Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PERCOBAAN

PELURUSAN MISKONSEPSI IPA


TUMBUHAN BERNAPAS MALAM HARI

JUDUL PERCOBAAN:
Tumbuhan Bernapas Siang dan Malam

TUJUAN:
Membuktikan tumbuhan bernapas pada siang hari (meluruskan miskonsepsi yang mengatakan
tumbuhan bernapas pada malam hari dan berfotosintesis pada siang hari)

ALAT DAN BAHAN:


ALAT :
a. 2 gelas pop ice
b. Kain kasa
c. Pencatat waktu

BAHAN :

a. Kecambah kacang hijau


b. Air kapur
c. Karet gelang
d. 2 buah plastik gula

LANGKAH KERJA:
a. 2 gelas pop ice diisi dengan air kapur sebanyak kurang lebih setengah volume botol.
Masing-masing botol diberi label, A dan B.
b. Botol tersebut dibiarkan beberapa saat agar kapur mengendap di dasar botol dan
tidak terlarut. Apabila terlihat endapan dan larutan bagian atas tampak bening maka
percobaan siap dimulai.
c. Kecambah kacang hijau dibungkus dengan kain kasa.
d. Gelas A tanpa kecambah langsung ditutup dengan plastik gula dan diikat dengan
karet gelang.
e. Masukkan kecambah yang telah dibungkus kain kasa ke dalam gelas B,
menggantung dekat dengan air namun jangan sampai menyentuh air,serta pastikan
kecambah tidak jatuh ke dalam air lautan kapur, kemudian tutup dengan plastik
gula dan ikat dengan karet gelang.
f. Kedua botol disimpan dalam tempat gelap selama 1 jam.
g. Tiap 15 menit, lakukan pengamatan dan catat perubahan yang terjadi pada kedua
gelas tersebut.
h. Setelah satu jam disimpan dalam tempat gelap, kedua botol diambil dan diamati
perubahan yang terjadi pada larutan air kapur dan kecambah.

DASAR TEORI
Semua sel aktif senantiasa melakukan respirasi, menyerap O2 dan melepaskan CO2 dalam
volume yang sama. Proses keseluruhan merupakan reaksi oksidasi reduksi yaitu senyawa
dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap direduksi membentuk H2O. Pati, fruktan,
sukrosa, lemak, asam organic, bahkan pada keadaan tertentu protein dapat digunakan sebagai
subtract respirasi. Reaksi respirasi glukosa dapat ditulis sebagai berikut:

C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6H2O + Energi


Biasanya hanya beberapa subtrat respirasi yang dioksidasi seluruhnya menjadi CO2 dan
H2O sedangkan sisanya digunakan dalam proses sintesis. (Harahap, 2012).

Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu :
A. Respirasi Aerobik (aerob)
Respirasi aerob yaitu respirasi yang menggunakan oksigen oksigen bebas untuk
mendapatkan energi. Persamaan reaksi proses respirasi aerob secara sederhana dapat dituliskan:
C6H12O6 + 6H2O ---> 6H2O + 6CO2 + 675 kal

B. Respirasi Anaerobik (Anaerob)


Respirasi anaerobik adalah reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan energi tanpa
menggunakan oksigen. Respirasi anaerobik menggunakan senyawa tertentu misalnya asam
fosfoenol piruvat atau asetal dehida, sehingga pengikat hidrogen dan membentuk asam laktat atau
alcohol. Respirasi anaerobik terjadi pada jaringan yang kekurangan oksigen, akan tumbuhan yang
terendam air, biji – biji yang kulit tebal yang sulit ditembus oksigen, sel – sel ragi dan bakteri
anaerobik.

HASIL PENGAMATAN
Gelas Keadaan air pada menit ke…
15 30 45 60
A Jernih Jernih Jernih Semakin jernih
B Jernih Agak sedikit Lebih keruh Semakin keruh
keruh

PEMBAHASAN
Pada percobaan ini untuk membuktikan bahwa respirasi menghasilkan CO2
digunakan 2 botol yang masing-masing diisi dengan air dan kapur dengan volume yang
sama. Kapur berfungsi sebagai indikator terjadinya respirasi pada tumbuhan dengan
keluarnya gas CO2. Selanjutnya kecambah dibungkus dengan kasa lalu dipasang diatas
permukaan air kapur pada salah satu botol. Sedangkan botol yang lain tanpa diberi
kecambah. Digunakan kecambah kacang hijau karena bahan tersebut sedang dalam
tahap pertumbuhan sehingga aktivitas respirasi seluler sangat tinggi. Kecambah kacang
hijau dibungkus kasa agar dapat menutup mulut tabung reaksi dan tetap dapat
memperoleh O2 dari lingkungan melaui pori-pori kasa. Kemudian masing-masing
mulut botol ditutup dengan alumunium foil dan dibiarkan di tempat gelap selama 1 jam
.
Pada botol yang kosong tidak terjadi proses respirasi sehingga air pada botol
tampak lebih jernih hal ini dikarenakan kapur mengendap didasar air. Sedangkan pada
botol yang berisi dengan kecambah air pada botol tampak lebih keruh. Hal ini
disebabkan karena pada botol yang berisi kecambah mengalami proses respirasi, yaitu
menghasilkan karbon dioksida. Gas karbondioksida ini kemudian dilepaskan dalam
udara bebas yang ada dalam botol, selanjutnya gas karbon ini akan bersiklus didalam
botol bergerak menempati ruangan-ruangan dalam botol. Dalam pergerakan ini
menghasilkan efek terjadinya goncangan pada molekul-molekul air akibat adanya
tumbukan dengan gas karbon sehingga mengakibatkan kapur dalam botol juga ikut
bergerak. Yang tadinya mengendap akibat pengaruh pergerakan ini kapur akan larut
dalam air sehingga air menjadi lebih keruh. Semakin lama maka kadar gas
karbondioksida akan semakin tinggi sehingga kekeruhan air pun akan semakin
meningkat. Air kapur (Ca(OH)2) sebagai indikator adanya molekul CO2 hasil respirasi.
Persamaan reaksinya adalah :
Ca(OH)2 (aq) + 2CO2(g) è Ca(CO3)2 (s) + H2O(l)

