajar mengajar
3. Bersifat kontekstual dan bergantung pada konten pembelajaran
Skor patokan atau benchmark Apa yang diharapkan dari unjuk kerja siswa?
Indikator
3.6.1 Menerapkan sifat-sifat bunyi merambat.
3.6.2 Membuktikan sifat-sifat bunyi merambat.
3.6.3 Menganalisis sifat-sifat bunyi merambat.
4.6.1 Melakukan percobaan tentang sifat-sifat bunyi merambat.
4.6.2 Menyajikan laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat bunyi merambat.
2 ...................
3 ……………..
……………..
4
……………..
5
……………..
dst
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
Penilaian sikap ini dapat dilakukan misalnya ketika peserta didik sedang berdiskusi.
Penilaian Keterampilan
Melakukan percobaan
Percobaan IPA dinilai menggunakan rubrik.
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
Penerapan Memperlihatkan Memperlihatkan Memperlihatkan Perlu
Konsep pemahaman pemahaman pemahaman bimbingan saat
konsep dengan konsep dengan konsep dengan menyampaikan
menunjukkan menunjukkan menunjukkan bukti dan
bukti bukti bukti yang pemahaman
pendukung dan pendukung terbatas dan inti
menyampaikan namun perlu penyampaian dari konsep
pemahaman inti bantuan saat pemahaman inti yang
dari konsep menyampaikan dari konsep dipelajari.
yang pemahaman inti tidak
sedang dari konsep jelas.
dipelajari yang
dengan benar. yang sedang
dipelajari
Komunikasi Hasil percobaan Hasil percobaan Hasil percobaan Hasil
disampaikan disampaikan disampaikan percobaan
dengan jelas, dengan jelas dengan jelas, disampaikan
obyektif dengan dan didukung namun hanya dengan kurang
didukung data sebagian data didukung jelas dan tanpa
penunjang. penunjang. sebagian kecil data
data penunjang. penunjang.
Prosedur Seluruh data Seluruh data Sebagian besar Sebagian kecil
dan dicatat, langkah dicatat, langkah data dicatat, data dicatat,
Strategi kegiatan kegiatan langkah langkah
dilakukan dilakukan kegiatan kegiatan
secara secara dan strategi tidak
sistematis dan sistematis, dilakukan sistematis
strategi yang namun masih secara dan strategi
digunakan membutuhkan sistematis yang dipilih
membuat bimbingan setelah tidak
percobaan dalam mendapat tepat.
berhasil. menemukan bantuan guru.
strategi agar
percobaan
berhasil.