KESIMPULAN
Proses respirasi menghasilkan CO2 dan H2O. Respirasi merupakan contoh
proses pembongkaran (katabolisme) atau pembakaran zat sumber energi di dalam
sel-sel tubuh untuk memperoleh energi. Zat makanan sumber tenaga yang paling
utama adalah karbohidrat. Pembakaran membutuhkan oksigen (O2) dan terjadi di
dalam setiap sel yang hidup. Energi yang diperoleh berupa energi kimia (ATP) yang
digunakan untuk berbagai aktivitas fisiologi dalam tubuh. Di samping itu,
pembakaran menghasilkan pula zat sisa berupa gas asam arang (CO2) dan air.
Tumbuhan juga menyerap O2 untuk pernafasannya, umumnya diserap
melalui daun (stomata). Bila dalam keadaan anaerob atau kurang oksigen, jaringan
melakukan respirasi secara anaerob. Pada respirasi aerob, terjadi pembakaran
(oksidasi) zat gula (glukosa) secara sempurna, sehingga menghasilkan energi jauh
lebih besar (36 ATP) daripada respirasi anaerob (2 ATP saja). ATP ini yang akan
digunakan tumbuhan untuk aktivitas dan tumbuh yang menghasilkan panas.
Respirasi menghasilkan CO2 yang ditandai dengan keruhnya air kapur tersebut
karena pergerakan molekul-molekul. Selain CO2, respirasi juga menghasilkan H2O
yang menyebabkan suhu sekitar tumbuhan menjadi sejuk pada siang hari.

DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Fauziyah. (2012). Fisiologi Tumbuhan Suatu Pengantar. Medan: Unimed Press.
https://www.academia.edu/31908297/Laporan_Praktikum_Respirasi, diakses pada 11 April 2019.
LAPORAN PERCOBAAN
PELURUSAN MISKONSEPSI IPA
CAHAYA BERWARNA PUTIH
(MEMBUAT CAKRAM WARNA)

JUDUL PERCOBAAN
Pelurusan Konsep Cahaya Berwarna Putih
(Yang sebenarnya cahaya putih terbentuk dari berbagai warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila, dan ungu)
TUJUAN
Untuk membuktikan bahwa cahaya tidak berwarna putih tetapi terdiri dari beberapa warna yaitu,
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
ALAT DAN BAHAN

LANGKAH KERJA

DASAR TEORI
Pembahasan mengenai keberadaan warna secara ilmiah baru dimulai dari hasil temuan
Isaac Newton yang dimuat dalam bukunya “Optics” (1704). Ia menyatakan warna ada dalam
cahaya. Hanya cahaya satu-satunya sumber warna bagi setiap benda.
Pendapat yang dinyatakan Newton didasarkan pada penemuannya dalam sebuah
eksperimen sederhana (1966). Dari percobaannya Newton menyimpulkan bahwa apabila
dilakukan pemecahan warna spektrum dari sinar matahari, akan ditemukan warna-warna yang
beraneka ragam meliputi merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Warna-warna ini sering
disebut dengan mejikuhibiniu. Warna-warna tersebut bisa kita lihat ketika muncul pelangi setelah
hujan reda. Yang kemudian dikenal sebagai susuna spektrum dalam cahaya. Jika spektrum cahaya
tersebut dikumpulkan dan diloloskan kembali melalui sebuah prisma, cahaya tersebut kembali
menjadi cahaya putih. Jadi, cahaya putih (seperti cahaya matahari) sesungguhnya merupakan
gabungan cahaya berwarna dalam spektrum.

HASIL PENGAMATAN
Cakram warna yang telah dibuat, ketika diputar warna akan tampak berbaur menjadi satu dan
terlihat seperti warna putih.
PEMBAHASAN
Cakram warna adalah alat sederhana berbentuk lingkaran dengan tujuh segmen warna spektrum
seperti susuan warna pelangi. Alat cakra mini merupakan eksperimen sederhana yang
dibuat/ditemukan oleh Isaac Newton, di mana saat itu Newton ingin membuktikan bahwa cahaya
putih merupakan fungsi kombinasi hasil dari tujuh warna tersebut. Prinsip kerja cakram mengikuti
prinsip disperse cahaya.
KESIMPULAN
Bahwa warna putih yang terlihat sebagai warna cahaya sebenarnya terbentuk dari beberapa warna
yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu yang dapat disebut dengan spektrum.
DAFTAR PUSTAKA
http://edupaint.com/warna/roda-warna/585-mengenal-teori-warna-isaac-newton-yuk.html
A. Pengertian benda langit
Anak usia dini merupakan masa dimana anak selalu mencari informasi mengenai apapun yang
ingin diketahui. Pada masa ini anak dikenal dengan memiliki sifat rasa ingin tahu yang tinggi pada
segala hal. Tentunya masa ini harus dioptimalkan dengan baik oleh guru dan orangtua agar anak
menjadi pribadi yang cerdas dimasa mendatang. Dalam pembelajaran di taman kanak-kanak,
biasanya mengenalkan benda-benda langit merupakan salah satu pokok pembahasan dalam tema
alam semesta. Anak-anak perlu mengetahui macam-macam benda-benda langit yang tentunya
pengenalannya pun bertahap sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Benda langit berupakan sebutan dari seluruh benda yang ada di langit (luar angkasa). Ada berbagai
macam benda langit yang harus kita ketahui, diantaranya adalah matahari, planet, bulan, bintang,
asteroid, meteroid, satelit, nebula, galaksi, dan komet. Namun tentunya benda-benda langit yang
dikenalkan pada anak usia dini tidak sebanyak itu, yang dikenalkan adalah benda langit yang dekat
dengan anak ataupun yang sering anak dengar dan lihat, contohnya matahari, bulan, bintang,
bumi. Anak juga dapat memahami dan menggali pengetahuannya sendiri mengenai fungsi dari
benda-benda langit yang mereka ketahui. Biasanya mereka memahami fungsi benda langit itu
dengan sederhana. Contohnya matahari bisa mengeringkan pakaian yang basah, bulan dan bintang
bisa menerangi malam, dan biasanya dari benda-benda langit tersebut anak dapat mengetahui
kejadian-kejadian alam lainnya. Contohnya dengan adanya matahari anak mengetahui bahwa itu
siang, dengan adanya bulan dan bintang anak dapat mengetahui bahwa itu malam, dan lain
sebagainya.
Ada beberapa macam-macam benda langit yang perlu kita ketahui sebagai pengetahuan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Matahari
Matahari merupakan salah satu bintang yang berada di tata surya dan menjadi pusatnya. Matahari
termasuk bintang karena dapat menghasilkan energi cahaya sendiri. Cahaya matahari
dibandingkan bintang yang lain terasa lebih cemerlang. Hal itulah yang menyebabkan pada waktu
siang hari kita tidak dapat melihat bintang selain matahari.
Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 km (93.026.724
mil). Matahari berbentuk bola yang berpijar dengan senyawa penyusun utama berupa gas hidrogen
(74%) dan helium (25%) terionisasi. Senyawa penyusun lainnya terdiri dari besi, nikel, silikon,
sulfur, magnesium, karbon, neon, kalsium, dan kromium. Matahari memiliki diameter 1,391,980
km dengan suhu permukaan 5.500°C dan suhu inti 15 juta °C. Cahaya Matahari berasal dari hasil
reaksi fusi hidrogen menjadi helium.
Ada beberapa manfaat matahari bagi kehidupan berkenaan matahari sebagai sumber energi yaitu:
a. Panas Matahari memberikan suhu yang pas untuk kelangsungan hidup organisme di Bumi.
b. Cahaya Matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan berklorofil untuk
melangsungkan fotosintesis
c. Mahluk hidup yang sudah mati akan menjadi fosil yang menghasilkan minyak
Bumi dan batu bara sebagai sumber energi. Hal ini merupakan peran dari energi Matahari secara
tidak langsung.
d. Pembangkit listrik tenaga Matahari adalah moda baru pembangkit listrik dengan sumber
energi terbarukan. Pembangkit listrik ini terdiri dari kaca-kaca besar atau panel yang akan
menangkap cahaya Matahari dan mengkonsentrasikannya ke satu titik
e. Pergerakan rotasi Bumi menyebabkan ada bagian yang menerima sinar Matahari dan ada
yang tidak. Hal inilah yang menciptakan adanya hari siang dan malam di Bumi. Sedangkan
pergerak Bumi mengelilingi Matahari menyebabkan terjadinya musim.
f. Matahari menjadi penyatu planet-planet dan benda angkasa lain di sistem tata surya yang
bergerak atau berotasi mengelilinya. Keseluruhan sistem dapat berputar di luar angkasa karena
ditahan oleh gaya gravitasi Matahari yang sangat besar.
Pada dasarnya, matahari merupakan salah satu benda langit yang selalu dikenalkan pada anak
karena anak sering melihat matahari serta dapat memanfaatkan beberapa peristiwa yang terjadi
akibat dari fungsi matahari itu sendiri. Contohnya seperti anak mengenal matahari untuk
mengeringkan sesuatu yang basah, membuat bumi menjadi terang, mengetahui apabila matahari
bersinar waktunya adalah siang, dan lain-lain. Tentunya dalam mengenalkan matahari pun harus
menggunakan berbagai metode yang menyenangkan pada anak juga menggunakan media yang
menarik.
2. Bintang
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Bintang adalah benda langit yang
sangat indah yang bisa dilihat pada saat malam hari. Di dalam tata surya kita matahari merupakan
salah satu jenis bintang, karena matahari dapat memancarkan cahaya sendiri. Ada dua kategori
bintang, yaitu bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak
menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang
nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah
objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).
Pada anak usia dini juga bintang merupakan salah satu benda langit yang biasa dikenalkan, selain
bintang selalu terlihat bagi anak, bintang juga merupakan salah satu keindahan malam yang sering
anak lewati bersama orangtuanya. Banyak juga nyanyian dan cerita-cerita yang menceritakan
tentang ini yang biasanya disampaikan pada anak usia dini.
3. Bulan
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata
Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari
pantulan cahaya Matahari. Bulan Sebagai satelit bumi bulan melakukan tiga gerakan sekaligus
yaitu berotasi pada sumbunya,berevolusi mengelilingi bumi,dan bersama bumi mervolusi
mengelilingi matahari. Bentuk bulan jika dilihat dari bumi berubah-ubah karena posisi bulan
selama mengelilingi bumi.
Pada bulan terdapat gunung-gunung yang tinggi dan lembah-lembah yang dalam. Semua tandus
tidak seperti bumi. Di sana sangat kering, tidak ada air. Tidak ada suara. Bulan tidak mempunyai
cahaya sendiri, ia menerima cahaya dari matahari. Cahaya yang diterima itu dipantulkan. Anak
anak pun menyukai bulan itu karena terang serta bentuknya yang kadang terlihat berbeda-beda.
4. Planet
Kata planet berasal dari bahasa yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Planet merupakan
benda angkasa yang tidak mempunyai cahaya sendiri, berbentuk bulatan, dan beredar mengelilingi
matahari. Sebagian besar planet memiliki pengiring atau pengikut yang dinamakan satelit yang
beredar mengelilingi planet.
Sebelumnya para ahli menetapkan ada sembilan planet dalam tata surya dengan urutan dimulai
dari yang terdekat dengan matahari, yaitu merkurius, venus, bumi, mars, jupiter, saturnus, uranus,
neptunus dan pluto. Namun berdasarkan Sidang Umum International Astronomical Union (IAU)
ke-26 tanggal 25 agustus 2006 di Praha Republik Ceko, pluto tidak dijadikan sebagai planet lagi,
menyatakan bahwa pluto telah dikeluarkan dari daftar tata surya kita, karena orbit pluto memotong
orbit planet neptunus. akibatnya ketika mengelilingi matahari pluto kadang berada lebih dekat dari
matahari dibandingkan planet neptunus, sehingga pluto kemudian dikategorikan sebagai planet
kerdil. Kini ada delapan Planet di tata surya yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Planet yang dikenalkan pada anak usia dini biasanya hanya planet bumi. Anak mengenal planet
bumi sebagai tempat dimana ia tinggal. Pengenalan planet yang lebih luas biasanya akan
dikenalkan secara bertahap dan dikenalkan pada tahap pembelajaran yang lebih tinggi tentunya
sesuai dengan perkembangan anak selanjutnya.
5. Satelit
Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit sebuah
planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya, seperti misalnya Bulan adalah satelit
alami Bumi. Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit alami Matahari. Ada dua jenis satelit
yakni satelit alam dan satelit buatan.
Fungsi satelit buatan adalah sebagai komunikasi, memantau cuaca, navigasi luar angkasa dan
labolatorium luar angkasa. Indonesia sendiri memiliki satelit buatan yang bernama palapa yang
diluncurkan 1 febuari 1996 lalu.
6. Nebula
Nebula adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. Kata nebula berasal dari
bahasa latin yaitu nebulae yang artinya kabut. Nebula terlihat jika gasnya bersinar atau jika awan
itu memantulkan cahaya bintang atau menghalangi cahaya dari benda yang lebih jauh. Awalnya
nebula adalah nama umum yang diberikan untuk semua obyek astronomi yang membentang,
termasuk galaksi di luar Bima Sakti (beberapa contoh dari penggunaan lama masih bertahan;
sebagai contoh, Galaksi Andromeda kadang-kadang merujuk pada Nebula Andromeda).
7. Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas gas dan debu kosmik
medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi
gelap. Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias yang berarti "susu," yang merujuk pada
galaksi Bima Sakti dalam bahasa inggris disebut milky way. Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi
kerdil dengan sepuluh juta bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun bintang, semuanya
mengorbit pada pusat galaksi.
Kemungkinan terdapat lebih dari 100 miliar galaksi pada alam semesta teramati. Sebagian besar
galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung
dalam jutaan parsec (atau megaparsec). Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki
kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan
ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian membentuk himpunan yang
lebih besar yang disebut superklaster. Struktur yang lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa
di dalam alam semesta.
8. Asteroid
Asteroid merupakan sejumlah benda-benda langit kecil semacam planet yang bergerak
mengelilingi matahari. Asteroid pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda
berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di
bagian dalam Tata Surya di sekitar lintasan Mars dan Yupiter. Asteroid berbeda dengan komet dari
penampakan visualnya. Komet menampakkan koma (ekor) sementara asteroid tidak. Asteroid
terbesar bernama Ceres. Ceres bergaris tengah kurang lebih 685 km.
9. Meteoroid
Meteoroid adalah benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil daripada asteroid
tetapi lebih besar daripada sebuah molekul. Persatuan Astronomi Internasional pada sidang umum
IX pada 1961 mendefinisikan meteoroid sebagai Sebuah benda padat yang berada/bergerak dalam
ruang antar planet, dengan ukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah
atom atau molekul.
Meteoroid merupakan benda-benda langit kecil yang juga mengelilingi matahari dan jumlahnya
sangat banyak. Sering beberapa dari mereka jatuh ke bumi. Meteoroid yang jatuh ke bumi akan
bergesekan dengan lapisan udara dan terbakar. Meteoroid yang terbakar di lapisan udara disebut
meteor. Cahaya pijarnya sering Nampak sebagai bintang beralih. Batu meteor yang sampai di
permukaan bumi disebut meteorit. Meteor banyak mengandung besi dan nikel.
10. Komet
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau
parabolis atau hiperbolis. Kata "komet" berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "rambut panjang".
Istilah lainnya adalah bintang berekor yang tidak tidak tepat karena komet sama sekali bukan
bintang.
Komet terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada
saat berada jauh dari matahari. Ketika mendekati matahari, sebagian bahan penyusun komet
menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi matahari, sehingga termasuk
dalam sistem tata surya.
B. Fungsi benda langit
Dari beberapa benda langit yang telah dipaparkan, kita dapat mengetahui fungsi dari benda langit
itu sendiri, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Matahari memberikan suhu yang pas untuk kelangsungan hidup organisme di Bumi. Selain
itu matahari juga berfungsi sebagai sumber cahaya di seluruh alam semesta.
2. Cahaya matahari dapat digunakan untuk makhluk hidup untuk melakukan kegiatannya.
Contohnya tumbuhan untuk berfotosintesis.
3. Sebagai penerang dalam kegelapan. Apabila malam hari, bulan dan bintang selalu menjadi
penerang di langit. Contohnya saja ketika aliran listrik mati dan saat itu bulan bersinar terang, anak
pasti menganggap bahwa bulan itu seperti lampu, ia menyinari bumi yang gelap tanpa cahaya
matahari
4. Bintang sebagai petunjuk Arah
dalam hal ini, rasi bintang merupakan salah satu petunjuk arah yang Tuhan ciptakan. Kita tentunya
mengenal beberapa rasi bintang, rasi bintang tersebut dapat menunjukkan arah langit. sebagai
contoh, langit selatan ditunjukkan oleh rasi bintang pari/crux. Kemudian, orion sebagai penunjuk
arah barat, rasi bintang Biduk/Great Bear/Beruang besar yang menunjukkan arah utara, serta rasi
bintang scorpio sebagai penunjuk arah timur.
5. Sebagai penghias langit
Tuhan tentunya menciptakan sesuatu selalu ada tujuannya. Begitupun benda-benda langit
diciptakan oleh Tuhan pasti memiliki fungsinya masing-masing. Salah satu contohnya adalah
benda-benda langit tersebut berfungsi sebagai penghias langit yang indah. Kita patut bersyukur
memuji Tuhan atas kenikmatan keindahan yang Tuhan ciptakan untuk kita.
C. Benda Langit yang Dikenalkan pada Anak Usia Dini
Setelah mengenal macam-macam benda langit secara keseluruhan, maka ada beberapa benda
langit yang harus dikenalkan pada anak usia dini yaitu:
a. Matahari
Mengenalkan matahari pada anak tidak harus sampai bahwa matahari itu termasuk bintang karena
menghasilkan cahaya sendiri. Pada anak, memperkenalkan matahari mulai terbitnya matahari,
hingga tenggelamnya matahari. Pendidik atau orang tua bisa juga menunjukkan gambar atau video
tentang munculnya matahari sebagai tanda pergeseran waktu.
b. Bulan
Mengenalkan bulan pada anak usia dini sama halnya dengan memperkenalkan matahari tidak
harus sampai jelas, hanya sebatas matahari itu muncul pada malam hari, menyebutkan bentuk
bulan, dan lain sebagainya.
c. Bintang
Anak biasanya paling senang ketika anak bisa melihat bintangdi langit, maka pendidik atau orang
tua harus mampu mengenalkan bintang dengan baik pada anak mulai bintang itu muncul pada
malam hari.
d. Awan
Awan pasti sering dilihat oleh anak, memperkenalkan awn pada anak bisa mulai dari
memperkenlkan warna awan yang berwarna putih ketika cuaca cerah, warna abu-abu atau hitam
ketika akan turun hujan.
e. Bumi
Pendidik atau orang tua mengenalkan bumi dengan menggunkan konsep yang dpat dipahami anak,
misalnya bahwa bumi itu seperti rumah yang ditempati oleh mkhluk hidup (manusia, hewan,
tumbuhan).
Matahari, bulan, bintang, awan, bumi adalah benda-benda langit yang dapat diperkenalkan pada
anak, karena kelima benda langit tersebut sering dilihat oleh anak dan tidak perlu menggunakan
alat untuk melihat benda terebut. Penjelasan benda langit atau memperkenalkan benda langit pada
anak tidak perlu secara terperinci hanya sebatas anak mampu mengenal dan mengetahui benda
langit tersebut. Karena, untuk penjelasan benda langit yang terperinci akan dijelaskan ditingkat
sekolah yang lebih tinggi lagi, serta mengingat tentang memperkenalkan atau mengajar pada anak
harus disesuaikan dengan kemampuan anak, serta fase perkembangannya. Namun, jika anak
bertanya lebih jauh mengenai benda langit yang lainnya, wajib bagi pendidik atau orng tua
menjawab pertanyaan anak tentunya dengan jawban sederhana.
D. Manfaat dari Mengenaalkan Benda-Benda Langit
Benda-benda langit yang sering anak lihat dan dekat dengan adalah bulan, bintang, matahari, awan.
Dengan modal dasar anak sering melihat benda-benda langit tersebut pendidik maaupun orang tua
seharusnya mampu memberikan stimulus mngenai benda-benda langit tersebut, mulai dari
terbitnya matahari, waktu bulan muncul dan lain sebagainya. Banyak manfaat dari mengenaalkan
benda-benda langit tersebut, diantaraanya:
1. Mengajarkan rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Banyaknya bintang yang berkelap-kelip menghiasi langit hitam di malam hari, cahaya bulan yang
selalu menerangi gelapnya malam, matahari yang senantiasa menerangi serta menghangatkan
bumi beserta makluk ciptaan-Nya, awan yang selalu melengkapi langit yang biru, serta bumi yang
kita pijak. Semua benda-benda langit tersebut diberikan oleh sang pencipta kepada makluknya
secara cuma-cuma, sebagai bukti kasih sayang Tuhan pada umatnya. Sebagai pendidik, orang tua
dapat mengajarkan kepada anak betapa sayangnya Tuhan pada makhluk-Nya sehingga anak harus
bisa bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Tuhan, serta harus lebih taat lagi kepada Tuhan.
2. Mengenal tentang ciptaan Tuhan.
Sebagian besar anak mengetahui ciptaan Tuhan hanya sebatas makhluk hidup (tumbuhan, hewan,
manusia). Padahal masih ada banyak ciptaan Tuhan lainnya yang menguntungkan bagi makhluk
ciptaan-Nya. Ciptaan Tuhan yang lain diantaranya benda-benda langit seperti bintang, bulan,
bumi, awan, matahari, planet. Namun, untuk anak usia dini yang cocok diperkenalkan hanya bulan,
bintang, awan, bumi, matahari karena sering dilihat oleh anak.
3. Mengenal konsep waktu dari benda-benda langit.
Anak dapat melihat bulan, bintang di malam hari dan matahari, awan di siang hari. Dengan
perbedaan waktu terbitnya benda-benda tersebut, pendidik dan orang tua harus bisa
memanfaatkannya sebagai pembelajaran mengenai waktu serta tentang ciri-ciri pergeseran waktu.
Misalnya, ketika siang hari bumi terlihat terang namun ketika mulai terlihat redup disebut sore dan
ketika mulai gelap disebut malam begitulah seterusnya.

4. Menambah wawasan tentang pentingnya benda-benda langit.


Ketika anak melihat benda-benda langit atau ketika di sekolah sedang mempelajari mengenai
benda-benda langit pendidik maupun guru memberikan pengetahuan pula tentang pentingnya
benda-benda langit tersebut. Misalnya, selain untuk memperindah langit, matahari berfungsi untuk
menghangatkan tubuh ketika di siang hari, bulan untuk menerangi gelapnya malam. Selain itu juga
memberikan contoh manfaat benda-benda langit yang sering anak alami misalnya untuk
mengeringkan baju manusia memerlukan matahari.
5. Mengembangkan bahasa anak.
Ketika anak sudah mengetahui bahwa bulan, bintang itu ada di malam hari, matahari, awan ada di
siang hari. Maka, pendidik atau orang tua meminta anak untuk bercerita tentang benda-benda
langit tersebut.
6. Memotivasi anak umtuk lebih giat belajar.
Pendidik atau orang tua dapat memberitahu atau memberikan cerita tentang Neil Amstrong.
Dari cerita tersebut pendidik atau guru dapat memotivasi anak untuk lebih giat belajar sehingga
dapat mempelajari benda-benda langit, serta dapat pula mengenalkan astronot sebagai pekerjan
misalnya dalam tema pekerjaanku.
7. Meningkatkan kreatifitas dan imajinasi anak
Kreatifitas dan imajinasi anak dapt dilihat dari hasil karya anak atau dari cerita anak sendiri.
Misalnya, ketika anak diminta untuk menggambar tentang benda langit pendidik maupun orang
tua dapat melihat dari haasil gambar tersebut. Kemudian, dapat didengar dari cerita anak mengenai
benda-benda langit.
E. Metode Mengenalkan Benda-Benda Langit kepada Anak
Mengenalkan benda-benda langit kepada anak merupakan hal yang tidak semudah membalikan
telapak tangan. Pendidik perlu mengetahui dan memahami metode yang sesuai dengan kebutuhan
anak,metode pembelajaran dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini. Sagala, S. (2003:169)
mengemukakan “metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam
mengorganisasikan kelas pada umumnya atau dalam menyajikan bahan pelajaran pada
khususnya”. Sedangkan Surakhmad, W. (1979:75) mengemukakan ‘metode adalah cara yang di
dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan’. Berdasarkan pengertian metode
menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara yang dilakukan pendidik
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, dalam hal ini adalah mengenalkan benda-benda
langit. Adapun metode yang digunakan untuk mengenalkan benda-benda langit kepada anak
adalah sebagai berikut.
1. Metode Karya wisata
Metode karya wisata adalah suatu pengajaran di lakukan dengan mengajak anak-anak keluar kelas
untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang ada hubungannya dengan pembelajaran.
Untuk mengenalkan benda-benda langit kepada anak dapat dilakukan dengan kunjungan ke
planetarium atau bosscha sebagai sumber ilmu pengetahuan yang mengapresiasi sains dan
menggugah fantasi anak. Metode karya wisata dapat di pergunakan untuk memberi pengertian
lebih jelas dengan alat peraga langsung, akan membangkitkan penghargaan dan cinta terhadap
lingkungan dan tanah air, dan menghargai ciptaan Tuhan serta akan mendorong anak mengenal
lingkungan dengan baik.
2. Metode Role Playing
Metode role playing atau bermain peran merupakan suatu metode yang menyenangkan bagi anak,
karena selain mengenal benda yang diperankan, anak pun dapat mengetahui mengenai benda yang
diperankan anak secara baik, Bermain peran dalam pembelajaran merupakan usaha untuk
memecahkan masalah melalui peragaan, serta langkah-langkah identifikasi masalah, analisis,
pemeranan, dan diskusi. Untuk kepentingan tersebut, sejumlah anak bertindak sebagai pemeran
dan yang lainnya sebagai pengamat. Seorang pemeran harus mampu menghayati peran yang
dimainkannya. Melalui peran, anak berinteraksi dengan orang lain yag juga membawakan peran
tertentu sesuai dengan tema yang dipilih. Anak-anak dapat berperan sebagai benda-benda langit
seperti matahari, awan, bulan, dan bintang.
3. Metode Bernyayi
Bagi anak kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang menyenangkan, menggairahkan, membuat
anak bahagia, menghilangkan rasa sedih, anak-anak merasa terhibur, dan lebih bersemangat,
sehingga pembelajaran yang dilaksanakan menjadi optimal sesuai tujuan pembelajaran. Pesan-
pesan dalam nyanyian yang akan disampaikan lebih mudah dan lebih cepat diterima serta diserap
oleh anak-anak dan pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepada anak. Bernyanyi juga
merupakan alat bagi anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Melalui bernyanyi anak
dapat mengenal benda-benda langit. Contoh nyanyian yang dapat diberikan kepada anak dalam
mengenalkan benda-benda langit, yaitu:
a. Bintang kecil
Bintang kecil di langit yang tinggi
amat banyak menghias angkasa
aku ingin terbang dan menari
jauh tinggi ke tempat kau berada

b. Sun adn Moon


Sun sun in the sky
Sunrise in the morning
Moon moon in the sky
Sunrise in the night
c. Lihat ke langit
lihat ke langit ada ada matahari
lihat ke langit ada bulan bintang
lihat kelangit ada awan awan
Lihat kelangit semuanya indah.
(Lagu tersebut dinyanyikan dengan nada lagu “Lihat Kebunku”)
4. Metode Bercerita
Melalui bercerita anak dapat mengenal mengenai benda-benda langit, pendidik dapat memberikan
cerita yang menarik bagi anak, sehingga menjadikan anak bermakna, cerita yang di gunakan untuk
mengenalkan benda langit dapat melalui story telling atau story readingmenggunakan buku cerita
seperti majalah Bobo atau big book, sehingga memotivasi anak terhadap minat baca anak dan
mengetahui benda langit dengan benda konkrit melalui buku cerita atau big book.
5. Metode Permainan
Anak bermain seraya belajar, merupakan salah satu prinsip pembelajaran anak usia dini. Agar
pembelajaran menjadi menyenangkan diperlukan suatu permainan sesuai dengan kebutuhan dan
tingkat pengetahuan anak. Permainan atau games digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari
pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar). Metode
permainan diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana
gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat. Sebaiknya permainan digunakan
sebagai bagian dari proses belajar, bukan hanya untuk mengisi waktu kosong atau sekedar
permainan. Permainan sebaiknya dirancang menjadi suatu ‘aksi’ atau kejadian yang dialami
sendiri oleh anak. Permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis,
penuh semangat, dan antusiasme.
Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan atau funserta
serius tapi santai. Belajar dengan bermain adalah kegiatan terpadu antara belajar dan bermain yang
diintegrasikaan dalam sebuah materi pelajaran. Tindakan ini merupakan upaya menciptakan
kegiatan pembelajarn yang menyenangkan, dengan tujuan akhir mencapai pembelajaran yang
sehat dan pemerolehan mutu yang optimal.
Ada beberapa faktor penentu keberhasilan permainan, menurut Soepamo (1998:62) ada empat
faktor yang menentukan keberhasilan permainan di kelas, yaitu Situasi dan kondisi, Peraturan
permainan, Pemain, dan Pemimpin permainan. Contoh permainan Settling games untuk
mengenalkan benda-benda langit kepada anak melalui permainan tebak gambar, flash card, dan
lain-lain. Permainan Settling games merupakan jenis permainan yang dilakukan dengan tidak
terlalu banyak melibatkan aktivitas gerak. Sedangkan stirring games merupakan jenis permainan
yang melibatkan banyak aktivitas gerak. Contohnya adalah permainan “bermain menempel benda
langit di papan kegiatan” serta permainan lainnya yang pada kegiatannya membutuhkan lebih
banyak aktivitas motorik anak.

F. Media Pembelajaran untuk mengenalkan benda-benda langit


Informasi yang disampaikan pendidik terkadang sulit dicerna oleh anak didik, komunikasi yang
dilakukan antara pendidik dan anak didik harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap
anak. Untuk mengenalkan benda-benda langit kepada anak dapat dilakukan melalui media
sehingga memudahkan pendidik dalam menyampaikan informasi kepada anak. Selain itu anak
dapat mudah menerima informasi yaitu mengenal benda-benda langit. Mengatasi kegagalan
komunikasi antara pendidik dan anak didik, dapat dibantu dengan pemanfaatan media
pembelajaran. Peran media dalam pembelajaran khususnya dalam pendidikan anak usia dini
semakin penting mengingat perkembangan anak berada pada masa berfikir konkrit. Sesuai dengan
pendapat Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas
pembelajaran. Dengan mengetahui jenis-jenis media pembelajaran, maka pendidik dapat
menggunakan media-media tersebut melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan telah dirancang dalam pembelajaran. Berikut ini adalah jenis-jenis media yang
dapat digunakan untuk mengenalkan benda-benda langit kepada anak, yaitu:
1. Media Audio
Media Audio adalah media yang isi pesannya diterima anak melalui indra pendengaran. Media
audio dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi
tema pembelajaran yang pendidik berikan. Contoh media audio untuk mengenalkan benda benda
langit dapat melalui nyanyian yang didengarkan pada anak, seperti lagu bintang kecil, cerita yang
didengarkan dari tape mengenai luar angkasa, dan lain lain. Penggunaan media audio dalam
kegiatan pendidikan untuk anak usia dini pada umumnya untuk melatih keterampilan yang
berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan.
2. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat, media yang isi pesannya diterima melalui
indra penglihatan. Media visual menampilkan materialnya dengan menggunakan alat proyektot
ataupun non proyektor dalam proses pembelajaran, contoh media visual untuk mengenalkan
benda-benda langit yaitu gambar benda benda-benda langit, buku cerita, big book,flash card,
boneka benda-benda langit dan teleskop.
3. Media Audio-Visual
Media audio-visual disebut juga sebagai media video. Video merupakan media yang digunakan
untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media video terdapat dua unsur yang saling
bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan anak untuk dapat menerima
informasi mengenai benda benda langit melalui pendengaran, sedangkan unsur visual
memungkinkan anak belajar dengan melihat gambar benda-benda langit yang ditampilkan.
Sehingga, melalui audio visual ini anak akan belajar dengan menggunakan dua alat indera yaitu
mendengar dan melihat materi yang disampaikan. Contohnya adalah menampilkan video
pembelajaran tentang benda-benda langit, role playing atau bermain peran, bercerita melalui big
book.
Diposting oleh hana hafifah di 19.09
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 2 Kalipucangkulon


Kelas / Semester : IV (Empat) / 1
Tema 1 : Indahnya Kebersamaan
Sub Tema 1 : Keberagaman Budaya Bangsaku
Pembelajaran : 3
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan ( 6 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya ) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


Bahasa Indonesia
3.1 Menunjukkan gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan,
tulis, atau visual.
3.2 Memetakan keterhubungan antargagasan yang didapat dari teks lisan, tulis, atau visual.
4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antar gagasan ke
dalam kerangka tulis.
4.2 Menyajikan hasil penataan informasi sesuai dengan keterhubungan antar gagasan ke
dalam tulisan.

Indikator:
3.1.1 Mengidentifikasi gagasan pokok dan gagasan pendukung setiap paragraf dari teks tulis.
4.1.1 Menyajikan gagasan utama dan gagasan pendukung setiap paragraf dari teks tulis
dalam bentuk peta pikiran.

IPA
3.6 Memahami sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera pendengaran.
4.6 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan/atau percobaan tentang sifat-sifat bunyi.

Indikator:
3.6.2 Menjelaskan sifat-sifat bunyi merambat
4.6.2 Menyajikan laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat bunyi merambat.

C. TUJUAN PEMBALAJARAN
1. Setelah percobaan, siswa mampu menjelaskan sifat-sifat bunyi merambat dengan
lengkap.
2. Setelah percobaan, siswa mampu menyajikan laporan tentang sifat-sifat bunyi
merambat dengan sistematis.
3. Setelah membaca teks tentang “Membantu Sesama”, siswa mampu mengidentifikasi
gagasan pokok dan gagasan pendukung setiap paragraf dari teks tulis dengan mandiri.
4. Setelah membaca teks tentang “Membantu Sesama”, siswa mampu menyajikan gagasan
utama dan gagasan pendukung setiap paragraf dari teks tulis dalam bentuk peta pikiran
dengan tepat.

 Karakter siswa yang diharapkan :


 Bahasa Indonesia dan IPA : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 10 menit
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-
masing. Religius
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Indahnya Kebersamaan”.
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan. Integritas

Inti  Siswa diingatkan kembali tentang Keragaman Budaya 150 menit


Indonesia, salah satunya adalah keragaman permainan
tradisional. Communication
 Siswa secara berpasangan diminta untuk saling
menginformasikan tentang jenis permainan
tradisional yang mereka ketahui kepada teman
disebelahnya. (Mengekplorasi) Gotong Royong
 Hasil diskusi siswa dibahas secara klasikal dan
disimpulkan bersama. Collaboration
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Siswa diingatkan kembali pada pembelajaran
sebelumnya tentang keragaman alat musik tradisional
Indonesia.
 Guru mengajukan pertanyaan sebagi kegiatan
pembuka. (Menanya)
- Bagaimana bunyi dapat sampai ke telinga kita?
 Siswa dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan 3
jenis alat musik tradisional daerah yang mereka sukai.
Setiap kelompok akan melakukan 3 jenispercobaan
yang berbeda tentang sifatbunyi merambat.
Collaboration
 Siswa dalam kelompok diminta berdiskusi membuat
pertanyaan tentang sifat bunyi merambat.
(Mengkomunikasikan) Critical Thinking and
Problem Solving
 Setiap kelompok menyampaikan pertanyaan hasil
diskusi di depan kelas.
 Siswa dalam kelompok kemudian melakukan tiga
jenis percobaan secara bergantian tentang sifat bunyi
merambat berdasarkan instruksi yang ada di buku.
Creativity and Innovation
 Siswa mengisi tabel yang tersedia berdasarkan hasil
percobaan.
 Siswa masih dalam kelompok yang sama berdiskusi
menjawab pertanyaan yang ada di buku berdasarkan
hasil percobaan.
 Guru memberikan penguatan tentang sifat bunyi
merambat.
 Siswa diingatkan kembali tentang gagasan pokok dan
gagasan pendukung yang telah dipelajari pada
pembelajaran sebelumnya.
 Siswa membaca kembali teks berjudul “Sigap
Membantu Sesama” yang terdapat pada pembelajaran
sebelumnya. (Mengamati)
 Siswa menemukan gagasan pokok dan gagasan
pendukung pada teks tersebut dan menuliskannya
dalam peta pikiran yang tersedia.
 Siswa mendiskusikan peta pikiran bersama teman dan
guru.
Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit
rangkuman hasil belajar selama sehari Integritas
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran) Religius

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Pedoman Guru Tema : Indahnya Kebersamaan Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
Rev.2017).
 Buku Siswa Tema : Indahnya Kebersamaan Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
 Untuk percobaan IPA
- Selang plastik, gelas plastik, benang kasur, paku
- Ember besar, Air, Batu kora, Corong kecil

Mengetahui Kalipucangkulon, ………….2017


Kepala Sekolah Guru Kelas IV

H. MUSTOFA, S. Pd SUNARDI, S. Pd
NIP . 197106261998031003 NIP. 195909211982011004
Lampiran 1
F. MATERI
 Hasil percobaan tentang sifat-sifat bunyi merambat
 Menemukan gagasan pokok dan gagasan utama dari setiap paragraf

E. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
MATERI
IPA
Sifat Bunyi Merambat
Bunyi merupakan gelombang yang perambatan arahnya sejajar dengan arah getarnya. Bunyi dapat
terdengar jika memenuhi syarat berikut.
1. Ada sumber bunyi
2. Ada media penghantar
3. Ada pendengar
Bunyi yang berasal dari sumber bunyi sampai kepada pendengar dengan cara merambat. Bunyi
dapat merambat melalui media perantara: udara, zat cair, dan benda padat. Bunyi tidak dapat
merambat tanpa adanya media perantara.
Bunyi yang merambat melalui benda padat dan zat cair akan terdengar lebih jelas dibandingkan
bunyi yang merambat melalui udara.
Lampiran 2
H. PENILAIAN
Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................

2 ...................

3 ……………..
……………..
4
……………..
5
……………..
dst

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4

1. IPA
a. Laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat bunyi merambat dinilai
menggunakan rubrik.
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
Sifat-sifat bunyi Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Belum dapat
Merambat semua sifat sebagian besar sebagian kecil menjelaskan
bunyi merambat sifat bunyi sifat bunyi sifat-sifat bunyi
berdasarkan merambat merambat merambat.
hasil percobaan berdasarkan berdasarkan
dengan benar. hasil percobaan hasil percobaan
dengan benar. dengan benar.

Laporan Menyajikan Menyajikan Menyajikan Belum dapat


pengamatan laporan laporan laporan menyajikan
tentang sifat pengamatan pengamatan pengamatan laporan
bunyi merambat tentang sifat tentang sebagian tentang sebagian pengamatan
bunyi merambat besar sifat kecil sifat bunyi tentang sifat
berdasarkan bunyi merambat merambat bunyi merambat
hasil percobaan berdasarkan berdasarkan berdasarkan
dengan hasil hasil hasil
sistematis. percobaan cukup percobaan percobaan.
sistematis. kurang
sistematis.
Sikap Rasa Ingin Tampak antusias Tampak cukup Tampak kurang Tidak tampak
Tahu dan dan mengajukan antusias dan antusias antusias
Berfikir banyak ide dan terkadang dan tidak dan perlu
Kritis pertanyaan mengajukan ide mengajukan ide dimotivasi untuk
selama kegiatan. dan pertanyaan dan pertanyaan mengajukan ide
selama kegiatan. selama kegiatan. dan pertanyaan.
Catatan: Penilaian (penskoran) dapat dilihat contohnya pada Pembelajaran 1.

b. Percobaan IPA dinilai menggunakan rubrik.


Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
Penerapan Memperlihatkan Memperlihatkan Memperlihatkan Perlu
Konsep pemahaman pemahaman pemahaman bimbingan saat
konsep dengan konsep dengan konsep dengan menyampaikan
menunjukkan menunjukkan menunjukkan bukti dan
bukti bukti pendukung bukti yang pemahaman inti
pendukung dan namun perlu terbatas dan dari konsep yang
menyampaikan bantuan saat penyampaian dipelajari.
pemahaman inti menyampaikan pemahaman inti
dari konsep yang pemahaman inti dari konsep tidak
sedang dipelajari dari konsep yang jelas.
dengan benar. yang sedang
dipelajari
Komunikasi Hasil percobaan Hasil percobaan Hasil percobaan Hasil percobaan
disampaikan disampaikan disampaikan disampaikan
dengan jelas, dengan jelas dengan jelas, dengan kurang
obyektif dengan dan didukung namun hanya jelas dan tanpa
didukung data sebagian data didukung data penunjang.
penunjang. penunjang. sebagian kecil
data penunjang.
Prosedur dan Seluruh data Seluruh data Sebagian besar Sebagian kecil
Strategi dicatat, langkah dicatat, langkah data dicatat, data dicatat,
kegiatan kegiatan langkah kegiatan langkah kegiatan
dilakukan secara dilakukan secara dan strategi tidak sistematis
sistematis dan sistematis, dilakukan secara dan strategi
strategi yang namun masih sistematis yang dipilih
digunakan membutuhkan setelah tidak
membuat bimbingan dalam mendapat tepat.
percobaan menemukan bantuan guru.
berhasil. strategi agar
percobaan
berhasi.
Catatan: Penilaian (penskoran) dapat dilihat contohnya pada Pembelajaran 1.
3. Bahasa Indonesia
Tugas siswa menemukan gagasan pokok dan gagasan utama dari setiap
paragraf dinilai menggunakan rubrik
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Kriteria Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
Gagasan Menemukan Menemukan Menemukan Belum dapat
pokok gagasan pokok sebagian besar sebagian kecil menemukan
pada semua gagasan pokok gagasan pokok gagsan pokok.
paragraf dengan pada semua pada semua
benar. paragraf dengan paragraf dengan
benar. benar.
Gagasan Menemukan Menemukan Menemukan Belum dapat
Pendukung gagasan sebagian sebagian menemukan
pendukung pada besar gagasan kecil gagasan gagsan
semua paragraf pendukung pada pendukung pada pendukung.
dengan benar. semua paragraf semua paragraf
dengan benar. dengan benar.
Penyajian Menyajikan Menyajikan Menyajikan Belum dapat
gagasan pokok gagasan pokok sebagian besar sebagian kecil menyajikan
dan gagasan dan gagasan gagasan pokok gagasan pokok gagasan pokok
pendukukung pendukung dan gagasan dan gagasan dan gagasan
dalam peta dalam peta pendukung pendukung pendukung
pikiran. pikiran dengan dalam peta dalam peta dalam peta
tepat. pikiran dengan pikiran dengan pikiran.
tepat. tepat.
Sikap: Mandiri Tugas Sebagian Tugas Belum dapat
diselesaikan besar tugas diselesaikan menyelesaikan
dengan mandiri . diselesaikan dengan motivasi tugas meski
dengan mandiri. dan bimbingan telah diberikan
guru. motivasi dan
bimbingan.
Catatan: Penilaian (penskoran) dapat dilihat contohnya pada Pembelajaran 1.

Pengayaan
• Apabila memiliki waktu, siswa dapat memainkan ansambel bunyi yang telah
mereka kreasikan pada pembelajaran sebelumnya, kepada kelas lain.
Remedial
• Siswa yang belum memahami sifat bunyi merambat akan mengulang percobaan dengan
pendampingan. Siswa dapat dibantu oleh siswa lain yang telah menguasai konsep tersebut.
PERINGATAN HARI KARTINI Logo
Gambar Kartini Darma
lebih besar dari Wanita
logo IIKK PAGUYUBAN HANDAYANI
UPTD DIKBUD KEC. MIJEN
“Dengan Semangat Kartini Kita Wujudkan Kualitas Keluarga untuk Jawa Tengah Maju dan
Berdikari”

Mijen, 18 April 2019

Anda mungkin juga menyukai